Hukum Wanita Haid Memegang Al-Qur'an Terjemahan

HASIL KAJIAN BM NUSANTARA 
(Tanya Jawab Hukum Online)

 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

DESKRIPSI:

Lathifah (nama samaran) merupakan Santriwati disalah satu Pondok yang ada di Jawa Timur. Di Pesantren tersebut, Lathifah mengikuti program tahfizhul Qur'an. Namun meskipun dalam keadaan haidl (menstruasi) Lathifah tetap saja berusaha menghafal surat-surat Al-Qur'an dengan memegang Al-Qur'an terjemahan.

PERTANYAAN:

Bagaimana hukum orang haidl (menstruasi) memegang Al-Qur'an terjemahan karena sedang menghafal surat-surat Al-Qur'an?

JAWABAN:

Hukumnya adalah boleh apabila terjemahannya lebih banyak daripada Al Qur'annya.

REFERENSI:

قرة العين بفتاوى اسماعيل الزين  الصحفة ٥٨

ان ترجمة القران ذاته لا تجوز فان كانت الترجمة لمعناه فهي كالتفسير فلها حينئد حكم التفسير فان كانت اكثر من القران الفاظا جاز للمحدث حملها مع القران

Artinya: Sesungguhnya hukum (menyentuh alqur'an) yang cuma bersama transliterasi lafadz al-Qur'an, itu tidak boleh, sedangkan apabila al-Qur'an itu bersama dengan terjamah arti al-Qur'annya, maka hukumnya seperti kitab tafsir al-Qur'an, apabila terjamahannya tersebut lebih banyak daripada lafadz al-Qur'an, maka boleh bagi orang yang berhadats membawa mushaf al-Qur'an tersebut. 


حاشية إعانة الطالبين، الجزء ١ الصحفة ٨٢

 قوله: ولا مع تفسير أي ولا يحرم حمل المصحف مع تفسيره ولا مسه٠

Artinya : Dan tidak haram membawa mushaf al-Qur'an yang sekaligus berisi tafsirnya, begitu juga tidak haram menyentuhnya.

قال البجيرمي نقلا عن الشوبري: هل وإن قصد القرآن وحده  ظاهر إطلاقهم نعم٠


Imam Bujairomi berkata dengan memukil pendapat as-Syubariy : apakah boleh menyentuh atau membawanya (bagi orang yang berhadats meskipun berniat membawa mushaf al-Qur'an saja?Dhohirnya pendapat Ulama' menyatakan : ya, boleh.

وقوله: زاد أي على المصحف، يقينا٠ أما إذا كان التفسير أقل، أو مساويا أو مشكوكا في قلته وكثرته، فلا يحل٠ الى ان قال


Perkataan mushonif (Tafsir yang kalimatnya lebih banyak dari kalimat al-Qur'an) yakni yakin bahwa tafsirnya lebih banyak dari kalimat al-Qur'an. Maka apabila kalimat tafsir tersebut jumlahnya lebih sedikit daripada kalimat al-Qur'an, atau sama jumlahnya, atau ragu apakah lebih banyak atau lebih sedikit, maka hukum membawa atau menyentuhnya bagi orang yang berhadas adalah  tidak boleh.
 

واعلم أن العبرة في الكثرة والقلة بالخط العثماني في المصحف وبقاعدة الخط في التفسير٠ والمنظور إليه جملة القرآن والتفسير في الحمل٠ وأما في المس فالمنظور إليه موضع وضع يده، فإن كان فيه التفسير أكثر حل وإلا حرم٠


Dan ketahuilah, bahwasanya yang memjadi patokan dalam menghitung lebih banyak atau lebih sedikitnya antara jumlah terjemah atau tafsir dengan jumlah kalimat al-Qur'an adalah dengan standar jumlah khot (tulisan) utsmani pada mushaf atau dengan kaidah khot pada tafsir. Dan banyak sedikitnya kalimat Mushaf al-Qur'an dengan tafsir itu menjadi pertimbangan dalam hukum boleh tidaknya membawa mushaf tersebut. Sedangkan dalam masalah hukum menyentuh mushaf tersebut yang menjadi standar adalah lembaran mushaf yang disentuhnya, maka apabila pada lembaran tersebut lebih banyak tafsirnya maka boleh menyentuhnya, apabila sama atau lebih sedikit tafsirnya maka tidak boleh. 


والله أعلم بالصواب

 و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

 PENANYA

Nama : Rummanah
Alamat : Kedungdung Sampang Madura
_______________________

MUSYAWWIRIN :

Member Group Telegram Tanya Jawab Hukum. 

PENGURUS :

Ketua : Ust. Suhaimi Qusyairi
Wakil : Ust. Zainullah Al-Faqih
Sekretaris : Ust. Sholihin
Bendahara : Ust. Syihabuddin

TIM AHLI :

Kordinator Soal : Ust. Qomaruddin
Deskripsi masalah : Ust. Taufik Hidayat
Moderator : Ust. Zainullah Al-Faqih
Perumus : Ust. Asep Jamaluddin, Ust. Anwar Sadad, Ust. Zainul Qudsiy
Muharrir : Ust. Mahmulul Huda,
Editor : Hosiyanto Ilyas
Terjemah Ibarot : Ust. Robit Subhan

PENASEHAT :

Habib Abdullah bin Idrus bin Agil
Gus Abd. Qodir

LINK GROUP TANYA JAWAB HUKUM :
https://t.me/joinchat/ER-KDnY2TDI7UInw

____________________________

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Group BM Nusantara (Tanya Jawab Hukum Online)

Hukum Anak Zina Lahir 6 Bulan Setelah Akad Nikah Apakah Bernasab Pada Yang Menikai Ibunya ?

Hukum Menjima' Istri Sebelum Mandi Besar ?