Penjelasan Al-Qur'an Surat An-Najm Ayat 39


HASIL KAJIAN BM Nusantara
(Tanya Jawab Hukum Online)

 السلام عليكم و رحمة الله وبركاته

 DESKRIPSI:

Menurut Pak Wahab (nama samaran), Rasulullah Saw tidak pernah mengkijing makam Sayyidah Khodijah dan makam para sahabat yang terlebih dahulu meninggal di Madinah dan juga Rasulullah Saw tidak pernah mengaji Al-Qur'an dan berdoa di kuburan para sahabat untuk para sahabat yang telah meninggal di kuburan yang ada di Madinah. Lagi pula karena Manusia akan menerima balasan amal sesuai apa yang diperbuatnya di dunia dahulu seperti firman Allah SWT ;

وَاَنۡ لَّيۡسَ لِلۡاِنۡسَانِ اِلَّا مَا سَعٰىۙ

Artinya : Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya.

Itulah pemahaman agama yang dimiliki oleh Pak Wahab, sehingga Pak Wahab tidak pernah mengkijing apalagi mengaji Al-Qur'an dan berdoa di kuburan para familinya di pemakaman umum tersebut.

PERTANYAAN:

Pada ayat ;

وَاَنۡ لَّيۡسَ لِلۡاِنۡسَانِ اِلَّا مَا سَعٰىۙ

Artinya : Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya.

Apa maksud sebenarnya pada ayat tersebut diatas ?

JAWABAN:

Maksud ayat diatas adalah bahwa seseorang tidak akan mendapat pahala kecuali dari amal perbuatannya sendiri. Kecuali do'a dan shodaqoh, ibadah haji yang keduanya dilakukan atas nama orang yang mati, maka mayit akan mendapat pahalanya berdasarkan beberapa hadits Nabi. Sementara amal lain yang bersifat taqorrub seperti sholat , puasa dan bacaan Alqur'an. Dalam hal ini ada beberapa perbedaan Ulama'.

REFERENSI:

مجير الدين العُلَيْمي، فتح الرحمن في تفسير القرآن، الجزء ٦ الصحفة ٤٤٨

٠{لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلَّا مَا سَعَى} عمل ونوى، أي: كما لا يؤاخذ أحد بذنب غيره، لا يثاب بفعله، وما جاء في الأخبار من أن الصدقة والحج ينفعان الميت، فلكون الناوي له كالنائب عنه واختلف الأئمة فيما يُفعل من القرب؛ كالصلاة والصيام وقراءة القرآن والصدقة، ويُهدى ثوابه للميت المسلم فقال أبو حنيفة وأحمد: يصل ذلك إليه، ويحصل له نفعه بكرم الله ورحمته وقال الشافعي ومالك: يجوز ذلك في الصدقة والعبادة المالية، وفي الحج، وأما في غير ذلك من الطاعات؛ كالصلاة والصوم وقراءة القرآن وغيره، لا يجوز، ويكون ثوابه لفاعله وعند المعتزلة: ليس للإنسان جعلُ ثواب عملِه في شيء من الأعمال لغيره، ولا يصل، ولا ينفعه

