Solusi Orang yang Mengalami Was-Was Dalam Sholat

  HASIL KAJIAN BM NUSANTARA
(Tanya Jawab Hukum Online)

 السلام عليكم و رحمة الله وبركاته

DESKRIPSI:

Badrun (nama samaran) dan beberapa temannya mau melaksanakan shalat berjamaah, akan tetapi saat imam takbiratul ihram Badrun dan beberapa temannya yang lain masih bercanda sehingga Badrun dan teman-temannya tidak takbir bersama imam secara presisi (takbir saat mengangkat tangan badrun dan temannya tidak bersama imam).

Di sisi lain, ada juga jamaah yang was-was, sehingga sejak imam takbiratul ihram, jamaah tersebut mengulang-ngulang takbiratul ihramnya sampai imampun rukuk, kemudian dia baru bisa takbiratul ihram dan imampun segera rukuk, sedangkan dia belum selesai baca fatihah. 

PERTANYAAN:

Apa solusi orang yang mengalami was-was dalam sholat?

JAWABAN:

Diantara solusi bagi penderita was-was antara lain ;

1). Membaca doa ta'awudz ataupun bacaan lainnya yang diajarkan oleh para Ulama, atauupun memakai konsep pemikiran yang bisa digunakan untuk mencegah was-was. 

2) Mencari seorang guru pembimbing atau Murobbi yang dia taati semua arahan dan nasehatnya. Sehingga dia tidak lagi mengikuti was-wasnya.

3) mendahulukan niat sebelum takbirotul ihrom, dengan cara bertaklid kepada pendapat ulama yang membolehkannya. 

REFERENSI:

 شرح النووي على مسلم، الجزء ١٤ الصحفة ١٩٠

بَاب التَّعَوُّذِ مِنْ شَيْطَانِ الْوَسْوَسَةِ فِي الصَّلَاةِ

Artinya : Bab memohon perlindungan dari syetan penyebab was-was dalam sholat. 

 حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ خَلَفٍ الْبَاهِلِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْأَعْلَى عَنْ سَعِيدٍ الْجُرَيْرِيِّ عَنْ أَبِي الْعَلَاءِ أَنَّ عُثْمَانَ بْنَ أَبِي الْعَاصِ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ الشَّيْطَانَ قَدْ حَالَ بَيْنِي وَبَيْنَ صَلَاتِي وَقِرَاءَتِي يَلْبِسُهَا عَلَيَّ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاكَ شَيْطَانٌ يُقَالُ لَهُ خَنْزَبٌ فَإِذَا أَحْسَسْتَهُ فَتَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنْهُ وَاتْفِلْ عَلَى يَسَارِكَ ثَلَاثًا قَالَ فَفَعَلْتُ ذَلِكَ فَأَذْهَبَهُ اللَّهُ عَنِّي

Syekh Yahya bin kholaf al-Bahili telah meriwayatkan kepada kami dari Abdul A'la dari Sa'id al-Jariri dari Abil Ala' menyatakan bahwa Utsman Abil Ash datang kepada Baginda Nabi saw lalu bertanya: "Wahai Rosulullah sesungguhnya syetan telah menghalangiku untuk khusyu dalam sholatku, dan juga telah membuat kacau bacaan qur'anku". Rosulullah menjawab : "Itu adalah syetan yang bernama khonzab, jadi apabila kamu merasakan godaannya, maka mohonlah perlindungan kepada Allah dari godaannya, dan meludahlah kearah kiri sebanyak tiga kali".Utsman bin Abil Ash berkata: "Lalu aku melakukan anjuran Rosulullah tersebut dan Allah menghilangkan godaan khonzab tersebut dari diri ku". (HR Muslim) 


اعانة الطالبين، الجزء ١ الصحفة ١٥٥

قوله: في الوسواس المذموم هو ناشئ من خبل في العقل أو جهل في الدين٠ 

Artinya : (Was-was yang tercela) yaitu was-was yang disebabkan karena tumpulnya otak atau karena ketidaktahuan pada ajaran agama.

فإن قلت هذا مناف لقول بعضهم أن الوسوسة لا تكون إلا للكاملين٠

Lalu apabila kamu berkata (menyanggah) : "Pernyataan ini jelas bertentangan dengan pendapat sebagian Ulama' yang menyatakan bahwa was-was itu hanya akan menimpa orang yang sempurna agamanya".

