Hukum Seseorang yang Bersedekah atau Menerima Sedekah Rokok, Sedangkan Dirinya Sendiri Mengharamkan Rokok

HASIL KAJIAN BM NUSANTARA 
(Tanya Jawab Hukum Online)

 السلام عليكم و رحمة الله وبركاته

 DESKRIPSI:

Badrun (nama samaran) merupakan seorang pengusaha rokok tersukses dan kaya raya di pulau garam. Dia senantiasa bersedekah kepada siapapun tanpa memandang status sosial (baik miskin ataupun kaya semuanya diberi sedekah oleh Badrun), dan juga banyak menyumbangkan serta membangun masjid, madrasah dll di mana-mana dari hasil usaha rokok tersebut. 

PERTANYAAN:

Bagaimana hukum seseorang yang bersedekah atau menerima sedekah rokok, sedangkan dirinya sendiri mengharamkan pada rokok?

JAWABAN:

Hukum bersedekah rokok dari segi hukum dasar rokok itu adalah makruh, maka tidak mendapat pahala. Tetapi dari segi menggembirakan orang lain adalah mendapat pahala, kecuali bersedekah kepada orang yang merokok baginya adalah haram, maka hukumnya haram.

REFERENSI:

حاشية البيجوري،  الجزء ١ الصحفة ٣٤٣

قوله : ولا بيع ما لا منفعة فيه قيل منه الدخان المعروف لأنه لا منفعة فيه بل يحرم استعماله لأن فيه ضررا كبيرا وهذا ضعيف وكذا القول بأنه مباح والمعتمد انه مكروه بل قد تعتريه الوجوب كما اذا يعلم الضرر بتركه وحينئذ فبيعه صحيح، وقد تعتريه الحرمة كما اذا كان يشتريه بما يحتاجه لنفقة عياله او تيقن ضرره اهـ

Dan tidak boleh memperjual belikan sesuatu yang tidak ada manfaatnya. Ada satu pendapat lemah mengatakan : Diantara barang tersebut adalah rokok, karena rokok tidak memiliki manfaat sama sekali, bahkan haram mengkonsumsinya sebab di dalam rokok mengandung dloror yang sangat besar. Pendapat yang mengatakan hukum rokok adalah haram, merupakan pendapat yang lemah. Begitu pula pendapat yang menyatakan hukum rokok adalah halal juga lemah. Adapun pendapat yang mu'tamad : Hukum rokok adalah makruh, bahkan dalam kondisi tertentu bisa menjadi wajib, misalnya apabila memang diketahui jika dia tidak merokok justru akan mengalami dloror. Maka dalam kondisi seperti ini hukum memperjual-belikan rokok adalah boleh. Terkadang dalam kondisi tertentu hukum rokok juga bisa menjadi harom, misalnya seseorang membeli rokok dengan menggunakan uang yang seharusnya digunakan untuk memafkahi keluarganya, atau misalnya diyakin bahwa rokok mengandung dloror. 


قرة العين بفتاوى إسماعيل الزين، الصحفة ٢٣٣

إن شرب الدخان من حيث هو قد اختلف العلماء فيه فأكثرهم علي التحريم وبعضهم قال إنه مكروه كراهية تنزيه وهو معتمد الشافعية

Artinya : Merokok pada dasarnya para Ulama' berbeda pendapat dalam hukumnya, kebanyakan menyatakan haram dan sebagian Ulama' menyatakan makruh tanzih. Dan ini pendapat yang mu'tamad dalam madzhab Syafi'iyah


الموسوعة الفقهية الكويتية، الجزء ١٠ الصحفة ١٠٩ - ١١٠

حُكْمُ بَيْعِ الدُّخَانِ وَزِرَاعَتِهِ؛

Hukum memperjual belikan rokok dan menanam tembakau. 

