Hukum Gaji Para Pemeran Sinetron Yang Kadang Membuka Aurat Atau Bahkan Berperan Adegan Mesra ?
HASIL KAJIAN BM NUSANTARA
(Tanya Jawab Hukum Online)
السلام عليكم و رحمة الله وبركاته
DESKRIPSI:
Perfilman Indonesia identik percintaan atau berpacaran seorang remaja yang terkadang menampilkan adegan mesra laki-laki dan perempuan seperti berpegang tangan, berpelukan bahkan terkadang berciuman. Padahal pemeran adegan tersebut antara yang satu dengan yang lainnya terkadang bukanlah sebagai mahram ataupun pasangan suami istri. Sehingga hal ini menyebabkan para remaja yang berpacaran banyak terinspirasi dan bermesraan dengan melakukan hal-hal seperti adegan sinetron diatas.
PERTANYAAN:
Bagaimana hukum gaji para pemeran sinetron yang kadang membuka aurat, atau bahkan berperan adegan mesra seperti berpegang tangan, berpelukan bahkan sampai berciuman laki-laki dan perempuan dalam drama sinetron yang notabene mereka terkadang bukanlah mahram atau pasangan suami istri?
JAWABAN:
Hukum gaji pemain film dalam sinetron sebagaimana deskripsi di atas adalah ditafsil:
a. Haram, apabila dia berperan untuk melakukan perkara-perkara yang mengandung kemaksiatan, seperti disewa untuk pekerjaan yang mengharuskan membuka aurat, bermesraan dll.
b. Halal, apabila berperan untuk melakukan perkara-perkara yang tidak mengandung kemaksiatan. Seperti disewa untuk melakukan perkara yang tidak mengharuskan membuka aurat atau bermesraan dll.
REFERENSI:
بغية المسترشدين في تلخيص فتاوى بعض الأئمة المتأخرين، الصحفة ٢٦٠
مسألة : ي : كل معاملة كبيع وهبة ونذر وصدقة لشيء يستعمل في مباح وغيره ، فإن علم أو ظنّ أن آخذه يستعمله في مباح كأخذ الحرير لمن يحل له ، والعنب للأكل ، والعبد للخدمة ، والسلاح للجهاد والذب عن النفس ، والأفيون والحشيشة للدواء والرفق حلت هذه المعاملة بلا كراهة. وإن ظن أنه يستعمله في حرام كالحرير للبالغ ، ونحو العنب للسكر ، والرقيق للفاحشة ، والسلاح لقطع الطريق والظلم ، والأفيون والحشيشة وجوزة الطيب لاستعمال المخذِّر حرمت هذه المعاملة ، وإن شكّ ولا قرينة كرهت ، وتصحّ المعاملة في الثلاث ، لكن المأخوذ في مسألة الحرمة شبهته قوية ، وفي مسألة الكراهة أخف٠
Artinya : Setiap Muamalat seperti jual beli, hibah, nadzar dan sedekah untuk sesuatu yang digunakan dalam perkara yang boleh atau tidak, jika diyakini atau disangka kuat diambil untuk digunakan dalam hal yang mubah seperti memberikan sutera kepada orang yang halal menggunakannya, anggur untuk dimakan, hamba sahaya untuk dipekerjakan, senjata untuk jihad atau jaga diri, ofium, ganja untuk obat dan menyejukkan badan, maka halal muamalah tersebut tanpa ada kemakruhan. Namun jika disangka kuat hal tersebut akan digunakan untuk perkara haram seperti sutera untuk digunakan lelaki yang sudah baligh, anggur untuk minuman memabukkan, hamba sahaya untuk perbuatan keji, senjata untuk membegal dan berbuat kedzaliman, ofium, ganja, buah pala untuk digunakan sebagai alat mabuk maka diharamkan muamalah ini. Jika ragu-ragu dan tidak ada hubungan maka dimakruhkan. Dan Sah muamalah pada tiga keadaan di atas, Namun yang dijadikan dasar dalam masalah Haram adalah syubhatnya kuat dan dalam hal makruh syubhatnya lebih ringan (dari haram).
كفاية الأخيار، الجزء ١ الصحفة ٢٩٥
وقولنا معلومة احتراز عن المنفعة المجهولة فإنها لا تصح للغرر فلا بد من العلم بالمنفعة قدرا ووصفا وقولنا قابلة للبذل والإباحة فيه احتراز عن استئجار الآت اللهو كالطنبور والمزمار والرباب ونحوها فإن استئجارها حرام. ويحرم بذل الأجرة في مقابلتها ويحرم اخذ الأجرة لأنه من قبيل أكل أموال الناس بالباطل وكذا لا يجوز استئجار المغاني ولا استئجار شخص لحمل خمر ونحوه ولا لجبي المكوس والرشا وجميع المحرمات عافانا الله تعالى منها
Artinya : Dan pendapat ashab kita harus diketahui tujuannya menjaga/menghindar dari manfa'at yang tidak diketahui, sesungguhnya manfa'at yang tidak diketahui menyebabkan tidak sahnya akad karena berpotensi adanya tipuan, maka harus tahu kadar dan sifatnya manfa'at. Adapun pendapat ashab kita menerima pertukaran dan diperbolehkan syari'at, ialah untuk menghindari dari menyewa alat-alat bermain "membuat lupa pada Alloh" seperti gendang, seruling, rubab dan sejenisnya, karena menyewa benda tersebut diharamkan. Dan haram membayar uang sewa dalam menerima sewa alat tersebut, juga haram menerima uang sewanya karena hal tersebut mendekati memakan harta orang dengan jalan bathil, begitu pula tidak boleh menyewa penyanyi, juga tidak boleh menyewa seseorang untuk membawa minuman keras atau sejenisnya, juga tidak boleh mengambil pajak dan menyuap serta seluruh hal-hal yang diharamkan syari'at, semoga Alloh menyelamatkan kita dari hal-hal tersebut.
