Jumlah Raka'at Tarawih Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam.



HASIL KAJIAN BM NUSANTARA 
(Tanya Jawab Hukum Online)

 السلام عليكم و رحمة الله وبركاته

DESKRIPSI:

Suatu ketika Pak Wahab (nama samaran) sholat tarawih di salah satu Masjid yang melaksanakan sholat tarawih 20 rakaat. Namun saat imam selesai sholat yang ke 4 (sudah menyelesaikan 8 rakaat), Pak Wahab lantas turun dari Masjid untuk pulang dan tidak melanjutkan sholat tarawih beserta imam dan makmum lainnya di Masjid tersebut. Karena menurut Pak Wahab, sholat tarawih 20 rakaat merupakan bid'ah yang tidak dilakukan oleh Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam, karena Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam hanya melakukan 8 rakaat saat tarawih di bulan Ramadhan.

PERTANYAAN:

Berapakah rakaat jumlah tarawih Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam sesuai dalil?

JAWABAN:

Menurut hadits hadits shohih bahwa Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam mengerjakan sholat pada malam bulan Romadhon tanpa ada penyebutan jumlah rakaat tertentu. Sedangkan sholat taraweh 20 rakaat adalah merupakan ijma' para sahabat.

REFERENSI:

الموسوعة الفقهية الكويتية، الجزء ٢٧ الصحفة ١٤١

عَدَدُ رَكَعَاتِ التَّرَاوِيحِ ؛ - قَال السُّيُوطِيُّ: الَّذِي وَرَدَتْ بِهِ الأَْحَادِيثُ الصَّحِيحَةُ وَالْحِسَانُ الأَْمْرُ بِقِيَامِ رَمَضَانَ وَالتَّرْغِيبُ فِيهِ مِنْ غَيْرِ تَخْصِيصٍ بِعَدَدٍ، وَلَمْ يَثْبُتْ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى التَّرَاوِيحَ عِشْرِينَ رَكْعَةً، وَإِنَّمَا صَلَّى لَيَالِيَ صَلاَةً لَمْ يُذْكَرْ عَدَدُهَا، ثُمَّ تَأَخَّرَ فِي اللَّيْلَةِ الرَّابِعَةِ خَشْيَةَ أَنْ تُفْرَضَ عَلَيْهِمْ فَيَعْجِزُوا عَنْهَا وَقَال ابْنُ حَجَرٍ الْهَيْثَمِيُّ: لَمْ يَصِحَّ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى التَّرَاوِيحَ عِشْرِينَ رَكْعَةً، وَمَا وَرَدَ أَنَّهُ كَانَ يُصَلِّي عِشْرِينَ رَكْعَةً فَهُوَ شَدِيدُ الضَّعْفِ

Artinya : Jumlah bilangan rakaat tarawih,
Imam As Suyuthi mengatakan: "jumlah (raka'at tarawih) yang hadits-hadits Nabi yang shahih datang menjelaskan, dan yang baik adalah memerintahkan untuk melaksanakan shalat pada malam hari bulan Ramadhan dan menyemangati untuk melaksanakannya dengan tanpa mengkhususkan pada jumlah tertentu, dan tidak ada satu riwayatpun yang menetapkan bahwa Nabi SAW mengerjakan shalat tarawih 20 raka'at, hanyalah Beliau shalat pada malam-malam hari bulan ramadhan tanpa disebutkan (diketahui pasti) jumlahnya, kemudian beliau datang akhir (dalam suatu riwayat bahkan tidak datang untuk tarawih) pada malam ke empat karena takut shalat tarawih difardukan kepada umatnya kemudian umat menjadi tidak mampu atasnya. Imam Ibnu Hajar al-Haitami mengatakan : "Tidak shahih/Tidak sah (riwayat yang mengatakan) bahwa Nabi SAW shalat tarawih 20 raka'at, dan adapun status hadits yang menyatakan bahwa Nabi SAW shalat tarawih 20 raka'at adalah sangat dhaif.

