Hukum Membaca Al-Qur'an dengan Pengeras Suara


HASIL KAJIAN BM NUSANTARA 
(Tanya Jawab Hukum Online)

 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

DESKRIPSI:

Sudah menjadi tradisi selama bulan Ramadlan, hampir di setiap Masjid dan Musholla diadakan tadarus Alqur'an dengan memakai pengeras suara  (Speker). Terkadang jarak Masjid atau Musholla yang satu dengan yang lain saling berdekatan. Sebagian orang berpendapat hal ini sangat mengganggu dengan berbagai alasan yang ditimbulkan oleh kebisingan suara speaker yang berbunyi secara bersamaan, sementara yang lain termasuk takmir Masjid atau  Musholla itu berpendapat boleh dan bahkan baik, karena termasuk syi'ar Islam.

PERTANYAAN:

Sejauh mana menurut Hukum Fiqih membaca Alqur'an dengan pengeras suara (speaker) bisa dikategorikan mengganggu ?

 JAWABAN:

Selama tidak dianggap mengganggu orang yang sedang beribadah, seperti orang Sholat, Mudarris, orang yang bermutholaah (menelaah) dan tidak mengganggu orang yang sedang tidur.

REFERENSI:

بغية المسترشدين، الجزء ١ الصفحة ١٣٣

مسألة : لا يكره في المسجد الجهر بالذكر بأنواعه ، ومنه قراءة القرآن إلا إن شوّش على مصلّ أو أذى نائماً ، بل إن كثر التأذي حرم فيمنع منه حينئذ 

Artinya : Imam Abdurrahman Ibnu Muchammad Ibnu Husain Ibnu ‘Amr Ba’alawi didalam kitabnya Bughyah Al Mustarsyidin menyatakan bahwa tidak dimakruhkan mengeraskan suara dalam berdzikir dengan segala jenisnya didalam Masjid. Diantaranya adalah membaca Al Qur’an. Kecuali jika mengganggu terhadap orang yang sedang melaksanakan shalat atau menyakiti terhadap orang yang sedang tidur. Bahkan jika sering menyakiti, maka hukumnya adalah haram dan dilarang.


غاية تلخيص المراد من فتاوى ابن زياد، الجزء ١، الصفحة ١٠

مسألة: تأخير صلاة العشاء إلى ثلث الليل أو نصفه خلاف الأولى، وقيل مكروه، ولا يسن حينئذ رفع الصوت بالأذان لأنه يشوّش فللإمام المنع منه. قلت: يفهم منه أنه إذا لم يكن ثم تشويش بأن كان غالب أهل البلد يفعلونه كما في رمضان في بعض النواحي لا منع من رفع الصوت حينئذ

Artinya : (Masalah) mengakhirkan waktu shalat Isya’ hingga sepertiga malam atau tengah malam adalah menyalahi yang terbaik. Sebagian pendapat menyatakan makruh. Dan pada saat itu tidak dianjurkan untuk mengeraskan suara adzan, karena hal itu dapat mengganggu. Maka boleh bagi Imam untuk melarang. Aku (Ibnu Ziyad) berkata: “Secara implisit ulasan tersebut memberikan sebuah pengertian bahwa jika tidak mengganggu, maka mengeraskan suara (pada saat itu) adalah tidak dilarang. Sebagaimana tidak dilarangnya sesuatu yang sudah umum dikalangan masyarakat pada bulan Ramadlan dengan mengeraskan suara."


الفقه على المذاهب الأربعة، الجزء ١ الصحفة  ٣٢٦

الشافعية قالوا : يكره رفع الصوت بالذكر في المسجد إن شوش على مصل أو مدرس أو قارئ أو مطالع أو نائم لا يسن إيقاظه وإلا فلا كراهة أما رفع الصوت بالكلام فإن كان بما لا يحل كمطالعة الأحاديث الموضوعة ونحوها فإنه يحرم مطلقا . وإن كان بما يحل لم يكره إلا إذا ترتب عليه تشويش ونحوه

Artinya : Kalangan madzhab Syafi'i yang menyatakan bahwa makruh mengeraskan suara dengan berdzikir di dalam Masjid jika mengganggu terhadap orang yang sedang melaksanakan sholat atau orang yang sedang mengajar atau orang yang sedang membaca Al-Qur'an atau orang yang sedang menelaah atau orang yang sedang tidur yang tidak dianjurkan untuk membangunkannya. Namun jika dianjurkan untuk membangunkannya, maka hukumnya tidak makruh. Adapun mengeraskan suara dengan ucapan, jika ucapan tersebut merupakan ucapan yang tidak halal seperti menelaah hadits-hadits palsu, maka hukum mengeraskannya adalah haram secara mutlak. Apabila ucapan tersebut adalah ucapan yang halal maka hal itu tidak dimakruhkan kecuali apabila berkonsekwensi menggangu dan semacamnya.


   والله أعلم بالصواب

 و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

PENANYA :

Nama : Juriyanto Badruni.
Alamat : Semboro Jember Jawa Timur 
_____________________________

MUSYAWWIRIN :

Member Group WA Tanya  Jawab Hukum. 

PENGURUS :

Ketua : Ust. Zainullah Al-Faqih
Wakil : Ust. Suhaimi Qusyairi
Sekretaris : Ust. Sholihin
Bendahara : Ust. Syihabuddin

TIM AHLI :

Kordinator Soal : Taufik Hidayat
Moderator : Ust. Zainullah Al-Faqih
Perumus : Ust. Zainul Qudsiy, Ust. Robit Subhan
Muharrir : Ust. Mahmulul Huda, Ust. Anwar Sadad
Editor : Hosiyanto Ilyas

PENASEHAT :

Gus Abd. Qodir

LINK GROUP TANYA JAWAB HUKUM :
https://t.me/joinchat/ER-KDnY2TDI7UInw 
_________________________

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Group BM Nusantara (Tanya Jawab Hukum Online)

Hukum Penyembelihan Hewan Dengan Metode Stunning Terlebih Dahulu Halalkah ?

Hukum Menjima' Istri Sebelum Mandi Besar ?