Artinya : Ayat , "Dan manusia tiada mendapat balasan kecuali dengan apa yang telah ia usahakan". Maksudnya apa yang telah dia lakukan dan dia niatkan. Maksud ayat tersebut adalah ; sebagaimana seseorang tidak akan disiksa dengan dosa orang lain, maka orang lain juga tidak akan diberi pahala sebab amal orang lain.A dapun keterangan yang terdapat dalam hadist yang menyatakan bahwasanya shodaqoh dan haji bermanfaat untuk orang yang telah mati, maka hal itu dikarenakan orang yang meniatkan untuk si mayyit berkedudukan seperti pengganti si mayyit. Para Imam berbeda pendapat tentang amal ibadah taqorrub seperti sholat, puasa, membaca Qur'an dan sedekah serta menghadiahkan pahalanya untuk mayit yang muslim. Imam Abu Hanifah dan Imam Ahmad berpendapat : "Pahala itu sampai pada mayit dengan anugerah dan Rahmat Allah SWT. Imam Syafi'i dan Imam Malik Rah.alaihima : "Yang demikian itu diperbolehkan dalam hal sedekah, ibadah yang menggunakan sarana harta, dan Haji. Adapun amal ibadah taqorrub selain itu seperti sholat, puasa, baca Qur'an dll tidak diperbolehkan, dan pahalanya untuk yang mengerjakannya. Menurut Mu'tazilah : "Tidak boleh bagi seseorang menjadikan pahala amal ibadahnya dari ibadah apapun untuk orang lain dan tidak akan sampai dan tidak akan bermanfaat."


وهبة الزحيلي ,التفسير المنير للزحيلي، الجزء ٢٧ الصحفة ١٢٩

وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسانِ إِلَّا ما سَعى أي ليس له إلا أجر سعيه وجزاء عمله، فلا يستحق أجرا عن عمل لم يعمله، وهذا المبدأ وهو ألا يثاب أو يكافأ امرؤ إلا بعمله يقابل المبدأ السابق، فكما لا يتحمل أحد مسئولية أو وزر غيره، كذلك ليس له من الأجر إلا ما كسب هو لنفسه والمراد من الآية بيان ثواب الأعمال الصالحة وكل عمل، فالخير مثاب عليه، والشر معاقب به. وعبر بصيغة الماضي في قوله: إِلَّا ما سَعى لزيادة الحث على العمل الصالح ومن هذه الآية الكريمة استنبط الشافعي رحمه الله أن القراءة لا يصل إهداء ثوابها إلى الموتى، لأنه ليس من عملهم ولا كسبهم. والمعتمد في المذاهب الأربعة أن ثواب القراءة يصل إلى الأموات، لأنه هبة ودعاء بالقرآن الذي تتنزل الرحمات عند تلاوته وقد ثبت في السنة النبوية وصول الدعاء والصدقة للميت، وذلك مجمع عليه روى مسلم في صحيحة والبخاري في الأدب وأصحاب السنن إلا ابن ماجه عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: "إذا مات الإنسان انقطع عمله إلا من ثلاث: صدقة جارية، أو علم ينتفع به، أو ولد صالح يدعو له"٠ قال القرطبي: وكثير من الأحاديث يدل على هذا القول، وأن المؤمن يصل إليه ثواب العمل الصالح من غيره

Artinya : Ayat : وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسانِ إِلَّا ما سَعى

maksudnya seseorang tidak akan mendapat pahala maupun balasan kecuali dari amalnya sendiri, sehingga dia tidak berhak untuk mendapatkan pahala dari amal yang tidak dia kerjakan. Ini merupakan landasan dasar yaitu seseorang tidak akan diberikan pahala dan dibalas kecuali dengan amalnya sendiri, hal ini yang sesuai dengan landasan dasar yang telah disebutkan sebelumnya, jadi sebagaimana seseorang tidak akan dibebani tanggung jawab atau dosa orang lain, maka begitu juga dia tidak akan mendapatkan pahala kecuali apa yang dia usahakan sendiri.

Adapun yang di maksud dari ayat tersebut adalah : penjelasan tentang ganjaran berbagai amal ibadah yang baik, setiap amal jika baik akan diberikan pahala dan yang buruk akan disiksa pelakunya .Kalimat  إِلَّا ما سَعى  Allah ungkapkan dengan bentuk fiil Madhi tujuannya adalah untuk memotivasi semangat beramal Sholih.

