Solusi Jika Lupa Niat Puasa Ramadhan di Malam Hari

HASIL KAJIAN BM NUSANTARA
(Tanya Jawab Hukum Online)

السلام عليكم و رحمة الله وبركاته

DESKRIPSI:

Badriyah (nama samaran) seorang wanita yang kehidupannya sehari-hari bermazhab  Syafi'iyah. Ketika awal bulan Ramadhan, dia tidak bisa berpuasa karena datang bulan. Kemudian setelah memasuki hari ke 4 puasa, dia sudah bisa berpuasa. Suatu ketika setelah memasuki hari ke-10 Ramadlan, Badriyah lupa tidak niat di malam harinya, sehingga dia baru menyadari saat sudah pagi jam 8, kemudian dia segera bertaqlid pada Imam Abu Hanifah yang membolehkan niat puasa di pagi hari. 

PERTANYAAN:

Bolehkah niat di pagi hari saat lupa niat puasa di malam hari dengan bertaqlid pada Imam Abu Hanifah?

JAWABAN:

Boleh, bahkan sunah supaya puasanya sah. 

REFERENSI:

فقه العبادات على المذهب الشافعي، الجزء ٢ الصحفة ٢٩

أولا: النية: لما روى عمر رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قوله: (إنما الأعمال بالنية وإنما لامرئ ما نوى) ولأنه عبادة محضة، فلم يصح من غير نية، كالصلاة
 وتجب النية لكل يوم، لأن صوم كل يوم عبادة مستقلة

Artinya: Rukun pertama adalah niat, hal ini berdasarkan hadits dari Sayyidina Umar bin Khottob dari Baginda Nabi saw yang menyatakan bahwasannya : "Sesungguhnya sahnya amal dalam agama itu hanya tergantung pada niatnya, dan bagi tiap-tiap orang akan memperoleh apa yang dia niatkan." Disamping itu karena puasa merupakan ibadah yang murni, sehingga tidak sah bila tanpa niat sebagaimana ibadah sholat. Dan niat puasa ini wajib dilakukan setiap hari, karena masing-masing puasa di tiap hari merupakan ibadah yang berdiri sendiri.

فلو نوى من أول ليلة في رمضان صوم جميعه لم يجزئ إلا عن أول يوم، لكن يسن له ذلك ليصح صوم النهار الذي نسيها فيه على مذهب الإمام مالك (٣)، كما يسن له أن ينوي أول النهار الذي نسيها فيه ليصح صومه على مذهب الإمام أبو حنيفة (٤)، هذا إن نوى عندئذ تقليده

Sehingga seandainya seseorang niat di awal malam bulan Romadhon untuk puasa sebulan penuh, maka hal itu tidak mencukupi kecuali hanya untuk hari pertama itu saja, akan tetapi niat puasa sebulan penuh disunahkan di awal malam bulan Romadhon, agar supaya saat dia lupa tidak niat di malam hari, maka puasanya tetap sah berdasarkan Madzhab Maliki. Hal ini sebagaimana disunnahkan baginya untuk berniat di pagi hari ketika di malam harinya dia lupa niat puasa, agar puasanya sah menurut Madzhab Hanafi. Keabsahan puasa dengan niat seperti diatas itu terjadi apabila saat melakukannya dia berniat bertaklid pada madzhab Maliki atau Hanafi tersebut. 

فإذا لم ينو التقليد كان متلبسا بعبادة فاسدة وهذا حرام٠
وإن نسى النية في ليلة من الليالي، ولم يقلد المذاهب الأخرى، وجب عليه قضاء ذلك اليوم

Sehingga seandainya dia tidak niat bertaklid kepada Madzhab Maliki maupun Hanafi tersebut, maka dia telah sengaja melakukan ibadah yang tidak sah, dan hal itu hukumnya haram. Jadi apabila dia lupa tidak niat puasa di malam harinya, dan juga dia tidak berniat taklid kepada madzhab lainnya, maka dia wajib mengqodlo' puasa hari tersebut di hari lainnya.

________________________

(٣) عند الإمام مالك تكفي نية صوم جميع الشهر في أول ليلة منه٠
(٤) يصح صوم رمضان عنده بنيته إلى قبل الزوال كل يوم٠



والله أعلم بالصواب

و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

PENANYA

Nama : Farida
Alamat : Blimbing, Malang, Jawa Timur
__________________________________

MUSYAWWIRIN

Anggota Grup BM Nusantara (Tanya Jawab Hukum Online)

PENASIHAT

Habib Ahmad Zaki Al-Hamid (Kota Sumenep, Madura)
Habib Abdullah bin Idrus bin Agil (Tumpang, Malang, Jawa Timur)
Gus Abdul Qodir (Balung, Jember, Jawa Timur)

PENGURUS

Ketua: Ustadz Suhaimi Qusyairi (Ketapang, Sampang, Madura)
Wakil: Ustadz Zainullah Al-Faqih (Umbul Sari, Jember, Jawa Timur)
Sekretaris: Ustadz Moh. Kholil Abdul Karim (Karas, Magetan, Jawa Timur)
Bendahara: Ustadz Syihabuddin (Balung, Jember, Jawa Timur)

TIM AHLI

Kordinator Soal: Ustadz Qomaruddin (Umbul Sari, Jember, Jawa Timur), Ustadz Faisol Umar Rozi (Proppo, Pamekasan, Madura) 
Deskripsi Masalah: Ustadz Taufik Hidayat (Pegantenan, Pamekasan, Madura)
Moderator: Ustadz Hosiyanto Ilyas (Jrengik, Sampang, Madura)
Perumus: K.H. Abdurrohim (Maospati, Magetan, Jawa Timur)
Muharrir: Kyai Mahmulul Huda (Bangsal Sari, Jember, Jawa Timur)
Editor: Ustadz Taufik Hidayat (Pegantenan, Pamekasan, Madura), Ustadzah Nuurul Jannah (Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah) 
Terjemah Ibarot : Gus Robbit Subhan (Balung, Jember, Jawa Timur)

________________________________________

Keterangan:

1) Pengurus adalah orang yang bertanggung jawab atas grup ini secara umum.

2) Tim ahli adalah orang yang bertugas atas berjalannya grup ini.

3) Bagi para anggota grup yang memiliki pertanyaan diharuskan untuk menyetorkan soal kepada koordinator soal dengan via japri, yakni tidak diperkenankan sharing soal di grup secara langsung.

4) Setiap anggota grup boleh usul atau menjawab walaupun tidak berreferensi. Namun, keputusan tetap berdasarkan jawaban yang berreferensi.

5) Dilarang posting iklan/video/kalam-kalam hikmah/gambar yang tidak berkaitan dengan pertanyaan, sebab akan mengganggu berjalannya diskusi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Group BM Nusantara (Tanya Jawab Hukum Online)

Hukum Penyembelihan Hewan Dengan Metode Stunning Terlebih Dahulu Halalkah ?

Hukum Menjima' Istri Sebelum Mandi Besar ?