Hukum Menonton Ludruk Melalui TV Atau HP dan Semacamnya ?

HASIL KAJIAN BM NUSANTARA 
(Tanya Jawab Hukum Online)

  السلام عليكم و رحمة الله وبركاته

DESKRIPSI:

Ludruk merupakan sebuah acara yang di dalamnya terdapat alunan kendang dan alat musik lainnya disertai lawak yang cukup menghibur masyarakat. Dalam ludruk juga menampilkan tarian-tarian yang diperankan oleh pria yang dihias/make up layaknya seperti wanita. Yang paling menarik dari ludruk adalah menampilkan ulang reka adegan historis yang ada di Nusantara!

Badrun (nama samaran) adalah pemain ludruk terkenal di salah satu pulau, dari panggung ke panggung badrun menjadi aktor dalam setiap lakon yang ia terima dari sutradara! sekaligus hal itu menjadi profesinya sebagai tulang punggung keluarga.

PERTANYAAN:

Bagaimana hukum jika menonton ludruk seperti deskripsi di atas tidak secara langsung melainkan di HP atau yang semacamnya?

JAWABAN:

Hukumnya boleh, kecuali menimbulkan fitnah dan syahwat. 

REFERENSI:

الفقه الإسلامى وأدلته، الجزء ٤ الصحفة ٢٣٠

تاسعاً ـ الترجل والتخنث : يحرم أيضاً تشبه الرجال بالنساء في اللباس والزينة، كالأساور والعقود (الأطواق) والأقراط، وتشبه النساء بالرجال في الكلام، والمشي، وحلق الشعر وتكلف الخشونة والرجولة، وهن المترجلات: المتشبهات من النساء بالرجال. ويحرم التخنث أيضاً: وهو تشبه الرجال بالنساء في المشي والتكسر ولين الكلام ورقة الصوت والتزين بالحناء ونحو ذلك من أنواع «المكياج» والتحمير والتبييض وتطريف الأصابع، لكن يستحب الخضاب للنساء بالحناء ونحوه، وأما التحمير ونحوه فيجوز بإذن الزوج وفي داخل البيت، ويحرم بغير إذن الزوج وخارج المنزل. والدليل ما أخرجه أحمد والبخاري عن أنس قال: «لعن رسول الله صلّى الله عليه وسلم المتشبهين من الرجال بالنساء، والمتشبهات من النساء بالرجال» وفي رواية: «لعن رسول الله صلّى الله عليه وسلم المخنثين من الرجال، والمترجِّلات من النساء

Artinya : Yang ke sembilan - Menyerupai laki laki dan menyerupai laki laki : Laki-laki juga dilarang meniru perempuan dalam berpakaian dan dandanan, seperti gelang, kalung (cincin), dan anting-anting, dan haram bagi perempuan meniru laki-laki dalam berbicara, berjalan, mencukur rambut, dan bersikap kasar dan maskulin. Dan mereka disebut mutarojjilat (perempuan peniru laki laki).
Meniru wanita juga dilarang yaitu peniruan laki-laki terhadap perempuan dalam berjalan, lenggak lenggok, kelembutan bicara, kelembutan suara, perhiasan dengan henna, dan jenis "make-up" lainnya, memerahkan pipi, memutihkan, dan melentikkan jari. Tetapi bagi perempuan disunnahkan memakai hiasan dengan hena dan sejenisnya. Adapun memerahkan pipi dan semisalnya, maka boleh apabilah atas izin suami dan dilakukan di dalam rumah. Dan haram jika tanpa izin suami atau dipakai di luar rumah. Dalilnya adalah apa yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad RA dan Imam Al-Bukhari RA dari Shohabat Anas RA "Rosululloh SAW melaknat pria yang menyerupai wanita, dan wanita yang menyerupai pria. Dan dalam riwayat lain "Rosululloh SAW melaknat pria peniru wanita dan wanita peniru pria. "


تحفة المحتاج في شرح المنهاج، الجزء ٧ الصحفة ١٩٢

خرج مثالها أى العورة فلا يحرم نظره فى نحو مرآة كما أفتى به غير واحد ويؤيد قولهم لو علق الطلاق برؤيتها لم يحنث برؤية خيالها فى نحو مرآة لأنه لم يرها ومحل ذلك أى عدم حرمة نظر المثال كما هو ظاهر حيث لم يخش فتنة ولا شهوة ٠٠٠إلى أن قال٠٠٠٠ وكذا عند النظر بشهوة بأن يلتذ به وإن أمن الفتنة قطعا 

