Hukum Saat Nemandikan Mayit Adakah Niat dan Bacaan Khusus


HASIL KAJIAN BM NUSANTARA 
(Tanya Jawab Hukum Online)

 السلام عليكم و رحمة الله وبركاته

DESKRIPSI:

Sebuah kisah Alm. Memeng (nama samaran) merupakan seorang preman yang suka mabuk-mabukkan. Selain suka memalak orang-orang yang lewat dekat rumah untuk dipintai uang oleh Alm. Memeng juga tidak segan-segan untuk mencuri ayam milik tetangganya dan kemudian dijual untuk dibelikan minuman keras. Namun meskipun begitu, Dia tetap saja masih sholat idul Fitri dan idul Adha meskipun setiap hari Dia tidak sholat fardlu bahkan dia tidak pernah jum'atan. 

Setelah meninggalnya si Alm. Memeng karena sakit serangan jantung, sebagian masyarakat yang tinggal tidak jauh dari rumah Alm. Memeng merasa ini merupakan sebuah anugerah dan mereka sangat bahagia karena ayamnya tidak akan lagi dicuri olehnya. Walaupun begitu, Alm. Memeng tetap saja diperlakukan sebagai orang Muslim pada umumnya, yakni saat meninggalnya Dia dimandikan dengan benar seperti diniati saat dimandikan serta dengan posisi kepalanya berada arah di Timur dan kakinya berada di Barat (telapak kaki menghadap kiblat), kemudian dikafani dan disholati.

Dan saat pemakamannya pun, Seorang Kyai yang mewakili pihak keluarga Alm. Memeng untuk memintakan maaf atas kesalahan si Alm. Memeng. Dan juga orang-orang yang hadir dalam penguburan tersebut, oleh Kyai diminta memberikan persaksian bahwasanya Alm. Memeng ini adalah orang baik dan meninggalkan dalam keadaan husnul khatimah membawa Iman dan Islam. Maka sebagian masyarakat memberikan persaksian dengan apa yang dikatakan Kyai tersebut dengan mengatakan "Iya", namun banyak pula yang diam tidak memberikan persaksian sesuai dengan permintaan Kyai tersebut, karena mereka banyak yang tahu bahwa Alm. Memeng saat masih hidup orangnya suka mabuk-mabukan, suka mencuri dan tidak pernah sholat fardhu.

PERTANYAAN:

Apakah saat memandikan mayit ada niat dan bacaan khusus yang harus dibaca ?

JAWABAN:

Ada ! Dan menurut Imam Ibnu Hajar orang yang memandikan mayyit sunnah untuk niat -karena keluar dari pebedaan Ulama'- seperti:

نويت أداء الغسل عنه أو نويت الغسل لاستباحة الصلاة عليه 

Sedangkan bacaan saat memandikan mayyit tidak ada tuntunan secara khusus, namun diperbolehkan membaca tahlil atau tahmid selama tidak dibaca di tempat yang tidak sepantasnya (kotor) seperti di toilet atau WC.

REFERENSI:

المجموع شرح المهذب، الجزء ٥ الصحفة ١٢٤

 وفي وجوب نية الغسل وجهان مشهوران ذكر المصنف دليلهما  والمراد بهما أنه هل يشترط في صحة غسله أن ينوي الغاسل غسله ؟ واختلف في أصحهما فالأصح عند الأكثرين أنها لا تشترط ولا تجب وهو المنصوص للشافعي في آخر غسل الذمية زوجها المسلم وممن صححه البندنيجي والماوردي هنا والروياني والسرخسي والرافعي وآخرون

Artinya : Tentang wajibnya niat memandikan mayit ada 2 pendapat yang populer yang mana Mushonnif menyebutkan dalil dari kedua pendapat tersebut. Yang dimaksud dengan kedua pendapat itu bahwasanya apakah disyaratkan dalam keabsahan memandikan jenazah si pemandi harus niat memandikan ? Para Ulama' berbeda pendapat tentang paling shohih dari dua pendapat. Menurut mayoritas Ulama' pendapat yang paling shohih yaitu tidak disyaratkan dan tidak diwajibkan niat, inilah yang tercatat nash dari Imam Syafi'i tentang pembahasan akhir seorang Suami Muslim yang memandikan istrinya yang kafir dzimmi. Dan termasuk Ulama' yang menshohihkan pendapat ini adalah Imam Al-bandaniji, Imam Mawardi disini, Imam Arruyani, Imam As-sarkhisi, Imam Ar-Rofi'i dan Imam yang lain. 

