Wajibkah Seseorang Bermazhab Terutama dalam Masalah Fikih
HASIL KAJIAN BM NUSANTARA
(Tanya Jawab Hukum Online)
السلام عليكم و رحمة الله وبركاته
DESKRIPSI:
Badriah (nama samaran) memiliki suami yang bernama badrun (nama samaran). Badrun membawa istrinya ke Negara asalnya (Maroko). Kehidupan masyarakat Indonesia yang mayoritas mazhab Syafi'i, hal itu sangat berbeda dengan negara Maroko, perbedaan itulah yang membuat Badriyah gelisah galau merana, lebih lebih dalam hal ihwal ibadah sholatnya, karena Mayoritas masyarakat di sana menggunakan Mazhab Maliki, begitu juga dengan Badrun suaminya.
PERTANYAAN:
Wajibkah seseorang itu bermazhab, terutama dalam masalah fikih?
JAWABAN:
Wajib bermadzhab, yaitu ikut atau bertaqlid kepada madhab yang empat, karena pada zaman ini (sekarang) seseorang tidak mampu untuk beristinbath (pengambilan dasar hukum) dari kitab (al-Qur'an) dan Sunnah secara langsung.
REFERENSI:
إعانة الطالبين، الجزء ٤ الصحفة ٢٥٠
فائدة: إذا تمسك العامي بمذهب لزمه موافقته، وإلا لزمه
فائدة: إذا تمسك العامي بمذهب لزمه موافقته، وإلا لزمه التمذهب بمذهب معين من الاربعة لا غيرها (قوله: لا غيرها) أي غير المذاهب الاربعة، وهذا إن لم يدون مذهبه، فإن دون جاز كما في التحفة ونصها: يجوز تقليد كل من الأئمة الاربعة، وكذا من عداهم ممن حفظ مذهبه في تلك المسألة ودون حتى عرفت شروطه وسائر معتبراته، فالاجماع الذي نقله غير واحد على منع تقليد الصحابة، يحمل على ما فقد فيه شرط من ذلك
Artinya: Ketika orang awam (orang yang tidak memiliki kapasitas ijtihad) telah menganut sebuah madzhab tertentu, maka wajib baginya untuk selalu mengikutinya. Jika tidak, maka ia harus mengikuti madzhab tertentu dari salah satu 4 madzhab, tidak boleh mengikuti selainnya. Tidak boleh taqlid kepada selain 4 madzhab. (Pernyataan tidak boleh menganut selain dari 4 madzhab) Ini berlaku jika memang madzhab tersebut tidak dibukukan. Namun jika madzhab tersebut telah dibukukan, maka boleh mengikutinya sebagaimana keterangan dalam kitab tuhfah, yang redaksinya adalah, "Diperolehkan bertaqlid kepada salah satu dari madzhab 4. Begitu juga taqlid kepada Ulama' selain 4 madzhab dengan syarat madzhabnya terjaga dalam permasalahan tersebut dan telah terbukukan, bahkan juga harus diketahui syarat-syaratnya serta hal-hal lain yang dipertimbangkan dalam madzhab tersebut. Sehingga kesepakatan para Ulama' mengenai "larangan taqlid kepada para sahabat" itu harus diartikan kepada taqlid diluar 4 madzhab yang tidak memenuhi syarat-syarat tersebut.
إعانة الطالبين على حل ألفاظ فتح المعين، الجزء ١ الصحفة ٢٥
تنبيه; كل من الأئمة الأربعة على الصواب ويجب تقليد واحد منهم، ومن قلد واحدا منهم خرج عن عهدة التكليف، وعلى المقلد اعتقاد أرجحية مذهبه أو مساواته، ولا يجوز تقليد غيرهم في إفتاء أو قضاء٠
Artinya: (Peringatan). Semua madzhab 4 itu benar, dan wajib taqlid pada salah satu madzhab dari mereka. Orang yang telah menganut salah satu madzhab 4, maka ia telah terbebas dari kewajiban yang dibebankan kepadanya. Dan bagi setiap penganut madzhab wajib meyakini keunggulan pendapat madzhab yang dianutnya atau minimal meyakini madzhabnya setara dengan yang lain, dan tidak boleh menganut selain 4 madzhab dalam berfatwa atau memutuskan hukum.