كَانَ الاِخْتِلاَفُ بَيْنَ الْفُقَهَاءِ بِالنِّسْبَةِ لِلدُّخَانِ هُوَ فِي بَيَانِ حُكْمِ شُرْبِهِ، هَل هُوَ حَرَامٌ أَوْ مُبَاحٌ أَوْ مَكْرُوهٌ؟ ، وَكَانَ التَّعَرُّضُ لِبَيَانِ حُكْمِ بَيْعِهِ أَوْ زِرَاعَتِهِ قَلِيلا عَلَى أَنَّهُ يُمْكِنُ أَنْ يُقَال فِي الْجُمْلَةِ: إِنَّ الَّذِينَ حَرَّمُوهُ يَسْتَتْبِعُ ذَلِكَ عِنْدَهُمْ حُرْمَةَ بَيْعِهِ وَزِرَاعَتِهِ، وَالَّذِينَ أَبَاحُوهُ يُبَاحُ عِنْدَهُمْ بَيْعُهُ وَزِرَاعَتُهُ٠ 

Pada umumnya para ulama memperselisihkan hukum rokok dari sisi hukum merokoknya : Apakah harom, mubah atau makruh ? Sedangkan pembahasan tentang hukum memperjual belikannya ataupun hukum menanam tembakaunya, sangat sedikit sekali yang membahasnya. Jadi secara garis besar bisa disimpulkan : Bahwa menurut golongan ulama yang mengharamkan rokok, maka hukum memperjual belikannya, dan menanam tembakaunya juga haram. Sedangkan menurut golongan ulama yang menghalalkan rokok, maka hukum memperjual belikannya, dan menanam tembakaunya juga halal. 

يَقُول الشَّيْخُ عُلَيْشٌ مِنَ الْمَالِكِيَّةِ: الْحَاصِلُ أَنَّ الدُّخَّانَ فِي شُرْبِهِ خِلاَفٌ بِالْحِل وَالْحُرْمَةِ، فَالْوَرَعُ عَدَمُ شُرْبِهِ، وَبَيْعُهُ وَسِيلَةً لِشُرْبِهِ، فَيُعْطَى حُكْمَهُ٠

Syekh Ulaisy dari kalangan ulama madzhab maliki berpendapat : "Kesimpulannya adalah bahwasannya hukum merokok itu diperselisihkan kehalalan dan keharomannya, maka waro'nya (hati-hatinya supaya terhindar dari syubhat) hendaklah jangan merokok. Adapun memperjual belikan rokok itu merupakan perantara merokok, maka hukum disamakan seperti hukum merokok. 

وَمِنَ الشَّافِعِيَّةِ: جَاءَ فِي حَاشِيَةِ الشُّبْرَامَلْسِيِّ عَلَى نِهَايَة الْمُحْتَاجِ: يَصِحُّ بَيْعُ الدُّخَانِ الْمَعْرُوفِ فِي زَمَانِنَا؛ لأَِنَّهُ طَاهِرٌ مُنْتَفَعٌ بِهِ أَيْ عِنْدَ بَعْضِ النَّاسِ٠

Dari golongan Syafi'i, ada keterangan dalam kitab Hasyiyah Syibromalisyi yang mensyarahi kitab Nihayatul Muhtaj, terdapat keterangan : Sah hukumnya memperjual belikan rokok di zaman kita sekarang ini, karena rokok itu suci, dan bermanfaat meskipun hanya bagi sebagian orang.

وَجَاءَ فِي حَاشِيَةِ الشِّرْوَانِيِّ عَلَى تُحْفَةِ الْمُحْتَاجِ مَا مُلَخَّصُهُ جَوَازُ بَيْعِهِ، لِلْخِلاَفِ فِي حُرْمَتِهِ وَلاِنْتِفَاعِ بَعْضِ النَّاسِ بِهِ٠
كَمَا إِذَا كَانَ يُعْلَمُ الضَّرَرُ بِتَرْكِهِ، وَحِينَئِذٍ فَيَصِحُّ بَيْعُهُ

Dalam Hasyiyah Syarwani syarah Tuhfatul Muhtaj terdapat keterangan yang secara ringkasnya menyatakan : bahwa boleh hukumnya memperjual belikan rokok, karena masih adanya perbedaan pendapat akan keharamannya dan juga masih ada manfaat bagi sebagian orang, misalnya apabila diketahui orang tersebut akan mengalami dloror apabila tidak merokok, maka dalam kasus semacam ini hukum memperjual belikan rokok adalah boleh dan sah.


