Di Surga Semuanya Berpasangan

HASIL KAJIAN BM NUSANTARA 
(Tanya Jawab Hukum Online)

السلام عليكم و رحمة الله وبركاته

DESKRIPSI:

Badriah (nama samaran) merupakan salah seorang yang sedang berbahagia, karena 3 hari yang lalu dia sudah menjadi seorang istri. Hal ini telah menghapus ketakutan dirinya, karena menurutnya apabila dia meninggal dalam keadaan tidak pernah menikah, maka dia tidak akan punya pasangan di akhirat kelak, beda halnya dengan laki-laki yang memang sudah dipersiapkan bidadari apabila masuk surga kelak.

PERTANYAAN:

Apakah benar seorang wanita yang tidak pernah menikah sampai meninggal, tidak memiliki pasangan di akhirat?

JAWABAN:

Tidak benar, karena di surga tidak ada seorang pun yang tidak berpasangan. 

REFERENSI:

شرح النووي على مسلم، الجزء ١٧ الصحفة ٣٠٢

الشرح : قوله صلى الله عليه وسلم : (إن أول زمرة تدخل الجنة هي على صورة القمر ليلة البدر، والتي تليها على أضوأ كوكب دري في السماء، لكل امرئ منهم زوجتان ما في الجنة أعزب) (الزمرة) : الجماعة، والدري تقدم ضبطه وبيانه قريبا


Artinya : Sabda Rosulullah shallallahu alaihi wasallam : "Sesungguhnya rombongan pertama yang masuk ke surga adalah rombongan yang wajahnya bercahaya (yakni tampan dan berwibawa) seperti bulan di malam purnama. Kemudian rombongan setelahnya, wajah mereka seperti bintang yang paling cerah diantara bintang-bintang yang sangat berkilau di langit. Setiap orang dari mereka memiliki dua istri di surga dan tidak ada di dalam surga orang yang membujang". (الزمرة) artinya adalah jamaah /rombongan, adapun lafadz (الدري), maka telah lewat keterangannya mengenai makna dan maksudnya pada keterangan sebelumnya. 

قوله صلى الله عليه وسلم : (زوجتان) هكذا في الروايات بالتاء، وهي لغة متكررة في الأحاديث وكلام العرب، والأشهر حذفها، وبه جاء القرآن ، وأكثر الأحاديث

Sabda Rosulullah shallallahu alaihi wasallam : "Memiliki dua istri". Beginilah teks lafadznya di beberapa riwayat dengan ta'. Dan ini adalah bahasa sering yang diulang-ulang (dipakai) dalam beberapa hadits dan perkataan Arab. Akan tetapi teks bahasa yang paling dikenal adalah : dengan menghapus ta', sebagaimana lafadz yang ada dalam Alquran dan kebanyakan hadis.

قوله : (وما في الجنة أعزب) هكذا في جميع نسخ بلادنا (أعزب) بالألف ، وهي لغة ، والمشهور في اللغة (عزب) بغير ألف ، ونقل القاضي أن جميع رواتهم رووه (وما في الجنة عزب) بغير ألف إلا العذري فرواه بالألف ، قال القاضي : وليس بشيء ، والعزب من لا زوجة له ، والعزوب : البعد ، وسمي عزبا لبعده عن النساء

Sabda rasulullah shallallahu alaihi wasallam : "Tidak ada di surga orang yang membujang". Seperti inilah naskah yang ada di negara kami memakai lafadz (أعزب) dengan Alif. Dan ini merupakan salah satu kosa kata dalam bahasa Arab. Adapun yang masyhur dalam bahasa Arab adalah : (عزب) dengan tanpa Alif. Dan Qodhi 'Iyadh telah menukil bahwa semua rawi hadits ini meriwatkannya dengan lafaz : 
(وما في الجنة عزب)
tanpa ada alif, kecuali rowi yang bernama Al 'Udzri. Maka dia meriwayatkan dengan alif. 
Qodhi 'iyadh mengatakan : "Dan pendapat Al 'Udzri ini pendapat yang tidak diakui. Lafadz (عزب) artinya adalah orang yang tidak memiliki istri. Sedangkan (العزوب) artinya adalah jauh. Maka seseorang dikatakan عزب karena ia jauh dari wanita.

