Hukum Onani atau Masturbasi pada Saat Berpuasa



HASIL KAJIAN BM NUSANTARA 
(Tanya Jawab Hukum Online)

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته


DESKRIPSI:

Budi (nama samaran) seorang pemuda yang mempunyai badan kekar dan stamina yang kuat dan wajah yang ganteng, maklum saja Dia seorang petinju Profesional. Tapi sayang seribu sayang, sampai saat ini Dia masih membujang. Saat ini Dia menjalani puasa Ramadlan yang kesekian kalinya dalam suasana kesepian, maklum lah belum punya pasangan.

Kemarin saat Budi sendiri di siang hari Bulan Ramadlon, nafsunya bergejolak sehingga tidak tertahankan lagi dan akhirnya dia melakukan Onani.., akan tetapi dia terus melanjutkan puasanya sampai terbenam Matahari.

PERTANYAAN:

Apakah puasanya seseorang batal disebabkan melakukan Onani atau Masturbasi?

JAWABAN:

Batal puasa orang yang melakukan Onani atau Masturbasi yang dilakukan dengan sengaja.

REFERENSI:


المجموع شرح المهذب، الجزء ٦ الصفحة ٣٤٢

فرع : قد ذكرنا انه إذا استمنى متعمدا بطل صومه ولا كفارة قال الماوردي فلو حك ذكره لعارض ولم يقصد الاستمناء فأنزل فلا كفارة وفي بطلان الصوم وجهان قلت (أصحهما) لا يبطل كالمضمضة بلا مبالغة

Artinya : (Sub masalah) Telah kami sebutkan bahwa apabila seseorang sengaja  mengeluarkan sperma (onani / masturbasi) pada bulan Ramadlon, maka puasanya menjadi batal tetapi tidak perlu membayar kaffaroh. Imam Mawardi berkata : Seandainya seseorang menggaruk kemaluannya karena hal insidental dan tidak bermaksud onani kemudian keluar sperma, maka tidak harus membayar kaffaroh. Sedangkan terkait dengan membatalkan puasa atau tidak ada dua pendapat; Aku (Imam Mawardi) berkata, "Menurut pendapat yang as shoh tidak membatalkan puasa seperti orang berkumur kumur yang tidak keterlaluan".


شرح الواجز الرافعي، الجزء ٦ الصحفة ٣٩٦

المنى إن خرج بالاستمناء افطر لان الايلاج من غير انزال مبطل فالانزال بنوع شهوة اولي أن يكون مفطرا

Artinya : Air mani jika sengaja dikeluarkan dengan cara onani dapat membatalkan puasa, karena itu  jima'  tanpa keluar mani (saja) dapat membatalkan puasa, maka  keluar mani dengan berbagai macam bentuk syahwat lebih membatalkan lagi kepada puasa.

Catatan:

البجيرمى على الخطيب، الجزء ٣ الصحفة ١١٥

وأما إذا كان الإنزال باللمس من غير طلب الاستمناء – أي خروج المني – فتارة يكون مما تشتهيه الطباع السليمة، أو لا، فإن كان لا تشتهيه الطباع السليمة – كالإمرد الجميل، والعضو المبان – فلا يفطر بالإنزال مطلقا، سواء كان بشهوة أو لا، بحائل أو لا

Artinya : Ketika keluar sperma sebab menyentuh kulit seseorang itu tanpa ada upaya sengaja mengeluarkan sperma itu ada dua perincian. Pertama, bila yang disentuh itu tidak mungkin membangkitkan birahi menurut kebanyakan psikologis orang normal, seperti menyentuh anak lelaki yang kemayu (kecewek-cewekan) atau organ kemaluan yang terpisah dari badan, maka keluar sperma karena hal itu tidak membatalkan puasa, baik terdapat syahwat atau tidak, baik terdapat penghalang saat menyentuh atau tidak.


المجموع شرح المهذب، الجزء ٧ الصحفة ٣٩١

إذا قبل أو باشر فيما دون الفرج بذكره أو لمس بشرة امرأة بيده أو غيرها فإن أنزل المني بطل صومه وإلا فلا لما ذكره المصنف

Artinya : Jika seseorang berciuman atau menggauli perempuan pada selain kemaluannya atau meraba kulit tubuh wanita dengan tangannya atau yang lain, jika sampai mengeluarkan sperma maka puasanya batal, namun jika tidak maka puasanya tidak batal sebagaimana disebutkan oleh mushonnif (Asy-Syairazi).


والله أعلم بالصواب

و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

PENANYA

Nama : Wanda Pratama
Alamat : Kab. Batang hari Propinsi Jambi
_______________________________

MUSYAWWIRIN :

Member Group WhatsApp Tanya  Jawab Hukum. 

PENGURUS :

Ketua : Ust. Zainullah Al-Faqih
Wakil : Ust. Suhaimi Qusyairi
Sekretaris : Ust. Sholihin
Bendahara : Ust. Syihabuddin

TIM AHLI :

Kordinator Soal : Ust. Qomaruddin
Deskripsi masalah : Ust. Taufik Hidayat
Moderator : Ust. Zainullah Al-Faqih
Perumus : Ust. Asep Jamaluddin, Ust. Anwar Sadad, Ust. Zainul Qudsiy
Muharrir : Ust. Mahmulul Huda,
Editor : Hosiyanto Ilyas
Terjemah Ibarot : Ust. Robit Subhan, Ust. Abd. Lathif

PENASEHAT :

Habib Abdullah bin Idrus bin Agil
Gus Abd. Qodir
_________________________

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Group BM Nusantara (Tanya Jawab Hukum Online)

Hukum Penyembelihan Hewan Dengan Metode Stunning Terlebih Dahulu Halalkah ?

Hukum Menjima' Istri Sebelum Mandi Besar ?