قلت: لا منافاة، لأن الأول محمول على من يسترسل في الوسواس حتى يكاد لا تتم له عبادة، والثاني محمول على من يجاهد الشيطان في وسوسته ليثاب الثواب الكامل

Maka saya menjawab : Tidak ada bertentangan di antara keduanya, karena was-was yang tercela itu berlaku bagi orang yang keterlaluan dalam was-wasnya sampai-sampai hal itu menyebabkan dia tidak bisa menyempurnakan ibadahnya. Sedangkan was-wasnya Ulama' yang sempurna adalah disebabkan karena mereka berusaha memerangi godaan syetan agar supaya bisa mendapatkan pahala yang sempurna. 

٠٠فمن كثرت وسوسته في الصلاة فليستعذ بالله من الشيطان، ويقول: اللهم إني أعوذ بك من شيطان الوسوسة خنزب ثلاث مرات، فإن الله يذهبه٠٠ 

Maka barang siapa yang sering was-was saat sholat, maka hendaklah dia mohon perlindungan kepada Allah dari godaan syetan dan membaca :

 اللهم إني أعوذ بك من شيطان الوسوسة خنزب

Allohumma inni audzubika min syaitonil waswasati khonzab. 3x
(Ya Allah aku mohon perlindungan kepadaMu dari godaan syetan khonzab penyebab was-was) 
Maka niscaya Allah akan menghilangkan was-was tersebut.

٠٠٠٠وكان الأستاذ أبو الحسن الشاذلي يعلم أصحابه ما يدفع الوسواس والخواطر الرديئة، فكان يقول لهم: من أحس بذلك فليضع يده اليمنى على صدره ويقول؛ 

Dan adalah Syekh Abul Hasan Asy-Syadzily mengajarkan suatu doa kepada para muridnya untuk menangkal waswas serta lintasan pikiran yang jelek, beliau berkata : "Barang siapa merasakan hal itu (was-was maupun pikiran yang jelek), hendaklah dia meletakkan tangan kanannya di dadanya dan membaca : 

سبحان الملك القدوس الخلاق الفعال، سبع مرات٠

Subhanal Malikil Qudduusil Khollaaqil Fa'ali, sebanyak 7 kali. Maha suci Tuhan yang maha kuasa, maha suci, maha pencipta serta maha bisa melakukan segala sesuatu yang dikehendaki) 

Kemudian mengucapkan ;

  إِن يَشَأْ يُذْهِبْكُمْ وَيَأْتِ بِخَلْقٍ جَدِيدٍ وَمَا ذٰلِكَ عَلَى ٱللَّهِ بِعَزِيزٍ } [إبراهيم: 19-20] اهـ٠

Jika Allah swt berkehendak, maka niscaya Dia akan melenyapkan kalian semua, dan akan menciptakan mahluk yang baru, dan hal itu bagi Allah swt sama sekali bukan hal yang sulit.

ويقول ذلك المصلي قبل الإحرام٠

Dan doa tersebut hendaklah diucapkan oleh orang yang hendak sholat sesaat sebelum memulai takbirotul ihrom. 

وقال بعض العلماء: يستحب قول لا إله إلا الله لمن ابتلي بالوسوسة في الوضوء والصلاة وشبههما، فإن الشيطان إذا سمع الذكر خنس - أي تأخر -. ويعيد لا إله إلا الله لأنه رأس الذكر٠ 

Sebagian Ulama' menyatakan : disunnahkan mengucapkan : Lailaha Illalshu. Bagi orang yang mengalami godaan was-was baik dalam wudhu maupun sholat dan semisalnya, karena sesungguhnya syetan ketika mendengar bacaan dzikir, maka dia akan mundur. 
Dan hendaklah mengulang-ulang kalimat tahlil tersebut, karena tahlil merupakan puncak dari semua dzikir. 

وقال السيد الجليل أحمد بن الجوزي أبي الحواري: شكوت إلى أبي سليمان الداراني - رضي الله عنه - الوسوسة فقال: إذا أردت أن ينقطع عنك، فأي وقت أحسست فافرح، فإذا فرحت به انقطع عنك. فإنه ليس شئ أبغض إلى الشيطان من سرور المؤمن، فإذا اغتممت به زادك٠

Sayyid Ahmad bin Al-Jauzi Abil Hawari berkata : "Aku berkeluh kesah kepada Abi Sulaiman ad-Daroni tentang was-was, lalu beliau berkata : "Jika kamu ingin was-was itu hilang, caranya adalah saat kapan pun kamu didatangi was-was maka, bergembiralah, karena jika kamu gembira, was-was tersebut akan hilang darimu, mengapa demikian ? Sebab syetan paling benci terhadap kegembiraan orang beriman, namun sebaliknya apabila kamu susah justru was-was itu akan semakin menjadi-jadi.

