Hukum Darah yang Keluar Setelah Melahirkan

HASIL KAJIAN BM NUSANTARA 
  (Tanya Jawab Hukum Online)

 السلام عليكم و رحمة الله وبركاته


DESKRIPSI:

Badriyah (nama samaran) baru pertama kali melahirkan. Dia mengeluarkan darah selama 50 hari setelah melahirkan, di hari ke 51 darah tersebut berhenti. Setelah dicek dengan kapas, ternyata bersih (bening), kemudian Badriyah segera mandi dan sholat serta dijima' oleh suaminya. Namun keesokan harinya, yaitu hari ke 52 Badriyah mengeluarkan darah lagi selama 15 hari. Sedangkan Badriyah memiliki kebisaan haidl selama 8 hari.

PERTANYAAN:

Bagaimana hukum sholat dan jima'nya Badriyah pada hari ke 51 tersebut ?

JAWABAN:

Hukumnya sah dan boleh. Karena menurut muqobilul ashah nifasnya adalah 40 hari. Dan ini adalah pandangan Madzhab Syafi'i.

REFERENSI:

فتح الوهاب بشرح منهج الطلاب، الجزء ١ الصحفة ٣٢

والاستحاضة كسلس فلا تمنع ما يمنعه الحيض فيجب أن تغسل مستحاضة فرجها فتحشوه فتعصبه بشرطهما فتطهر لكل فرض وقته وتبادر به ولا يضر تأخيرها لمصلحة كستر وانتظار جماعة ويجب طهر إن انقطع دمها بعده أو فيه لا إن عاد قريبا

Artinya: Adapun istihadloh itu seperti beser maka istihadhah tidak mengharamkan sesuatu yang diharamkan ketika haidh Maka bagi orang yang istihadhah wajib membasuh farjinya kemudian menyumbatnya, kemudian membalutnya dengan syarat-syarat keduanya kemudian bersuci disetiap melakukan fardhu ketika masuknya waktu dan bersegera melakukan fardhu dan tidak bahaya jika mengakhirkan karena terdapat maslahat seperti menutup aurat dan menunggu jamaah Dan wajib bersuci setelahnya apabila darahnya sudah berhenti bukan mengulanginya diwaktu yang dekat


مغني المحتاج إلى معرفة معاني ألفاظ المنهاج، الجزء ١ الصحفة ٢٨٤

وَيَجُوزُ وَطْءُ الْمُسْتَحَاضَةِ فِي الزَّمَنِ الْمَحْكُومِ عَلَيْهِ بِأَنَّهُ طُهْرٌ، وَلَا كَرَاهَةَ فِي ذَلِكَ، وَإِنْ كَانَ الدَّمُ جَارِيًا

Artinya: Boleh bersetubuh dengan istri dalam kondisi sedang istihadhah di masa ia dihukumi dalam keadaan suci dan hal demikian tidaklah makruh meskipun darahnya sedang mengalir.


إعانة الطالبين، الجزء ١ الصحفة ٧٤ 

تتمة: لم يتعرض المؤلف للاستحاضة وأحكامها بالنصوص وحاصل ذلك أن الاستحاضة هي الدم الخارج في غير أوقات الحيض والنفاس، بأن خرج قبل تسع سنين أو بعدها ونقص عن قدر يوم وليلة وبأن زاد على خمسة عشر يوما بليالها أو أتى قبل تمام أقل الطهر أو مع الطلق ولم يتصل بحيض قبله وهي حدث دائم ، فلا تمنع شيئا مما يمتنع بالحيض من نحو صلاة ووطء ، ولو مع جريان الدم

Artinya: (Penyempurna) Pengarang tidak menjelaskan istihadhah beserta hukumnya. Kesimpulannya, istihadhah adalah darah yang keluar di selain waktu haid dan nifas, seperti keluar darah sebelum umur sembilan tahun atau setelahnya tapi darahnya tidak sampai kadar sehari semalam, atau melebihi lima belas hari siang malam, atau keluar darah sebelum sempurna masa suci, atau keluar saat melahirkan yang tidak bersambung dengan haid sebelum melahirkan. Istihadhah adalah hadas yang terus-menerus, oleh karenanya tidak mencegah apa-apa yang dicegah sebab haid, seperti salat dan jimak, meski darah tetap mengalir.