وصحح جماعة الاشتراط منهم الماوردي والفوراني والمتولي، ذكروه في باب نية الوضوء وقطع به المحاملي في المقنع ، والمصنف في التنبيه والصحيح تصحيح الأول . قال الشيخ نصر المقدسي وصاحب البيان : صفة النية أن ينوي بقلبه عند إفاضة الماء القراح أنه غسل واجب قال القاضي أبو الطيب في كتابه المجرد : ينوي الغسل الواجب أو الفرض أو غسل الميت 

Dan kelompok yang lain menshohihkan pendapat syaratnya niat (saat memandikan jenazah) seperti Imam Mawardi, Imam Al-Fauroni, Imam almutawalli mereka menyebutkannya dalam bab niat wudhu' dan Imam Al-Muhamili memutuskan dengan pendapat ini dalam kitab al-muqni'. Dan mushonnif dalam kitab tanbih dan pendapat yang shohih adalah membenarkan pendapat yang awal. Syeikh Nashr Al-Maqdisi pengarang kitab Al-Bayan berkata : "Sifatnya niat adalah hendaknya niat dalam hati ketika menuangkan air bersih menunjukkan bahwa itu mandi wajib. Qodhi Abu Thoyyib dalam kitab beliau Al-Mujarrod menyebutkan : Orang yang memandikan berniat mandi wajib atau fardhu atau memandikan mayit.


تحفة الحبيب على شرح الخطيب، الجزء ٦ الصحفة ٦١

٠(وَلَا تَجِبُ نِيَّةُ الْغَاسِلِ) قَالَ ابْنُ حَجَرٍ : وَيَنْبَغِي نَدْبُ نِيَّةِ الْغُسْلِ خُرُوجًا مِنْ الْخِلَافِ ؛ وَكَيْفِيَّتُهَا أَنْ يَنْوِيَ نَحْوَ أَدَاءِ الْغُسْلِ عَنْهُ أَوْ اسْتِبَاحَةَ الصَّلَاةِ عَلَيْهِ ، فَلَوْ يُمِّمَ بَدَّلَ الْغُسْلِ فَلَا تَجِبُ نِيَّةُ التَّيَمُّمِ أَيْضًا كَمَا أَنَّهَا لَا تَجِبُ فِي أَصْلِهِ 

Artinya : (Dan tidak wajib niat bagi pemandi mayat) Imam Ibnu Hajar berkata : "Sebaiknya disunnahkan niat memandikan mayat sebagai wujud keluar dari perbedaan Ulama'. Dan cara niatnya adalah pemandi niat menunaikan mandi jenazah atau niat untuk kebolehan menyolatinya. Jika ia mentayammumi sebagai pengganti mandi, maka tidak wajib niat tayammum juga sebagaimana niat tayammum tidak wajib pada dasarnya.



بشرى الكريم بشرح مسائل التعليم، الجزء ١ الصحفة ٤٤٨

وأقل الغسل للميت (تعميم بدنه) كله، كالحي ولو من كافر وغير مميز، حتى غسل ما ظهر من فرج المرأة عند جلوسها على قدميها، ولا تجب لهذا الغسل نية، بل تسن؛ إذ المقصود منه النظافة، ولا يشكل بالأغسال المسنونة؛ لأن الغسل من الحي يقع عادة وعبادة، فاحتاج لنية، وغسل الميت لا يقع إلا عبادة

Artinya: Paling minimalnya memandikan mayyit adalah meratakan seluruh badannya dengan air sebagaimana orang hidup walaupun mayitnya kafir atau belum mumayyiz termasuk yang dimandikan bagian luar dari kemaluan wanita yang terlihat ketika dia jongkok. Dan tidak wajib niat untuk memandikan jenazah namun disunnahkan karena tujuan memandikan adalah untuk kebersihan. Dan tidak bisa diserupakan juga dengan mandi-mandi yang sunnah, karena mandi yang dilakukan oleh orang yang hidup terbagi menjadi adat (kebiasaan) dan ibadah, maka perlu untuk niat sedangkan memandikan mayit berlaku hanya untuk ibadah.