مغني المحتاج الجزء الثاني، الصحفة ٣٣٧
ولا استئجار لتعليم التوراة والإنجيل والسحر والفحش والنجوم والرمل ولا لختان الصغير الذي لا يحتمل ولا لختان الكبير في شدة الحر والبرد ولا لتثقيب الأذن ولو لأنثى ولا للزمر والنياحة وحمل المحترمة لا للإراقة ولا لتصوير الحيوانات وسائر المحرمات وجعل في التنبيه من المحرمات الغناء وفيه كلام ذكرته في شرحه ولا يجوز أخذ العوض على شيء من ذلك كبيع الميتة. أما الاستئجار على حمل الخمر للإراقة أو حمل المحترمة فجائز كنقل الميتة إلى المزبلة وكما يحرم أخذ الأجرة على المحرم يحرم إعطاؤها إلا لضرورة كفك الأسير وإعطاء الشاعر لئلا يهجوه الظالم ليدفع ظلمه والحاكم ليحكم بالحق فلا يحرم الإعطاء عليها
Artinya : Tidak sah menyewa orang untuk mengajari kitab Taurat, Injil, sihir, nujum dan mengkhitan anak kecil yang tidak sanggup menanggung sakit, mengkhitan anak yang sudah besar dalam kondisi sangat panas dan dingin, dan melubangi telinga (tindik) walaupun perempuan, dan untuk berseruling dan meratap, membawa khomer yang tidak mukhtarom tidak untuk dibuang, dan tidak sah untuk menggambar hewan-hewan dan segala jenis perkara yang diharamkan. Dan Pengarang kitab Tanbih menjadikan menyanyi termasuk perkara yang diharamkan, dan didalam kitab tersebut ada perkataan yang disebutkan penjelasannya. Dan tidak boleh menggambil ongkos dari semua tersebut diatas seperti jual bangkai. Sedangkan menyewa untuk membawa khomer untuk dibuang atau membawa khomer yang mukhtarom adalah boleh seperti memindah bangkai ke tempat pembuangan kotoran. Sebagaimana diharamkan mengambil ongkos terhadap pekerjaan yang diharamkan, maka haram pula memberinya kecuali keadaan terpaksa seperti ongkos melepas tawanan, memberi pengamen supaya tidak mengecam, memberi orang dholim untuk menolak kedholimannya, memberi hakim supaya memutuskan hukum dengan benar semua itu memberinya tidak haram.
يسألونك فى الدين والحياة، الجزء ١ الصحفة ٦٤٤-٦٤٥
السؤال هل مشاهدة السينما حرام ؟ ومارأي علماء الأزهر الشريف فى ذلك ؟ الجواب السينما لون من ألوان التمثيل المعروف بين الناس وإن كانت السينما تعتمد على الصورة أكثر من المسرح والمراد من التمثيل كما يقرره أهلوه هو عرض مشاهد الحياة والأحياء بصورة تحليلية بقصد تجسيم الأخطاء لتجنبها وتمجيد الفضائل للاستمساك بها وضرب الأمثال والعبر بطريق فني لا يظهر فيها الوعظ أو الإرشاد إلا بطريق الإيجاء أو بطريق غبر مباشر ٠ الى ان قال ٠ أما إذا تضمن التمثيل سواء أكان سينمائيا أو مسرحيا إثارة للغرائر أو تهجما على العقائد أو تطاولا على الفضائل أو تحبيبا فى الرذائل أو عرضا لما لا يجوز عرضه أو إبداؤه أو كشفه فإن التمثيل فى هذا الوضع يكون حراما لأنه يؤدي إلى الفساد أو الشر وما يؤدي إلى الحرام فهو حرام أخذا بالمبدأ المعروف فى الدين وهو مبدأ سد الذرائع
Artinya : Pertanyaan : Apakah menonton sinetron itu haram ?, apa pandangan Ulama' Al-Azhar Asy-Syarif tentang hal tersebut ? Jawab : sinetron termasuk sebuah rupa dari berbagai rupa tamsil (peran) yang dikenal oleh banyak orang walaupun sinetron itu berpanduan kepada gambar lebih banyak daripada teater. Dan yang dimaksud dengan peran seperti yang telah ditetapkan oleh ahlinya, ialah menampilkan roda kehidupan dan lingkungannya secara sistematis dengan tujuan menampilkan kekeliruan agar bisa dijauhi, dan menonjolkan keutamaan agar dijadikan pedoman, serta bagian peran dan dialog secara artistik yang tidak tampak peringatan atau nasehat dan petunjuknya, kecuali dengan skenario atau secara tidak langsung. sampai perkataan. Adapun ketika seni peran mengandung keburukan baik itu sinetron atau teater, mengandung penipuan atau pembohongan publik, atau merusak aqidah, memperlamban keutamaan atau kebajikan, atau mencintai keburukan, atau mempertontonkan sesuatu yang tidak pantas, atau memulai keburukan, membuka keburukan, dalam hal ini seni peran diharamkan, karena mengundang kerusakan atau keburukan. Sedangkan sesuatu yang bisa menyebabkan keharaman, maka hukumnya juga haram, berprinsip pada hukum pelopor kebajikan dalam agama, ialah kebajikan pelopor saddu adz dzaro'i'.