الفتاوى الفقهية الكبرى، الجزء ١ الصحفة ٢٠

عِبَارَةُ الْمَجْمُوعِ يَجُوزُ عِنْدَنَا وَطْءُ الْمُسْتَحَاضَةِ في الزَّمَنِ الْمَحْكُومِ بِأَنَّهُ طُهْرٌ وَإِنْ كان الدَّمُ جَارِيًا وَهَذَا لَا خِلَافَ فيه عِنْدَنَا وَنَقَلَهُ جَمْعٌ عن أَكْثَرِ الْعُلَمَاءِ انْتَهَتْ

Artinya: Redaksi dalam kitab al-Majmuu’ “Boleh menurut kami (syafi’iyyah) menggauli istri dalam kondisi sedang istihadhah dalam masa yang ia dihukumi keadaan suci meskipun darahnya sedang mengalir, yang demikian tidak ada perbedaan pendapat diantara kami (syafi’iyyah) dan bahkan segolongan ulama menyatakan keterangan tersebut sesuai mayoritas ulama”.



المجموع على شرح الهذب، الجزء ٢ الصحفة ٥٣١

أَمَّا الْمُبْتَدَأَةُ فِي النِّفَاسِ غَيْرُ الْمُمَيِّزَةِ إذَا جَاوَزَ دَمُهَا السِّتِّينَ وَهِيَ غَيْرُ مُمَيِّزَةٍ فَفِيهَا الْقَوْلَانِ السَّابِقَانِ فِي الْحَيْضِ: أَصَحُّهُمَا الرَّدُّ إلَى أَقَلِّ النِّفَاسِ وَهُوَ لَحْظَةٌ لَطِيفَةٌ نَحْوُ مَجَّةٍ. وَالثَّانِي الرَّدُّ إلَى غَالِبِهِ وَهُوَ أَرْبَعُونَ يَوْمًا هَكَذَا قَالَهُ الْجُمْهُورُ، وَزَادَ صَاحِبُ الْعُدَّةِ قَوْلًا ثَالِثًا وَهُوَ أَنَّهَا تُرَدُّ إلَى أَكْثَرِ النِّفَاسِ وَهُوَ سِتُّونَ يَوْمًا وَهَذَا غَرِيبٌ عَنْ الشَّافِعِيِّ وَإِنَّمَا نَقَلَهُ الْأَصْحَابُ عن المزني مذهبنا للمزني وحكاه الشيخ أبو حامد وغيره وجها لِبَعْضِ أَصْحَابِنَا وَحَكَى الْمَحَامِلِيُّ فِي الْمَجْمُوعِ وَغَيْرُهُ مِنْ أَصْحَابِنَا طَرِيقًا آخَرَ عَنْ ابْنِ سُرَيْجٍ وابي اسحق وَهِيَ الرَّدُّ إلَى الْأَقَلِّ قَوْلًا وَاحِدًا فَحَصَلَ ثَلَاثَةُ طُرُقٍ، وَالصَّحِيحُ الْمَشْهُورُ مَا سَبَقَ مِنْ الْقَوْلَيْنِ. فَإِذَا عُلِمَ حَالُهَا فِي مَرَدِّهَا فِي النِّفَاسِ فَلَهَا فِي الْحَيْضِ حَالَتَانِ: إحْدَاهُمَا أَنْ تَكُونَ مُعْتَادَةً فَيُجْعَلَ لَهَا بَعْدَ مَرَدِّ النِّفَاسِ قَدْرُ عَادَتِهَا فِي الطُّهْرِ طُهْرًا ثُمَّ بَعْدَهُ قَدْرُ عَادَتِهَا فِي الْحَيْضِ حَيْضًا ثُمَّ تَسْتَمِرُّ كَذَلِكَ


Artinya: Adapun perempuan yangn nifas pertama kali dan tidak mampu membedakan sifat darah (mubtadi'ah ghoiru mumayyizah fii nifas) apabila keluar darah lebih dari 60 hari maka terdapat perkhilafan ulama sebagaimana dalam kasus haid yaitu, menurut Al Ashoh adalah dikembalikan pada minimal nifas yaitu 1 keluaran. Menurut jumhur ulama dikembalikan pada umumnya nifas yaitu 40 hari. Menurut qoul ghorib dikembalikan pada maksimal nifas yaitu 60 hari. Dan yang shohih dan masyhur adalah 2 qoul awal. Kemudian jika diketahui akhir nifasnya maka dalam urusan haidnya maka ada 2 cara : Jika termasuk perempuan mu'tadah (punya kebiasaan rutin haid) maka setelah akhir nifas dihitung sebagai hari suci sebagaimana kebiasaan jumlah hari sucinya kemudian dihitung sebagai haid sebagaimana kebiasaan jumlah hari haidnya.  


