Cara Membasuh Tangan dan Kaki saat Berwudhu Sesuai Sunnah

HASIL KAJIAN BM NUSANTARA 
(Tanya Jawab Hukum Online)

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

DESKRIPSI:

Badrun (nama samaran) berwudhu terlebih dahulu sebelum melaksanakan shalat. Namun, cara wudhunya Badrun saat membasuh tangan diawali dari lengan sampai ujung jari-jari dan saat membasuh kaki diawali dari betis menuju jari-jari kaki. 

PERTANYAAN:

Bagaimana cara membasuh tangan dan kaki sesuai sunnah Nabi Muhammad saw. saat berwudhu?

JAWABAN:

A. Menurut kitab Roudloh:

1) Apabila air wudhu dituangkan sendiri, maka dalam membasuh tangan diawali dari jari-jari tangan sampai pada siku dan dalam membasuh kaki dimulai dari jari-jari kaki sampai mata kaki.

2) Apabila air wudhu dituangkan orang lain atau dari kran, maka dalam membasuh tangan di mulai dari siku-siku dan dalam membasuh kaki di mulai dari mata kaki.

B. Menurut kitab Majmu': dia tetap memulai dari jari-jari tangan dan kaki, sama saja baik dia wudhunya dituangkan sendiri ataupun dituangkan orang lain dan ini yang mu’tamad.


REFERENSI:

روضة الطالبين وعمدة المفتين، الجزء ١، الصحفة ٦٣

وَفِي الْيَدِ وَالرِّجْلِ بِأَطْرَافِ الْأَصَابِعِ، إِنْ صَبَّهُ عَلَى نَفْسِهِ٠ وَإِنْ صَبَّ عَلَيْهِ غَيْرُهُ، بَدَأَ بِالْمِرْفَقِ وَالْكَعْبِ

Artinya: Dan pada saat (membasuh) tangan dan kaki ialah dari ujung jari-jari jika airnya dituangkan sendiri. Dan jika dibantu orang lain (dalam membasuh), maka diawali dari siku dan mata kaki. 


المجموع شرح المهذب، الجزء ١، الصحفة ٤٢٧

فَرْعٌ فِي مَسَائِلَ تَتَعَلَّقُ بِغَسْلِ الْيَدِ: (إحْدَاهَا) قَالَ أَبُو الْقَاسِمِ الصَّيْمَرِيُّ وَصَاحِبُهُ الْمَاوَرْدِيُّ فِي الْحَاوِي: يُسْتَحَبُّ أَنْ يَبْدَأَ فِي غَسْلِ يَدَيْهِ مِنْ أَطْرَافِ أَصَابِعِهِ فَيُجْرِيَ الْمَاءَ عَلَى يَدِهِ وَيُدِيرَ كَفَّهُ الْأُخْرَى عَلَيْهَا مُجْرِيًا لِلْمَاءِ بِهَا إلَى مِرْفَقِهِ وَلَا يَكْتَفِي بِجَرَيَانِ الْمَاءِ بِطَبْعِهِ، [ص: ٤٢٧] فَإِنْ صَبَّ عَلَيْهِ غَيْرُهُ بَدَأَ بِالصَّبِّ مِنْ مِرْفَقِهِ إلَى أَطْرَافِ الْأَصَابِعِ وَيَقِفُ الصَّابُّ عَنْ يَسَارِهِ

Artinya: (Cabang pembahasan) di dalam permasalahan yang berkenaan dengan membasuh tangan: (Salah satunya) Syekh Abu Al-Qosim Al-Shoimiri dan Syekh Al-Mawardi dalam kitab Al-Hawi Al-Kabir berkata: "Disunnahkan dalam membasuh tangan untuk memulainya dari ujung jari-jemarinya, kemudian dia mengalirkan air ke (lengan) tangannya dengan cara memutarkan telapak tangan sebelah sambil mengalirkan air pada lengannya sampai ke siku-sikunya. Dan tidak mencukupi jika air mengalir dengan sendirinya. Kemudian jika air disiramkan oleh orang lain, maka dia membasuh dengan memulai dari siku-siku sampai ujung jari dan orang yang menyiramkan berdiri di sebelah kirinya.


منهاج القويم شرح مسائل التعليم، الصحفة ٣١

والبداءة في"غسل اليد والرجل" أي كل يد ورجل "بالأصابع" إن صب على نفسه "فإن صب عليه غيره بدأ بالمرفق والكعب" هذا ما في الروضة، لكن المعتمد ما في المجموع وغيره من أن الأولى البداءة بالأصابع مطلقًا فيجري الماء على يده ويدير كفه الآخر عليها مجريًا للماء بها إلى مرفقه وكذا في الرجل ولا يكتفي بجريان الماء بطبعه

Artinya: Dan titik mulai dalam pembasuhan tangan dan kaki adalah jari-jemari jika disiramkan sendiri. Sedangkan jika disiramkan orang lain maka dimulai dari siku-siku dan mata kaki. Ini sebagaimana keterangan dalam Roudlotut Tholibin. Akan tetapi, pendapat yang mu’tamad adalah yang tertera dalam Al-Majmu' dan lainnya. Yakni yang lebih utama adalah memulai dari jari-jemari secara mutlak, kemudian mengalirkan air ke lengan tangan dengan cara memutarkan telapak tangan yang sebelah untuk mengalirkan air ke lengan sampai siku-siku. Dan begitu juga dalam pembasuhan kaki. Dan tidak cukup mengalirnya air dengan sendirinya.