رسالة في تأكد الأخذ بمذاهب الأئمة الأربعة، الصحفة، ٢٨-٣٠
اِعْلَمْ أَنَّ فِي الْأَخْذِ بِهَذِهِ الْمَذَاهِبِ الْأَرْبَعَةِ مَصْلَحَةً عَظِيْمَةً وَفِي الْإِعْرَاضِ عَنْهَا كُلِّهَا مَفْسَدَةً كَبِيْرَةً٠ الى ان قال - وَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا بُدَّ لِلْمُكَلَّفِ غَيْرِ الْمُجْتَهِدِ الْمُطْلَقِ مِنْ اِلْتِزَامِ التَّقْلِيْدِ لِمَذْهَبٍ مُعَيَّنٍ مِنْ مَذَاهِبِ الْأَئِمَّةِ الْأَرْبَعَةِ وَلَا يَجُوْزُ لَهُ الْاِسْتِدْلَالُ بِالْآيَاتِ وَالْأَحَادِيْثِ لِقَوْلِهِ تَعَالَى {وَلَوْ رَدُّوْهُ إِلَى الرَّسُوْلِ وَإِلَى أُولِي الْأَمْرِ مِنْهُمْ لَعَلِمَهُ الَّذِيْنَ يَسْتَنْبِطُوْنَ مِنْهُمْ} ومعلوم أن الذين يستنبطونه هم الذين تأهلوا للاجتهاد دون غيرهم كما هو مبسوط في محله
Artinya: Ketahuilah bahwasannya di dalam menganut 4 madzhab ini terdapat maslahah besar dan dalam meninggalkannya terdapat kerugian besar pula sampai pada ucapan. Dan ketahuilah bahwa diwajibkan bagi setiap mukallaf yang belum mencapai derajat mujtahid mutlak untuk menganut salah satu madzhab tertentu dari 4 madzhab. Dan tidak diperbolehkan baginya melakukan pengambilan dalil sendiri dari Al Quran dan Al-Hadits. Hal itu karena berdasarkan firman Allah SWT yang artinya : "(Padahal) apabila mereka menyerahkannya kepada Rasululloh dan kepada Ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenaran pasti akan dapat mengetahuinya (secara resmi) dari mereka (Rasul dan Ulil Amri)". Dan sudah maklum bahwasannya orang-orang yang mampu beristimbath (menggali hukum) adalah mereka yang ahli berijtihad, bukan selain mereka sebagaimana telah dijabarkan dalam babnya.
تنوير القلوب، الصحفة ٧٥
ومن لم يقلد واحدا منهم وقال أنا اعمل بالكتاب والسنة مدعيا فهم الأحكام منهما فلا يسلم له بل هو مخطئ ضال مضل سيما في هذا الزمان الذى عم فيه الفسق وكثرت الدعوى الباطلة لأنه استظهر على أئمة الدين وهو دونهم في العلم والعمل والعدالة والاطلاع
Artinya: Dan barangsiapa tidak menganut salah satu dari 4 madzhab dan berkata ; "Aku mengamalkan Al Quran dan Al Sunnah" dengan mengaku paham hukum-hukum dari keduanya, maka tidaklah selamat bahkan dia adalah orang yang salah yang sesat serta menyesatkan apalagi di zaman sekarang yang mana kefasikan dan klaim-klaim palsu merajalela karena ingin menandingi para Imam sedangkan dia berada di bawah beliau-beliau secara ilmu, amal, kebijaksanaan dan pengetahuan.
