Hamil 3 Bulan Setelah Di USG, Ternyata Janin Dinyatakan Meninggal Kemudian Keluar Darah Encer Sebagaimana Lazimnya Darah
HASIL KAJIAN BM NUSANTARA
(Tanya Jawab Hukum Online)
السلام عليكم و رحمة الله وبركاته
DESKRIPSI:
Badriyah hamil 3 bulan. Setelah di USG, ternyata janin dinyatakan meninggal (tidak berkembang), kemudian keluar darah encer sebagaimana lazimnya darah. Darah keluar 2 hari, kadang 2-3 hari tidak keluar, kemudian keluar lagi secara tidak beraturan secara terus-menerus selama 2 Bulan. Karena darah keluar secara tidak beraturan selama 2 bulan tersebut, akhirnya rahim Badriyah dikuret untuk membersihkan rahim dari janin yang tidak keluar tersebut.
PERTANYAAN:
Darah yang keluar termasuk darah apa?
JAWABAN:
Darah nifas karena termasuk kategori keguguran.
Catatan:
Syarat darah dikatakan nifas :
1. Darah Keluar setelah kosongnya rahim, baik berupa gumpalan darah atau daging.
2. Darah keluar sebelum 15 hari dari kosongnya rahim.
3. Pemisah darah pertama dan kedua kurang dari 15 hari.
4. Maksimal nifas 60 hari
REFERENSI:
تحفة المحتاج في شرح المنهاج وحواشي الشرواني والعبادي، الجزء ٨ الصحفة ٢٠٠
وَقَوْلُهُ بَلْ مَعَ لُزُومِ إلَخْ: مَحَلُّ تَأَمُّلٍ إذْ النِّفَاسُ الدَّمُ الْخَارِجُ بَعْدَ فَرَاغِ الرَّحِمِ وَلَوْ مِنْ نَحْوِ عَلَقَةٍ
Artinya : Dan perkataan pengarang "tetapi beserta tetapnya dst" merupakan titik kejanggalan karena nifas adalah darah yang keluar setelah kosongnya rahim meski dari semisal 'alaqoh.
الإبانة والإفاضة، الصحفة ٣٦-٣٧
ثانيا : شروط النفاس لا يتحقق كون النفاس نفاسًا إلا بأربعة شروط ؛
Bagian ke-2 yaitu Syarat-syarat Nifas. Suatu darah belum bisa dipastikan sebagai darah nifas kecuali dengan 4 syarat.
١- أن يكون خروجه بعد فراغ الرحم ولو من علقة أو مضغة قالت قابلة إنها تبدأ خلق آدمي ، أما الدم الخارج قبل الولادة – وهو المسمى بالطلق - فليس بنفاس ، ولا بحيض إلا إن اتصل بحيض قبله ، فإن اتصل بحيض قبله فهو حيض ؛ لما تقدم : أن الأصح أن الدم الذي تراه الحامل حيض٠
1) Keluarnya darah tersebut terjadi setelah kosongnya rahim meskipun dari alaqah (embrio yang masih berbentuk seperti lintah / blood clot / gumpalan darah) atau mudghah (somit) yang oleh bidan disebut sebagai awal proses terbentuknya embrio (janin) manusia. Adapun darah yang keluar sebelum keluarnya embrio yang disebut pendarahan implantasi, maka bukan darah nifas maupun darah haidl, kecuali jika darah tersebut bersambung dengan haid sebelumnya. Sehingga apabila darah tersebut bersambung dengan haid sebelumnya maka tergolong haidl sebagaimana dalam keterangan sebelumnya yang menyatakan bahwasanya darah yang keluar saat hamil adalah darah haid menurut qoul ashoh.
٢ـ أن يكون قبل انقضاء خمسة عشر يوما من فراغ الرحم ، أما بعد انقضاء خمسة عشر يوما فليس بنفاس ، بل هو حيض٠
2) Keluarnya darah tersebut belum melewati 15 hari pasca kosongnya rahim. Jika keluar setelah 15 hari maka bukan nifas tetapi haid
٣- أن لا يتخلل بين دمي النفاس الأول والثاني أقل الطهر ، وهو خمسة عشر يوما ، فإن تخلل بينها ذلك فالثاني ليس بنفاس ، وإنما هو حيض٠
3. (Apabila keluar nya nifas mengalami 2 fase) maka syarat nya adalah berhentinya darah antara fase pertama dengan fase ke dua darah nifas, tidak mencapai minimal masa suci yaitu 15 hari. Sehingga jika darah yang keluar menjadi 2 fase. Jika mencapai mengalami jeda selama 15 hari maka fase yang ke-2 bukan nifas tapi haid.