روضة الطالبين وعمدة المفتين، الجزء ١ الصحفة ٦٥ مكتبة الشاملة

المستحاضة الثانية والثالثة المبتدأة المميزة وغير المميزة أما غير المميزة فترد إلى لحظة على الأظهر وإلى أربعين على الثاني هذا هو المذهب وفي قول غريب ترد إلى ستين وفي وجه إلى اللحظة جزما ثم إن كانت هذه النفساء معتادة في الحيض حسب لها بعد مرد النفاس طهرها ثم حيضها المعتادان وإن كانت مبتدأة فيه أقمنا طهرها ثم حيضها على ما تقتضيه حال المبتدأة

Artinya: Perempuan haid jenis ke 3 dan ke 2 adalah mubtadi'ah mumayyizah dan mubtadi'ah ghoiru mumayyizah. Adapu mubtadi'ah ghoiru mamayyizah maka nifasnya dikembalikan pada hitungan sesaat menurut qoul adh-har dan pada 40 hari menurut qoul tsani. Ini yang menjadi pendapat madzhab syafiiyah. Dan menurut qoul gharib dikembalikan pada 60 hari dan menurut 1 wajh dikembalikan pada sesaat dengan pasti. Kemudian jika perempuan yang nifas tergolong mu'tadah dalam haid maka setelah akhir nifas dianggap suci selama masa suci kebiasaannya kemudian dihitung haid selama masa haid kebiasaannya. Dan jika termasuk mubtadi'ah dalam haid maka setelah akhir nifas dihitung masa suci kemudian masa haid sesuai kondisinya.



والله أعلم بالصواب

 و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

 PENANYA

Penanya : Jalaludin
Alamat : Ciampea Bogor Jawa Barat
__________________________________

MUSYAWWIRIN :

Member Group BM Nusantara (Tanya Jawab Hukum Online)

PENASEHAT :

Habib Ahmad Zaki Al-Hamid (Kota Sumenep Madura)
Habib Abdullah bin Idrus bin Agil (Tumpang Malang Jawa Timur)
Gus Abdul Qodir (Balung Jember Jawa Timur)

PENGURUS :

Ketua : Ust. Suhaimi Qusyairi (Ketapang Sampang Madura)
Wakil : Ust. Zainullah Al-Faqih (Umbul Sari Jember Jawa Timur)
Sekretaris : Ust. Moh. Kholil Abdul Karim (Karas Magetan Jawa Timur)
Bendahara : Ust. Syihabuddin (Balung Jember Jawa Timur)

TIM AHLI :

Kordinator Soal : Ust. Qomaruddin (Umbul Sari Jember Jawa Timur)
Deskripsi masalah : Ust. Taufik Hidayat (Pegantenan Pamekasan Madura)
Moderator : Ust. Hosiyanto Ilyas (Jrengik Sampang Madura)
Perumus : Ust. Arif Mustaqim (Sumbergempol Tulungagung Jawa Timur), KH. Abdurrohim (Maospati Magetan Jawa Timur)
Muharrir : Kyai Mahmulul Huda (Bangsal Sari Jember Jawa Timur)
Editor : Ust. Taufik Hidayat (Pegantenan Pamekasan Madura)
Terjemah Ibarot : Ust. Ibrahim Al-Farisi (Tambelangan Sampang Madura)
________________________________________

KETERANGAN :

1) Pengurus, adalah orang yang bertanggung jawab atas grup ini secara umum

2) Tim Ahli, adalah orang yang bertugas atas berjalannya grup ini

3) Bagi para anggota grup yang memiliki pertanyaan diharuskan untuk menyetorkan soal kepada kordinator soal dengan via japri. Ya'ni tidak diperkenankan nge-share soal di grup secara langsung.

4) Setiap anggota grup boleh usul atau menjawab walaupun tidak bereferensi, namun tetap keputusan berdasarkan jawaban yang berreferensi.

5) Dilarang memposting iklan / video / kalam-kalam hikmah / gambar yang tidak berkaitan dengan pertanyaan. Sebab, akan mengganggu akan berjalannya tanya jawab.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Group BM Nusantara (Tanya Jawab Hukum Online)

Hukum Penyembelihan Hewan Dengan Metode Stunning Terlebih Dahulu Halalkah ?

Hukum Menjima' Istri Sebelum Mandi Besar ?