Hukum Meminta Bantuan kepada Jin untuk Menghasilkan Uang

HASIL KAJIAN BM NUSANTARA
(Tanya Jawab Hukum Online)

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

DESKRIPSI:

Badrun adalah seorang yang mempunyai masa lalu kelam, dia terjerembap di lingkaran hitam yaitu dunia sihir di mana dia bersekutu pada jin dan meminta bantuan kepada selain Tuhan untuk menghasilkan uang (pesugihan).

Namun sekarang dia bertobat dengan taubatan nasuha, namun dalam hatinya ada hal yang mengganjal dan dihantui dengan pertanyaan "Apakah tobatnya diterima sedangkan dirinya termasuk syirik menyekutukan Tuhan"

PERTANYAAN:

Bagaimana hukum meminta bantuan pada jin untuk menghasilkan uang (pesugihan) seperti deskripsi di atas?

JAWABAN:

Haram (dosa besar) dan bahkan bisa kafir apabila dia memenuhi permintaan jin yang berupa ucapan atau perbuatan syirik kepada Allah atau perbuatan yang bisa menyebabkan murtad.

REFERENSI:

حاشية الشربيني، الجزء ٥ الصحفة ١٨

وَأَمَّا الِاسْتِعَانَةُ بِالْأَرْوَاحِ الْأَرْضِيَّةِ بِوَاسِطَةِ الرِّيَاضَةِ وَقِرَاءَةِ الْعَزَائِمِ إلَى حَيْثُ يَخْلُقُ اللَّهُ تَعَالَى عَقِيبَ ذَلِكَ عَلَى سَبِيلِ جَرْيِ الْعَادَةِ بَعْضَ خَوَارِقَ فَإِنْ كَانَ مَنْ يَتَعَاطَى ذَلِكَ خَيِّرًا مُتَشَرِّعًا فِي كَامِلِ مَا يَأْتِي وَيَذَرُ وَكَانَ مَنْ يَسْتَعِينُ بِهِ مِنْ الْأَرْوَاحِ الْخَيِّرَةِ وَكَانَتْ عَزَائِمُهُ لَا تُخَالِفُ الشَّرْعَ وَلَيْسَ فِيمَا يَظْهَرُ عَلَى يَدِهِ مِنْ الْخَوَارِقِ ضَرَرٌ شَرْعِيٌّ عَلَى أَحَدٍ فَلَيْسَتْ مِنْ السِّحْرِ بَلْ مِنْ الْأَسْرَارِ، وَالْمَعُونَةِ فَإِنْ انْتَفَى شَيْءٌ مِنْ تِلْكَ الْقُيُودِ فَتَعَلُّمُهَا حَرَامٌ إنْ تَعَلَّمَ لِيَعْمَلَ بَلْ كُفْرٌ إنْ اعْتَقَدَ الْحِلَّ فَإِنْ تَعَلَّمَهَا لِيَتَوَقَّاهَا فَمُبَاحٌ أَوَّلًا وَإِلَّا فَمَكْرُوهٌ اهـ

Artinya : Adapun meminta tolong terhadap bangsa roh-roh alam dunia dengan cara riyadloh, atau membaca azimat/doa sekiranya dengan perantara hal itu biasanya Allah ta'ala memberikan kepada dia hal-hal yang luar biasa, maka hukum hal ini diperinci : Apabila si-pelaku termasuk orang yang baik, berpegangan kepada syariat dengan sempurna, baik dalam menjalankan perintah maupun menjauhi larangan, dan arwah yang dimintai bantuan itu dari golongan arwah yang baik (mukmin), dan azimat/bacaan doa yang digunakan juga tidak bertentangan dengan syariat, serta hal-hal yang luar biasa yang muncul dari dia juga tidak mengakibatkan bahaya kepada seorang pun menurut syariat, maka hal itu bukan termasuk sihir, namun hal itu termasuk asror ( karomah) dan ma'unah. Apabila syarat-syarat dan kriteria diatas tidak ada, maka mempelajari hal-hal yang biasa di atas hukum nya adalah harom, jika tujuan belajarnya untuk melakukan dan mempraktekkan sihir yang di apelajari, bahkan bisa menjadikan dia kafir jika meyakini kebolehah sihir. Namun apabila dia mempelajari nya dengan tujuan untuk menjaga diri nya agar tidak terjerumus melakukan sihir, maka hukum mempelajarinya adalah boleh di awal mula, namun untuk berikutnya hukumnya makruh.


