Hukum Belajar Ilmu Hakikat
PERTANYAAN:
Bagaimana hukum mempelajari ilmu syariat, tarekat, dan hakikat?
JAWABAN:
Hukum mempelajari yang diwajibkan adalah ilmu syariat dengan kewajiban fardlu ‘ain yaitu ilmu yang menjadikan ibadah menjadi sah, ilmu yang mengesahkan aqidah, dan ilmu yang menjadikan hati bersih.
REFERENSI:
سراج الطالبين، الجزء ١ الصحفة ٨٣-١٠٣
فاعلم أن العلوم التي طلبها فرض على الجملة ثلاثة : علم التوحيد ، وعلم السر أعني به ما يتعلق بالقلب ومساعيه ، وعلم الشريعة ٠الى ان قال٠٠
Artinya: Maka ketahuilah bahwasanya beberapa ilmu yang fardhu mencarinya secara global itu ada 3 : ilmu tauhid, ilmu sirri (yang saya kehendaki) ilmu ilmu yang berkaitan dengan hati dan beberapa jalan hati) dan ilmu syariat,
وأما ما يتعين من علم الشريعة فكل ما يتعين عليك فرض فعله وجب عليك معرفته لتؤديه كالطهارة والصلاة والصوم . وأما الحج والزكاة والجهاد ، فإن تعين عليك فرضه وجب عليك علمه لتؤديه وإلا فلا ، فهذا حد ما يلزم العبد تحصيله بين العلم لا محالة ، وتعين فرضه بحيث لا بد لك من ذلك٠
Sedangkan ilmu-ilmu syariat yang menjadi fardhu ain adalah setiap ilmu yang menjadi fardhu atas mu melakukannya, maka wajib bagimu untuk mengetahuinya, agar kamu bisa melaksanakannya, seperti bersuci, sholat, dan puasa, sedangkan haji, zakat, dan jihad apabila menjadi fardhu atas mu melakukannya, maka wajib bagi mu untuk mengetahuinya agar kamu bisa melaksanakannya, apa bila tidak fardhu bagi mu maka tidak wajib mengetahuinya, maka hal inilah batasan sesuatu yang harus dihasilkan oleh seorang hamba, tidak ada tempat untuk menghindar, dan menjadi fardhu ain dengan sekira hal itu harus untuk mu.
فيض القدير، الجزء ١ الصحفة ٥٤٢
٠(فإن طلب العلم فريضة على كل مسلم) مكلف وهو العلم الذي لا يقدر المكلف بالجهل به كمعرفة الصانع وما يجب له وما يستحيل عليه ومعرفة رسله وكيفية الفروض العينية والمراد بالمعرفة الاعتقاد الجازم لا على طريق المتكلمين من أحكام الحج والاستعداد لدفع الشبه فإنه فرض كفاية وكذا القيام بعلوم الشرع من تفسير وحديث وفقه وأصول وعلوم العربية فتعلم ذلك على كل مسلم مكلف حر ذكر غير بليد فرض كفاية وتعلم الزائد مندوب كتعلم النوافل للعبادة
Artinya : (maka sesungguhnya mencari ilmu itu sangat diwajibkan atas semua orang Islam) yang mukallaf, ilmu itu adalah ilmu yang tidak mampu seorang mukallaf untuk bodoh dengan ilmu tersebut, seperti mengetahui sang pencipta, hal yang harus ada bagi pencipta, hal yang mustahil atasnya, mengetahui beberapa utusannya, dan cara-cara beberapa fardhu ain. Yang dikehendaki dengan mengetahui adalah keyakinan yang kuat tidak atas jalannya Ulama' tauhid, berupa beberapa hukumnya haji mempersiapkan untuk membantah syubhat-syubhat, karena hal itu fardhu kifayah, begitu juga mencari beberapa ilmu syariat seperti ilmu tafsir, ilmu hadits, ilmu fiqih, ilmu usul, dan ilmu bahasa Arab, maka belajar semua itu atas orang Islam, mukallaf, merdeka, Laki-laki, tidak bodoh itu fardhu kifayah, dan mempelajari hal yang lebih itu sunah seperti mempelajari beberapa kesunahan untuk ibadah.
الموسوعة الفقهية الكويتية، الجزء ١٣ الصحفة ٦
Artinya : a. Belajar Belajar ilmu itu terdapat beberapa hukum yang akan datang : terkadang belajar ilmu itu fardhu ain, yakni mempelajari apa-apa yang harus darinya untuk orang Islam, guna menegakkan Agamanya, dan memurnikan pekerjaannya untuk Allah SWT, atau bergaul dengan para Hamba-hamba Allah SWT, maka benar-benar fardhu atas setiap Laki-laki atau Perempuan yang mukallaf (setelah mempelajari beberapa ilmu usuluddin yang membuat sah aqidahnya) untuk mempelajari apa-apa yang membuat sah beberapa ibadah, dan muamalahnya berupa wudhu, mandi wajib, sholat, puasa, hukum hukum zakat, haji bagi yang wajib atasnya, memurnikan niat dalam beberapa ibadah untuk Allah SWT. Dan wajib mempelajari hukum-hukum jual beli atas pedagang, supaya terjaga dari beberapa syubhat-syubhat dan kemakruhan dalam segala muamalah, begitu juga atas para pekerja, dan pada setiap orang yang disibukkan dengan sesuatu diwajibkan atasnya mempelajari hukum sesuatu tadi agar terjaga dari keharaman.
تعليم المتعلم، الصحفة ٤
قوله: (لايفترض على كل مسلم، طلب كل علم وإنما يفترض عليه طلب علم الحال) وهو علم أصول الدين وعلم الفقه والمراد من الحال ههنا الأمر العارض للإنسان من الكفر والايمان والصلاة والزكاة والصوم وغيرها من الاحوال لا الحال المقابل للمستقبل٠
(Tidak menjadi fardhu atas setiap orang Islam mencari ilmu, yang menjadi fardhu atas setiap orang Islam adalah mencari ilmu hal) yakni ilmu tauhid, ilmu fiqih, yang dikehendaki dengan ilmu hal dalam pembahasan ini adalah suatu hal yang baru bagi Manusia, berupa kufur, iman, sholat, zakat, puasa, dll dari beberapa kondisi, bukan kondisi yang akan datang.
والله أعلم بالصواب
و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
PENANYA
MUSYAWWIRIN :
Member Group WA Tanya Jawab Hukum.
PENGURUS :
Ketua : Ust. Zainullah Al-Faqih
Wakil : Ust. Suhaimi Qusyairi
Sekretaris : Ust. Sholihin
Bendahara : Ust. Syihabuddin
TIM AHLI :
Kordinator Soal : Ust. Qomaruddin
Deskripsi masalah : Ust. Taufik Hidayat
Moderator : Ust. Zainullah Al-Faqih
Perumus : Ust. Asep Jamaluddin, Ust. Anwar Sadad, Ust. Zainul Qudsiy
Muharrir : Ust. Mahmulul Huda,
Editor : Hosiyanto Ilyas
Terjemah Ibarot : Ust. Robit Subhan, Ust. Abd. Lathif
PENASEHAT :
Habib Abdullah bin Idrus bin Agil
Gus Abd. Qodir
LINK GROUP TANYA JAWAB HUKUM :
https://t.me/joinchat/ER-KDnY2TDI7UInw
______________________________
Komentar
Posting Komentar