Cara Taubatnya Jika Tubuh Kita Tumbuh Dari Makanan Yang Haram ?


HASIL KAJIAN BM NUSANTARA 
(Tanya Jawab Hukum Online)

 السلام عليكم و رحمة الله وبركاته

DESKRIPSI:

Alicia (nama samaran) merupakan seorang janda muda yang ditinggal mati oleh suaminya. Semenjak ditinggal mati suaminya, Alicia rela menjual dirinya sebagai PSK kepada lelaki jalang. 

Dia bahkan bisa melayani (berzina) sampai 5 Lelaki perhari dengan tarif lumayan besar untuk sekali pakai. Padahal hukuman bagi pelaku zina akan di rajam sampai mati apabila dia muhson. Dengan profesinya yang Ia jalani bertahun-tahun ini, Dia dapat membuat rumah baru yang megah dan juga untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari dan kebutuhan lainnya. 

Dia menyadari bahwa profesinya ini adalah haram dan penghasilannya juga haram. Baginya, tidak ada usaha yang lebih mudah untuk meraup uang banyak daripada profesinya ini.

PERTANYAAN:

Bagaimana cara taubatnya apabila darah daging seseorang tumbuh dari memakan makanan yang haram seperti hasil profesi sebagai PSK?

JAWABAN:

Cara Taubat bagi orang yang telah memakan makanan haram seperti hasil PSK ialah :

a) Melepaskan diri atau berhenti memakan makanan haram lalu diganti dengan memakan makanan halal.

b) Menyesal karena telah memakan makanan haram.

c) Berniat atau bertekad tidak akan mengulangi kembali memakan makanan haram.

d) Memperbanyak istighfar dan bersedih hati karena telah memakan makanan haram.

REFERENSI:

المجموع شرح المهذب، الجزء ٢٠ الصحفة ٢٣٦

التوبة توبتان، توبة في الباطن وتوبة في الظاهر فأما التوبة في الباطن فهى ما بينه وبين الله عزوجل، فينظر في المعصية فإن لم يتعلق بها مظلمة لآدمي ولا حد لله تعالى كالاستمتاع بالاجنبية فيما دون الفرج فالتوبة منها أن يقلع عنها ويندم على ما فعل ويعزم على أن لا يعود إلى مثلها


Artinya: Taubat itu ada 2 yaitu taubat dhohir dan taubat batin. Adapun taubat batin itu hal urusan Dia dengan Allah SWT, maka dilihat bagaimana bentuk maksiatnya. Apabila maksiat tersebut tidak berhubungan dengan hak-hak orang lain atau tidak berhubungan dengan Hukum Had, contohnya mencari kesenangan dengan Perempuan bukan mahram pada selain Farji (melihat, mencium, meraba dll), maka taubat dari maksiat model seperti ini caranya adalah dengan meninggalkan maksiat tersebut, serta menyesal melakukan maksiat dan tidak melakukan maksiat itu lagi.


فتح العلام، الجزء ٤ الصحفة ٥٦٩

وَشُرُوْطُ التَّوْبَةِ النَّدْمُ عَلَى الذُّنُوْبِ المَاضِيَةِ وَالعَزْمُ عَلَى اَنْ لاَيَعُوْدَ وَرَدُّ المَظَالِمِ اِلَى اَرْبَابِهَا ثُمَّ وَرَثَتِهِمْ ثُمَّ التَّصَدُّقُ عَنْهُمْ وَاسِْتِحْلاَلُ الخُصُوْمِ ثُمَّ الإِحْسَانُ اِلَيْهِمْ اِنْ أَمْكَنَ

Artinya: Dan syarat taubat adalah menyesal terhadap dosa yang telah lampau dan bertekad kuat untuk tidak mengulanginya serta mengembalikan barang-barang yang didholimi (diambil) kepada pemiliknya kemudian kepada ahli waris mereka kemudian bersedekah untuk mereka dan menghalalkan permusuhan kemudian berbuat baik kepada mereka jika mampu.


التذكرة للقرطبي، الجزء ١ الصحفة ٥٢

و بدل من السيئات بالحسنات و عليه أن يكثر من الأعمال الصالحات و يستغفر لمن ظلمه من المؤمنين و المؤمنات فهذا الكلام في حقيقة التوبة

Artinya: Dan mengganti hal-hal yang bersifat keburukan dengan hal yang bersifat kebaikan. Juga wajib memperbanyak amal-amal sholeh, juga meminta ma'af pada orang-orang mukmin yang telah didholiminya. Maka ini termasuk haqiqatnya taubat.