قرة العين بفتاوى اسماعيل الزين، الصحفة ٩٣

التهليل والتسبيح أثناء غسل الميت.  سؤال : ما قولكم في جماعة يغسلون الميت مهللين ومسبحين أثناء غسله هل هذا الفعل مما يحثنا عليه الشارع الحكيم أو لا ؟

Artinya: Tahlil dan tasbih di saat memandikan mayat. Soal : Apa pendapat anda tentang sekelompok orang yang memandikan jenazah sambil membaca tahlil dan tasbih, apakah perbuatan ini yang dianjurkan oleh syari' atau tidak ?

الجواب : والله سبحانه وتعالى الهادي إلى الصواب : أن التهليل والتسبيح وغير ذلك مما هو ذكر الله -عز وجل- عند غسل الميت أو غير غسله من سائر أنواع التجهيز ، محمود شرعا ما لم يكن المكان غير لائق بذكر الله -عز وجل- كالحمام مثلا . والله سبحانه وتعالى أعلم 

Jawab: Allah-lah yang memberikan petunjuk untuk kebenaran : Sesungguhnya tahlil dan tasbih dan dzikir lainnya ketika memandikan mayat atau aktifitas lainnya termasuk perisapan (bekal akhirat) secara syariat hal yang terpuji selagi tempatnya layak bukan tempat yang tidak layak melantunkan dzikir seperti di WC Wallahu a'lam.



والله أعلم بالصواب

 و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

PENANYA

Nama : Hosiyanto Ilyas
Alamat : Jrengik Sampang Madura 
____________________________________

MUSYAWWIRIN :

Member Group WhatsApp Tanya Jawab Hukum

PENASEHAT :

Habib Ahmad Zaki Al-Hamid (Kota Sumenep Madura)
Habib Abdullah bin Idrus bin Agil (Tumpang Malang Jawa Timur)
Gus Abdul Qodir (Balung Jember Jawa Timur)

PENGURUS :

Ketua : Ust. Suhaimi Qusyairi (Ketapang Sampang Madura)
Wakil : Ust. Zainullah Al-Faqih (Umbul Sari Jember Jawa Timur)
Sekretaris : Ust. Moh. Kholil Abdul Karim (Karas Magetan Jawa Timur)
Bendahara : Ust. Syihabuddin (Balung Jember Jawa Timur)

TIM AHLI :

Kordinator Soal : Ust. Qomaruddin (Umbul Sari Jember Jawa Timur)
Deskripsi masalah : Ust. Taufik Hidayat (Pegantenan Pamekasan Madura)
Moderator : Ust. Zainul Al-Qudsy (Sumber Sari Jember Jawa Timur )
Perumus + Muharrir : Ust. Mahmulul Huda (Bangsal Sari Jember Jawa Timur)
Editor : Hosiyanto Ilyas (Jrengik Sampang Madura)
Terjemah Ibarot : Ust. Muntahal A'la Hasbullah (Gili Genting Sumenep Madura)

LINK GROUP TANYA JAWAB HUKUM :
https://chat.whatsapp.com/ELcAfCdmm5AFXhPJdEPWT3
____________________________________________ 

Komentar

  1. Deskripsi dengan pertanyaan kayaknya sedikit kurang nyambung deskripsi bahas kesaksian kelakuan baik sedangkan pertanyaan tentang niat mandi

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Group BM Nusantara (Tanya Jawab Hukum Online)

Hukum Anak Zina Lahir 6 Bulan Setelah Akad Nikah Apakah Bernasab Pada Yang Menikai Ibunya ?

Hukum Menjima' Istri Sebelum Mandi Besar ?