الكواكب اللماعة في تحقيق المسمى بأهل السنة والجماعة، الصحفة ٣٩
مَسْأَلَةٌ : إِذَا قِيلَ : مَا تَقُولُ فِي هَؤُلَاءِ الَّذِينَ نَبَذُوا اليَوْمَ المَذَاهِبَ الأَرْبَعَةَ ، وَزَعَمُوا أَنَّهُمْ مُجْتَهِدُوْنَ اجْتِهَادًا مُطْلَقًا فِي المَسَائِلِ الدِّيْنِيَّةِ ، وَأَنَّهُمْ لَمْ يَتَمَسَّكُوْا فِي دِينِهِمْ إِلَّا بِالقُرْآنِ وَالأَحَادِيثِ النَّبَوِيَّةِ ؟
Artinya: Masalah, apabila ada pertanyaan, apa pendapatmu tentang keadaan orang-orang yang pada zaman sekarang ini mengabaikan 4 madzhab, lalu mereka menganggap bahwa diri mereka adakah seorang mujtahid yang mampu berijtihad secara muthlak dalam permasalahan agama dan mereka tidak berpanduan dalam hal agama mereka, kecuali hanya dengan al-Qur'an dan al-hadist saja ?
أُجِيبُ : إِنَّهُمْ قَوْمٌ حَيَارَى فِي أَمْرِ دِينِهِمْ تَضْطَرِبُ أَقْوَالُهُمْ وَتَزَلْزَلَ أَقْدَامُهُمْ ، لَا يَسْتَقِرُّوْنَ عَلَى شَيْءٍ ، تَحْسَبُهُمْ جَمِيعًا وَقُلُوبُهُمْ شَتَّى ، يَدَّعُوْنَ الاجْتِهَادَ وَلَيْسُوا مِنْ أَهْلِهِ، يُنْكِرُوْنَ التَّقْلِيدَ وَهُمْ مَغْلُوْلُوْنَ [بِغُلَّهِ] ؟، أَوْ يَأْبَوْنَ تَقْلِيدَ الأَئِمَّةِ المُجْتَهِدِينَ المُتَقَدِّمِينَ وَيُقَلِّدُوْنَ أَكَابِرَهُمْ الضَّالِّينَ ، يُحَرِّمُوْنَ التَّقْلِيدَ وَهُمْ مُقَلِّدُوْنَ، وَيُوْجِبُونَ الاجْتِهَادَ وَهُمْ لَا يَسْتَطِيعُوْنَ، قَوْمُ لَعِبَتْ بِهِمُ الأَهْوَاءُ، وَتَشَتَّتَتْ بِهِمُ الآرَاءُ ، وَغَلَبَتْ عَلَيْهِمُ الشَّهَوَاتُ ، وَأَحَاطَتْ بِهِمْ ظُلُمَاتُ الشُّبُهَاتِ ، فَرَأَوْا التَّقَيُّدَ بِأَحَدِ المَذَاهِبِ الْأَرْبَعَةِ حِجَابًا بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ شَهَوَاتِهِمْ ، وَسِتْرًا مَنِيعًا مِنْ أَهْوَائِهِمْ ، فَلَمَّا رَأَوْا ذَلِكَ رَفَضُوهَا بِالكُلِّيَّةِ تَوَصُّلًا بِذَلِكَ إِلَى نَيْلِ أَغْرَاضِهِمُ الدَّنِيَّةِ ، وَعَمَدُوْا إِلَى مَا لَا يَدَ لَهُمْ مِنَ الاجْتِهَادِ ، وَهُمْ فِي وَادٍ ، وَهُوَ فِي وَادٍ آخَرَ
Jawab: Mereka adalah orang-orang yang bingung/linglung dalam hal agama mereka, perkataan mereka kacau dan pijakan kaki mereka goyah tidak stabil. Mereka tidak berpijak pada suatu landasan yang kuat. Kamu sangka mereka menyangka berjamaah/bersatu, padahal faktanya hati mereka bercerai berai. Mereka mengaku-ngaku mampu berijtihad, padahal mereka bukan ahli ijtihad. Mereka mengingkari taqlid, padahal mereka terbelenggu dengan belenggunya sendiri. Mereka enggan mengikuti para Imam mujtahid yang terdahulu, namun mereka justru mengikuti para tokoh-tokoh yang sesat. Mereka mengharamkan taqlid, padahal mereka sendiri menjadi muqollid. Mereka mewajibkan ijtihad, namun justru mereka tidak mampu berijtihaj. Sebenarnya mereka adalah sekelompok orang yang dipermainkan oleh hawa nafsunya, tercerai berai pendapat-pendapat mereka, terkalahkan oleh hawa nafsu mereka, terbungkus oleh kegelapan syubhat, sehingga mereka