و قد روي مرفوعا في صفة التائب من [ حديث ابن مسعود أن النبي صلى الله عليه و سلم قال و هو في جماعة من أصحابه أتدرون من التائب ؟ قالوا : اللهم لا قال : إذا تاب العبد و لم يرض خصماؤه فليس بتائب و من تاب و لم يغير لباسه فليس بتائب و من تاب و لم يغير مجلسه فليس بتائب و من تاب و لم يغير نفقته و زينته فليس بتائب و من تاب و لم يغير فراشه و وساده فليس بتائب ومن تاب و لم يوسع خلقه فليس بتائب و من تاب و لم يوسع قلبه و كفه فليس بتائب ] ثم قال النبي صلى الله عليه و سلم : [ فإذا تاب عن هذه الخصال فذلك تائب حقا ]

Telah diceritakan sebuah hadits marfu' tentang shifat orang yang bertaubat dari haditsnya Ibnu Mas'ud bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam berkata, kala itu beliau sedang berada dalam perkumpulan para sahabat beliau : "Apakah kalian tahu sifat orang yang bertaubat ?", para sahabat berkata: "Tidak". Nabi berkata: "Ketika seorang hamba bertaubat akan tetapi tidak ridlo pada lawannya, maka itu bukanlah orang yang bertaubat, dan barang siapa yang bertaubat akan tetapi tidak merubah pakaiannya, maka dia juga sejatinya tidak bertaubat, barang siapa yang bertaubat akan tetapi tidak merubah pergaulannya, maka sejatinya dia tidak bertaubat, barang siapa yang bertaubat akan tetapi tidak merubah nafaqoh dan hiasannya, maka sejatinya dia tidak bertaubat, barang siapa yang bertaubat akan tetapi tidak merubah kasur serta bantalnya, maka sejatinya dia tidak bertaubat, barang siapa yang bertaubat akan tetapi tidak memperbaiki akhlaknya, maka sejatinya dia tidak bertaubat, dan barang siapa yang bertaubat akan tetapi tidak memperbaiki hati serta telapak tangannya, maka sejatinya dia tidak bertaubat. Lalu beliau Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasallam berkata: "Ketika seseorang bertaubat dari hal-hal tersebut, maka dia lah orang yang benar-benar bertaubat.

قال العلماء : إرضاء الخصوم يكون بأن يرد عليهم ما غصبهم من مال أو خانهم أو غلهم أو اغتابهم. الى أن قال - و أما تغيير اللباس فهو أن يستبدل ما عليه من الحرام بالحلال و إن كانت ثياب كبر و خيلاء استبدلها بأطمار متوسطة. الى ان قال-  و تغيير الطعام بأن يأكل الحلال و بجانب ما كان من شبهة أو شهوة و يغير أوقات أكله و لا يقصد اللذيذ من الأطعمة و تغيير النفقة هو بترك الحرام و كسب الحلال


Para Ulama' berkata: "Yang dimaksud ridlo pada lawan ialah dengan mengembalikan apa yg telah ia ambil dengan cara ghosob, baik harta, penghianatan, kesalahan atau fitnah mereka. Sampai perkataan. Adapun yang dimaksud merubah pakaian ialah mengganti sesuatu yang ada padanya dari barang haram ke barang halal, apabila itu merupakan pakaian kebesaran dan kebanggaan maka ganti dengan pakaian panjang yang berukuran sedang. Sampai perkataan. yang dimaksud merubah makanan ialah dengan memakan makanan halal serta menjauhi makanan syubhat atau selera, serta merubah waktu makan dan tidak mengharap makanan yabg lezat, yang dimaksud merubah nafaqoh ialah dengan meninggalkan pekerjaan yang haram untuk bekerja yang halal.