Artinya : Dikeluarkan (dikecualikan) padanan aurat. Tidak haram melihat aurat yang berada didalam umpama cermin, sebagaimana difatwakan oleh tidak hanya satu ulama' dan dikuatkan oleh perkataan para ulama' : Seandainya seseorang menggantungkan thalaknya dengan melihat aurat, maka dia tidak dianggap melanggar dengan sebab melihat gambar aurat didalam seumpama cermin, karena dia tidak melihat aurat (hakiki). Dan posisi hal tersebut artinya tidak haramnya melihat gambar adalah sudah jelas yaitu sekiranya tidak hawatir terjadinya fitnah dan syahwat. ..... sampai pada ucapan..... Demikian pula (haram) ketika melihat dengan syahwat, misalnya merasa nikmat dengan melihatnya walaupun dipastikan aman dari fitnah.


الموسوعة الفقهية الكويتية، الجزء ١٢ الصحفة ١٢٣

يَحْرُمُ التَّفَرُّجُ عَلَى الصُّوَرِ الْمُحَرَّمَةِ عِنْدَ الْمَالِكِيَّةِ وَالشَّافِعِيَّة ٠٠٠٠ 
قَال الدَّرْدِيرُ فِي تَعْلِيل تَحْرِيمِ النَّظَرِ: لأَنَّ النَّظَرَ إِلَى الْحَرَامِ حَرَامٌ

Artinya : Haram menyaksikan gambar-gambar yang mengandung unsur haram menurut mazhab Maliki dan Syafi’i …...
Imam Dardir menjelaskan alasan keharaman melihat tersebut : Sebab memandang kepada sesuatu yang haram hukumnya haram.


الفقه الإسلامي وأدلته، الجزء ٤ الصحفة ٢٢٤

أما التصوير الشمسي أو الخيالي فهذا جائز، ولا مانع من تعليق الصور الخيالية في المنازل وغيرها، إذا لم تكن داعية للفتنة كصور النساء التي يظهر فيها شيء من جسدها غير الوجه والكفين، كالسواعد والسيقان والشعور، وهذا ينطبق أيضا على صور التلفاز٠ وما يعرض فيه من رقص وتمثيل وغناء مغنيات، كل ذلك حرام في رأيي

Artinya : Adapun menggambar atau melukis atau menfoto matahari maupun pemandangan alam hukumnya boleh, dan tidak ada larangan untuk memajang lukisan atau gambar atau  foto pemandangan baik di rumah maupun di tempat lainnya, asalkan gambar atau  lukisan atau foto tersebut tidak menumbuhkan fitnah contohnya gambar atau foto perempuan yang menampakkan bagian selain wajah dan telapak tangan semisal lengan, betis, serta rambut. Hukum seperti ini juga berlaku pada gambar yang ada di TV.  Adapun tayangan TV yang menampilkan tarian, gambar, maupun penyanyi, itu semua hukumnya haram menurut pendapat saya.


فتاوى دار الإفتاء المصرية، الجزء ٩ الصحفة ٢٧١

السؤال
ما حكم مشاهدة الأفلام وسماع الأغانى فى نهار رمضان ؟

الجواب
الحكم العام على مشاهدة الأفلام والمسرحيات والمسلسلات، وسماع الأغانى، أنها إن كانت هذه المشاهدات والمسموعات تحمل كلاما باطلا أو تدعو إلى محرم، أو كانت تؤثر تأثيرا ضارا على فكر الإنسان وسلوكه، أو صرفته عن واجب، أو صاحبها محرم كشرب أو رقص أو اختلاط سافر كانت حراما، سواء أكان ذلك فى رمضان أم فى غير رمضان٠ فإن خلت من هذه المحاذير كان الإكثار منها مكروها، ولا بأس بالقليل منها للترويح٠

Artinya: Tanya: Apa hukum menonton film dan mendengarkan lagu pada siang hari bulan Ramadan? Jawab: Hukum yang umum menonton film, drama, sinetron dan mendengarkan lagu itu dirinci: a) apabila tontonan film dan mendengarkan lagu itu mengandung ucapan batil (buruk) atau mengundang pada perbuatan haram atau memiliki dampak buruk pada pemikiran manusia atau memalingkannya dari kewajiban atau saat melakukan itu disertai dengan perkara haram seperti minum miras atau menari atau percampuran lawan jenis maka hukumnya haram. Sama saja dilakukan di bulan Ramadan atau di selain Ramadan; b) Apabila tidak terdapat keburukan sebagaimana digambarkan di atas, maka memperbanyak melakukan itu hukumnya makruh; c) apabila melakukannya sesekali maka tidak apa-apa.