 قال القاضي : ظاهر هذا الحديث أن النساء أكثر أهل الجنة وفي الحديث الآخر أنهن أكثر أهل النار ، قال : فيخرج من مجموع هذا أن النساء أكثر ولد آدم ، قال : وهذا كله في الآدميات ، وإلا فقد جاء للواحد من أهل الجنة من الحور العدد الكثير

Qodhi 'iyadh mengatakan : "Secara Zahir hadits ini menunjukkan bahwa kebanyakan penghuni surga adalah perempuan". Sedangkan dalam hadis yang lain disebutkan bahwa : "Kebanyakan penghuni neraka adalah wanita. Qodhi 'iyadh mengatakan : "Maka bisa ditarik kesimpulan dari kumpulan hadis-hadits di atas : bahwa manusia (anak Adam) itu kebanyakannya adalah perempuan. Dan yang dimaksud oleh semua hadis di atas adalah wanita-wanita anak Adam, karena jika tidak demikian maka telah datang dalam banyak riwayat bahwa : Setiap ahli surga memiliki bidadari dalam jumlah yang sangat banyak.


فتح الباري لابن حجر، الجزء ٦ الصحفة ٣٢٥

وَقَالَ النَّوَوِيُّ مَذْهَبُ أَهْلِ السُّنَّةِ أَنَّ تَنَعُّمَ أَهْلِ الْجَنَّةِ عَلَى هَيْئَةِ تَنَعُّمِ أَهْلِ الدُّنْيَا إِلَّا مَا بَيْنَهُمَا مِنَ التَّفَاضُلِ فِي اللَّذَّةِ . وَدَلَّ الْكِتَابُ وَالسُّنَّةُ عَلَى أَنَّ نَعِيمَهُمْ لَا انْقِطَاعَ لَهُ. قَوْلُهُ وَلِكُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمْ زَوْجَتَانِ : أَيْ مِنْ نِسَاءِ الدُّنْيَا

Artinya : Imam Nawawi berkata " Menurut mazhab ahli sunnah bahwa kenikmatan ahli surga itu sama seperti cara bernikmatnya ahli dunia, hanya saja ada perbedaan kelezatan di antara keduanya. Al-quran dan Sunnah menunjukkan bahwa kenikmatan ahli surga tidak ada putusnya. Adapun mengenai sabda Baginda Nabi shallallahu alaihi wasallam : " Setiap satu orang dari ahli surga memiliki dua istri (yakni dari perempuan dunia).

فَقَدْ رَوَى أَحْمَدُ مِنْ وَجْهٍ آخَرَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ مَرْفُوعًا فِي صِفَةِ أَدْنَى أَهْلِ الْجَنَّةِ مَنْزِلَةً : وَإِنَّ لَهُ مِنَ الْحُورِ الْعِينِ لَاثْنَتَيْنِ وَسَبْعِينَ زَوْجَةً سِوَى أَزْوَاجِهِ مِنَ الدُّنْيَا

Maka telah diriwayatkan oleh imam Ahmad dari jalur yang lain dari Sayyidina Abu Hurairah secara marfu' mengenai sifat ahli surga yang paling rendah derajatnya : "Bahwa ia memiliki istri dari bidadari yang berjumlah 72 istri, ini selain istri-istrinya dari dunia.

وَفِي سَنَدِهِ شَهْرُ بْنُ حَوْشَبٍ وَفِيهِ مَقَالٌ وَلِأَبِي يَعْلَى فِي حَدِيثِ الصُّوَرِ الطَّوِيلِ مِنْ وَجْهٍ آخَرَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ فِي حَدِيثٍ مَرْفُوعٍ : فَيَدْخُلُ الرَّجُلُ عَلَى ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِينَ زَوْجَةً مِمَّا يُنْشِئُ اللَّهُ وَزَوْجَتَيْنِ مِنْ وَلَدِ آدَمَ

Dalam sanad hadis ini terdapat Syahr bin Hausab, yang mana terdapat komentar ulama yang mempermalahkan riwayatnya. Kemudian riwayat milik Abu Ya'la dalam hadis yang panjang dari arah jalur yang lain dari Sayyidina Abu Hurairah mengenai sebuah hadis marfu : "Maka masuklah seorang lelaki ke dalam surga dengan 72 istri yang telah Allah swt ciptakan untuknya dan dua istri dari keturunan Nabi Adam as".

وَأَخْرَجَهُ التِّرْمِذِيُّ مِنْ حَدِيثِ أَبِي سَعِيدٍ رَفَعَهُ : إِنَّ أَدْنَى أَهْلِ الْجَنَّةِ الَّذِي لَهُ ثَمَانُونَ أَلْفَ خَادِمٍ وَثِنْتَانِ وَسَبْعُونَ زَوْجَةً. وَقَالَ غَرِيبٌ. وَمِنْ حَدِيثِ الْمِقْدَامِ بْنِ مَعْدِ يَكْرِبَ : عِنْدَهُ لِلشَّهِيدِ سِتُّ خِصَالٍ الْحَدِيثَ. وَفِيهِ : وَيَتَزَوَّجُ ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِينَ زَوْجَةً مِنَ الْحُورِ الْعين

Imam Tirmidzi telah meriwayatkan hadits sayyidina abu Sa'id secara marfu' : bahwasannya paling rendahnya ahli surga yaitu seseorang yang memiliki 80.000 pelayan dan 72 istri. Imam Tirmidzi mengatakan hadis ini gharib. Dan dari hadis Miqdam bin Ma'di kariba : "Orang yang mati syahid di sisinya terdapat 6 kelebihan ... ", dan di dalamnya disebutkan : "Ia akan menikahi 72 istri dari golongan bidadari".