المناوي، فيض القدير، الجزء ٥ الصحفة ١٧

كل جسد، وفي رواية كل لحم (نبت من سحت فالنار أولى به) هذا وعيد شديد يفيد أن أكل أموال الناس - بالباطل من الكبائر قال الذهبي: يدخل فيه المكاس وقاطع الطريق والسارق والخائن والزاني

Artinya: setiap jasad - dalam sebuah riwayat setiap daging- yang tumbuh dari perkara haram, maka api neraka lebih utama baginya. Ini merupakan ancaman yang keras yang memberi tahukan bahwa makan harta manusia secara batil termasuk dosa besar. Imam Dzahabi berkata: "Termasuk didalam katagori itu adalah pungutan liar, perampok, pencuri, penghianat, pezina."


 إحياء علوم الدين، الجزء ٢ الصحفة ٦

وَلْيُكْثِرِ الِاسْتِغْفَارَ وَالْحُزْنَ على ما أكل من شبهة ليطفيء بدموعه وحزنه حر النار التي تعرض لها لقوله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُّ لَحْمٍ نَبَتَ من حرام فالنار أولى به

Artinya : Dan hendaklah memperbanyak istighfar atau minta ampun dan merasa sedih terhadap (makanan) subhat yang telah dimakannya, supaya air mata dan kesedihannya dapat memadamkan panasnya api neraka yang diperuntukan kepadanya. Sebagaimana sabda Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam : "Setiap daging yang tumbuh dari barang haram, maka api neraka lebih layak / utama baginya.


والله أعلم بالصواب

 و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

 PENANYA

Nama : Mujib
Alamat : Sekarbela Mataram NTB
____________________________________

MUSYAWWIRIN :

Member Group WhatsApp Tanya Jawab Hukum

PENASEHAT :

Habib Ahmad Zaki Al-Hamid (Kota Sumenep Madura)
Habib Abdullah bin Idrus bin Agil (Tumpang Malang Jawa Timur)
Gus Abdul Qodir (Balung Jember Jawa Timur)

PENGURUS :

Ketua : Ust. Suhaimi Qusyairi (Ketapang Sampang Madura)
Wakil : Ust. Zainullah Al-Faqih (Umbul Sari Jember Jawa Timur)
Sekretaris : Ust. Moh. Kholil Abdul Karim (Karas Magetan Jawa Timur)
Bendahara : Ust. Syihabuddin (Balung Jember Jawa Timur)

TIM AHLI :

Kordinator Soal : Ust. Qomaruddin (Umbul Sari Jember Jawa Timur)
Deskripsi masalah : Ust. Taufik Hidayat (Pegantenan Pamekasan Madura)
Moderator : Ust. Hosiyanto Ilyas (Jrengik Sampang Madura)
Perumus : Ust. Arif Mustaqim (Sumbergempol Tulungagung Jawa Timur)
Muharrir : Kyai Mahmulul Huda (Bangsal Sari Jember Jawa Timur)
Editor : Ust. Taufik Hidayat (Pegantenan Pamekasan Madura)
Terjemah Ibarot : Kang Robit Subhan (Balung Jember Jawa Timur), Kyai Muntahal 'Ala Hasbullah Giligenting Sumenep Madura, Ust. Ahmad Marzuki (Cikole Sukabumi Jawa Barat), Kyai Mahmulul Huda (Bangsalsari Jember Jawa Timur)

LINK GROUP TANYA JAWAB HUKUM :

https://chat.whatsapp.com/ELcAfCdmm5AFXhPJdEPWT3 
____________________________________________

Keterangan :

1) Pengurus, adalah orang yang bertanggung jawab atas grup ini secara umum

2) Tim Ahli, adalah orang yang bertugas atas berjalannya grup ini

3) Bagi para anggota grup yang memiliki pertanyaan diharuskan untuk menyetorkan soal kepada kordinator soal dengan via japri. Ya'ni tidak diperkenankan nge-share soal di grup secara langsung.

4) Setiap anggota grup boleh usul atau menjawab walaupun tidak bereferensi, namun tetap keputusan berdasarkan jawaban yang bereferensi.

5) Dilarang memposting iklan / video / kalam2 hikmah / gambar yang tidak berkaitan dengan pertanyaan. Sebab, akan mengganggu akan berjalannya tanya jawab. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Group BM Nusantara (Tanya Jawab Hukum Online)

Hukum Penyembelihan Hewan Dengan Metode Stunning Terlebih Dahulu Halalkah ?

Hukum Menjima' Istri Sebelum Mandi Besar ?