Hukum Membeli Produk-Produk Yang Telah Diboikot Setelah Adanya Himbaun Pemboikotan Dari Lembaga Independen Seperti MUI

HASIL KAJIAN BM NUSANTARA 
(Tanya Jawab Hukum Online)

السلام عليكم و رحمة الله وبركاته

DESKRIPSI:

Badrun mulai resah setelah barang dagangannya tidak begitu laris seperti biasanya. Hal itu dikarenakan orang-orang menghindari produk-produk tertentu yang diduga mendukung Zionis Israel. Masyarakat semakin enggan membeli barang dagangan Badrun dan semakin gencar menyuarakan boikot terhadap produk-produk tersebut. 

Apalagi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah merekomendasikan umat Islam untuk tak membeli produk-produk Israel ataupun yang berafiliasi dengan Israel. Setelah mendengar hal itu Badrun ketakutan. Akhirnya, Badrun menutup usahanya karena alasan boikot.

PERTANYAAN:

Bagaimana hukum membeli produk-produk yang telah diboikot setelah adanya himbaun pemboikotan dari Lembaga Independen seperti MUI?

JAWABAN:

Hukum membelinya boleh, tetapi kalo diyakini bahwa sebagian hasil digunakan untuk membantu Israel maka hukum membelinya haram karena termasuk ianah (menolong).

 REFERENSI :

الإمام يوسف القرضاوي، فقه الجهاد دراسة مقارنة لأحكامه وفلسفته في ضوء القرآن والسنة، الصحفة ١٤٥٩


علينا نحن المسلمين في كل مكان أن نعاون الفلسطينيين بكل ما نستطِيعُ مِن قُوَّةٍ : {وَإِنِ اسْتَصَرُوكُمْ في الدِّينِ فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ} [الأنفال : ۷۲] {وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى} [المائدة : ٢]، ومن وسائل هذه المعاونة : مُقاطعة بضائع العَدُو مُقاطعة تامة؛ فَإِنَّ كُلَّ رِيال أو دِرْهَم أو قرش أو فَلْسٍ تُشْتَرَى بِهِ سِلَعُهُم يَتَحَوَّل في النهاية إلى رصاصة تطلق في صُدُورِ إِخواننا وأبنائنا في فلسطين، ولهذا يجب علينا ألا نعينهم على إخواننا بشراء بضائعهم؛ لأنها إعانة على الإِثْمِ والعدوان، فالشراء منهم يقويهم، وواجبنا أن نعمل على إضعافهم ما استطعنا، كما أن علينا أن تقوي إخواننا المرابطين في الأرض المقدسة ما استطعنا، فإن لم نستطع أن نُقَوِّيَهُم فالواجب علينا إضعاف عَدُوِّهِم، فإذا كانَ إِضْعافهم لا يتم إلا بالمقاطعة فما لا يتم الواجب إلا به فهو واجب٠ اهـ

Artinya : Wajib bagi kita umat muslim di manapun berada untuk membantu bangsa Palestina dengan segenap kemampuan kita. Dalam Al Quran karim Alloh berfirman yang artinya : (Dan jika mereka meminta pertolongan kepada kalian dalam urusan agama, maka kalian wajib memberikan pertolongan kepada mereka.) Qs al anfal ayat 72. (Dan saling tolong menolonglah kalian dalam mengerjakan kebajikan dan taqwa) Qs. Al ma'idah ayat 2.

Dan diantara beberapa bentuk pertolongan ini ialah : memutus terhadap barang-barang dagangan musuh secara total (boikot total) ; karena setiap riyal, dirham, sen, atau uang yang digunakan untuk membeli barang-barang dagangan dari mereka pada akhirnya berubah menjadi peluru timah panas yang ditembakkan ke dalam dada saudara-saudara kita dan anak-anak kita di Palestina. Oleh karena itu wajib bagi kita untuk tidak membantu mereka dalam menindas saudara-saudara kita dengan cara tidak membeli barang-barang dagangan mereka, karena hal itu merupakan membantu atas perbuatan dosa dan permusuhan, maka dengan membeli barang-barang mereka akan membantu menguatkan mereka.

Dan kewajiban kita adalah berupaya melemahkan mereka sesuai kemampuan kita, sama halnya seperti kita wajib untuk menguatkan saudara-saudara kita yang berdomisili di tanah suci (baitul maqdis) sesuai kemampuan kita. Apabila kita tidak mampu menguatkan saudara-saudara kita maka kewajiban kita adalah melemahkan musuh dari saudara-saudara kita. Apabila usaha melemahkan musuh tidak bisa dicapai/tidak sempurna kecuali dengan boikot, maka masuk pada kaidah: Segala sesuatu yang menyebabkan sempurnanya perkara wajib, maka sesuatu tersebut hukumnya menjadi wajib.



مع الناس مشورات وفتاوى للشيخ الشهيد الدوكتو سعيد رمضان البوطي، الصحفة ٥٢

ما حكم شراء البضائع الأمريكية علما أنني سمعت فتوى من الدكتور الكبشي بتحريمها بل التغليظ في تحريمها ؟

Artinya : Bagaimana hukum membeli produk Amerika ? mengingat bahwasanya Saya mendengar fatwa Doktor al-Kabisyi menyatakan hal itu haram, bahkan Beliau sangat menekankan haramnya hal itu.