وَاخْتَلَفَتِ الرِّوَايَةُ فِيمَا كَانَ يُصَلَّى بِهِ فِي رَمَضَانَ فِي زَمَانِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ -رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ- ؛ فَذَهَبَ جُمْهُورُ الْفُقَهَاءِ - مِنَ الْحَنَفِيَّةِ، وَالشَّافِعِيَّةِ، وَالْحَنَابِلَةِ، وَبَعْضِ الْمَالِكِيَّةِ - إِلَى أَنَّ التَّرَاوِيحَ عِشْرُونَ رَكْعَةً، لِمَا رَوَاهُ مَالِكٌ عَنْ يَزِيدَ بْنِ رُومَانَ وَالْبَيْهَقِيُّ عَنِ السَّائِبِ بْنِ يَزِيدَ مِنْ قِيَامِ النَّاسِ فِي زَمَانِ عُمَرَ -رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ- بِعِشْرِينَ رَكْعَةً، وَجَمَعَ عُمَرُ النَّاسَ عَلَى هَذَا الْعَدَدِ مِنَ الرَّكَعَاتِ جَمْعًا مُسْتَمِرًّا، قَال الْكَاسَانِيُّ: جَمَعَ عُمَرُ أَصْحَابَ رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي شَهْرِ رَمَضَانَ عَلَى أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ -رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ- فَصَلَّى بِهِمْ عِشْرِينَ رَكْعَةً، وَلَمْ يُنْكِرْ عَلَيْهِ أَحَدٌ فَيَكُونُ إِجْمَاعًا مِنْهُمْ عَلَى ذَلِكَ 

Dan perbedaan riwayat di dalam sholat tarawih pada bulan ramadhan pada zaman Umar bin Khattab R.a ; Maka jumhurul Ulama' -dari Ulama' Hanafiyah, Syafi'iyah, Hanabilah, dan sebagian Malikiyah- berpendapat ; "Bahwasannya shalat tarawih 20 raka'at" karena ada hadits riwayat Imam Malik dari Sayyidina Yazid bin Ruman dan hadits riwayat Imam Baihaqi dari sayyidina Saib bin Yazid mengenai shalat tarawihnya orang-orang di zaman Sayyidina Umar R.A adalah 20 raka'at dan Sayyidina Umar mengumpulkan manusia (mengerjakan shalat tarawih) dengan jumlah demikian secara terus menerus. Imam Al Kasani mengatakan, 'Sayyidina Umar mengumpulkan sahabat-sahabat Rasulullah SAW pada malam bulan ramadhan atas Sayyidina Ubay bin Ka'ab R.A kemudian beliau shalat tarawih bersama mereka 20 raka'at, dan tidak ada seorang pun dari mereka yang mengingkarinya. Maka jadilah hal tersebut suatu ijma' (yang lumrah atau yang biasa terjadi) di kalangan mereka.

البجيرمي، حاشية البجيرمي على الخطيب = تحفة الحبيب على شرح الخطيب، الجزء ١ الصحفة ٤٢٠-٤٢١

فَإِنْ قُلْت: أَجْمَعُوا عَلَى أَنَّ التَّرَاوِيحَ عِشْرُونَ رَكْعَةً وَالْوَارِدُ مِنْ فِعْله - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - ثَمَانِ رَكَعَاتٍ. قُلْت: أُجِيبُ بِأَنَّهُمْ كَانُوا يُتَمَّمُونَ الْعِشْرِينَ فِي بُيُوتِهِمْ بِدَلِيلِ أَنَّ الصَّحَابَةَ إذَا انْطَلَقُوا إلَى مَنَازِلِهِمْ يُسْمَعُ لَهُمْ أَزِيزٌ كَأَزِيزِ الدَّبَابِيرِ، وَإِنَّمَا اقْتَصَرَ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - عَلَى الثَّمَانِ فِي صَلَاتِهِ بِهِمْ وَلَمْ يُصَلِّ بِهِمْ الْعِشْرِينَ تَخْفِيفًا عَلَيْهِمْ اهـ 

Artinya: Jika engkau mengatakan: "Ulama’ telah ijma’ bahwa tarawih adalah 20 rakaat, namun tuntunan Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam bahwa tarawih 8 rakaat”. Maka saya menjawab: “Memang mereka melakukan di Masjid hanya 8 rakaat, akan tetapi mereka menyempurnakan sampai 20 rakaat di rumah masing-masing dengan dalil sesungguhnya para sahabat ketika pulang ke rumah mereka terdengar suara dengungan seperti dengungan lebah. Sesungguhnya Rasulullah hanya melakukan 8 rakaat dalam shalatnya dan tidak melakukan 20 rakaat bersama mereka, tidak lain hanya untuk meringankan beban mereka”.

