Hukum Tambahan Uang Pesanan Di Luar Akad ?


HASIL KAJIAN BM NUSANTARA 
(Tanya Jawab Hukum Online)

 السلام عليكم و رحمة الله وبركاته

DESKRIPSI:

Badrun (nama samaran) dia diajak oleh istrinya ke toko emas. Sesampainya di toko pasutri tersebut memilih model cincin yang sesuai keinginan istrinya, akhirnya sang istri menunjuk ke cincin 2 gram seharga 1,5 jt. Namun ketika Badrun hendak membayar dengan harga cincin emas tersebut pelayan toko berkata : ada biaya tambahan Lalu Badrun bertanya : tambahan biaya apa ? Jawaban pelayan toko emas : uang pesanan cincin tersebut. Badrun pun bengong terheran heran karena dia tak merasa memesan. Padahal yang memesan ke tukang pandai emasnya adalah juragan tokonya.

PERTANYAAN:

Uang pesanan tersebut masuk akad apa dan bagaimana hukumnya?

JAWABAN:

Uang pesanan tersebut termasuk syarat yang yang bertentangan dengan akad jual beli. Sehingga akad jual belinya tidak sah.

REFERENSI:

الفقه على المذاهب الأربعة، الجزء ٢ الصحفة  ١٦٠

الحالة الخامسة: أن يكون الشرط مما لا يقتضيه العقد ولم يكن لمصلحته وليس شرطاً لصحته أو كان لغواً وذلك هو الشرط الفاسد الذي يضر بالعقد، كما إذا قال له بعتك بستاني هذا بشرط أن تبيعني دارك، أو تقرضني كذا، أو تعطيني فائدة مالية

Artinya: Keadaan yang kelima yaitu: Syarat bukan termasuk  tuntutan aqad (traansaki) dan bukan untuk kemaslahatan serta bukan merupakan syarat ke afsahan aqad atau merupakan syarat yang sia sia. Semua itu adalah syarat fasid yang merusak kepada aqad. Seperti mengatakan : Aku menjual kebunku kepadamu dengan sayarat kamu menjual rumahmu kepadaku, atau menghutangiku sekian, atau memberiku manfaat finansial.

وإنما يبطل العقد بشرط ذلك إذا كان الشرط في صلب العقد
أما إذا كان قبله ولو كتابه فإنه يصح

Akad /transaksi menjadi batal dengan syarat terebut, disebutkan dalam akad (في صلب العقد). Jika disebutkan sebelumnya sekalipun tulisan, hukumnya sah.


أو يقول: بعتك زرعاً بشرط أن تحصده، أو ثوباً بشرط أن تخيطه، أو بطيخاً أو حبطاً بشرط أن تحمله. وغير ذلك ما لا يقتضيه العقد وليس في مصلحته ولا شرطاً في صحته

Atau berkata: Saya menjual tanaman kepadamu dengan syarat kamu harus memanennya, atau pakaian dengan syarat kamu harus menjahitnya, atau semangka, biji-bijian dengan syarat kamu  memikulnya dan selain hal contoh tersebut, syarat yang bukan merupakan tuntutan aqad dan bukan kemaslahatannya serta bukan juga syarat ke absahan akad.
 

وإذا باع له شيئاً بثمن مؤجل إلى أجل معلوم بشرط أن يدفع له رهناً معلوماً كأن يقول له: بعتك هذه الدار بثمن في ذمتك بشرط أن ترهنني به الفدان الفلاني، أو الأرض الفلانية المعينة فإنه يصح. أما إذا لم يعين بأن قال له: ترهنني به شيئاً أو أرضاً فإن البيع يكون فاسداً

Dan jika seseorag menjual sesuatu kepada orang lain dengan bertempo sampai waktu tertentu/diketahui, dengan syarat menggadaikan sesuatu tertentu, seperti mengatakan:  Saya menjual rumah ini kepadamu dengar harga yang terhutang olehmu dengat syarat engkau menggadaikan sawah atau tanah yang tertentu, maka sah. Tetapi apabila tidak ditentukan dengan mengatakan : kamu harus menggadaikan sesuatu atau tanah maka jual belinya menjadi fasid (tidak sah)

ومثل ذلك ما إذا باع له شيئاً بشرط أن يحضر له كفيلاً. فإن كان الكفيل معلوماً صح، وإن كان مجهولاً فإنه لا يصح

Hal yang sama yaitu apabila ia menjual sesuatu dengan syarat harus menghadirkan penjamin. Maka apabila penjamin tersebut diketahui maka sah, dan apabila tidak diketahui, maka tidak sah. 

