Hukum Makan Ataupun Minum Di Dalam Masjid Ataupun Di Serambi Masjid ?


HASIL KAJIAN BM NUSANTARA 
(Tanya Jawab Hukum Online)

 السلام عليكم و رحمة الله وبركاته

 DESKRIPSI:

Sudah lumrah dan menjadi kebiasaan pada malam-malam Ramadhan diadakan tadarusan Al-Qur'an diberbagai Masjid. Termasuk juga Masjid yang ada di dekat rumah Badrun (nama samaran). Setiap malam pasti ada berbagai makanan ataupun cemilan serta minuman baik kopi ataupun teh yang disuguhkan bagi orang-orang yang ikut tadarusan di Masjid. Mereka makan dan minum di Masjid tersebut, baik di dalam ataupun di serambi Masjid.

PERTANYAAN:

Bagaimana hukum makan ataupun minum di dalam Masjid ataupun di serambi Masjid?

JAWABAN:

Hukumnya boleh, selama tidak mengotori masjid.

REFERENSI:

الفقه على المذاهب الأربعة، الجزء ١ الصحفة ٣٨١

الشافعية قالوا: اَلْأًكْلُ فِيْ المَسْجِدِ مُبَاحٌ مَا لَمْ يَتَرَتَّبْ عَلَيْهِ تَقْذِيْرُ اْلمَسْجِدِ كَأَكْلِ اْلعَسَلِ وَالّسَمْنِ وَكُلِّ مَا لَهُ دُسُوْمُهُ وَإِلَّا حَرُمَ لِأَنَِّ تَقْذِيْرَ اْلمَسْجِدِ بِشَيْءٍ مِنْ ذَلِكَ وَنَحْوِهِ حَرَاٌم وَإِنْ كَانَ طَاهِرًا أَمَّا إِذَا تَرَتَّبَ عَلَيْهِ تَعْفِيْشُ اْلمَسْجِدِ بِالّطَاهِرِ لَا تَقْذِيْرُهُ كَأَكْلِ نحََوُّلِ اْلقَوْلِ فِي اْلمَسْجِدِ فَمَكْرُوْهٌ

Artinya: Syafi'iyah berpendapat, makan di masjid hukumnya mubah selagi tidak berdampak mengotori masjid seperti menyantap madu dan minyak samin dan setiap makanan yang berlemak kalau ternyata berdampak mengotori masjid maka hukumnya menjadi haram, karena mengotori masjid dengan komposisi makanan yang disebutkan di atas adalah haram hukumnya walaupun suci adapun jika hanya berdampak membuat becek masjid dengan benda suci tanpa mengotori seperti makan kue (yang gampang berjatuhan bahan"nya seperti kue cake) di masjid, maka hukumnya makruh.


فتاوى النووي، الصفحة ٦٥ - ٦٤

الأكل في المسجد. مسألة: أكلُ الخبز والبطيخِ  والفاكهة وغير ذلك في المسجد هل هو جائز ؟ وهل يُمنع منه ؟ الجواب: هو جائز، ولا يمنع منه؛ لكن ينبغي له أن يبسط شيئًا، ويصون المسجد، ويحترز من سقوط الفُتات والفاكهة وغيرها في المسجد وهذا الذي ذكرناه فيما ليس له رائحة كريهة: كالثوم، والبصل، والكراث، والطبيخ الذي ليس فيه شيء من رائحة ذلك، ونحوه، فإن كان فيه شيء من ذلك فيكره أكله في المسجد، ويمنع آكلهُ من المسجد حتى يذهب ريحه؛ فإِن دخل المسجد أُخرج منه، للحديث الصحيح المشهور في ذلك، هذا كله مع وجود الرائحة: فإن ماتت رائحته بالطبخ لم يمنع آكله من المسجد، ويجوز أكله في المسجد، والله أعلم