أحكام الفقهاء،  الصحفة ٤٦٠

أجرة العمل الذي يتعلق بالمعصية حرام والتصدق به منها لا يجوز ولا يصح٠

Artinya : Upah pekerjaan yang berkaitan dengan maksiat adalah haram. Dan bersedekah dengannya juga tidak boleh dan tidak sah. 


اعانة الطالبين، الجزء ٣ الصحفة ١٤٢

الهبة تمليك عين يصح بيعها غالبا أشار بذلك لقاعدة وهي أن كل ما صح بيعه صحت هبته وما لا يصح بيعه لا يصح هبته

Artinya : Hibah adalah memberikan hak milik atas barang yang umumnya sah untuk diperjual belikan. Dengan pernyataan diatas Mushonnif ingin memberi isyarat atas satu kaidah fiqih bahwa "Sesungguhnya setiap barang yang sah diperjual belikan, maka itu juga pasti sah dihibahkan, dan swbaliknya setiap barang yang tidak sah diperjual belikan, maka juga tidak sah dihibahkan. 


فتاوى دار الإفتاء المصرية، الجزء ٧ الصحفة ٢٣٥

فقد جاء فى كتاب جامع العلوم والحكم لابن رجب ما نصه؛
٠(وَأَمَّا الصَّدَقَةُ بِالْمَالِ الْحَرَامِ ، فَغَيْرُ مَقْبُولَةٍ كَمَا فِي "صَحِيحِ مُسْلِمٍ" عَنِ ابْنِ عُمَرَ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : لَا يَقْبَلُ اللَّهُ صَلَاةً بِغَيْرِ طَهُورٍ ، وَلَا صَدَقَةً مِنْ غُلُولٍ ٠
وَفِي " الصَّحِيحَيْنِ " عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : قَالَ مَا تَصَدَّقَ عَبْدٌ بِصَدَقَةٍ مِنْ كَسْبٍ طَيِّبٍ - وَلَا يَقْبَلُ اللَّهُ إِلَّا الطَّيِّبَ - إِلَّا أَخَذَهَا الرَّحْمَنُ بِيَمِينِهِ وَذَكَرَ الْحَدِيثَ


Artinya : Sungguh terdapat keterangan dalam kitab Jami'ul Ulum wal hikam (karya Ibnu Rojab al-Hanbali juz 1 hal 263) yang menyatakan : "Adapun shodaqoh dengan harta haram, maka sodaqoh tersebut tidak diterima. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih Muslim, dari Ibnu Umar dari Baginda Nabi saw, beliau bersabda : "Allah swt tidak menerima sholat yang dikerjakan dalam kondisi tidak suci, dan juga sedekah dari harta ghulul (harta ghonimah yang dicuri sebelum dibagi). Dalam Shohih Bukhori Muslim disebutkan : Dari Abu Hurairah RA dari Baginda Nabi saw , beliau bersabda : "Tiada seorang hamba bersedekah dengan harta yang dihasilkan dari pekerjaan halal - (dan memang Allah swt tidak akan menerima sedekah kecuali dari harta yang halal) - kecuali niscaya Allah swt pasti akan menerimanya dengan penuh keridloan".



الموسوعة الفقهية الكويتية، الجزء ٢٦ الصحفة ٣٣٤

التَّصَدُّقُ بِالْمَال الْحَلاَل وَالْحَرَامِ وَالْمَال الْمُشْتَبَهِ فِيهِ ؛

Artinya : Hukum Bersedekah Dengan Harta Yang Halal, Haram, Dan Harta Syubhat. 