الفقه على مذاهب الاربعة، الجزء ٥ الصحفة ٤٠٩

ما يقع باستخدام الشياطين بضرب من التقرب إليهم، والإتصال بهم، واستخدامهم، وتسخيرهم في قضاء المصالح، أو إقاع الضرر والأذى بالخلق، أو الإتيان بأخبارهم الماضية عن طريق اتصاله بالقرين. وهذا أشد انواع السحر وأخطره: قال تعالى: {ولكن الشياطين كفروا يعلمون الناس السحر}

Artinya : Apa yang terjadi dalam perkhodaman Syetan dengan cara mendekatkan diri kepada mereka, menyambung hubungan dengan mereka, menjadikan mereka khodam, atau menyuruh mereka memenuhi hajatnya, atau mendatangkan mara bahaya pada orang lain, atau supaya menceritakan kisah masa lalu dengan cara memyambungkannya dengan jin Qorin. Maka hal-hal semacam ini merupakan sihir yang amat parah dan paling berbahaya. Allah berfirman ; "Akan tetapi para syetan yang kafir mengajari sihir pada manusia"

وكلما كان الساحر أكفر وأخبث، وأشد معاداة لله ولرسوله صلى الله عليه وسلم، ولعباده المؤمنين كان سحره أقوى ,انفذ، وهذا الصنف من الناس هم أتباع الجن وعباده قال الله تعالى {بل كانوا يعبدون الجن أكثرهم به مؤمنون} وقال تعالى: {ولبئس المولى ولبئس العشير}٠

Dan setiap kali pelaku sihir semakin dia kufur, semakin dia jelek tingkah lakunya, semakin dia memusuhi Allah, Rasul-Nya dan orang-orang mukmin, maka sihir nya akan lebih ampuh dan mujarab. Dan kelompok orang ini temasuk golongan manusia pengikut dan penyembah jin.  Allah berfirman : " Bahkan mereka menyembah jin, dan kebanyakan dari mereka beriman kepada jin itu" (Q.S. Saba' :41). Dan Allah juga berfirman : " Sungguh, itu seburuk-buruk penolong dan sejahat-jahat kawan. (QS. Al-Hajj: 13)

فالشياطين لا تسخر له ولا تقضي حوائجه إلا إذا أطاعها فيما تطلبه منه، وهي خبيثة كافرة لا تطلب من المؤمن إلا الكفر والضلال

Maka para syetan tidak akan mau tunduk pada dia (manusia) dan memenuhi hajat-hajat dia, kecuali jika dia (manusia) mau taat pada mereka dan memenuhi apa yang diinginkannya. Para syetan yang jelek lagi kafir itu hanya menginginkan agar seorang mukmin menjadi kafir dan sesat.


مجموع الفتاوى الجزء ١٣ الصحفة ٨٣

واستخدام الإنس لهم -يعني: للجنّ- مثل استخدام الإنس للإنس بشيء ؛

Artinya : Ibnu Taimiyah berkata : Manusia menjadikan Jin sebagai Khodam (pembantu) itu seperti Manusia memiliki khodam dari sesama manusia :

 منهم من يستخدمهم في المحرّمات من الفواحش، والظلم، والشرك، والقول على اللـه بلا علم، وقد يظنّون ذلك من كرامات الصالحين، وإنّما هو من أفعال الشياطين٠

Di antara mereka ada jin yang membantunya dalam melakukan hal-hal yang haram dan perbuatan kotor dan dosa, zholim, syirik, mengatakan sesuatu tentang Allah tanpa dasar ilmu. Dan terkadang mereka menyangka itu adalah termasuk keramat orang-orang sholeh, padahal sesungguhnya itu merupakan perbuatan syetan.



الموسوعة الفقهية الكويتية، الجزء ٣ الصحفة ٢٤٧

الأَلْفَاظُ ذَاتُ الصِّلَةِ؛
أ - الاِسْتِعَانَةُ؛
٢ - الاِسْتِعَانَةُ لُغَةً وَاصْطِلاَحًا: طَلَبُ الإِعَانَةِ. فَيَتَّفِقُ الاِسْتِخْدَامُ مَعَ الاِسْتِعَانَةِ فِي أَنَّ كُلًّا مِنْهُمَا فِيهِ نَوْعُ مُعَاوَنَةٍ، غَيْرَ أَنَّ الاِسْتِخْدَامَ يَكُونُ مِنَ الْعَبْدِ وَلَهُ، وَتَكُونُ الاِسْتِعَانَةُ بِاَللَّهِ تَعَالَى، وَقَدْ تَكُونُ بِالْعَبْدِ

Artinya : Isti'anah secara bahasa bermakna meminta pertolongan, sehingga ada kesesuaian antara istihdam dengan isti'anah dari segi bahwasanya masing-masing keduanya terdapat untuk tolong-menolong. Hanya saja istihdam digunakan sebagai istilah meminta tolong dari makhluk kepada makhluk lainnya, sedangkan isti'anah itu adakalanya digunakan untuk istilah meminta tolong seorang makhluk kepada Allah ta'ala dan adakalanya digunakan untuk istilah minta tolong seorang makhluk terhadap makhluk lainnya.