berpandangan bahwa mengikuti salah satu dari 4 madzhab akan menjadi hijab antara mereka dan syahwat mereka, dan penutup yang kokoh yang mencegah hawa nafsu mereka. Ketika mereka berpandangan yang demikian itu, maka otomatis mereka telah menolak secara total jalan yang ditempuh oleh Imam 4 madzhab, demi mencapai cita-cita dan tujuan mereka yang rendah (duniawi). Kemudian mereka berjalan mengarah kepada suatu perkara yang mereka tidak ada kemampuan sama sekali yaitu berijtihad. Ibarat mereka ada di lembah yang satu, sedangkan ijtihad berada di lembah yang lain. (Yakni 2 hal yang tidak akan pernah bertemu, bagaimana mungkin mereka mengaku memiliki dan menguasainya)
والله أعلم بالصواب
و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
PENANYA
Nama : Jamaluddin
Alamat : Wanaraja Garut Jawa Barat
__________________________________
MUSYAWWIRIN :
Member Group BM Nusantara (Tanya Jawab Hukum Online)
PENASEHAT :
Habib Ahmad Zaki Al-Hamid (Kota Sumenep Madura)
Habib Abdullah bin Idrus bin Agil (Tumpang Malang Jawa Timur)
Gus Abdul Qodir (Balung Jember Jawa Timur)
PENGURUS :
Ketua : Ust. Suhaimi Qusyairi (Ketapang Sampang Madura)
Wakil : Ust. Zainullah Al-Faqih (Umbul Sari Jember Jawa Timur)
Sekretaris : Ust. Moh. Kholil Abdul Karim (Karas Magetan Jawa Timur)
Bendahara : Ust. Syihabuddin (Balung Jember Jawa Timur)
TIM AHLI :
Kordinator Soal : Ust. Qomaruddin (Umbul Sari Jember Jawa Timur), Ust. Faisol Umar Rozi (Proppo Pamekasan Madura)
Deskripsi masalah : Ust. Taufik Hidayat (Pegantenan Pamekasan Madura)
Moderator : Ust. Hosiyanto Ilyas (Jrengik Sampang Madura)
Perumus : Ust. Arif Mustaqim (Sumbergempol Tulungagung Jawa Timur), KH. Abdurrohim (Maospati Magetan Jawa Timur)
Muharrir : Kyai Mahmulul Huda (Bangsal Sari Jember Jawa Timur)
Editor : Ust. Taufik Hidayat (Pegantenan Pamekasan Madura)
Terjemah Ibarot : Ust. Abdurrozaq (Wonokerto Pekalongan Jawa Tengah), Ustadzah Lusy Windari (Jatilawang Banyumas Jawa Tengah), Kyai Muntahal 'Ala Hasbullah (Giligenting Sumenep Madura)
________________________________________
Keterangan :
1) Pengurus, adalah orang yang bertanggung jawab atas grup ini secara umum
2) Tim Ahli, adalah orang yang bertugas atas berjalannya grup ini
3) Bagi para anggota grup yang memiliki pertanyaan diharuskan untuk menyetorkan soal kepada kordinator soal dengan via japri. Ya'ni tidak diperkenankan nge-share soal di grup secara langsung.
4) Setiap anggota grup boleh usul atau menjawab walaupun tidak bereferensi, namun tetap keputusan berdasarkan jawaban yang berreferensi.
5) Dilarang memposting iklan / video / kalam-kalam hikmah / gambar yang tidak berkaitan dengan pertanyaan. Sebab, akan mengganggu akan berjalannya tanya jawab.
Komentar
Posting Komentar