 
توشيح على ابن قاسم، الصحفة ١٩٧

الفتنة هي ميل النفس ودعاؤها إلى الجماع أو مقدماته والشهوة هو أن يلتذ بالنظر٠

Artinya : Fitnah adalah condongnya jiwa dan adanya keinginan melakukan perbuatan jima' maupun pemanasannya. Adapun syahwat ialah timbulnya rasa nikmat saat melihat.


إعانة الطالبين، الجزء ١ الصحفة ٧٩

وضابط الشهوة انتشار الذكر في الرجل وميل القلب في المرأة٠

Artinya : Standar syahwat pada Laki-laki adalah apabila dzakarnya mengencang, adapun sahwat pada Perempuan adalah apabila timbul hasrat birahi pada Wanita.


والله أعلم بالصواب

 و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

PENANYA

Nama : Rozi
Alamat : Proppo Pamekasan Madura
____________________________________

MUSYAWWIRIN :

Member Group BM Nusantara (Tanya Jawab Hukum Online)

PENASEHAT :

Habib Ahmad Zaki Al-Hamid (Kota Sumenep Madura)
Habib Abdullah bin Idrus bin Agil (Tumpang Malang Jawa Timur)
Gus Abdul Qodir (Balung Jember Jawa Timur)

PENGURUS :

Ketua : Ust. Suhaimi Qusyairi (Ketapang Sampang Madura)
Wakil : Ust. Zainullah Al-Faqih (Umbul Sari Jember Jawa Timur)
Sekretaris : Ust. Moh. Kholil Abdul Karim (Karas Magetan Jawa Timur)
Bendahara : Ust. Syihabuddin (Balung Jember Jawa Timur)

TIM AHLI :

Kordinator Soal : Ust. Qomaruddin (Umbul Sari Jember Jawa Timur)
Deskripsi masalah : Ust. Taufik Hidayat (Pegantenan Pamekasan Madura)
Moderator : Ust. Hosiyanto Ilyas (Jrengik Sampang Madura)
Perumus : Ust. Arif Mustaqim (Sumbergempol Tulungagung Jawa Timur), KH. Abdurrohim (Maospati Magetan Jawa Timur)
Muharrir : Kyai Mahmulul Huda (Bangsal Sari Jember Jawa Timur)
Editor : Ust. Taufik Hidayat (Pegantenan Pamekasan Madura)
Terjemah Ibarot : Ust. Ahmad Marzuki (Cikole Sukabumi Jawa Barat), Kyai Muntahal 'Ala Hasbullah (Giligenting Sumenep Madura), Gus Robbit Subhan (Balung Jember Jawa Timur), Ust. Ibrahim Al-Farisi (Tambelangan Sampang Madura), Ustadzah Lusy Windari (Jatilawang Banyumas Jawa Tengah )
__________________________________________

Keterangan :

1) Pengurus, adalah orang yang bertanggung jawab atas grup ini secara umum

2) Tim Ahli, adalah orang yang bertugas atas berjalannya grup ini

3) Bagi para anggota grup yang memiliki pertanyaan diharuskan untuk menyetorkan soal kepada kordinator soal dengan via japri. Ya'ni tidak diperkenankan nge-share soal di grup secara langsung.

4) Setiap anggota grup boleh usul atau menjawab walaupun tidak bereferensi, namun tetap keputusan berdasarkan jawaban yang berreferensi.

5) Dilarang memposting iklan / video / kalam-kalam hikmah / gambar yang tidak berkaitan dengan pertanyaan. Sebab, akan mengganggu akan berjalannya tanya jawab.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Group BM Nusantara (Tanya Jawab Hukum Online)

Hukum Anak Zina Lahir 6 Bulan Setelah Akad Nikah Apakah Bernasab Pada Yang Menikai Ibunya ?

Hukum Menjima' Istri Sebelum Mandi Besar ?