ويشترط في المرهون أن يكون غير المبيع وغير الثمن. فإذا قال له بعتك هذا الجمل بكذا على أنه يكون تحت يدي مرهوناً حتى تعطيني ثمنه فإنه لا يصح. وكذا إذا قال له المشتري: اشتريت منك جملاً موصوفاً بكذا في ذمتك على أن يكون ثمنه مرهوناً عندي حتى أقبضه فإنه لا يصح

Dan disyaratkan barang yang digadaikan itu harus selain mabi' (sesuatu yang dijual) dan selain tsaman (harga)،  maka apabila berkata saya menjual unta ini kepadamu dengan harga sekian tetapi unta tersebut berada dalam kekuasaanku sebagai barang gadai sampai kamu membayarnya, maka yang seperti ini tidak sah. Begitu juga apabila pembeli berkata: saya akan membeli unta yang disifati dengan sebuah sifat yang terhutang olehmu ,dengan catatan harga (ثمن) nya menjadi barang gadai untukku yang ada dalam sampai saya menerima untanya, maka yang seperti ini juga tidak sah.

ويشترط في بطلان البيع بذلك أن يكون الشرط في صلب العقد كما ذكر في المثالين، فإن كان بعد تمام العقد بعد قبض المبيع فإن العقد لا يبطل بشرط الرهن

Dan disyaratkan dalam batalnya jual beli itu jika syarat disebutkan didalam akad sebagaimana dua contoh yang telah disebutkan, maka apabila syarat tersebut disebutkan setelah sempurnanya akad setelah menerima mabi' (sesuatu yang dijual) maka akad tidak batal dengan syarat gadai

ويكون المرهون معلوماً بالمشاهدة أو الوصف بصفات السلم 

Dan sesuatu yang digadaikan harus diketahui dengan cara melihat atau menyifati dengan beberapa sifat salam. 

أما الكفيل فيكون معلوماً بالمشاهدة أو الاسم والنسب. فلا يكفي في معرفته الوصف كأن يقول: بعتك بشرط. كفيل غني موسر ونحو ذلك

Adapun penjamin juga harus diketahui dengan cara melihat, nama dan nasab, karenanya tidak cukup hanya mengetahui  sifat seperti berkata: saya menjual padamu dengan syarat penjamin kaya raya dan sesamanya. 


والله أعلم بالصواب

 و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

 PENANYA :

Nama : Ahmad Saifuddin 
Alamat : Cimahi Tengah, Cimahi, Jawa Barat
____________________________________

MUSYAWWIRIN :

Member Group WhatsApp Tanya Jawab Hukum

PENASEHAT :

Habib Ahmad Zaki Al-Hamid (Kota Sumenep Madura)
Habib Abdullah bin Idrus bin Agil (Tumpang Malang Jawa Timur)
Gus Abdul Qodir (Balung Jember Jawa Timur)

PENGURUS :

Ketua : Ust. Suhaimi Qusyairi (Ketapang Sampang Madura)
Wakil : Ust. Zainullah Al-Faqih (Umbul Sari Jember Jawa Timur)
Sekretaris : Ust. Moh. Kholil Abdul Karim (Karas Magetan Jawa Timur)
Bendahara : Ust. Syihabuddin (Balung Jember Jawa Timur)

TIM AHLI :

Kordinator Soal : Ust. Qomaruddin (Umbul Sari Jember Jawa Timur)
Deskripsi masalah : Ust. Taufik Hidayat (Pegantenan Pamekasan Madura)
Moderator : Ust. Hosiyanto Ilyas (Jrengik Sampang Madura)
Perumus + Muharrir : Kyai Mahmulul Huda (Bangsal Sari Jember Jawa Timur)
Editor : Ust. Taufik Hidayat (Pegantenan Pamekasan Madura)
Terjemah Ibarot : Ust. Ibrahim Al-Farisi (Tambelangan Sampang Madura)
____________________________________________

Keterangan :

1) Pengurus, adalah orang yang bertanggung jawab atas grup ini secara umum

2) Tim Ahli, adalah orang yang bertugas atas berjalannya grup ini

3) Bagi para anggota grup yang memiliki pertanyaan diharuskan untuk menyetorkan soal kepada kordinator soal dengan via japri. Ya'ni tidak diperkenankan nge-share soal di grup secara langsung.

4) Setiap anggota grup boleh usul atau menjawab walaupun tidak bereferensi, namun tetap keputusan berdasarkan jawaban yang bereferensi.

5) Dilarang memposting iklan / video / kalam2 hikmah / gambar yang tidak berkaitan dengan pertanyaan. Sebab, akan mengganggu akan berjalannya tanya jawab.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Group BM Nusantara (Tanya Jawab Hukum Online)

Hukum Penyembelihan Hewan Dengan Metode Stunning Terlebih Dahulu Halalkah ?

Hukum Menjima' Istri Sebelum Mandi Besar ?