Hukum Niat Puasa Sebulan Penuh Taqlid kepada Imam Malik

HASIL KAJIAN BM NUSANTARA
(Tanya Jawab Hukum Online)

 السلام عليكم و رحمة الله وبركاته

DESKRIPSI:

Badriah (nama samaran) memiliki suami yang bernama badrun (nama samaran). Badrun membawa istrinya ke Negara asalnya (Maroko). Kehidupan masyarakat Indonesia yang mayoritas mazhab Syafi'i, hal itu sangat berbeda dengan negara Maroko, perbedaan itulah yang membuat Badriyah gelisah galau merana, lebih lebih dalam hal ihwal ibadah sholatnya, karena Mayoritas masyarakat di sana menggunakan Mazhab Maliki, begitu juga dengan Badrun suaminya.

Pada saat bulan puasa pun dia bingung akan niat puasanya, apa harus ikut Mazhab Maliki secara konsisten atau Mazhab Syafi'i. Pada akhirnya dia niat satu kali dengan satu bulan penuh (mengikuti Mazhab Imam malik) tapi dia juga niat setiap malamnya (mengikuti Mazhab Syafi'i).

PERTANYAAN:

Jika tindakan badriyah itu termasuk taqlid, kapan terjadinya taqlidnya tersebut ? Apakah Disaat dia lupa atau pada awal disaat dia niat versi Imam Malik itu ?

JAWABAN:

Tindakan Badriah tersebut termasuk taqlid, saat dia berniat puasa versi Imam Malik pada malam pertama Bulan Ramadhan. 

REFERENSI:

حاشية الجمل، الجزء ٢ الصحفة ٣١١

فلو نوى ليلة أول رمضان صوم جميعه لم يكف لغير اليوم الأول لكن ينبغي له ذلك ليحصل له صوم اليوم الذي نسي النية فيه عند الإمام مالك رضي الله عنه  كما يسن له أن ينوي أول اليوم الذي نسيها فيه ليحصل له صومه عند الإمام أبي حنيفة رضي الله عنه وواضح أن محله إذا قلد وإلا كان متلبسا بعبادة فاسدة في اعتقاده وهو حرام اهـ

Artinya: Seandainya ada seseorang berniat di malam awal romadlon untuk puasa romadlon sebulan penuh, maka hal seperti itu tidak sah kecuali hanya untuk puasa hari pertama saja (menurut Madzhab Syafi'i). Namun niat dengan cara tersebut dianjurkan (disunnahkan) untuk dilakukan agar puasanya sah di saat dia lupa berniat puasa di malam hari untuk puasa tersebut berdasarkan madzhab Imam Malik. Sebagaimana disunnahkan juga niat puasa dia pagi hari (pagi hari) yang dia lupa niat malam harinya, supaya puasanya sah menurut madzhab Imam Abu Hanifah. Hal ini jelas sah apabila kondisinya memang orang tersebut berniat taqlid pada Imam Malik atau Imam Hanafi saat dia lupa niat di malam hari. Namun apabila dia tidak berniat taqlid kepada Imam tersebut, maka dia telah melakukan ibadah yang fasid (tidak sah) dalam keyakinan dia sendiri. Sedangkan sengaja mengerjakan ibadah yang fasidah/ tidak sah itu hukumnya haram. 


فقه العبادات على المذهب الشافعي، الجزء ٢ الصحفة 
٢٩
أولا: النية: لما روى عمر رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قوله: (إنما الأعمال بالنية وإنما لامرئ ما نوى) ولأنه عبادة محضة، فلم يصح من غير نية، كالصلاة
 وتجب النية لكل يوم، لأن صوم كل يوم عبادة مستقلة

Artinya: Rukun pertama adalah niat, hal ini berdasarkan hadits dari Sayyidina Umar bin Khottob dari Baginda Nabi saw yang menyatakan bahwasannya : "Sesungguhnya sahnya amal dalam agama itu hanya tergantung pada niatnya, dan bagi tiap-tiap orang akan memperoleh apa yang dia niatkan." Disamping itu karena puasa merupakan ibadah yang murni, sehingga tidak sah bila tanpa niat sebagaimana ibadah sholat. Dan niat puasa ini wajib dilakukan setiap hari, karena masing-masing puasa di tiap hari merupakan ibadah yang berdiri sendiri.