وَفِي حَدِيث أبي أُمَامَة عِنْد بن مَاجَهْ وَالدَّارِمِيِّ رَفَعَهُ : مَا أَحَدٌ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ إِلَّا زَوَّجَهُ اللَّهُ ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِينَ مِنَ الْحُورِ الْعِينِ وَسَبْعِينَ وَثِنْتَيْنِ مِنْ أَهْلِ الدُّنْيَا . وَسَنَدُهُ ضَعِيفٌ جِدًّا

Dan dalam hadis Abu Umamah yang diriwayatkan oelh Imam Ibnu Majah dan Imam Darimi secara marfu' : "Tidak ada satu orang pun yang masuk surga, kecuali Allah swt akan menikahkannya dengan 70 bidadari dan 72 dari wanita penduduk dunia". Sanad hadis ini sangat lemah.

وَأَكْثَرُ مَا وَقَفْتُ عَلَيْهِ مِنْ ذَلِكَ مَا أَخْرَجَ أَبُو الشَّيْخِ فِي الْعَظَمَةِ وَالْبَيْهَقِيُّ فِي الْبَعْثِ مِنْ حَدِيثِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي أَوْفَى رَفَعَهُ : إِنَّ الرَّجُلَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ لَيُزَوَّجُ خَمْسَمِائَةِ حَوْرَاءَ أَوْ إِنَّهُ لَيُفْضِي إِلَى أَرْبَعَةِ آلَافِ بِكْرٍ وَثَمَانِيَةِ آلَافِ ثَيِّبٍ . وَفِيهِ رَاوٍ لَمْ يُسَمَّ . وَفِي الطَّبَرَانِيِّ من حَدِيث بن عَبَّاسٍ : إِنَّ الرَّجُلَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ لَيُفْضِي إِلَى مائَة عذراء

Adapun hadis yang paling banyak aku tela'ah adalah yang diriwayatkan oleh Abu Syekh dalam kitab 'Adzomah dan Imam Baihaqi dalam bab Kembangkitan dari kubur dari hadis riwayat Abdullah bin Abi Aufa secara marfu : "Sungguh setiap laki-laki dari ahli surga akan dinikahkan dengan 500 bidadari atau sesungguhnya ia akan mengumpuli hingga 4000 perawan dan 8.000 janda". Dan di dalam hadis ini terdapat rawi yang tidak disebutkan namanya. Dalam hadis riwayat Imam Thabrani dari Sayyidina Ibnu Abbas bahwa : "Seorang laki-laki dari ahli surga akan mengumpuli hingga 100 wanita perawan.


فتاوى دار الإفتاء المصرية ، الجزء ٨، الصحفة ٢٨٥، مجموعة من المؤلفين

أما المرأة فشهوتها ليست طاغية كما يقول المختصون، وإن اشتدت فى فترة نضج البويضة يوما أو يومين فى الشهر فهى فى غالب أيامها مطلوبة لا طالبة. وما قيل من أن شهوتها أقوى من شهوة الرجل بنسبة كبيرة فليس عليه دليل صحيح، والواقع خير دليل

Artinya : Adapun wanita, maka syahwatnya tidaklah meluap-luap sebagaimana dikatakan oleh orang-orang tertentu. Dan jika pada satu waktu syahwatnya meningkat, maka sel telurnya akan matang dalam satu atau dua hari dalam sebulan. Dan wanita pada kebanyakan hari-harinya adalah orang yang dibutuhkan oleh suaminya, bukan orang yang membutuhkan. Adapun yang dikatakan sebagian orang bahwa syahwat kaum wanita lebih kuat dibandingkan syahwat laki-laki dengan perbandingan yang besar, maka pernyataan tersebut tidak ada dalil yang shohih sama sekali. Sedangkan kenyataan dan faktanya mengatakan yang sebaliknya dan itulah sebaik-baik dalil.