٢١- لَقَدْ حَثَّ الإِْسْلاَمُ أَنْ تَكُونَ الصَّدَقَةُ مِنَ الْمَال الْحَلاَل وَالطَّيِّبِ، وَأَنْ تَكُونَ مِمَّا يُحِبُّهُ الْمُتَصَدِّقُ٠

Sungguh agama Islam telah memerintahkan agar bershodaqoh dengan harta yang halal serta bagus, serta dengan sesuatu yang masih disukai oleh pemberi shodaqoh (dalam arti barang tersebut bagus dan sangat layak).

فَقَدْ وَرَدَ فِي الْحَدِيثِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ - قَال: قَال رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَا تَصَدَّقَ أَحَدٌ بِصَدَقَةٍ مِنْ طَيِّبٍ، وَلاَ يَقْبَل اللَّهُ إِلاَّ الطَّيِّبَ، إِلاَّ أَخَذَهَا الرَّحْمَنُ بِيَمِينِهِ، وَإِنْ كَانَتْ تَمْرَةً فَتَرْبُو فِي كَفِّ الرَّحْمَنِ حَتَّى تَكُونَ أَعْظَمَ مِنَ الْجَبَل، كَمَا يُرَبِّي أَحَدُكُمْ فَلَوَّهُ أَوْ فَصِيلَهُ (١) 
وَالْمُرَادُ بِالطَّيِّبِ هُنَا الْحَلاَل، كَمَا قَال النَّوَوِيُّ

Dan telah diriwayatkan dalam sebuah hadist dari Abu Hurairah RA berkata : Baginda Rosulullah saw bersabda : "Tiadalah seorang hamba bersedekah dengan sedekah harta yang halal - dan memang Allah swt tidak menerima sedekah kecuali harta yang halal-, kecuali Allah swt pasti akan menerima sedekah tersebut dengan penuh keridloan, dan apabila sedekah itu berupa satu biji kurma, maka dengan ridlo Allah swt, satu biji tersebut pahalanya akan berkembang dan bertambah banyak di sisi-Nya sehingga lebih besar daripada sebuah gunung, sebagaimana salah satu dari kalian merawat anak kuda atau anak sapinya sehingga besar dan berkembang biak jadi banyak. ( HR. MUSLIM hadits ke- 1014). Adapun yang makna dari kata "Toyyib" dalam hadist ini adalah harta yang halal, seperti yang disampaikan Imam an-Nawawi


نصائح العباد، الصحفة ٩

قال النبي صلى الله عليه وسلم ؛ أحب العباد إلى الله تعالى أنفع الناس للناس، وأفضل الأعمال إدخال السرور على قلب المؤمن

Artinya : Nabi Muhammad SAW bersabda "Hamba yang paling dicintai Allah Ta'ala adalah seseorang yang paling banyak memberi manfaat kepada manusia, dan paling utamanya amal adalah membuat senang hati seorang mukmin. 


مواعظ العصفورية، الصحفة ٥٧
 
عن ابن عباس رضي الله تعالى عنهما أنه قال : قال رسول الله صلى الله تعالى عليه وسلم: «من أدخل على قلب أخيه المسلم فرحاً وسروراً في دار الدنيا خلق الله تعالى من ذلك ملكاً يدفع عنه الآفات فإذا كان يوم القيامة جاء معه قريناً فإذا مر به هول يفزعه قال : لا تخف فيقول : من أنت، فيقول: أنا الفرح والسرور الذي أدخلته على أخيك المسلم في دار الدنيا)٠ وفي حديث آخر عن النبي عليه الصلاة والسلام، وذكر لفظاً آخر ؛ إدخال السرور في قلب مؤمن خير من عبادة ستين سنة٠