قال الشيخ محيي الدين النووي: وهذا ما قاله بعض العلماء أن الوسواس إنما يبتلى به من كمل إيمانه، فإن اللص لا يقصد بيتا خرابا. اه‍. بجيرمي بتصرف٠

Imam Nawawi berkata : Jadi inilah yang disampaikan sebagian ulama bahwasanya was-was itu merupakan ujian bagi orang yang sempurna imannya, karena pencuri tidak akan masuk ke rumah yang kosong tdk ada isinya. 



لواقح الانوار القدسية في بيان العهود المحمدية، الجزء ١ الصحفة ٧٠-٧١

أخذ علينا العهد العام من رسول الله صلى الله عليه وسلم أن نواظب على صلاة الجماعة في الصلوات الخمس وفيما تشرع فيه الجماعة من النوافل ولا نتخلف حتى تفوتنا الجماعة كلها أو بعضها٠

Kami mengambil janji baiat secara umum dari Rosulullah untuk membiasakan sholat jamaah lima waktu, dan sholat -sholat sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan secara berjamaah, dan tidak ketinggalan dari sholat berjamaah baik secara keseluruhan ataupun sebagian.

وهذا العهد يخل به كثير من سكان المساجد لا سيما المجادل الموسوس ، فتراه يصبر حتى تفوته تكبيرة الإحرام مع الإمام ، فيفرغ الإمام من قراءة الفاتحة أو السورة بعدها ثم ينوي ويركع ويقول : إنما أفعل ذلك لأني أتوسوس في قراءة الفاتحة٠ وذلك غير عذر شرعي ، وكل ذلك من أكل الحرام والشبهات٠

Janji ini banyak sering sekali dilanggar bahkan oleh orang yang datang ke masjid, terutama orang yang suka berdebat serta pengidap was-was, sehingga kamu melihat orang tersebut sabar menunggu hingga dia kehilangan fadilah takbirotul ihrom imam, bahkan sampai imam selesai membaca fatihah dan surat, baru kemudian baru dia takbirotul ihrom lalu baru rukuk bersama imam. Mereka beralasan : "Saya melakukannya karena saya mengidap penyakit was-was ketika membaca fatihah",. Padahal sebenarnya was-was itu bukan termasuk udzur syar'i, itu semua karena disebabkan makan makanan yang haram dan syubhat.

فاسلك يا أخي على يد شيخ يعلمك مراتب العبادات والاعتناء بأوامر الله عز وجل ، وإلا فمن لازمك غالبا الشك فيما تفعله ، وربما وقعت في التساهل أو فعلتها لعلة من غير إخلاص ليقال٠

Wahai saudaraku, tempuhlah jalan suluk dengan bimbingan syekh yang mengajarimu tentang tingkatkan ibadah, serta mengajarkan untuk berpegang teguh pada perintah Allah. Lalu kalau kamu memang tidak mau dibimbing, memangnya siapa yang memerintahkan kamu untuk memenangkan keraguanmu (was-wasmu) saat melaksanakan ibadahmu ?

Disamping itu terkadang kamu sering tasahul (gegampang dan kurang peduli) dalam beribadah atau kamu melakukan ibadah tersebut karena suatu kepentingan tertentu, bukan karena ikhlas, jika kamu punya syekh tentunya solusinya akan diberikan oleh syekh.


إعانة الطالبين، الجزء ٤ الصحفة ٢٥٠
 
وفي الخادم عن بعض المحتاطين : الأولى لمن ابتلي بوسواس الأخذ بالأخف والرخص لئلا يزداد فيخرج عن الشرع ولضده الأخذ بالأثقل لئلا يخرج عن الإباحة 

Artinya : Dan dalam kitab al-Khodim terdapat keterangan dari para Ulama' yang sangat berhati-hati dalam melaksanakan hukum syariat bahwasanya : "Bagi orang yang mengalami penyakit was-was hendaklah mengambil pendapat yang ringan, serta mengambil rukhshoh atau keringanan dalam hukum agama agar supaya was-wasnya tidak semakin parah yang akhirnya justru bisa berakibat melanggar aturan syara', dan sebaliknya bagi orang yang tidak terkena was-was hendaklah mengambil pendapat yang lebih berat supaya tidak melanggar melebihi batas hukum mubah. 

