Hukum Shalat Jumat Diarea Pasar
HASIL KAJIAN BM NUSANTARA
(Tanya Jawab Hukum Online)
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
DESKRIPSI:
Masjid Al-Ikhlas (nama samaran) merupakan Masjid tidak bisa menampung jama'ah sholat Jum'at bagi para pedagang pasar di sekitar Masjid tersebut. Dikarenakan ukuran Masjid yang sempit, atau lokasi yang tidak strategis (di pinggir jalan protokol).
Kemudian para pedagang pasar berinisiatif mengadakan sholat Jum'at lain di area Pasar yang bisa menampung Jama'ah sampai 100 lebih, dengan kesepakatan bersama Pengurus Asosiasi Pasar setempat.
Dengan Pertimbangan, Pelaksanaan Sholat Jum'at di area pasar bisa menarik semangat pedagang lain yang malas untuk Sholat Jum'at.
PERTANYAAN:
Bolehkan mengadakan sholat Jum'at di area Pasar dengan keadaan seperti di atas ?
JAWABAN:
Boleh melaksanakan Sholat Jum'at di Area Pasar sebagaimana dalam Deskripsi selama:
1. Tidak terjadi fitnah atau kekhawatiran tertentu terjadi.
2. Tidak memuatnya tempat.
3. Dan tidak kurang dari 40 orang.
REFERENSI:
بغية المسترشدين، الصحفة ١٦٤
والحاصل من كلام الأئمة أن أسباب جواز تعددها ثلاثة: ضيق محل الصلاة بحيث لا يسع المجتمعين لها غالباً، والقتال بين الفئتين بشرطه ، وبعد أطراف البلد بأن كان بمحل لا يسمع منه النداء ، أو بمحل لو خرج منه بعد الفجر لم يدركها ، إذ لا يلزمه السعي إليها إلا بعد الفجر اهـ
Artinya : Adapun kesimpulan pendapat para Ulama' bahwasanya diperbolehkannya Jum'atan dibeberapa tempat disuatu Desa adalah : Sempitnya tempat Jum'atan, sehingga tidak mampu menampung Jama'ah Jum'at secara umum. Adanya permusuhan diantara dua golongan dengan kriteria tertentu. Jauhnya pinggiran Daerah (tempat Jum'atan) sekiranya tidak dapat mendengan seruan adzan Jum'at, atau di tempat yang sekiranya ketika pergi setelah sholat Subuh, Ia tidak bisa menemui atau mendapati Jum'atan, karena tidak wajib Dia berangkat Jum'atan kecuali setelah sholat Subuh.
قرة العين بفتاوى اسمعيل زين، الصحفة ٨٣
مسألة - ما قولكم في تعدد الجمعة في بلدة واحدة أو قرية واحدة مع تحقق العدد المعتبر في كل مسجد من مساجدها فهل تصح جمعة الجميع أو فيه تفصيل فيما يظهر لكم ؟
٠(الجواب) أما مسألة تعدد الجمعة فالظاهر جواز ذلك مطلقا بشرط أن لا ينقص عدد كل عن أربعين رجلا فإن نقص عن ذلك إنضموا إلى أقرب جمعة إليهم إذ لم ينقل عن النبي (أنه جمع بأقل من ذلك وكذلك سلف الصالح من بعده)
والقول بعدم الجواز إلا عند تعذر الاجتماع في مكان واحد ليس عليه دليل صريح ولا ما يقرب من الصريح لا نصا ولا شبهه بل أن سر مقصود الشرع هو في إظهار الشعار في ذلك اليوم وأن ترفع الأصوات على المنابر بالدعوة إلى الله والنصح للمسلمين
فكلما كانت المنابر أكثر كانت الشعارات أظهر وتبارزت عزة دين الإسلام في آن واحد في أماكن متعدد إذا كان كل مسجد عامرا بأربعين فأكثر هذا هو الظاهر لي
والله ولى التوفيق اهـ
Artinya : Sebuah permasalahan, apa pendapat Anda mengenai berbilangnya Jum'at dalam satu Desa ketika sudah terpenuhinya jumlah minimal jamaah Jum'at di setiap masjidnya ?
Apakah sah Jum'at mereka atau ada perincian ?
Beliau menjawab ; "Permasalahan berbilangnya Jum'at, pendapat yang jelas menurutku adalah diperbolehkan secara mutlak dengan syarat jumlah jama'ah masing-masing Jum'at tidak kurang dari 40 Laki-laki, apabila kurang dari jumlah tersebut, maka harus dikumpulkan dengan tempat Jum'at terdekat, sebab tidak pernah dikutip dari Nabi dan salaf al-Shalih setelahnya bahwa Jum'at kurang dari jumlah tersebut.
Adapun pendapat yang tidak memperbolehkan berbilangnya Jum'at dalam satu tempat kecuali saat sulitnya berkumpul, tidak memiliki dalil yang tegas bahkan yang mendekati tegaspun tidak ada, baik berupa dalil nash atau yang serupanya. Bahkan rahasia dari maksud syariat berada pada memperlihatkan syiar Islam pada hari Jum'at tersebut dan suara-suara dinyaringkan di atas mimbar-mimbar dengan mengajak kepada ALLAH dan memberi nasehat kepada kaum Muslimin.
Saat mimbar-mimbar semakin banyak, niscaya syi’ar-syi’ar Islam semakin tampak dan kemuliaan agama Islam terlihat jelas dalam satu waktu di beberapa tempat apabila setiap Masjid diramaikan dengan 40 jama'ah atau lebih. Inilah pendapat yang jelas menurutku”.
والله أعلم بالصواب
و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
PENANYA
Nama : Hosiyanto Ilyas
Alamat : Jrengik Sampang Madura Jawa Timur
_______________________________
MUSYAWWIRIN :
Member Group WA Tanya Jawab Hukum.
PENGURUS :
Ketua : Ust. Zainullah Al-Faqih
Wakil : Ust. Suhaimi Qusyairi
Sekretaris : Ust. Sholihin
Bendahara : Ust. Syihabuddin
Wakil : Ust. Suhaimi Qusyairi
Sekretaris : Ust. Sholihin
Bendahara : Ust. Syihabuddin
TIM AHLI :
Kordinator Soal : Ust. Qomaruddin
Deskripsi masalah : Taufik Hidayat
Moderator : Ust. Zainullah Al-Faqih
Perumus : Ust. Zainul Qudsiy, Ust. Robit Subhan
Muharrir : Ust. Mahmulul Huda, Ust. Anwar Sadad
Editor : Hosiyanto Ilyas
Terjemah Ibarot : Ust. Abd. Lathif, Ust. Robit Subhan
Deskripsi masalah : Taufik Hidayat
Moderator : Ust. Zainullah Al-Faqih
Perumus : Ust. Zainul Qudsiy, Ust. Robit Subhan
Muharrir : Ust. Mahmulul Huda, Ust. Anwar Sadad
Editor : Hosiyanto Ilyas
Terjemah Ibarot : Ust. Abd. Lathif, Ust. Robit Subhan
PENASEHAT :
Gus Abd. Qodir
LINK GROUP TANYA JAWAB HUKUM :
https://t.me/joinchat/ER-KDnY2TDI7UInw
_________________________
Komentar
Posting Komentar