Dari ayat yang mulia inilah Al-Imam As-Syafi'i Rah.a beristinbath bahwasanya pembacaan Al-Qur'an tidak akan sampai transfer (penghadiahan) pahalanya kepada mayit karena hal tersebut bukan dari amal dan usahanya mayit. Sedangkan Qoul yang mu'tamad (pendapat yang dijadikan pegangan) dari kalangan 4 madzhab : bahwasanya pahala tersebut sampai kepada mayit, karena menghadiahkan pahala tersebut merupakan bentuk hibah (pemberian) dan berdoa dengan wasilah Al-Qur'an yang mana curahan Rahmat akan turun saat membaca Al-Qur'an. Dan sungguh telah tetap di dalam Hadis Nabi tentang keterangan sampainya doa dan sedekah untuk mayyit, dan hal itu telah disepakati oleh para ulama'. Imam Muslim meriwayatkan dalam kitab shohihnya dan Imam Bukhori dalam kitab Adabul Mufrod dan para penulis kitab sunan kecuali Imam Ibnu Majah, meriwayatkan dari Abu Hurairah R.a ,dia berkata : Sesungguhnya Rasulullah shalallahu alaihi wassalam bersabda : "Apabila manusia meninggal, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara yaitu : shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang sholih yang mendoakan kedua orang tuanya. Imam Qurthuby berkata : "Dan kebanyakan hadits-hadits menjadi dalil pendapat ini dan bahwasanya seorang mukmin dapat menerima pahala amal sholih yang dilakukan oleh orang mukmin lainnya.


المجموع شرح المهذب، الجزء ١٥ الصحفة ٥٢١

في رواية مخراف، والمخرف والمخراف الحديقة من النخل أو العنب أما أحاديث الفصل فإنها تدل على ان الصدقة من الولد تلحق الوالدين بعد موتهما بدون وصية منهما، ويصل اليهما ثوابها فيخصص العام من قَوْله تَعَالَى (وَأَنْ لَيْسَ لِلإِنْسَانِ إِلا مَا سعى) اخبرنا الربيع بن سليمان قال حدثنا الشافعي إملاء قال: يلحق الميت من فعل غيره وعمله ثلاث: حج يؤدى عنه، ومال يتصدق به عنه أو يقضى، ودعاء
٠٠٠٠٠٠ الى ان قال ٠٠٠٠٠٠٠٠
واما الدعاء فإن الله عز وجل ندب العباد إليه وامر رسوله صلى الله عليه وسلم به فإذا جاز ان يدعى للاخ حيا جاز ان يدعى له ميتا، ولحقه ان شاء الله تعالى بركة ذلك، مع ان الله عز ذكره واسع لان يوفى الحى اجره ويدخل على الميت منفعته٠ وكذلك كلما تطوع رجل عن رجل صدقة تطوع اه 
وقال شيخنا النووي في كتاب الاذكار في باب ما ينفع الميت من قول وغيره اجمع العلماء على ان الدعاء للاموات ينفعهم ويصلهم ثوابه: واحتجوا بقول الله تعالى (والذين جاءوا من بعدهم) الآيه وغير ذلك من الآيات المشهورة بمعناها٠
وفى الاحاديث المشهورة كقوله صلى الله عليه وسلم: اللهم اغفر لاهل بقيع الغرقد، وكقوله صلى الله عليه وسلم: اللهم اغفر لحينا وميتنا وغير ذلك٠

Artinya : Dalam riwayat ada mikhrof, makhrof. Adapun mikhrof artinya adalah kebun kurma atau anggur. Adapun hadist-hadist yang ada di bab ini menunjukkan bahwasanya sedekah dari anak sampai kepada kedua orang tuanya setelah kematian mereka walaupun tanpa wasiat dari keduanya dan pahalanya sampai kepada mereka berdua, maka hadits ini mengkhususkan perkara yang umum dari ayat ;
(وَأَنْ لَيْسَ لِلإِنْسَانِ إِلا مَا سعى)