Artinya: Pertanyaan? Makan roti, semangka dan buah-buahan atau selainnya di masjid apakah hukumnya boleh atau terlarang ? Jawab: Makan hal itu semua hukumnya boleh dan tidak terlarang namun sebaiknya di bawah makanan tersebut dihamparkan sesuatu (seperti tikar) dan menjaga (kehormatan) masjid dan menghindar dari jatuhnya butir-butir makanan dan buah-buahan dan lainnya di masjid. Dan ini adalah sesuatu yang sudah kami sebutkan tentang makanan yang tidak memiliki bau yang tidak sedap seperti bawang putih, bawang merah, bawang bakung dan sesuatu yang dimasak yang tidak memiliki bau yang menyengat, namun jika memiliki bau yang menyengat maka hukumnya makruh memakannya di masjid. Dan orang yang makan dilarang untuk masuk ke masjid hingga baunya hilang, jika dia tetap masuk ke masjid maka harus dikeluarkan dari masjid, karena ada hadist shohih yang masyhur tentang hal tersebut. Makanan Ini semua jika ada baunya namun jika baunya sudah hilang sebab dimasak maka orang yang memakannya tidak dilarang lagi untuk masuk ke masjid dan boleh dia memakan (makanan yang baunya sudah hilang) di masjid Wallahu a'lam


والله أعلم بالصواب

 و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

PENANYA:

Nama : Imam Muslim 
Alamat : Sumber Sari Jember Jawa Timur 
____________________________________

MUSYAWWIRIN :

Member Group WhatsApp Tanya Jawab Hukum

PENASEHAT :

Habib Ahmad Zaki Al-Hamid (Kota Sumenep Madura)
Habib Abdullah bin Idrus bin Agil (Tumpang Malang Jawa Timur)
Gus Abdul Qodir (Balung Jember Jawa Timur)

PENGURUS :

Ketua : Ust. Suhaimi Qusyairi (Ketapang Sampang Madura)
Wakil : Ust. Zainullah Al-Faqih (Umbul Sari Jember Jawa Timur)
Sekretaris : Ust. Moh. Kholil Abdul Karim (Karas Magetan Jawa Timur)
Bendahara : Ust. Syihabuddin (Balung Jember Jawa Timur)

TIM AHLI :

Kordinator Soal : Ust. Qomaruddin (Umbul Sari Jember Jawa Timur)
Deskripsi masalah : Ust. Taufik Hidayat (Pegantenan Pamekasan Madura)
Moderator : Ust. Hosiyanto Ilyas (Jrengik Sampang Madura)
Perumus + Muharrir : Kyai Mahmulul Huda (Bangsal Sari Jember Jawa Timur)
Editor : Ust. Taufik Hidayat (Pegantenan Pamekasan Madura)
Terjemah Ibarot : Ust. Ahmad Marzuki (Cikole Sukabumi Jawa Barat)
____________________________________________

Keterangan :

1) Pengurus, adalah orang yang bertanggung jawab atas grup ini secara umum

2) Tim Ahli, adalah orang yang bertugas atas berjalannya grup ini

3) Bagi para anggota grup yang memiliki pertanyaan diharuskan untuk menyetorkan soal kepada kordinator soal dengan via japri. Ya'ni tidak diperkenankan nge-share soal di grup secara langsung.

4) Setiap anggota grup boleh usul atau menjawab walaupun tidak bereferensi, namun tetap keputusan berdasarkan jawaban yang bereferensi.

5) Dilarang memposting iklan / video / kalam2 hikmah / gambar yang tidak berkaitan dengan pertanyaan. Sebab, akan mengganggu akan berjalannya tanya jawab.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Group BM Nusantara (Tanya Jawab Hukum Online)

Hukum Anak Zina Lahir 6 Bulan Setelah Akad Nikah Apakah Bernasab Pada Yang Menikai Ibunya ?

Hukum Menjima' Istri Sebelum Mandi Besar ?