Hukum Memondokkan Anak Di Pesantren Penganut Aliran Sesat ?


HASIL KAJIAN BM NUSANTARA 
(Tanya Jawab Hukum Online)

 السلام عليكم و رحمة الله وبركاته

DESKRIPSI:

Pondok Pesantren al-Zaytun yang terletak di Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Indramayu, Jawa Barat akhir-akhir ini menuai kecaman dari berbagai pihak. Pesantren yang diasuh oleh Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang, kerap memicu gejolak di tengah-tengah masyarakat akibat dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan di pesantren tersebut ataupun oleh pengasuhnya yang dianggap menyimpang. Berikut adalah beberapa kontroversi yang muncul dari Pondok Pesantren al-Zaytun diantaranya adalah Al-Qur’an Bukan Kalam Allah.

Kabar terbaru menyebutkan, Panji Gumilang meragukan bahwa Al-Qur’an adalah kalam Allah. Menurutnya kitab suci Al-Qur’an bukan ucapan yang langsung disampaikan Allah, melainkan karangan Nabi Muhammad saw. yang didapat dari wahyu. “Bukan kalam Allah Swt, tetapi kalam Nabi Muhammad yang didapat dari wahyu” ujarnya yang videonya dibagikan oleh akun TikTok @herypatoeng. Banyak pihak yang menyayangkan mengapa hingga saat ini Pondok Pesantren az-Zaytun belum juga dibubarkan, padahal menurut mereka banyak sekali hal yang tidak beres dari Pondok az-Zaytun maupun pengasuhnya. Menko Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyatakan bahwa alasan az-Zaytun belum ditindak tegas karena memikirkan pendidikan para santri apabila dibubarkan. Wakil Sekjen Hukum & HAM Ikhsan Abdullah akan mengkaji opsi pembubaran atau pencabutan izin operasi az-Zaytun. Menurutnya, jika dianggap cukup menegakkan hukum pada Panji Gumilang, maka yayasan akan dibina oleh Pemerintah dengan mengganti pengurus az-Zaytun dengan penyaringan ketat tanpa mencopot izin atau membubarkan az-Zaytun.

PERTANYAAN:

Bagaimana hukum memondokkan anak di Pesantren az-Zaytun?

JAWABAN:

Menyekolahkan anak di sekolah non muslim yang tidak se-aqidah atau penganut aliran sesat hukumnya haram, sebab bisa berdampak memperbanyak golongan mereka dan bahkan membahayakan akidah anak-anak Islam.

REFERENSI:

التذكير المصطفى لأولاد المصطفى وغيرهم ممن اجتباه الله واصطفى، الصحفة ٧٧ - ٧٨

قال صلى الله عليه وسلم:” ما نحل والد ولده أفضل من أدب حسن.” ومعنى نحل أعطى وقال صلى الله عليه وسلم: “أدبوا أولادكم على ثلاث خصال: حب نبيكم, وحب أهل بيته, وقراءة القرآن فإن حملة القرآن في ظل الله يوم لا ظل إلا ظله مع أنبيائه وأصفيائه”

Artinya : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tiada pemberian orang tua kepada anaknya yang lebih utama daripada adab akhlaq yang baik”. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda: “Didiklah anak-anak kalian atas tiga perkara: Didiklah untuk mencintai nabi kalian. Mencintai keluarga beliau . Membaca al-Qur’an karena sesungguhnya para penghafal al-Qur’an berada di bawah naungan Allah di hari tiada naungan kecuali naungan Allah bersama para anbiya’ dan ashfiya’".

 وقد ورد عنه عليه الصلاة والسلام: “يأني على الناس زمان لأن يربي فيه الرجل جروا خير له من أن يربي فيه ولدا”٠
وذلك عند فساد الأزمنة والأمكنة, وفساد المربين, والأساتذة المفسدين, الذين سلمت إليهم مدارس المسلمين بعد أن تخرجوا على أيدي المشركين الضالين المضلين أو على أيدي المسلمين المنافقين المذبذبين, يأتي إليهم الولد الناشيء على الفطرة فيسقونه ويروونه من مياههم الخبيثة المرة فيعود إلى أهله بعد حين, وقلبه ناشف من الخير بالمرّة ليس فيه ماء الإيمان قطرة

Dan telah datang riwayat hadits dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam : “akan datang atas manusia suatu zaman di saat laki-laki mengajari atau melatih singa itu jauh lebih baik atau lebih mahir daripada harus mendidik seorang anak". Hal demikian itu terjadi di saat zaman dan tempat-tempat telah diliputi kerusakan, dan kerusakan para pendidik dan guru-guru yang merusak yang mana sekolahan-sekolahan kaum muslim diserahkan kepada mereka setelah mereka lulus pendidikan dari guru-guru yang musyrik sesat lagi menyesatkan atau lulus dari guru-guru yang munafik, kemudian datang kepada mereka seorang anak yang tumbuh dari kemurnian fitrah, mereka memberikan minuman yang kotor lagi pahit (pendidikan yang jelek) kepada anak tersebut kemudian setelah beberapa waktu anak itu kembali ke tengah keluarga dan hatinya telah kosong dari kebaikan yang di dalamnya tidak ada keimanan meskipun satu tetes. 