يجب وجوبا عينيا مقاطعة الأغذية والبضائع الأمريكية ، والإسرائلية أيضا ٠ إذ هو الجهاد الذي يتسنى لكل مسلم القيام به في مواجهة العدوان الإسرائلي ومن يدعمه ٠ وهو كما هو معروف وثابت فرض عين في حدود الإمكان ، وهذا ممكن٠

Memboikot produk makanan maupun barang-barang dagangan milik Amerika dan Israel adalah wajib ain, karena itu merupakan bentuk jihad yang dianjurkan untuk dilakukan oleh tiap-tiap Muslim sebagai bentuk perlawanan terhadap Israel dan pendukungnya. Hal tersebut sebagaimana telah diketahui dan ditetapkan merupakan perkara fardlu ain selagi dalam batas kemungkinan atau  kemampuan untuk melakukannya, dan ini merupakan kondisi yang bisa dilakukan.



أجوبة التسولي عن مسائل الأمير عبد القادر في الجهاد | أبو الحسن علي بن عبد السلام التُّسُولي المالكي المتوفى ؛ ١٢٥٨ هـ الصحفة ١٤٢

(الفصل الرابع) فيما لا يجوز للنصارى بيعه، ولا يحل لنا أنْ نمكّنهم (بوجه) من تناوله قال في “المدونة”: (قال “مالك”: لا يباع من الحربي سلاح، ولا كراع – أي: الخيل- ولا سروح، ولا نحاس، ولا خُرثي”. قال “ابن حبيب”: (وسواء كانوا في هدنة، أو غيرها ، ولا يجوز بيع الطعام منهم في غير الهدنة). (ومنعه “ابن القاسم”: مطلقاً، في هدنة أو غيرها ، وهو المذهب كما في “المعيار”)٠ وترجيح بعضهم قول “ابن حبيب”: بجواز بيع الطعام منهم في الهدنة، ووقت الرخاء، خلاف المذهب. وكلام “زعيم الفقهاء” في “المقدمات” ، موافق لما تقدّم أنّه المذهب، لأنّه قال: (إنما يباع لهم من العروض ما لا يتقوّون به في الحروب ، ولا يرهب في القتال، ومن الكسوة ما يقي الحر والبرد لا أكثر، ومن الطعام ما لا يتقوّت به مثل الزيت والملح ، وما أشبه ذلك) اهـ. فانظر إلى قوله: (ما لا يتقوّت به …. إلخ).

Artinya: (Pasal ke Empat) Mengenai apa yang tidak boleh dijual kepada kaum nasrani, dan tidak halal/tidak boleh bagi kita memperbolehkan mereka (dengan alasan apapun) untuk mendapatkannya atau memakannya. Imam Malik berkata dalam kitab “Al-Mudawwanah” : Tidak boleh menjual kepada kafir harbi apapun jenis senjata senjata, kuda, unta yang cepat larinya, tembaga dan juga perlengkapan rumah tangga. Ibnu Habib berkata: "Hukum tersebut tetap berlaku baik dalam dalam keadaan gencatan senjata atau tidak. Dan juga tidak diperbolehkan menjual makanan kepada mereka selain dalam keadaan gencatan senjata.”

Ibnul Qasim melarang untuk menjualnya secara mutlak, baik dalam gencatan senjata atau lainnya. Dan ini adalah riwayat madzhab maliki yang paling kuat, sebagaimana keterangan dalam kitab “Al-Mi'yar.” Adapun sebagian dari Ulama' Malikiyah yang lebih mengunggulkan perkataan “Ibnu Habib” yang menyatakan boleh menjual makanan kepada mereka baik pada saat gencatan senjata dan pada masa makmur saja, maka itu bertentangan dengan pendapat madzhab Maliki yang diunggulkan.

Adapun perkataan “pembesar ahli fiqih” dalam kitab “Al-Muqaddamat” maka itu selaras dengan apa yang telah disebutkan di awal bahwa itu adalah pendapat yang kuat dalam madzhab. Sebab beliau berkata: "Yang boleh dijual kepada mereka (kaum kafir harbi) hanyalah barang-barang yang tidak bisa mendukung kekuatan kepada mereka dalam peperangan, dan sekiranya tidak menimbulkan rasa takut pada kita dalam berperang. Sedangkan pakaian (yang boleh kita dijual kepada mereka) adalah : pakaian yang dapat melindungi mereka dari panas dan dingin dan tidak lebih dari itu. Adapun dari jenis makanan adalah : jenis makanan yang tidak menjadi makanan pokok mereka, seperti minyak, garam, dan sejenisnya) sekian. Maka lihatlah perkataan beliau : ( jenis makanan yg tdk mereka jadikan sebagai makanan pokok ...dst).