Artinya : Diriwahatkan dari Abdullah bin Abbas RA. bahwa sesungguhnya beliau menyampaikan bahwa Rosululloh SAW bersabda "Barangsiapa membuat hati saudara muslimnya senang dan bahagia di dunia, maka dari kebahagiaan dan rasa senang tadi Allah swt akan menciptakan seorang malaikat yang akan mencegah hal-hal buruk dari orang tersebut. Sehingga tiba hari kiamat, maka malaikat itu akan selalu menemaninya. Kemudian saat ada rintangan yang menghadangnya, maka malaikat itu berkata kepadanya "jangan takut" kemudian orang itu bertanya "siapa anda ?" Malaikat menjawab "Aku adalah kebahagiaan dan kesenangan yang telah engkau berikan kepada saudaramu muslim semasa di dunia ". Dan diriwayatkan dalam hadits lain dari Nabi Muhammad SAW dan beliau menyebutkan lafadz yang berbeda yaitu; "Memberikan rasa senang di hati orang mukmin itu lebih baik dibanding ibadah sunnah 60 tahun.




والله أعلم بالصواب

 و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

 PENANYA

Nama : Farhan AM 
Alamat : Semboro Jember Jawa Timur 
__________________________________

MUSYAWWIRIN :

Member Group BM Nusantara (Tanya Jawab Hukum Online)

PENASEHAT :

Habib Ahmad Zaki Al-Hamid (Kota Sumenep Madura)
Habib Abdullah bin Idrus bin Agil (Tumpang Malang Jawa Timur)
Gus Abdul Qodir (Balung Jember Jawa Timur)

PENGURUS :

Ketua : Ust. Suhaimi Qusyairi (Ketapang Sampang Madura)
Wakil : Ust. Zainullah Al-Faqih (Umbul Sari Jember Jawa Timur)
Sekretaris : Ust. Moh. Kholil Abdul Karim (Karas Magetan Jawa Timur)
Bendahara : Ust. Syihabuddin (Balung Jember Jawa Timur)

TIM AHLI :

Kordinator Soal : Ust. Qomaruddin (Umbul Sari Jember Jawa Timur), Ust. Faisol Umar Rozi (Proppo Pamekasan Madura) 
Deskripsi masalah : Ust. Taufik Hidayat (Pegantenan Pamekasan Madura)
Moderator : Ust. Hosiyanto Ilyas (Jrengik Sampang Madura)
Perumus : Ust. Arif Mustaqim (Sumbergempol Tulungagung Jawa Timur), KH. Abdurrohim (Maospati Magetan Jawa Timur)
Muharrir : Kyai Mahmulul Huda (Bangsal Sari Jember Jawa Timur)
Editor : Ust. Taufik Hidayat (Pegantenan Pamekasan Madura)
Terjemah Ibarot : Gus Robbit Subhan (Balung Jember Jawa Timur), Ustadzah Lusy Windari (Jatilawang Banyumas Jawa Tengah)
________________________________________

Keterangan :

1) Pengurus, adalah orang yang bertanggung jawab atas grup ini secara umum

2) Tim Ahli, adalah orang yang bertugas atas berjalannya grup ini

3) Bagi para anggota grup yang memiliki pertanyaan diharuskan untuk menyetorkan soal kepada kordinator soal dengan via japri. Ya'ni tidak diperkenankan nge-share soal di grup secara langsung.

4) Setiap anggota grup boleh usul atau menjawab walaupun tidak bereferensi, namun tetap keputusan berdasarkan jawaban yang berreferensi.

5) Dilarang memposting iklan / video / kalam-kalam hikmah / gambar yang tidak berkaitan dengan pertanyaan. Sebab, akan mengganggu akan berjalannya tanya jawab.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Group BM Nusantara (Tanya Jawab Hukum Online)

Hukum Penyembelihan Hewan Dengan Metode Stunning Terlebih Dahulu Halalkah ?

Hukum Menjima' Istri Sebelum Mandi Besar ?