Hukum Buah Yang Rantingnya Menjulur ke Lahan Orang Lain Bolehkah Dipetik Buahnya ?



HASIL KAJIAN BM NUSANTARA 
(Tanya Jawab Hukum Online)

 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

DESKRIPSI:

Badrun dan Rosyid (nama samaran) keduanya merupakan tetangga yang berdampingan Rumah namun dibatasi oleh sebuah tembok pagar halaman rumah Badrun. 

Badrun memiliki banyak pohon mangga yang berbuah lebat. Diantara ranting-ranting pohon mangga tersebut menjulang sampai melewati pagar tembok rumah Badrun, sehingga banyak buah mangga yang berjatuhan dihalaman rumah Rosyid.

PERTANYAAN:

Bolehkah Rosyid memetik/mengambil Mangga dari ranting-ranting yang berada diatas halaman Rumah Rosyid?

JAWABAN:

Tidak boleh, karena buah tersebut adalah milik orang yang memiliki pohon. Kecuali apabila pemiliknya sudah tidak memperdulikannya lagi atau meyakini bahwa pemilik merelakannya.

REFERENSI:

حاشيتا قليوبي وعميرة، الجزء ٣ الصحفة ١٢١ مكتبة دار إحياء الكتب العربية

 فَرْعٌ : يَجُوْزُ الْتِقَاطُ السَّنَابِلِ لِلتَّمَلُّكِ إِنْ أَعْرَضَ مَالِكُهَا عَنْهَا أَوْ عُلِمَ رِضَاهُ وَلَوْ كَانَتْ فِيْ مَالٍ زَكَوِيٍّ وَلاَ زَكَاةَ عَلَى الْمَالِكِ فِيْهَا ِلأَنَّهَا لَمَّا كَانَتْ فِيْ مَحِلِّ اْلإِعْرَاضِ مِنَ الْمَالِكِ جُعِلَتْ كَذَلِكَ مِنَ الْمُسْتَحِقِّينَ تَبَعًا

Artinya : (Cabang hukum) Boleh hukumnya memungut butiran - butiran biji-bijian (beras) untuk dimiliki apabila pemiliknya memang telah berpaling dari butiran tersebut atau pemiliknya membolehkan mengambilnya, meskipun butiran - butiran tersebut berasal dari harta yang wajib zakat, dan tidak ada zakat bagi pemiliknya pada butiran tersebut, karena butiran tersebut barang yang tidak digubris oleh pemiliknya sehingga butiran tersebut dianggap ikut pada bagian mustahiq zakat.


تحفة المحتاج في شرح المنهاج، الجزء ٩ الصحفة ٣٣٧ مكتبة دار إحياء التراث العربي

وَيَحْرُمُ أَخْذُ ثَمَرٍ مُتَسَاقِطٍ إنْ حُوِّطَ عَلَيْهِ وَسَقَطَ دَاخِلَ الْجِدَارِ وَكَذَا إِنْ لَمْ يُحَوَّطْ عَلَيْهِ أَوْ سَقَطَ خَارِجَهُ لَكِنْ لَمْ تُعْتَدِ الْمُسَامَحَةُ بِأَخْذِهِ وَفِي الْمَجْمُوْعِ مَا سَقَطَ خَارِجَ الْجِدَارِ إنْ لَمْ تُعْتَدْ إِبَاحَتُهُ حَرُمَ٠ وَإِنِ اعْتِيدَتْ حَلَّ عَمَلاً بِالْعَادَةِ الْمُسْتَمِرَّةِ الْمُغَلَّبَةِ عَلَى الظَّنِّ إِبَاحَتُهُمْ لَهُ كَمَا تَحِلُّ هَدِيَّةٌ أَوْ أَوْصَلَهَا مُمَيِّزٌ اهـ

Artinya: Dan haram mengambil buah yang jatuh (dari pohonnya) apabila buah tersebut di beri pagar pembatas dan jatuh didalam pagar begitu juga haram mengambilnya apabila buah itu jatuh diluar pagar namun pemiliknya biasanya tidak membolehkannya untuk mengambilnya. Dan disebutkan dalam kitab Majmu', buah yang jatuh di luar pagar, apabila biasanya pemilik buah tidak membolehkannya untuk diambil maka mengambilnya hukumnya haram, namun apabila biasanya pemilik membolehkan mengambilnya maka hukumnya halal berdasarkan pengamalan adat kebiasaan yang terus menerus yang dalam persangkaan kuat bahwa pemilik membolehkan mengambilnya, sebagaimana halalnya hadiah yang diberikan / dibawa oleh anak yang mumayyiz.


اسنى المطالب، الجزء ١ الصحفة ٥٧٤

فَلَوْ جَرَتِ الْعَادَةُ بِأَكْلِ مَا تَسَاقَطَ مِنْهَا جَازَ إِجْرَاءً لَهَا مَجْرَى اْلإِبَاحَةِ لِحُصُوْلِ الظَّنِّ بِهَا

Artinya: Jika sudah biasa dengan memakan buah yang jatuh dari pohon, maka boleh (diambil dan dimakan) karena sudah berlaku hukum ibahah atau kebolehan karena sudah ada dugaan (kerelaan) dengan buah yang jatuh tersebut (dari pemiliknya).


والله أعلم بالصواب

 و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

 PENANYA

Nama : Nurus Solihah
Alamat : Pegantenan Pamekasan Madura
_________________________________

MUSYAWWIRIN :

Member Group Telegram Tanya Jawab Hukum. 

PENASEHAT :

Habib Abdullah bin Idrus bin Agil (Tumpang Malang Jawa Timur)
Habib Abdurrahman Al-Khirid (Kota Sampang Madura)

PENGURUS :

Ketua : Ust. Suhaimi Qusyairi (Ketapang Sampang Madura)
Wakil : Ust. Zainullah Al-Faqih (Umbul Sari Jember Jawa Timur)
Sekretaris : Ust. Moh. Kholil Abdul Karim (Karas Magetan Jawa Timur)
Bendahara : Ust. Syihabuddin (Balung Jember Jawa Timur)

TIM AHLI :

Kordinator Soal : Ust. Qomaruddin (Batu Licin Kalimantan Selatan)
Deskripsi masalah : Ust. Taufik Hidayat (Pegantenan Pamekasan Madura)
Moderator : Ust. Jefri Ardian Syah (Sokobanah Sampang Madura)
Perumus + Muharrir : Ust. Mahmulul Huda (Bangsal Jember Jawa Timur)
Editor : Hosiyanto Ilyas (Jrengik Sampang Madura)
Terjemah Ibarot : Ust. Robit Subhan (Balung Jember Jawa Timur),

LINK GROUP TANYA JAWAB HUKUM :
https://t.me/joinchat/ER-KDnY2TDI7UInw 
___________________________

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Group BM Nusantara (Tanya Jawab Hukum Online)

Hukum Penyembelihan Hewan Dengan Metode Stunning Terlebih Dahulu Halalkah ?

Hukum Menjima' Istri Sebelum Mandi Besar ?