بغية المسترشدين في تلخيص فتاوى بعض الأئمة المتأخرين، الصحفة ٢٦٠

مسألة : ي : كل معاملة كبيع وهبة ونذر وصدقة لشيء يستعمل في مباح وغيره ، فإن علم أو ظنّ أن آخذه يستعمله في مباح كأخذ الحرير لمن يحل له ، والعنب للأكل ، والعبد للخدمة ، والسلاح للجهاد والذب عن النفس ، والأفيون والحشيشة للدواء والرفق حلت هذه المعاملة بلا كراهة 

Artinya : Setiap Muamalat seperti jual beli, hibah, nadzar dan sedekah untuk sesuatu yang digunakan dalam perkara yang boleh atau tidak, jika diyakini atau disangka kuat diambil untuk digunakan dalam hal yang mubah seperti memberikan sutera kepada orang yang halal menggunakannya, anggur untuk dimakan, hamba sahaya untuk dipekerjakan, senjata untuk jihad atau jaga diri, ofium, ganja untuk obat dan menyejukkan badan, maka halal muamalah tersebut tanpa ada kemakruhan.

وإن ظن أنه يستعمله في حرام كالحرير للبالغ ، ونحو العنب للسكر ، والرقيق للفاحشة ، والسلاح لقطع الطريق والظلم ، والأفيون والحشيشة وجوزة الطيب لاستعمال المخذِّر حرمت هذه المعاملة ، وإن شكّ ولا قرينة كرهت ، وتصحّ المعاملة في الثلاث ، لكن المأخوذ في مسألة الحرمة شبهته قوية ، وفي مسألة الكراهة أخف٠ 

Namun jika disangka kuat hal tersebut akan digunakan untuk perkara haram seperti sutera untuk digunakan lelaki yang sudah baligh, anggur untuk minuman memabukkan, hamba sahaya untuk perbuatan keji, senjata untuk membegal dan berbuat kedzaliman, ofium, ganja, buah pala untuk digunakan sebagai alat mabuk maka diharamkan muamalah ini. Jika ragu-ragu dan tidak ada hubungan maka dimakruhkan. Dan Sah muamalah pada tiga keadaan di atas, Namun yang dijadikan dasar dalam masalah Haram adalah syubhatnya kuat dan dalam hal makruh syubhatnya lebih ringan (dari haram).



والله أعلم بالصواب

 و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

PENANYA

Nama: Faisol Umar Rozi
Alamat: Proppo Pamekasan Madura
__________________________________

MUSYAWWIRIN :

Member Group BM Nusantara (Tanya Jawab Hukum Online)

PENASEHAT :

Habib Ahmad Zaki Al-Hamid (Kota Sumenep Madura)
Habib Abdullah bin Idrus bin Agil (Tumpang Malang Jawa Timur)
Gus Abdul Qodir (Balung Jember Jawa Timur)

PENGURUS :

Ketua : Ust. Suhaimi Qusyairi (Ketapang Sampang Madura)
Wakil : Ust. Zainullah Al-Faqih (Umbul Sari Jember Jawa Timur)
Sekretaris : Ust. Moh. Kholil Abdul Karim (Karas Magetan Jawa Timur)
Bendahara : Ust. Syihabuddin (Balung Jember Jawa Timur)

TIM AHLI :

Kordinator Soal : Ust. Qomaruddin (Umbul Sari Jember Jawa Timur), Ust. Faisol Umar Rozi (Proppo Pamekasan Madura) 
Deskripsi masalah : Ust. Taufik Hidayat (Pegantenan Pamekasan Madura)
Moderator : Ust. Hosiyanto Ilyas (Jrengik Sampang Madura)
Perumus : Ust. Arif Mustaqim (Sumbergempol Tulungagung Jawa Timur), KH. Abdurrohim (Maospati Magetan Jawa Timur)
Muharrir : Kyai Mahmulul Huda (Bangsal Sari Jember Jawa Timur)
Editor : Ust. Taufik Hidayat (Pegantenan Pamekasan Madura), Nurul Jannah (Tegalrejo Megelang Jawa Tengah) 
Terjemah Ibarot : Ust. Ahmad Marzuki (Cikole Sukabumi Jawa Barat)

________________________________________

Keterangan :

1) Pengurus, adalah orang yang bertanggung jawab atas grup ini secara umum

2) Tim Ahli, adalah orang yang bertugas atas berjalannya grup ini

3) Bagi para anggota grup yang memiliki pertanyaan diharuskan untuk menyetorkan soal kepada kordinator soal dengan via japri. Ya'ni tidak diperkenankan nge-share soal di grup secara langsung.

4) Setiap anggota grup boleh usul atau menjawab walaupun tidak bereferensi, namun tetap keputusan berdasarkan jawaban yang berreferensi.

5) Dilarang memposting iklan / video / kalam-kalam hikmah / gambar yang tidak berkaitan dengan pertanyaan. Sebab, akan mengganggu akan berjalannya tanya jawab.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Group BM Nusantara (Tanya Jawab Hukum Online)

Hukum Anak Zina Lahir 6 Bulan Setelah Akad Nikah Apakah Bernasab Pada Yang Menikai Ibunya ?

Hukum Menjima' Istri Sebelum Mandi Besar ?