Hukum Taqlid Niat Puasa pada Imam Malik Saat Puasa Sudah Memasuki Hari Empat

HASIL KAJIAN BM NUSANTARA
(Tanya Jawab Hukum Online)

السلام عليكم و رحمة الله وبركاته

DESKRIPSI:

Badriyah (nama samaran) ketika awal bulan Ramadhan, dia tidak bisa berpuasa karena datang bulan. Meskipun begitu, dia tidak makan dan minum mulai imsak sampai terbenamnya matahari, hal ini ia lakukan demi menghormati bulan ramadhan. Kemudian setelah memasuki hari ke 4 puasa, dia sudah bisa berpuasa. Sehingga dibenaknya, dia tidak bisa bertaqlid kepada Imam Malik dalam hal niat puasa sebulan penuh di awal puasa. Ketika memasuki hari ke 7 puasa, Badriyah lupa tidak niat di malam harinya, sehingga dia baru menyadari saat sudah pagi jam 8, kemudian dia segera bertaqlid pada Imam Abu Hanifah yang membolehkan niat puasa di pagi hari. 

Beda halnya dengan Qomariyah, yang sedari awal dia niat puasa taqlid pada Imam Malik, namun ia tiap malamnya tidak niat lagi karena sudah dirasa cukup untuk 1 bulan penuh. 

PERTANYAAN:

Apakah Badriyah masih mempunyai kesempatan niat puasanya taqlid pada Imam Malik, sedangkan dia mulai bisa puasa ketika sudah memasuki hari ke-4 Ramadlan?

JAWABAN:

Masih, karena awal puasa baginya adalah saat dia sudah bisa/wajib berpuasa, yakni pada hari ke-4 Ramadlan.

REFERENSI:

الشرح الكبير للشيخ الدردير و حاشية الداسوقي، الجزء ١ الصحفة ٥٢١

قَوْلُهُ (لَا إنْ انْقَطَعَ تَتَابُعُهُ) أَيْ وُجُوبُهُ (بِكَمَرَضٍ أَوْ سَفَرٍ) فَلَا تَكْفِي النِّيَّةُ الْأُولَى وَلَوْ اسْتَمَرَّ صَائِمًا بَلْ لَا بُدَّ مِنْ التَّبْيِيتِ كُلَّ لَيْلَةٍ، وَهُوَ مَفْهُومُ قَوْلِهِ لِمَا يَجِبُ تَتَابُعُهُ وَأَدْخَلَتْ الْكَافُ مُفْسِدَ الصَّوْمِ كَحَيْضٍ وَنِفَاسٍ وَجُنُونٍ وَإِغْمَاءٍ -الى ان قال-٠

Artinya : Perkataan matan : (tidak cukup niat di malam pertama untuk satu bulan, apabila berkesinambungan pada puasa telah terputus) yakni kewajiban puasanya terputus (disebabkan oleh semisal sakit atau safar). Maka tidak cukup niat di malam pertama untuk sebulan, walaupun dia tetap melanjutkan puasanya. Akan tetapi dalam keadaan seperti ini dia harus niat puasa di setiap malam. Ini adalah sebagaimana yang dipahami dari perkataan musonif "cukup satu niat bagi puasa yang wajib berkesinambungan". Huruf kaf memasukkan semua perkara yang membatalkan puasa, seperti : haid, nifas, gila, pingsan -sampai pada ucapan-

قَوْلُهُ كَحَيْضٍ وَنِفَاسٍ إلَخْ أَيْ فَإِذَا حَصَلَ شَيْءٌ مِنْ ذَلِكَ ثُمَّ زَالَ فَلَا تَكْفِي النِّيَّةُ الْأُولَى لِمَا بَقِيَ بَلْ لَا بُدَّ مِنْ تَجْدِيدِهَا نَعَمْ يَكْتَفِي بِنِيَّةٍ وَاحِدَةٍ لِجَمِيعِ مَا بَقِيَ

Artinya : Perkataan matan : (seperti haid dan nifas) Maka apabila perkara-perkara yang telah disebutkan di matan tersebut betul-betul terjadi lalu kemudian hilang, maka niat yang dia kerjakan di malam pertama tidak mencukupi untuk puasa yang tersisa. Sebaliknya dia harus memperbarui niat. Hanya saja dalam masalah ini dia cukup sekali niat untuk sisa puasa yang tersisa setelah hilangnya perkara-perkara tersebut.


