Hukum Memberikan Zakat Mal pada Anak Yatim


HASIL KAJIAN BM NUSANTARA 
(Tanya Jawab Hukum Online)

السلام عليكم و رحمة الله وبركاته

DESKRIPSI:

Nur hayati seorang kaya dan dermawan, selain biasa mengeluarkan Zakat Mal setiap tahun, dia juga tidak lupa rajin bershodaqoh, terutama pada anak yatim, kerabat (sanak famili) dan guru ngajinya saat kecil.

PERTANYAAN:

Bagaimana Hukumnya memberikan Zakat Mal pada anak yatim, sanak famili dan guru ngaji?

JAWABAN:

Hukum memberi zakat Mal kepada anak yatim, famili atau kerabat dekat dan guru ngaji adalah boleh, selama mereka menerima zakat atas nama fakir , miskin atau salah satu golongan penerima zakat. Anak yatim yang boleh menerima zakat adalah yatim yang tidak ada orang yang menafkahinya. Sedangkan memberikan zakat kepada kerabat mendapat pahala zakat sekaligus pahala silaturrohim.

REFERENSI :

{سورة التوبة : ٦٠}

إِنَّمَا الصَّدَقٰتُ لِلْفُقَرَآءِ وَالْمَسٰكِينِ وَالْعٰمِلِينَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِى الرِّقَابِ وَالْغٰرِمِينَ وَفِى سَبِيلِ اللَّهِ وَابْنِ السَّبِيلِ ۖ فَرِيضَةً مِّنَ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ

Artinya : “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan Allah; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”.


كفاية الأخيار، الجزء ١ الصحفة ١٩١

فرع : الصغير إذا لم يكن له من ينفق عليه فقيل لا يعطى لاستغنائه بمال اليتامى من الغنيمة والأصح أنه يعطي فيدفع إلى قيمه لأنه قد لا يكون في نفقته غيره ولا يستحق سهم اليتامى لأن أباه فقير قلت أمر الغنيمة في زماننا هذا قد تعطل في بعض النواحي لجور الحكام فينبغي القطع بجواز إعطاء اليتيم إلا أن يكون شريفا فلا يعطى وإن منع من خمس الخمس على الصحيح والله أعلم

Artinya : [Cabang Bahasan] Anak yatim yang masih kecil jika memang tidak ada orang yang menafkahinya maka sebagian pendapat menyatakan bahwa anak tersebut tidak boleh diberi zakat karena ia sudah cukup mendapatkan bagian dari ghanimah (harta rampasan), menurut pendapat yang lebih shahih bahwa anak tersebut boleh diberi zakat dan disalurkan pada pembinanya. Menurutku, perihal ghanimah pada masa sekarang ini sudah tidak ada disebagian daerah karena kebobrokan para penguasanya karenanya diputuskan kebolehan memberikan zakat kepada anak yatim tersebut kecuali bila ia termasuk kalangan bani hasyim maka ia juga tidak boleh diberi meskipun ia enggan untuk menerima bagian dari khumus menurut pendapat yang shahih.


الفقه الإسلامي، الجزء ٢ الصحفة ٨٨٥-٨٨٦

ويجوز دفع الزكاة الى بقية الاقارب غير المذكورين كالأخ والأخت والعمة والخالة لحديث الطبراني عن سلمان بن عامر "الصدقة على المسكين صدقة وهو لذي الرحم اثنان صدقة وصلة" بل ان القرابة احق بزكاة المزكي. قال مالك : افضل من وضعت فيه زكاتك قرباتك الذين لا تعول

Artinya : Boleh memberikan zakat kepada selebihnya kerabat yang tidak disebutkan, seperti saudara laki-laki dan perempuan, saudari ayah dan saudari ibu karena ada hadits yang diriwayatkan boleh Tabroni dari Salman bin 'Amir, " Shadaqoh pada orang miskin adalah bernilai pahala Shadaqoh, sedangkan kepada kerabat bernilai pahala Shadaqoh dan silaturahmi". Bahkan kerabat lebih berhak kepada zakat Muzakki (orang yang mengeluarkan zakat). Berkata Imam Malik, "Paling utamanya seseorang yang diberi zakatmu adalah kerabatmu yang tidak ada yang menanggung nafakahnya.


حجج القطعية، الصحفة ٩٩

ان الزكاة يمكن صرفها لمعلم القرأن المسكين....... وبالعكس عندما كان معلم القرأن غنيا موسرا ويتمكن من سداد حوائجه اليومية فيمنع له صرف الزكاة

Artinya : Zakat dapat dibayarkan kepada Guru Al-Qur'an yang miskin....... Sebaliknya, ketika Guru Al-Qur'an kaya dan mampu membayar/memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia dilarang untuk diberi Zakat.


والله أعلم بالصواب

و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

PENANYA :

Nama : Siti Aisyah
Alamat : Pegantenan Pamekasan Madura
_________________________

MUSYAWWIRIN :

Member Group WhatsApp Tanya Jawab Hukum.

PENGURUS :

Ketua : Ust. Zainullah Al-Faqih
Wakil : Ust. Suhaimi Qusyairi
Sekretaris : Ust. Sholihin
Bendahara : Ust. Syihabuddin

TIM AHLI :

Kordinator Soal : Ust. Taufik Hidayat
Moderator : Ust. Zainullah Al-Faqih
Perumus : Ust. Zainul Qudsiy, Ust. Robit Subhan
Muharrir : Ust. Mahmulul Huda, Ust. Anwar Sadad
Editor :  Ust. Hosiyanto Ilyas

PENASEHAT : Gus Abd. Qodir
_____________________________

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Group BM Nusantara (Tanya Jawab Hukum Online)

Hukum Penyembelihan Hewan Dengan Metode Stunning Terlebih Dahulu Halalkah ?

Hukum Menjima' Istri Sebelum Mandi Besar ?