٤- أن يكون ذلك في الستين ، فلو رأت بعد الستين دما ولو بزمن يسير فليس بنفاس ، ثم إن وجد فيه شرط الحيض -وهو بلوغ يوم وليلة- فهو حيض ، وإلا فلا
4) Masa keluarnya maksimal 60 hari. Sehingga jika setelah lewat 60 hari ternyata ada darah yang keluar maka darah tersebut bukan nifas. Kemudian jika darah yang keluar setelah lewat 60 hari tersebut memenuhi ketentuan haid yaitu mencapai masa sehari semalam maka darah tersebut tergolong haidl dan jika tidak maka bukan haidl.
الفقه المنهجي على مذهب الإمام الشافعي، الجزء ١ الصحفة ٨٣
إذا رأت الحامل دماً، وبلغت مدته أقل مدة الحيض - وهي يوم وليلة - ولم يتجاوز أكثر مدة الحيض - وهي خمسة عشر يوماً بلياليها- اعتبر هذا الدم حيضاً على الأظهر، فتدع الصلاة والصوم وكل ما يحرم على الحائض. أما إذا كان الدم الذي رأته أقل من مدة الحيض، أو أكثر من مدة أكثره، اعتبر الأقل والزائد دم استحاضة، وأخذ حكمه من حيث الصلاة وغيرها٠
Apabila seorang wanita hamil mengeluarkan darah, dan masa keluarnya darah tersebut mencapai batas minimal waktu haid -yaitu satu hari satu malam- serta tidak melebihi masa maksimal waktu haid - yaitu lima belas hari lima belas malam - maka darah ini dianggap sebagai haid menurut Qoul Adh-har, sehingga dia harus meninggalkan shalat, puasa dan segala sesuatu yang diharamkan bagi wanita haid. Namun jika darah yang keluar tersebut masanya kurang dari masa minimal haid, atau lebih dari masa maksimal haid, maka darah tersebut dianggap darah sebagai istihadlah, dan belaku hukum istihadlah dalam hal shalat dan lain-lain.
وقيل: الدم الذي تراه المرأة الحامل يعتبر دم استحاضة مطلقاً كيف كان، وليس دم حيض، لأن الحمل يسد مخرج الحيض، وهذا الغالب الأكثر، وحيض المرأة أثناء الحمل إن لم يكن ممتنعاً فهو نادر جداً
Dan dikatakan oleh sebagian pendapat bahwa : Darah yang dilihat oleh wanita hamil dianggap sebagai darah istihadlah secara mutlak, bagaimanapun kondisinya, dan itu bukan darah haid, karena kehamilan menghalangi keluarnya darah haid, dan hal inilah yang paling umumn terjadi dan menstruasi wanita selama kehamilan jika kehamilan tidak gagal maka sangat jarang terjadi.
والله أعلم بالصواب
و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
PENANYA
Nama : Habibullah
Alamat : Waru Pamekasan Madura
____________________________________
MUSYAWWIRIN :
Member Group WhatsApp Tanya Jawab Hukum
PENASEHAT :
Habib Ahmad Zaki Al-Hamid (Kota Sumenep Madura)
Habib Abdullah bin Idrus bin Agil (Tumpang Malang Jawa Timur)
Gus Abdul Qodir (Balung Jember Jawa Timur)
PENGURUS :
Ketua : Ust. Suhaimi Qusyairi (Ketapang Sampang Madura)
Wakil : Ust. Zainullah Al-Faqih (Umbul Sari Jember Jawa Timur)
Sekretaris : Ust. Moh. Kholil Abdul Karim (Karas Magetan Jawa Timur)
Bendahara : Ust. Syihabuddin (Balung Jember Jawa Timur)
TIM AHLI :
Kordinator Soal : Ust. Qomaruddin (Umbul Sari Jember Jawa Timur)
Deskripsi masalah : Ust. Taufik Hidayat (Pegantenan Pamekasan Madura)
Moderator : Ust. Hosiyanto Ilyas (Jrengik Sampang Madura)
Perumus : Ust. Arif Mustaqim (Sumbergempol Tulungagung Jawa Timur)
Muharrir : Kyai Mahmulul Huda (Bangsal Sari Jember Jawa Timur)
Editor : Ust. Taufik Hidayat (Pegantenan Pamekasan Madura)
Terjemah Ibarot : Ustadzah Lusy Windari (Jatilawang Banyumas Jawa Tengah)
____________________________________________
Keterangan :
1) Pengurus, adalah orang yang bertanggung jawab atas grup ini secara umum
2) Tim Ahli, adalah orang yang bertugas atas berjalannya grup ini
3) Bagi para anggota grup yang memiliki pertanyaan diharuskan untuk menyetorkan soal kepada kordinator soal dengan via japri. Ya'ni tidak diperkenankan nge-share soal di grup secara langsung.
4) Setiap anggota grup boleh usul atau menjawab walaupun tidak bereferensi, namun tetap keputusan berdasarkan jawaban yang bereferensi.
5) Dilarang memposting iklan / video / kalam2 hikmah / gambar yang tidak berkaitan dengan pertanyaan. Sebab, akan mengganggu akan berjalannya tanya jawab.
Komentar
Posting Komentar