حاشية الجمل، الجزء ٢ الصحفة ٣١١

فلو نوى ليلة أول رمضان صوم جميعه لم يكف لغير اليوم الأول لكن ينبغي له ذلك ليحصل له صوم اليوم الذي نسي النية فيه عند الإمام مالك رضي الله عنه  كما يسن له أن ينوي أول اليوم الذي نسيها فيه ليحصل له صومه عند الإمام أبي حنيفة رضي الله عنه وواضح أن محله إذا قلد وإلا كان متلبسا بعبادة فاسدة في اعتقاده وهو حرام اهـ

Artinya: Seandainya ada seseorang berniat di malam awal romadlon untuk puasa romadlon sebulan penuh, maka hal seperti itu tidak sah kecuali hanya untuk puasa hari pertama saja (menurut Madzhab Syafi'i). Namun niat dengan cara tersebut dianjurkan (disunnahkan) untuk dilakukan agar puasanya sah di saat dia lupa berniat puasa di malam hari untuk puasa tersebut berdasarkan madzhab Imam Malik. Sebagaimana disunnahkan juga niat puasa dia pagi hari (pagi hari) yang dia lupa niat malam harinya, supaya puasanya sah menurut madzhab Imam Abu Hanifah. Hal ini jelas sah apabila kondisinya memang orang tersebut berniat taqlid pada Imam Malik atau Imam Hanafi saat dia lupa niat di malam hari. Namun apabila dia tidak berniat taqlid kepada Imam tersebut, maka dia telah melakukan ibadah yang fasid (tidak sah) dalam keyakinan dia sendiri. Sedangkan sengaja mengerjakan ibadah yang fasidah/ tidak sah itu hukumnya haram. 


فقه العبادات على المذهب الشافعي، الجزء ٢ الصحفة ٢٩

أولا: النية: لما روى عمر رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قوله: (إنما الأعمال بالنية وإنما لامرئ ما نوى) ولأنه عبادة محضة، فلم يصح من غير نية، كالصلاة
 وتجب النية لكل يوم، لأن صوم كل يوم عبادة مستقلة

Artinya: Rukun pertama adalah niat, hal ini berdasarkan hadits dari Sayyidina Umar bin Khottob dari Baginda Nabi saw yang menyatakan bahwasannya : "Sesungguhnya sahnya amal dalam agama itu hanya tergantung pada niatnya, dan bagi tiap-tiap orang akan memperoleh apa yang dia niatkan." Disamping itu karena puasa merupakan ibadah yang murni, sehingga tidak sah bila tanpa niat sebagaimana ibadah sholat. Dan niat puasa ini wajib dilakukan setiap hari, karena masing-masing puasa di tiap hari merupakan ibadah yang berdiri sendiri.

فلو نوى من أول ليلة في رمضان صوم جميعه لم يجزئ إلا عن أول يوم، لكن يسن له ذلك ليصح صوم النهار الذي نسيها فيه على مذهب الإمام مالك  كما يسن له أن ينوي أول النهار الذي نسيها فيه ليصح صومه على مذهب الإمام أبو حنيفة ( هذا إن نوى عندئذ تقليده

Sehingga seandainya seseorang niat di awal malam bulan Romadhon untuk puasa sebulan penuh, maka hal itu tidak mencukupi kecuali hanya untuk hari pertama itu saja, akan tetapi niat puasa sebulan penuh disunahkan di awal malam bulan Romadhon, agar supaya saat dia lupa tidak niat di malam hari, maka puasanya tetap sah berdasarkan Madzhab Maliki. Hal ini sebagaimana disunnahkan baginya untuk berniat di pagi hari ketika di malam harinya dia lupa niat puasa, agar puasanya sah menurut Madzhab Hanafi. Keabsahan puasa dengan niat seperti diatas itu terjadi apabila saat melakukannya dia berniat bertaklid pada madzhab Maliki atau Hanafi tersebut. 