Robi' bin Sulaiman telah mengabarkan kepada kami beliau berkata : Bahwa Imam Syafi'i menceritakan kepada kami dengan cara dikte beliau berkata : "Akan sampai kepada mayit dari amal orang lain tiga perkara yaitu haji yang diperuntukkan untuknya, harta yang disedekahkan untuknya atau harta dibayarkan untuk melunasi hutangnya, dan doa ....... (sampai kepada perkataan) ...... Adapun do'a sesungguhnya Allah menganjurkan hambanya untuk berdoa begitu juga Rasulullah memerintahkan untuk berdoa, sehingga apabila boleh mendoakan saudaranya ketika hidup maka tentunya boleh juga mendoakannya ketika meninggal, dan doa itu sampai kepada orang yang didoakan insya Allah barokah doa tersebut sampai. Apalagi Allah itu maha luas rahmatnya untuk memberikan pahala kepada orang yang hidup dan menyampaikan kemanfaatan doa tersebut kepada orang mati. Demikian juga, setiap kali seorang secara sukarela memberikan pahala sedekahnya kepada orang lain.

Guru kami Al-Imam Nawawi berfatwa dalam kitab Al-Adzkar dalam bab sesuatu yang bermanfaat untuk mayit baik berupa ucapan ataupun lainnya : "Ulama' sepakat bahwasanya do'a untuk mayit itu bermanfaat bagi si mayyit, dan sampai pada mereka pahalanya, dan para Ulama' menjadikan ayat ini sebagai hujjah :
(والذين جاءوا من بعدهم)
dan ayat-ayat yang lain yang masyhur, yang semakna dengan ayat di atas.
Dalam hadist yang populer juga disebutkan sabda Baginda Nabi ShollAllahu Alaihi wasallam : " Yaa Allah ampunilah untuk penduduk Baqi' Al-Ghorqod", dan sabda beliau ShollAllahu Alaihi wasallam yang lain : "Yaa Allah ampunilah untuk orang yang hidup dan yang mati di kalangan kami", dan hadist semisalnya.


والله أعلم بالصواب

 و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

 PENANYA

Nama : Moh. Zainur Roziqin
Alamat : Klabang Bondowoso Jawa Timur
____________________________________

MUSYAWWIRIN :

Member Group WhatsApp Tanya Jawab Hukum

PENASEHAT :

Habib Ahmad Zaki Al-Hamid (Kota Sumenep Madura)
Habib Abdullah bin Idrus bin Agil (Tumpang Malang Jawa Timur)
Gus Abdul Qodir (Balung Jember Jawa Timur)

PENGURUS :

Ketua : Ust. Suhaimi Qusyairi (Ketapang Sampang Madura)
Wakil : Ust. Zainullah Al-Faqih (Umbul Sari Jember Jawa Timur)
Sekretaris : Ust. Moh. Kholil Abdul Karim (Karas Magetan Jawa Timur)
Bendahara : Ust. Syihabuddin (Balung Jember Jawa Timur)

TIM AHLI :

Kordinator Soal : Ust. Qomaruddin (Umbul Sari Jember Jawa Timur)
Deskripsi masalah : Ust. Taufik Hidayat (Pegantenan Pamekasan Madura)
Moderator : Ust. Zainul Al-Qudsy (Sumber Sari Jember Jawa Timur )
Perumus + Muharrir : Ust. Mahmulul Huda (Bangsal Jember Jawa Timur)
Editor : Ust. Hosiyanto Ilyas (Jrengik Sampang Madura)
Terjemah Ibarot : Ust. Muntahal A'la Hasbullah (Gili Genting Sumenep Madura), Ust. Robit Subhan (Balung Jember Jawa Timur), Ust. Achmad Marzuqi (Cikole Sukabumi Jawa Barat)

____________________________________________


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Group BM Nusantara (Tanya Jawab Hukum Online)

Hukum Penyembelihan Hewan Dengan Metode Stunning Terlebih Dahulu Halalkah ?

Hukum Menjima' Istri Sebelum Mandi Besar ?