و من ابتلى بالوسواس في النية في الوضوء، أو بقراءة الفاتحة خلف الامام، وصار يصرف أكثر الوقت في الوضوء أو في الصلاة، فله أن يترك النية ويقلد الإمام أبا حنيفة فيه فإنها سنة عنده، أو يقلده في ترك الفاتحة خلف الامام، حتى يذهب عنه الوسواس٠

Dan barang siapa yang diuji dengan penyakit was-was saat niat wudhu, atau saat membaca fatihah dibelakang imam, sehingga hal itu bisa menghabiskan waktunya saat wudhu ataupun sholat, maka boleh bagi penderita was-was tersebut untuk meninggalkan niat dengan mengikuti madzhab Imam Hanafi karena menurut beliau, niat itu hukumnya sunnah, atau si makmum tersebut mengikuti pendapat madzhab Hanafi dalam masalah meninggalkan membaca fatihah di belakang imam, sehingga dengan begitu was-wasnya akan hilang.


إعانة الطالبين، الجزء ١ الصحفة ١٥٤

وعند الائمة الثلاثة: يجوز تقديم النية على التكبير بالزمن اليسير٠

Artinya : Dan menurut Imam Hanafi, Maliki, dan Hanbali boleh hukumnya mendahulukan niat sesaat sebelum takbirotul ihrom.


والله أعلم بالصواب

 و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

 PENANYA

Nama : Ahmad 
Alamat : Pasar Kemis Tangerang Banten
__________________________________

MUSYAWWIRIN :

Member Group BM Nusantara (Tanya Jawab Hukum Online)

PENASEHAT :

Habib Ahmad Zaki Al-Hamid (Kota Sumenep Madura)
Habib Abdullah bin Idrus bin Agil (Tumpang Malang Jawa Timur)
Gus Abdul Qodir (Balung Jember Jawa Timur)

PENGURUS :

Ketua : Ust. Suhaimi Qusyairi (Ketapang Sampang Madura)
Wakil : Ust. Zainullah Al-Faqih (Umbul Sari Jember Jawa Timur)
Sekretaris : Ust. Moh. Kholil Abdul Karim (Karas Magetan Jawa Timur)
Bendahara : Ust. Syihabuddin (Balung Jember Jawa Timur)

TIM AHLI :

Kordinator Soal : Ust. Qomaruddin (Umbul Sari Jember Jawa Timur), Ust. Faisol Umar Rozi (Proppo Pamekasan Madura) 
Deskripsi masalah : Ust. Taufik Hidayat (Pegantenan Pamekasan Madura)
Moderator : Ust. Hosiyanto Ilyas (Jrengik Sampang Madura)
Perumus : Ust. Arif Mustaqim (Sumbergempol Tulungagung Jawa Timur), KH. Abdurrohim (Maospati Magetan Jawa Timur)
Muharrir : Kyai Mahmulul Huda (Bangsal Sari Jember Jawa Timur)
Editor : Ust. Taufik Hidayat (Pegantenan Pamekasan Madura)
Terjemah Ibarot : Gus Robbit Subhan (Balung Jember Jawa Timur)

________________________________________

Keterangan :

1) Pengurus, adalah orang yang bertanggung jawab atas grup ini secara umum

2) Tim Ahli, adalah orang yang bertugas atas berjalannya grup ini

3) Bagi para anggota grup yang memiliki pertanyaan diharuskan untuk menyetorkan soal kepada kordinator soal dengan via japri. Ya'ni tidak diperkenankan nge-share soal di grup secara langsung.

4) Setiap anggota grup boleh usul atau menjawab walaupun tidak bereferensi, namun tetap keputusan berdasarkan jawaban yang berreferensi.

5) Dilarang memposting iklan / video / kalam-kalam hikmah / gambar yang tidak berkaitan dengan pertanyaan. Sebab, akan mengganggu akan berjalannya tanya jawab.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Group BM Nusantara (Tanya Jawab Hukum Online)

Hukum Anak Zina Lahir 6 Bulan Setelah Akad Nikah Apakah Bernasab Pada Yang Menikai Ibunya ?

Hukum Menjima' Istri Sebelum Mandi Besar ?