فلقد صدق عليه الصلاة والسلام حيث يقول: “كل مولود يولد على الفطرة فأبواه يهودانه أو ينصرانه أو يمجسانه”٠ وذلك بإدخال الوالد ولده إلى مدارس اليهودي والنصارى أو مدارس المسلمين التي تخرجت أساتذتها على أيدي اليهودي والنصارى,فإنها في الإفساد والإغواء والإضلال سواء, مائلات عن الإعتدال والإستقامة والسواء فكيف يجوز للمسلمين أن يسلموا مدارسهم إلى هؤلاء الشياطين المضلين؟ وكيف يجوز لآباء الأولاد أن يسلموا أولادهم وقرة أعينهم إلى هؤلاء المربين المفسدين؟ ولو قيل لهم: أتحبون أن تكون أولادكم على مثال أساتذتهم فى العلوم والأخلاق؟ لقالوا بأجمعهم: لا, ومن خلق السبع الطباق


Maka benarlah sabda Rasulullah: “setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci maka kedua orang tuanyalah yang membuat ia beragama Yahudi atau Nasrani atau Majusi (penyembah api).” Hal demikian terjadi dengan orangtua yang memasukkan anaknya ke sekolah-sekolah orang Yahudi, Nasrani atau sekolah-sekolah Islam yang pengajarnya lulusan dari guru-guru Yahudi dan Nasrani. Karena sesungguhnya mereka memiliki kesamaan dalam kerusakan, bujukan dan penyesatan, penyimpangan dari jalan yang lurus. Maka bagaimana boleh bagi kaum muslimin untuk menyerahkan sekolahnya kepada mereka para syaithon yang menyesatkan? Dan bagaimana boleh bagi orangtua untuk menyerahkan anak-anaknya kepada mereka para pendidik yang merusak Seandainya ditanyakan kepada mereka orang tua murid: “Apakah kalian rela seandainya anak-anak kalian memiliki ilmu dan akhlaq seperti guru-guru mereka yang rusak?” Pastilah mereka menjawab: “Tidak, demi Dzat yang menciptakan langit dan bumi.


المقررات النهضية، الصحفة ٤٠

من ارشاد الحيارى فى تحذير المسلم من مدارس النصارى للشيخ يوسف النبهاني ونصه ؛ اعلم ان من اعظم المصائب على االملة الا سلا مية والامة الحمدية ما هو جار فى هذه الايام في كثير من بلاد الاسلام من ادخال بعض جهلة المسلمين اولادهم فى المدارس النصرانية لتعلم بعض العلوم الدنياوية واللغات الافرنجية و فى ضمن ذلك يتطمون الديانة المسمية ويشار كون اولاد النصارى فى عبا دتهم الدينية مما هو كفر صريح لايرضى به الله تعالى ولا محمدصلى الله عليه و سلم ولا المسيح


Artinya : Dari kitab Irsyad Al Hiyari Fi Tahdziri Al Muslim Min Madarisi Al Nashoro karya Syekh Yusuf Al Nabhani terdapat teks yang berbunyi:  "Ketahuilah, sungguh termasuk malapetaka besar bagi agama islam dan ummatnya apa yang terjadi di zaman ini di berbagai negara, banyak orang muslim yang bodoh memasukkan anak anaknya ke sekolah sekolah nasrani untuk mempelajari sebagian ilmu duniawi dan bahasa franka. Dan di dalamnya mereka diyakinkan dengan ajaran sekte musawiyah. Mereka mengikuti anak anak nasrani dalam beribadah yang mana itu termasuk kekufuran yang jelas yang tidak diridloi oleh Allah Ta'ala, Muhammad SAW, dan tidak pula Isa As. 

 ان مدارس الافرنج التى يفتحو نها فى البلاد الاسلامية يجعلون من اهم ودخوله فى الشروط تعليم التلميذ ولو كا ن مسلما دين النصرانية ودخوله فى جملة التلا ميذ النصارى الى الكنيسة فى كل يوم الى العبادة وفعله معهم الافعال الدينية ومن لا يقبل هذا الشرط يقبلونه المارونية وهم لا يلامون على ذلك لانهم يفعلون فى مدارسهم ما يوافقه ويبينون شروطهم ولا يجبرون احدا على الدخول، وانما اللوم العظيم على المسلم الذى يرضى بدخول ولده الى هذه المدارس ينام ويقوم ويدخل الكنيسة على شرط المعلوم

Sekolah sekolah franka memberikan syarat masuk berupa harus mempelajari agama nasrani meskipun calon siswa bergama islam. Siswa juga harus bergabung dengan siswa nasrani untuk ke gerja guna melakukan prribadatan bersama sama setiap hari. Bagi yang tidak menerima aturan ini maka sekolah maronit menerima mereka. Dan pihak sekolah tidak bersalah karena mereka memberlakukan yang sesuai dengan mereka di sekolah mereka sendiri. Mereka hanya menjelaskan aturan dan tidak memaksa seseorang untuk masuk. Akan tetapi yang salah adalah seorang muslim yang rela memasukkan anaknya ke sekolah sekolah ini, anaknya tidur, berdiri, dan masuk di gereja sesuai aturan yang diketahui.