فلو نوى من أول ليلة في رمضان صوم جميعه لم يجزئ إلا عن أول يوم، لكن يسن له ذلك ليصح صوم النهار الذي نسيها فيه على مذهب الإمام مالك  ، كما يسن له أن ينوي أول النهار الذي نسيها فيه ليصح صومه على مذهب الإمام أبو حنيفة  ، هذا إن نوى عندئذ تقليده

Sehingga seandainya seseorang niat di awal malam bulan Romadhon untuk puasa sebulan penuh, maka hal itu tidak mencukupi kecuali hanya untuk hari pertama itu saja, akan tetapi niat puasa sebulan penuh disunahkan di awal malam bulan Romadhon, agar supaya saat dia lupa tidak niat di malam hari, maka puasanya tetap sah berdasarkan Madzhab Maliki. Hal ini sebagaimana disunnahkan baginya untuk berniat di pagi hari ketika di malam harinya dia lupa niat puasa, agar puasanya sah menurut Madzhab Hanafi. Keabsahan puasa dengan niat seperti diatas itu terjadi apabila saat melakukan nya dia berniat bertaklid pada madzhab Maliki atau Hanafi tersebut. 

فإذا لم ينو التقليد كان متلبسا بعبادة فاسدة وهذا حرام٠
وإن نسى النية في ليلة من الليالي، ولم يقلد المذاهب الأخرى، وجب عليه قضاء ذلك اليوم

Sehingga seandainya dia tidak niat bertaklid kepada Madzhab Maliki maupun Hanafi tersebut, maka dia telah sengaja melakukan ibadah yang tidak sah, dan hal itu hukumnya haram. Jadi apabila dia lupa tidak niat puasa di malam harinya, dan juga dia tidak berniat taklid kepada madzhab lainnya, maka dia wajib mengqodlo' puasa hari tersebut di hari lainnya.


والله أعلم بالصواب

 و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

 PENANYA:

Nama : Jamaluddin
Alamat : Wanaraja Garut Jawa Barat
__________________________________

MUSYAWWIRIN :

Member Group BM Nusantara (Tanya Jawab Hukum Online)

PENASEHAT :

Habib Ahmad Zaki Al-Hamid (Kota Sumenep Madura)
Habib Abdullah bin Idrus bin Agil (Tumpang Malang Jawa Timur)
Gus Abdul Qodir (Balung Jember Jawa Timur)

PENGURUS :

Ketua : Ust. Suhaimi Qusyairi (Ketapang Sampang Madura)
Wakil : Ust. Zainullah Al-Faqih (Umbul Sari Jember Jawa Timur)
Sekretaris : Ust. Moh. Kholil Abdul Karim (Karas Magetan Jawa Timur)
Bendahara : Ust. Syihabuddin (Balung Jember Jawa Timur)

TIM AHLI :

Kordinator Soal : Ust. Qomaruddin (Umbul Sari Jember Jawa Timur), Ust. Faisol Umar Rozi (Proppo Pamekasan Madura) 
Deskripsi masalah : Ust. Taufik Hidayat (Pegantenan Pamekasan Madura)
Moderator : Ust. Hosiyanto Ilyas (Jrengik Sampang Madura)
Perumus : Ust. Arif Mustaqim (Sumbergempol Tulungagung Jawa Timur), KH. Abdurrohim (Maospati Magetan Jawa Timur)
Muharrir : Kyai Mahmulul Huda (Bangsal Sari Jember Jawa Timur)
Editor : Ust. Taufik Hidayat (Pegantenan Pamekasan Madura)
Terjemah Ibarot : Gus Robbit Subhan (Balung Jember Jawa Timur)
________________________________________

KETERANGAN:

1) Pengurus, adalah orang yang bertanggung jawab atas grup ini secara umum

2) Tim Ahli, adalah orang yang bertugas atas berjalannya grup ini

3) Bagi para anggota grup yang memiliki pertanyaan diharuskan untuk menyetorkan soal kepada kordinator soal dengan via japri. Ya'ni tidak diperkenankan nge-share soal di grup secara langsung.

4) Setiap anggota grup boleh usul atau menjawab walaupun tidak bereferensi, namun tetap keputusan berdasarkan jawaban yang berreferensi.

5) Dilarang memposting iklan / video / kalam-kalam hikmah / gambar yang tidak berkaitan dengan pertanyaan. Sebab, akan mengganggu akan berjalannya tanya jawab.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Group BM Nusantara (Tanya Jawab Hukum Online)

Hukum Penyembelihan Hewan Dengan Metode Stunning Terlebih Dahulu Halalkah ?

Hukum Menjima' Istri Sebelum Mandi Besar ?