Hukum Mewakilkan Jual Beli


HASIL KAJIAN BM NUSANTARA 
(Tanya Jawab Hukum Online)

 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

DESKRIPSI:

Badriyah (nama samaran) bekerja menjadi admin dari dealer logam mulia (emas murni), Bos dari Badriyah tidak berada satu tempat dengannya. Sistem kerjanya adalah jika seseorang memesan emas kepada Badriyah, maka dia bayarnya langsung ke Bosnya Badriyah. Jadi Badriyah tidak tahu rupa uang yang dibuat beli emas tersebut.

PERTANYAAN:
 
Bagaimana hukum jual beli tersebut?

JAWABAN:


Status Badriyah di situ adalah Wakil dari bosnya untuk mengurus pemesanan emas. Jadi transaksi yang dilakukan antara Pelanggan dengan Badriyah itu hakikatnya adalah transaksi pelanggan dengan bosnya Badriyah. Sesuai dengan Qaidah:

تصرف الوكيل بمتزلة الموكل

Artinya : "Transaksi dari seorang wakil statusnya adalah transaksi dari muwakkil".

REFERENSI:


المجموع شرح المهذب، الجزء ٩ الصحفة ٢٨٠

فرع: قال أصحابنا للمشتري أن يوكل في القبض وللبائع أن يوكل في الإقباض ويشترط في ذلك أمران؛
 
Artinya : Cabang Hukum. Ulama Syafi'iyah berpendapat : Pihak pembeli boleh mewakilkan penerimaan barang jual beli dan pihak penjual boleh mewakilkan dalam penyerahan barang jual beli. Namun dalam kebolehan mewakilkan ini ada 2 syarat : 


أحدهما: أن لا يوكل المشتري من يده يد البائع كعبده ومستولدته، ولا بأس بتوكيل أبيه وابنه ومكاتبه، وفي توكيل عبده المأذون له وجهان (أصحهما) لا يجوز  ولو قال للبائع وكل من يقبض لي منك جاز ويكون وكيلا للمشتري في التوكيل وكذا لووكل البائع بأن يأمر من يشتري منه للموكل


1. Pihak pembeli tidak boleh mewakilkan penerimaan barang kepada orang yang berada dalam kekuasaan penjual contohnya budak dari si penjual ataupun ummul walad milik penjual. Dan boleh pihak pembeli mewakilkan penerimaan barang tersebut kepada ayah, anak, maupun budak mukatab milik si penjual. Dan di dalam masalah perwakilan budak si penjual yang telah diizinkan oleh penjual sebagai wakil pembeli, maka dalam masalah ini ada 2 pendapat, menurut pendapat yang lebih kuat menyatakan hukumnya tidak boleh. Namun apabila pembeli mengatakan kepada penjual : "jadikanlah wakilku, orang yang menerima barangku darimu", maka dalam kasus seperti ini hukumnya boleh sehingga si-penjual tadi berstatus sebagai wakil dari pembeli dalam akad perwakilan (bukan wakil dalam akad jual beli). Begitu juga sebaliknya jika si penjual meminta agar si-pembeli menjadikan orang yang menyerahkan barangnya sebagai wakil dirinya (wakil penjual) maka hal itu juga boleh. (artinya si pembeli menjadi wakil penjual dalam akad perwakilan bukan dalam akad jual belinya) 

٠(الامر الثاني) أن لا يكون القابض والمقبض واحدا فلا يجوز أن يوكل البائع رجلا في الإقباض ويوكله المشتري في القبض كما لا يجوز أن يوكله هذا في البيع وذاك في الشراء

2. Yang menjadi penerima dan penyerah barang tidak boleh satu orang. 
Maka tidak boleh jika seorang penjual menjadikan seseorang sebagai wakilnya dalam menyerahkan barang, kemudian si pembeli juga menjadikan si wakil tadi sebagai wakilnya dalam menerima barang sebagaimana sebaliknya.


روضة الطالبين، الجزء ٤ الصحفة ٣٢٥

الوكالة هي إقامة الإنسان غيره مقام نفسه في تصرف جائز معلوم، ويكون بحدود ما يأذن به الموكل، وتصرفات الوكيل في عقد الوكالة يجب أن تكون لمصلحة الموكل؛ لأنه مؤتمن
 قال الإمام النووي رحمه الله تعالى: "للوكالة حكم الأمانة، فيد الوكيل يد أمانة"٠

Artinya : Wakalah adalah seseorang memposisikan orang lain pada posisinya didalam melakukan tasorruf (pekerjaan / aktivitas) yang diperbolehkan dan jelas. Dan pentasarrufan (kinerja) si wakil tersebut sesuai dengan batas wewenang yang diberikan oleh muwakkil kepadanya. Dan segala kinerja yang dilakukan wakil harus mengandung maslahat bagi si muwakkil, karena wakil merupakan pelaksana amanat muwakkil. Imam Nawawi berkata : Dalam akad wakalah (perwakilan) mengandung hukum amanah, maka si wakil memiliki tanggung jawab atas amanah tersebut.


والله أعلم بالصواب

 و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

 PENANYA

Nama : Isna Fauziyah
Alamat : Pare Kediri Jawa Timur
___________________________

MUSYAWWIRIN :

Member Group Telegram Tanya Jawab Hukum. 

PENASEHAT :

Habib Abdullah bin Idrus bin Agil (Tumpang Malang Jawa Timur)
Habib Abdurrahman Al-Khirid (Kota Sampang Madura)

PENGURUS :

Ketua : Ust. Suhaimi Qusyairi (Ketapang Sampang Madura)
Wakil : Ust. Zainullah Al-Faqih (Umbul Sari Jember Jawa Timur)
Sekretaris : Ust. Moh. Kholil Abdul Karim (Karas Magetan Jawa Timur)
Bendahara : Ust. Syihabuddin (Balung Jember Jawa Timur)

TIM AHLI :

Kordinator Soal : Ust. Qomaruddin (Batu Licin Kalimantan Selatan)
Deskripsi masalah : Ust. Taufik Hidayat (Pegantenan Pamekasan Madura)
Moderator : Ust. Jefri Ardian Syah (Sokobanah Sampang Madura)
Perumus + Muharrir : Ust. Mahmulul Huda (Bangsal Jember Jawa Timur)
Editor : Hosiyanto Ilyas (Jrengik Sampang Madura)
Terjemah Ibarot : Ust. Robit Subhan (Balung Jember Jawa Timur)

LINK GROUP TANYA JAWAB HUKUM :
https://t.me/joinchat/ER-KDnY2TDI7UInw 
___________________________

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Group BM Nusantara (Tanya Jawab Hukum Online)

Hukum Penyembelihan Hewan Dengan Metode Stunning Terlebih Dahulu Halalkah ?

Hukum Menjima' Istri Sebelum Mandi Besar ?