سبعة كتب، الصحفة ٢٠ - ٢١

وفى الفتاوى الحديثية لا بجوز قراة سيرة الكبرى لان غالبها باطل وكذب وقد اختلط فحررم الكل حيث لا مميز ومن ذلك تعلم حرمة قراة نزهة المجالس ونحوها مما اختلط فيه بغير حيث لا مميز . الى ان قال - وفى التحفة يحرم على غير عالم متبحر مطالعة نحو توراة علم تبديلها او شك فيه اه الى غير ذلك مما لا يحتمله هذا المحل مما لا ينبغى للطالب ان يهجم عليه الا بعد التروى والفحص عنه والا اشتبه عليه الحق والباطل وارتفعت الثقة به فى اقواله

Artinya : Dalam kitab Al Fatawy Al Haditsiyah Dijelaskan "tidak boleh membaca kitab Siroh Al Kubro karena mayoritas isinya salah dan dusta dan benar benar bercampur antara isi yang benar dan yang dusta sehingga haram seluruhnya karena tidak adanya pembeda antara isi yang benar dan dusta. Dari sini diketahui keharaman membaca buku Nazhatu Al Majalis dan sejenisnya yang isinya campur antara kebenaran dan dusta dengan tanpa pembeda. Lanjut sampai keterangan. Di dalam kitab Al Tuhfah "Bagi selain orang yang sangat alim haram membaca taurot yang jelas mengalami pemalsuan atau yang masih diragukan. Begitu juga kitab selainnya yang tidak seharusnya bagi pelajar untuk mempelajarinya kecuali setelah adanya pemeriksaan dan penelitian atasnya. Jika dilanggar maka akan terjadi ketidak jelasan antara benar dan salah baginya dan hilanglah kepercayaan dalam ucapan ucapannya.



والله أعلم بالصواب

و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

PENANYA

Nama : Ubaidillah 
Alamat : Arosbaya Bangkalan Madura 
____________________________________

MUSYAWWIRIN :

Member Group WhatsApp Tanya Jawab Hukum

PENASEHAT :

Habib Ahmad Zaki Al-Hamid (Kota Sumenep Madura)
Habib Abdullah bin Idrus bin Agil (Tumpang Malang Jawa Timur)
Gus Abdul Qodir (Balung Jember Jawa Timur)

PENGURUS :

Ketua : Ust. Suhaimi Qusyairi (Ketapang Sampang Madura)
Wakil : Ust. Zainullah Al-Faqih (Umbul Sari Jember Jawa Timur)
Sekretaris : Ust. Moh. Kholil Abdul Karim (Karas Magetan Jawa Timur)
Bendahara : Ust. Syihabuddin (Balung Jember Jawa Timur)

TIM AHLI :

Kordinator Soal : Ust. Qomaruddin (Umbul Sari Jember Jawa Timur)
Deskripsi masalah : Ust. Taufik Hidayat (Pegantenan Pamekasan Madura)
Moderator : Ust. Hosiyanto Ilyas (Jrengik Sampang Madura)
Perumus : Ust. Arif Mustaqim (Sumbergempol Tulungagung Jawa Timur)
Muharrir : Kyai Mahmulul Huda (Bangsal Sari Jember Jawa Timur)
Editor : Ust. Taufik Hidayat (Pegantenan Pamekasan Madura)
Terjemah Ibarot : Ning Lusy Windari (Jatilawang Banyumas Jawa Tengah)
____________________________________________

Keterangan :

1) Pengurus, adalah orang yang bertanggung jawab atas grup ini secara umum

2) Tim Ahli, adalah orang yang bertugas atas berjalannya grup ini

3) Bagi para anggota grup yang memiliki pertanyaan diharuskan untuk menyetorkan soal kepada kordinator soal dengan via japri. Ya'ni tidak diperkenankan nge-share soal di grup secara langsung.

4) Setiap anggota grup boleh usul atau menjawab walaupun tidak bereferensi, namun tetap keputusan berdasarkan jawaban yang bereferensi.

5) Dilarang memposting iklan / video / kalam2 hikmah / gambar yang tidak berkaitan dengan pertanyaan. Sebab, akan mengganggu akan berjalannya tanya jawab.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Group BM Nusantara (Tanya Jawab Hukum Online)

Hukum Anak Zina Lahir 6 Bulan Setelah Akad Nikah Apakah Bernasab Pada Yang Menikai Ibunya ?

Hukum Menjima' Istri Sebelum Mandi Besar ?