التقريرات السديدة، الصحفة ٨٩

الثالث: السُّنَنُ التي في أثناء غسل اليدين؛ أن يبتدئ من الكفين: إذا كان يصب الماء على نفسه، وإذا صَبَّ عليه غيره - ومثله الصنبور - فيبتدى بالمرفق

Artinya: Ketiga: Kesunnahan dalam membasuh tangan antara lain adalah: Mendahulukan bagian telapak tangan apabila dia menyiramkan air sendiri. Dan apabila disiramkan orang lain atau memakai kran maka sunnahnya mendahulukan siku-sikunya.


التقريرات السديدة، الصحفة ٩٢

السادس: السنن التي في أثناء غسل الرّجلِ؛ أن يبتدئ من الأصابع: إذا كان يصُبُّ الماء على نفسه، وإذا صَبَّ عليه غيره فيبتدي بالكعب هذا عند الرملي، وأما عند ابن حجر فمطلقاً يبدأ بالإصابع في اليدين والرجلين

Artinya: Keenam: Kesunnahan dalam membasuh kaki antara lain adalah: Memulai dari jari-jari kaki apabila dia menyiramkan air sendiri. Dan apabila disiramkan orang lain, maka dimulai dari mata kaki, ini menurut Al-Romli. Sedangkan menurut Ibnu Hajar maka secara mutlak disunnahkan memulai basuhan dari bagian jari tangan dan kaki.


التسهيل والتكميله لألفاظ فتح المعين، الجزء ١، الصحفة ٦٥

١٤- البداءة في غسل يديه ورجليه بأطرافِها وَإِنْ صَبَّ عليه غَيْرُهُ خلافًا للروضة في أنه إذا صَبَّ عليه غَيْرُهُ بَدَأَ بِمرْفَقَيْهِ وَكَعْبَيْهِ

Artinya: 14) Permulaan dalam membasuh kedua tangan dan kaki ialah dari ujung tangan dan kaki meskipun airnya dituangkan oleh orang lain, hal ini berbeda dengan yang disebutkan dalam kitab Roudloh, bahwasanya apabila dituangkan oleh orang lain, maka diawali dari siku dan mata kaki.


والله أعلم بالصواب

و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته


PENANYA

Nama: Ampon Aulia Ibnu Husen
Alamat: Kota Langsa, Aceh
__________________________________

MUSYAWWIRIN

Anggota Grup BM Nusantara (Tanya Jawab Hukum Online)

PENASIHAT

Habib Ahmad Zaki Al-Hamid (Kota Sumenep, Madura)
Habib Abdullah bin Idrus bin Agil (Tumpang, Malang, Jawa Timur)
Gus Abdul Qodir (Balung, Jember, Jawa Timur)

PENGURUS

Ketua: Ustadz Suhaimi Qusyairi (Ketapang, Sampang, Madura)
Wakil: Ustadz Zainullah Al-Faqih (Umbul Sari, Jember, Jawa Timur)
Sekretaris: Ustadz Moh. Kholil Abdul Karim (Karas, Magetan, Jawa Timur)
Bendahara: Ustadz Syihabuddin (Balung, Jember, Jawa Timur)

TIM AHLI

Kordinator Soal: Ustadz Qomaruddin (Umbul Sari, Jember, Jawa Timur), Ustadz Faisol Umar Rozi (Proppo, Pamekasan, Madura) 
Deskripsi Masalah: Ustadz Taufik Hidayat (Pegantenan, Pamekasan, Madura)
Moderator: Ustadz Hosiyanto Ilyas (Jrengik, Sampang, Madura)
Perumus: K.H. Abdurrohim (Maospati, Magetan, Jawa Timur)
Muharrir: Kyai Mahmulul Huda (Bangsal Sari, Jember, Jawa Timur), K.H. Abdurrohim (Maospati, Magetan, Jawa Timur)
Editor: Ustadz Taufik Hidayat (Pegantenan, Pamekasan, Madura), Ustadzah Nuurul Jannah (Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah) 
Terjemah Ibarot : Ustadz Taufik Hidayat (Pegantenan, Pamekasan, Madura), Ustadzah Lusy Windari (Jatilawang, Banyumas, Jawa Tengah )

________________________________________

Keterangan:

1) Pengurus adalah orang yang bertanggung jawab atas grup ini secara umum.

2) Tim ahli adalah orang yang bertugas atas berjalannya grup ini.

3) Bagi para anggota grup yang memiliki pertanyaan diharuskan untuk menyetorkan soal kepada koordinator soal dengan via japri, yakni tidak diperkenankan sharing soal di grup secara langsung.

4) Setiap anggota grup boleh usul atau menjawab walaupun tidak berreferensi. Namun, keputusan tetap berdasarkan jawaban yang berreferensi.

5) Dilarang posting iklan/video/kalam-kalam hikmah/gambar yang tidak berkaitan dengan pertanyaan, sebab akan mengganggu berjalannya diskusi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Group BM Nusantara (Tanya Jawab Hukum Online)

Hukum Anak Zina Lahir 6 Bulan Setelah Akad Nikah Apakah Bernasab Pada Yang Menikai Ibunya ?

Hukum Menjima' Istri Sebelum Mandi Besar ?