نيل الأوطار، الجزء ٣ الصحفة ٥٠

 صلاة التراويح: التراويح سنة مؤكدة للرجال والنساء لمواظبة النبي صلّى الله عليه وسلم والخلفاء الراشدين عليها، ويسن فيها الجماعة، بدليل أن النبي صلّى الله عليه وسلم صلاها جماعة في رمضان في ليالي الثالث والخامس والسابع والعشرين، ثم لم يتابع خشية أن تفرض على المسلمين، وكان يصلي بهم ثمان ركعات، ويكملون باقيها في بيوتهم، فكان يسمع لهم أزيز كأزيز النحل 

Artinya : Sholat taraweh. Tarawih Sunnah muakkadah untuk lelaki dan wanita karena baginda Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam dan Khulafaur Rasyidin senantiasa melaksanakannya. Disunnahkan melaksanakannya berjamaah dengan dalil sesungguhnya Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam melaksanakan sholat tersebut berjamaah di bulan ramadhan di malam ke tiga, kelima, dan malam 27 Ramadhan, kemudian Baginda tidak meneruskan karena khawatir difardhukan untuk umat muslim. Baginda Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam melaksanakan shalat taraweh berjamaah bersama mereka 8 rakaat dan mereka (para sahabat) menyempurnakan sisa rakaatnya di rumah mereka masing-masing sehingga terdengar suara desisan (bacaan Qur'an) sebagaimana desisan lebah.


والله أعلم بالصواب

 و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 


PENANYA

Nama : Rizqi Fadlillah 
Alamat : Denpasar Utara Denpasar Bali 
____________________________________

MUSYAWWIRIN :

Member Group WhatsApp Tanya Jawab Hukum

PENASEHAT :

Habib Ahmad Zaki Al-Hamid (Kota Sumenep Madura)
Habib Abdullah bin Idrus bin Agil (Tumpang Malang Jawa Timur)
Gus Abdul Qodir (Balung Jember Jawa Timur)

PENGURUS :

Ketua : Ust. Suhaimi Qusyairi (Ketapang Sampang Madura)
Wakil : Ust. Zainullah Al-Faqih (Umbul Sari Jember Jawa Timur)
Sekretaris : Ust. Moh. Kholil Abdul Karim (Karas Magetan Jawa Timur)
Bendahara : Ust. Syihabuddin (Balung Jember Jawa Timur)

TIM AHLI :

Kordinator Soal : Ust. Qomaruddin (Umbul Sari Jember Jawa Timur)
Deskripsi masalah : Ust. Taufik Hidayat (Pegantenan Pamekasan Madura)
Moderator : Ust. Hosiyanto Ilyas (Jrengik Sampang Madura)
Perumus + Muharrir : Kyai Mahmulul Huda (Bangsal Sari Jember Jawa Timur)
Editor : Ust. Taufik Hidayat (Pegantenan Pamekasan Madura)
Terjemah Ibarot : Ust. Muhammad Azhar (Arjasa Sumenep Madura), Kyai Muntahal 'Ala Hasbullah (Giligenting Sumenep Madura)

LINK GROUP TANYA JAWAB HUKUM :

 https://chat.whatsapp.com/ELcAfCdmm5AFXhPJdEPWT3
____________________________________________

Keterangan :

1) Pengurus, adalah orang yang bertanggung jawab atas grup ini secara umum

2) Tim Ahli, adalah orang yang bertugas atas berjalannya grup ini

3) Bagi para anggota grup yang memiliki pertanyaan diharuskan untuk menyetorkan soal kepada kordinator soal dengan via japri. Ya'ni tidak diperkenankan nge-share soal di grup secara langsung.

4) Setiap anggota grup boleh usul atau menjawab walaupun tidak bereferensi, namun tetap keputusan berdasarkan jawaban yang bereferensi.

5) Dilarang memposting iklan / video / kalam2 hikmah / gambar yang tidak berkaitan dengan pertanyaan. Sebab, akan mengganggu akan berjalannya tanya jawab.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Group BM Nusantara (Tanya Jawab Hukum Online)

Hukum Penyembelihan Hewan Dengan Metode Stunning Terlebih Dahulu Halalkah ?

Hukum Menjima' Istri Sebelum Mandi Besar ?