Hukum Khutbah Jumat Diterjemah


HASIL KAJIAN BM NUSANTARA 
(Tanya Jawab Hukum Online)

 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

DESKRIPSI:

Terjadi debat kecil antara Badrun dan Qomar (nama samaran) tentang Khutbah Jum'at di Masjid tempat mereka melaksanakn Sholat jum'at. Menurut Badrun yang sedikit mengerti Bahasa Arab menganggap khutbah yang baik adalah yang seluruhnya menggunakan Bahasa Arab tanpa ada terjemah. Sebaliknya bagi Qomar yang awam tentang Agama beranggapan bahwa khutbah yang baik adalah yang diterjemah, menurutnya sebagai orang awam yang sama sekali tidak mengerti bahasa Arab, Khutbah yang diterjemah dan ada penjelasan tentang Agama merupakan Ta'lim dan makanan Ruhani seminggu sekali disamping melaksanakan kewajiban Ibadah Sholat Jum'at.

PERTANYAAN:

Dalam kondisi yang mayoritas Masyarakat kita masih awam tentang Agama, manakah yang lebih utama antara khutbah yang full berbahasa Arab, dan khutbah yang ada terjemahannya?

JAWABAN:

Yang lebih utama adalah khutbah Jumat dengan memakai bahasa Arab kemudian diterjemah.

REFERENSI:

الشرقاوى، الجزء ١ الصحفة ٤٥٠

ويشترط كونها أى الأركان دون ما عداها (عربية) للإتباع
  قوله دون ما عداها يفيد أن كون ماعدا الاركان من توابعها بغير العربية لا يكون مانعا من الموالاة. اهـ

Artinya : Dan disyaratkan rukun-rukun khutbah tersebut, memakai bahasa Arab karena itba' Rosululloh. Adapun selain rukun khutbah tidak disyaratkan memakai bahasa Arab. Redaksi (bukan hal yang selain rukun khutbah) memberikan pengertian bahwa selain rukun-rukun khutbah tersebut dari berbagai hal yang mengikutinya (seperti nasehat dll) dengan tidak berbahasa Arab, hal itu tidak menghalangi muwalah (terus menerusnya khutbah)


فتاوى شيخ اسماعيل اليمني، الصحفة ٨٥

ما قولكم في الخطبة المترجمة الى غير اللغة العربية،  فهل تصح او لا ؟

Artinya : Bagaimana pendapat anda tentang masalah khutbah yang diterjemahkan dengan selain bahasa Arab, apakah khutbah tersebut sah apa tidak ?

والله الموفق للصواب ان الخطبة لا يشترط فيها ان تكون بالعربية الا الاركان فقط وهي الحمد لله والصلاة على رسول الله والوصية بالتقوى وقراة اية من القرأن والدعاء للمؤمنين والمؤمنات وما عدا ذلك انما هو وعظ وإرشاد ونصائح فيجوز أن تكون بغير العربية لا سيما إذا كان بلغة المستمعين فتحصل به الفائدة لكونهم يفهمون معناه.  والله اعلم٠

Sesungguhnya yang disyaratkan memakai bahasa Arab dalam khutbah hanyalah rukun-rukun khutbahnya saja yaitu, hamdalah, sholawat, wasiat taqwa,  dan membaca ayat al-Qur'an serta mendoakan Muslimin dan Muslimat. Adapun selain rukun-rukun tersebut itu hanya merupakan nasehat dan pemberian petunjuk, dan arahan nasehat, maka boleh hukumnya hal itu tidak memakai bahasa Arab, apalagi jika memakai bahasa para jamaah yang mendengarkan, sehingga hal itu bisa memberikan faidah, karena mereka dapat memahami isi khutbah tersebut.


  والله أعلم بالصواب

 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

PENANYA

Nama : Farhan AM
Alamat : Semboro Jember Jawa Timur
_______________________________

MUSYAWWIRIN :

Member Group WA Tanya  Jawab Hukum.

PENGURUS :

Ketua : Ust. Zainullah Al-Faqih
Wakil : Ust. Suhaimi Qusyairi
Sekretaris : Ust. Sholihin
Bendahara : Ust. Syihabuddin

TIM AHLI :

Kordinator Soal : Ust. Qomaruddin
Deskripsi masalah : Taufik Hidayat
Moderator : Ust. Zainullah Al-Faqih
Perumus : Ust. Zainul Qudsiy, Ust. Robit Subhan
Muharrir : Ust. Mahmulul Huda, Ust. Anwar Sadad
Editor : Hosiyanto Ilyas
Terjemah Ibarot : Ust. Abd. Lathif, Ust. Robit Subhan

PENASEHAT
Gus Abd. Qodir

LINK GROUP TANYA JAWAB HUKUM :
https://t.me/joinchat/ER-KDnY2TDI7UInw

_________________________

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Group BM Nusantara (Tanya Jawab Hukum Online)

Hukum Anak Zina Lahir 6 Bulan Setelah Akad Nikah Apakah Bernasab Pada Yang Menikai Ibunya ?

Hukum Menjima' Istri Sebelum Mandi Besar ?