فإذا لم ينو التقليد كان متلبسا بعبادة فاسدة وهذا حرام٠
وإن نسى النية في ليلة من الليالي، ولم يقلد المذاهب الأخرى، وجب عليه قضاء ذلك اليوم

Sehingga seandainya dia tidak niat bertaklid kepada Madzhab Maliki maupun Hanafi tersebut, maka dia telah sengaja melakukan ibadah yang tidak sah, dan hal itu hukumnya haram. Jadi apabila dia lupa tidak niat puasa di malam harinya, dan juga dia tidak berniat taklid kepada madzhab lainnya, maka dia wajib mengqodlo' puasa hari tersebut di hari lainnya.

________________________

(٣) عند الإمام مالك تكفي نية صوم جميع الشهر في أول ليلة منه٠
(٤) يصح صوم رمضان عنده بنيته إلى قبل الزوال كل يوم٠



والله أعلم بالصواب

و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

PENANYA

Nama : Farida
Alamat : Blimbing, Malang, Jawa Timur
__________________________________

MUSYAWWIRIN

Anggota Grup BM Nusantara (Tanya Jawab Hukum Online)

PENASIHAT

Habib Ahmad Zaki Al-Hamid (Kota Sumenep, Madura)
Habib Abdullah bin Idrus bin Agil (Tumpang, Malang, Jawa Timur)
Gus Abdul Qodir (Balung, Jember, Jawa Timur)

PENGURUS

Ketua: Ustadz Suhaimi Qusyairi (Ketapang, Sampang, Madura)
Wakil: Ustadz Zainullah Al-Faqih (Umbul Sari, Jember, Jawa Timur)
Sekretaris: Ustadz Moh. Kholil Abdul Karim (Karas, Magetan, Jawa Timur)
Bendahara: Ustadz Syihabuddin (Balung, Jember, Jawa Timur)

TIM AHLI

Kordinator Soal: Ustadz Qomaruddin (Umbul Sari, Jember, Jawa Timur), Ustadz Faisol Umar Rozi (Proppo, Pamekasan, Madura) 
Deskripsi Masalah: Ustadz Taufik Hidayat (Pegantenan, Pamekasan, Madura)
Moderator: Ustadz Hosiyanto Ilyas (Jrengik, Sampang, Madura)
Perumus: Ustadz Taufik Hidayat (Pegantenan, Pamekasan, Madura) 
Muharrir: Kyai Mahmulul Huda (Bangsal Sari, Jember, Jawa Timur), K.H. Abdurrohim (Maospati, Magetan, Jawa Timur)
Editor: Ustadz Taufik Hidayat (Pegantenan, Pamekasan, Madura), Ustadzah Nuurul Jannah (Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah) 
Terjemah Ibarot : Ustadz Rahmatullah Metuwah (Babul Rahmah, Aceh Tenggara, Aceh), Gus Robbit Subhan (Balung, Jember, Jawa Timur)

________________________________________

Keterangan:

1) Pengurus adalah orang yang bertanggung jawab atas grup ini secara umum.

2) Tim ahli adalah orang yang bertugas atas berjalannya grup ini.

3) Bagi para anggota grup yang memiliki pertanyaan diharuskan untuk menyetorkan soal kepada koordinator soal dengan via japri, yakni tidak diperkenankan sharing soal di grup secara langsung.

4) Setiap anggota grup boleh usul atau menjawab walaupun tidak berreferensi. Namun, keputusan tetap berdasarkan jawaban yang berreferensi.

5) Dilarang posting iklan/video/kalam-kalam hikmah/gambar yang tidak berkaitan dengan pertanyaan, sebab akan mengganggu berjalannya diskusi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Group BM Nusantara (Tanya Jawab Hukum Online)

Hukum Anak Zina Lahir 6 Bulan Setelah Akad Nikah Apakah Bernasab Pada Yang Menikai Ibunya ?

Hukum Menjima' Istri Sebelum Mandi Besar ?