ومع ذلك فلا تحرم المرأة من هذه اللذة فى الجنة، وستكون مع زوجها ذلك ﴿إن أصحاب الجنة اليوم فى شغل فاكهون هم وأزواجهم فى ظلال على الأرائك متكئون﴾ يس: ٥٥، ٥٦، ومن لم تتزوج إما أن يزوجها الله -حيث لا يوجد عزب فى الجنة كما فى الحديث السابق الذى رواه الشيخان، وإما أن يمتعها بلذة أخرى تقنع بها

Walaupun demikian, seorang wanita juga tidak terhalangi dari kenikmatan ini nanti ketika sudah berada di surga dan ia akan bersama suaminya. Hal ini berdasarkan firman Allah Ta'ala : "Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka). Mereka dan pasangan-pasangannya berada dalam tempat yang teduh, bersandar di atas dipan-dipan. Yasin : 55-56. Adapun wanita yang belum menikah, maka adakalanya Allah swt akan menikahkan dia, dikarenakan tidak ada yang membujang di surga sebagaimana hadis yang telah lewat yang diriwayatkan oleh imam Bukhari Muslim, dan adakalanya Allah Ta'ala akan memberikan dia suatu kenikmatan yang lain yang ia akan puas dengannya.


والله أعلم بالصواب

و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته


PENANYA

Nama : Nurul Jannah
Alamat : Tegalrejo Magelang Jawa Tengah
__________________________________

MUSYAWWIRIN

Anggota Grup BM Nusantara (Tanya Jawab Hukum Online)

PENASIHAT

Habib Ahmad Zaki Al-Hamid (Kota Sumenep, Madura)
Habib Abdullah bin Idrus bin Agil (Tumpang, Malang, Jawa Timur)
Gus Abdul Qodir (Balung, Jember, Jawa Timur)

PENGURUS

Ketua: Ustadz Suhaimi Qusyairi (Ketapang, Sampang, Madura)
Wakil: Ustadz Zainullah Al-Faqih (Umbul Sari, Jember, Jawa Timur)
Sekretaris: Ustadz Moh. Kholil Abdul Karim (Karas, Magetan, Jawa Timur)
Bendahara: Ustadz Syihabuddin (Balung, Jember, Jawa Timur)

TIM AHLI

Kordinator Soal: Ustadz Qomaruddin (Umbul Sari, Jember, Jawa Timur), Ustadz Faisol Umar Rozi (Proppo, Pamekasan, Madura) 
Deskripsi Masalah: Ustadz Taufik Hidayat (Pegantenan, Pamekasan, Madura)
Moderator: Ustadz Hosiyanto Ilyas (Jrengik, Sampang, Madura)
Perumus: KH. Abdurrohim (Maospati Magetan Jawa Timur), Ust. Arif Mustaqim (Sumbergempol Tulungagung Jawa Timur)
Muharrir: Kyai Mahmulul Huda (Bangsal Sari, Jember, Jawa Timur), K.H. Abdurrohim (Maospati, Magetan, Jawa Timur)
Editor: Ustadz Taufik Hidayat (Pegantenan, Pamekasan, Madura), Ustadzah Nuurul Jannah (Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah) 
Terjemah Ibarot : Ustadz Rahmatullah Metuwah (Babul Rahmah, Aceh Tenggara, Aceh), Ustadz Masruri Ainul Khayat (Kalimantan Barat), Ustadz Ahmad Marzuki (Cikole, Sukabumi, Jawa Barat), Kyai Muntahal 'Ala Hasbullah (Giligenting, Sumenep, Madura), Gus Robbit Subhan (Balung, Jember, Jawa Timur), Ustadz Ibrahim Al-Farisi (Tambelangan, Sampang, Madura), Ustadz Ahmad Alfadani (Balongbendo, Sidoarjo, Jawa Timur), Ustadz Abdurrozaq (Wonokerto, Pekalongan, Jawa Tengah), Ustadzah Lusy Windari (Jatilawang, Banyumas, Jawa Tengah )
Mushohhih terjemahan : K.H. Abdurrohim (Maospati, Magetan, Jawa Timur)

________________________________________

Keterangan:

1) Pengurus adalah orang yang bertanggung jawab atas grup ini secara umum.

2) Tim ahli adalah orang yang bertugas atas berjalannya grup ini.

3) Bagi para anggota grup yang memiliki pertanyaan diharuskan untuk menyetorkan soal kepada koordinator soal dengan via japri, yakni tidak diperkenankan -sharing- soal di grup secara langsung.

4) Setiap anggota grup boleh usul atau menjawab walaupun tidak berreferensi. Namun, keputusan tetap berdasarkan jawaban yang berreferensi.

5) Dilarang -posting- iklan/video/kalam-kalam hikmah/gambar yang tidak berkaitan dengan pertanyaan, sebab akan mengganggu berjalannya diskusi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Group BM Nusantara (Tanya Jawab Hukum Online)

Hukum Penyembelihan Hewan Dengan Metode Stunning Terlebih Dahulu Halalkah ?

Hukum Menjima' Istri Sebelum Mandi Besar ?