المجموع شرح المهذب، الجزء ٩ الصحفة ٢٥٤
فرع : في بيع القينة بفتح القاف وهى الجارية المغنية فإذا كانت تساوى الفا بغير غناء والفين مع الغناء فان باعها بألف صح البيع بلا خلاف وإن باعها بألفين ففيها ثلاثة اوجه ذكرها إمام الحرمين وغيره. اصحها يصح بيعها وبه قال ابو بكر الازدي لانها عين طاهرة منتفع بها فجاز بيعها بأكثر من قيمتها كسائر الاعيان (والثاني) لا يصح قاله ابو بكر المحمودى من اصحابنا لان الالف تصير في معنى المقابل للغناء (والثالث) ان قصد الغناء بطل البيع والا فلا
Artinya : (Cabang) membahas masalah hukum menjual budak perempuan yang memiliki ketrampilan menyanyi. Apabila seseorang budak perempuan yang standar umumnya berharga 1000 namun dia tidak memiliki ketrampilan menyanyi, dan harganya naik menjadi 2000 jika dia bisa menyanyi, maka jika si pemilik menjualnya dengan harga 1000, jual beli itu hukumnya sah, tanpa ada perbedaan pendapat Ulama'. Namun apabila pemilik menjual budak perempuan tersebut seharga 2000 (karena budak itu penyanyi) maka dalam hal ini ada 3 pendapat sebagaimana disampaikan oleh Imam al-Haromain maupun Ulama' selainnya yaitu : Menurut Qoul Asoh jual beli tersebut hukumnya sah, ini merupakan pendapat Abu Bakar al-Azdi, alasannya karena budak itu merupakan perkara yang suci dan memiliki manfaat, maka boleh menjualnya diatas harga rata-rata sebagaimana penjualan barang dagangan lainnya. Kedua, jual beli itu tidak sah, ini adalah pendapat Abu Bakar al-Mahmudi penganut Madzhab Syafi'iyah, alasannya karena selisih harga 1000 itu merupakan harga dari ketrampilan menyanyi. Ketiga, jika dia membeli budak karena dia terampil menyanyi, maka jual belinya batal (tidak sah) namun jika dia membeli tidak karena nyanyiannya maka jual beli itu sah.
والله أعلم بالصواب
و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
PENANYA
Nama : Abd. Gnoni
Alamat : Balung Jember Jawa Timur
____________________________________
MUSYAWWIRIN :
Member Group WhatsApp Tanya Jawab Hukum
PENASEHAT :
Habib Ahmad Zaki Al-Hamid (Kota Sumenep Madura)
Habib Abdullah bin Idrus bin Agil (Tumpang Malang Jawa Timur)
Gus Abdul Qodir (Balung Jember Jawa Timur)
PENGURUS :
Ketua : Ust. Suhaimi Qusyairi (Ketapang Sampang Madura)
Wakil : Ust. Zainullah Al-Faqih (Umbul Sari Jember Jawa Timur)
Sekretaris : Ust. Moh. Kholil Abdul Karim (Karas Magetan Jawa Timur)
Bendahara : Ust. Syihabuddin (Balung Jember Jawa Timur)
TIM AHLI :
Kordinator Soal : Ust. Qomaruddin (Umbul Sari Jember Jawa Timur)
Deskripsi masalah : Ust. Taufik Hidayat (Pegantenan Pamekasan Madura)
Moderator : Ust. Zainul Al-Qudsy (Sumber Sari Jember Jawa Timur )
Perumus + Muharrir : Kyai Mahmulul Huda (Bangsal Sari Jember Jawa Timur)
Editor : Ust. Hosiyanto Ilyas (Jrengik Sampang Madura)
Terjemah Ibarot : Kyai Muntahal 'Ala (Hasbullah Giligenting Sumenep Madura), Ust. Robit Subhan (Balung Jember Jawa Timur), Ust. Ahmad Marzuki (Cikole Sukabumi Jawa Barat)
LINK GROUP TANYA JAWAB HUKUM :
https://chat.whatsapp.com/ELcAfCdmm5AFXhPJdEPWT3
____________________________________________
Komentar
Posting Komentar