بغية المسترشدين، الصحفة ٢٤٩

٠(مسئلة ك) جعل الوسائط بين العبد وبين ربه فإن صار يدعوهم كما يدعو الله فى الأمور ويعتقد تأثيرهم فى شيء من دون الله تعالى فهوكفر٠ وإن كان التوسل بهم إليه تعالى في قضاء مهماته مع اعتقاد أن الله هو النافع الضار المؤثر فى الأمور دون غيره فالظاهر عدم كفره، وإن كان فعله قبيحا٠ اهـ

Artinya : Hukum menjadikan perantara antara makhluk dengan Allah ta'ala hukumnya diperinci :
1. Apabila dia meminta kepada perantara tersebut sebagaimana berdoa kepada Allah ta'ala dalam berbagai urusan dan meyakini bahwa perantara tersebut memiliki kekuatan pengaruh terhadap sesuatu tanpa seizin Allah ta'ala, maka yang demikian ini hukumnya kafir. 
2. Namun apabila dia menjadikan perantara tersebut hanya sebagai wasilah untuk mendapatkan pertolongan Allah ta'ala dalam memenuhi hajat dia, dengan keyakinan bahwasanya hanya Allah ta'ala saja yang bisa memberi manfaat dan madlorot serta memberikan kesan suatu perkara, dan meyakini bahwa selain Allah tidak bisa melakukannya, maka secara dhohir dia tidak kafir, meskipun hal itu termasuk perbuatan jelek.



والله أعلم بالصواب

 و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته


PENANYA

Nama : Faisol Umar Rozi
Alamat : Proppo, Pamekasan, Madura
__________________________________

MUSYAWWIRIN

Anggota Grup BM Nusantara (Tanya Jawab Hukum Online)

PENASIHAT

Habib Ahmad Zaki Al-Hamid (Kota Sumenep, Madura)

PENGURUS

Ketua: Ustadz Suhaimi Qusyairi (Ketapang, Sampang, Madura)
Wakil: Ustadz Zainullah Al-Faqih (Umbul Sari, Jember, Jawa Timur)
Sekretaris: Ustadz Moh. Kholil Abdul Karim (Karas, Magetan, Jawa Timur)
Bendahara: Ustadz Supandi (Pegantenan, Pamekasan, Madura)

TIM AHLI

Kordinator Soal: Ustadz Qomaruddin (Umbul Sari, Jember, Jawa Timur), Ustadz Faisol Umar Rozi (Proppo, Pamekasan, Madura) 
Deskripsi Masalah: Ustadz Taufik Hidayat (Pegantenan, Pamekasan, Madura)
Moderator: Ustadz Hosiyanto Ilyas (Jrengik, Sampang, Madura)
Perumus: Kyai Mahmulul Huda (Bangsal Sari, Jember, Jawa Timur)
Muharrir: Kyai Mahmulul Huda (Bangsal Sari, Jember, Jawa Timur)
Editor: Ustadz Taufik Hidayat (Pegantenan, Pamekasan, Madura), Ustadzah Nuurul Jannah (Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah) 
Terjemah Ibarot : Gus Robbit Subhan (Balung, Jember, Jawa Timur), Ustadzah Lusy Windari (Jatilawang, Banyumas, Jawa Tengah)
Mushohhih terjemahan : K.H. Abdurrohim (Maospati, Magetan, Jawa Timur)

________________________________________

Keterangan:

1) Pengurus adalah orang yang bertanggung jawab atas grup ini secara umum.

2) Tim ahli adalah orang yang bertugas atas berjalannya grup ini.

3) Bagi para anggota grup yang memiliki pertanyaan diharuskan untuk menyetorkan soal kepada koordinator soal dengan via japri, yakni tidak diperkenankan -sharing- soal di grup secara langsung.

4) Setiap anggota grup boleh usul atau menjawab walaupun tidak berreferensi. Namun, keputusan tetap berdasarkan jawaban yang berreferensi.

5) Dilarang -posting- iklan/video/kalam-kalam hikmah/gambar yang tidak berkaitan dengan pertanyaan, sebab akan mengganggu berjalannya diskusi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Group BM Nusantara (Tanya Jawab Hukum Online)

Hukum Penyembelihan Hewan Dengan Metode Stunning Terlebih Dahulu Halalkah ?

Hukum Menjima' Istri Sebelum Mandi Besar ?