Hukum tidak Shalat Jumat karena Jama'ah Dibatasi Oleh Pemerintah


HASIL KAJIAN BM NUSANTARA 
(Tanya Jawab Hukum Online)

 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

DESKRIPSI:

Badrun (nama samaran) merantau ke Negeri Jiran (Malaysia) demi mencari nafkah untuk Istri dan Anak-anaknya. Meskipun hidup di Daerah Perantauan, Dia tidak pernah meninggalkan Sholat Jum'at. Namun pada saat Pandemi Covid-19, Pemerintah disana membatasi jumlah Jama'ah yang boleh Sholat Jum'at di Masjid. Hal ini berlaku bagi semua Wilayah Malaysia, baik yang Zona merah maupun bukan. Bahkan apabila ada yang melanggar aturan ini, maka akan dikenakan denda sekitar 1000 Ringgit.

Hal ini juga berlaku bagi Masjid yang digunakan Jum'atan oleh Badrun. Masjid tersebut hanya memperbolehkan 52 (Lima Puluh Dua) Jama'ah yang boleh Sholat Jum'at. Dan jumlah tersebut diprioritaskan untuk penduduk Asli disekitar Masjid. Dan juga dalam Sholat 5 Waktu, hanya dibatasi 12 Orang yang boleh berjema'ah.

PERTANYAAN:

Bagaimana hukumnya tidak Sholat Jum'at karena Jama'ah dibatasi seperti Deskripsi diatas?

JAWABAN:

Hukum tidak melaksanakan Sholat Jum'at karena jama'ah dibatasi sebagaimana deskripsi adalah boleh karena ;

a) Taat kepada Pemerintah adalah wajib meskipun secara dhohirnya saja. Dan ini menurut Imam Ibnu Hajar.

b) Dianggap udzur Syar'i karena dapat menyebabkan hilangnya harta sebab terkena denda. Taat kepada Pemerintah dalam masalah ini adalah tidak wajib baik secara dhair dan bathin sebab meyalahi kepada syariat. Dan ini menurut Imam Romli.

REFERENSI:

التشريع الجنائي، الجزء ١ الصحفة ١٨١

تعتبر القوانين والقرارات واللوائح مملكة التشريع الإسلام لأن الشريعة تعطي لأولي الأمر حق التشريع فيما يمس مصلحة الأفراد ومصلحة الجماعة بالنفع فللسلطة التشريعية في أي بلد الإسلامي إن تعاقب على أي فعل مباح إذا اقتضت المصلحة العامة ذلك٠ إلى أن قال- القوانين والقرارات واللوائح التي تصدرها السلطة التشريعية تكون نافذة واجبة الطاعة شرعا بشرط أن لا يكون فيها يخالف نصوص الشريعة الصريحة أو يخرج على مبادئها العامة وروح التشريع فيها وإلا فهي باطلة بطلانا مطلقا. اهـ٠

Artinya : Undang-undang keputusan dan program Pemerintah dianggap sebagai program penyempurna Syari’at Islam karena Syari’at memberikan hak kepada Pemerintah untuk membuat undang-undang yang menyentuh kemaslahatan dan memberikan manfaat kepada individu dan kelompok. Kekuasaan perundang-undang dalam Negeri Islam manapun diperbolehkan untuk memberikan sanksi hukum terhadap perbuatan mubah (yang dilakukan Masyarakat), ketika kemaslahatan umum menuntut demikian. sampai pada perkataan. Undang-undang, keputusan pemerintah maupun program yang dikeluarkan kekuasaan perundangan, merupakan hal berlaku dan wajib ditaati secara Syar’i dengan syarat tidak bertentanggan dengan nash-nash yang jelas, prinsip-prinsip umum dan subtansi Syari’at. Apabila bertentangan dengan hal-hal yang disebutkan terakhir, maka undang-undang keputusan dan program Pemerintah tersebut batal.


بغية المسترشدين، الصحفة ٩١ دار الفكر

مسألة ك يجب امتثال أمر الإمام فى كل ما له فيه ولاية كدفع زكاة المال الظاهر

Artinya : Persoalan. Wajib melaksanakan perintah Imam dalam setiap perkara yang ada dibawah wilayah wewenang Imam semisal membayar zakat mal yang jelas.

فإن لم تكن له فيه ولاية وهو من الحقوق الواجبة أو المندوبة جاز الدفع إليه والاستقلال بصرفه فى مصارفه

Maka apabila dalam suatu perkara Imam tidak mempunyai wewenang, sedangkan perkara tersebut berupa hak-hak yang bersifat wajib ataupun sunnah, maka boleh menyerahkannya pada Imam atau mentasorrufkannya sendiri sesuai sasarannya.

وإن كان المأمور به مباحا أو مكروها أو حراما لم يجب امتثال أمره فيه كما قاله م ر

Apabila perkara yang diperintahkan berupa sesuatu yang mubah atau makruh, atau harom,  maka tidak wajib melaksanakan perintah Imam tersebut, sebagaimana pendapat Imam Romli.

وتردد فيه فى التحفة ثم مال إلى الوجوب فى كل ما أمر به الإمام ولو محرما لكن ظاهرا فقط٠ وما عداه إن كان فيه مصلحة عامة وجب ظاهرا وباطنا وإلا فظاهرا فقط أيضا

Adapun Imam Ibnu Hajar dalam kitab Tuhfatul Muhtaj masih tarik ulur dalam masalah tersebut, namun kemudian beliau lebih condong kepada pendapat yang menyatakan wajib mentaati semua peraturan Imam meskipun dalam perkara haram, hanya pada dhohirnya saja. Adapun selain perkara yang harom, apabila disitu membawa kemaslahatan untuk umum, maka wajib mentaatinya secara dhohir maupun batin. Namun apabila tidak mengandung kemaslahatan umum, maka hanya wajib taat secara dohir saja.

والعبرة فى المندوب والمباح بعقيدة المأمور

Adapun yang menjadi patokan dalam perkara yang sunnah maupun mudah adalah berdasar keyakinan orang yang diperintah (rakyat / bawahan).

ومعنى قولهم ظاهرا أنه لا يأثم بعدم الامتثال ومعنى باطنا أنه يأثم اهـ

Adapun yang dimaksud taat secara dhohir adalah bahwasanya orang tersebut tidak berdosa apabila tidak melaksanakan perintah Imam. Adapun yang dimaksud taat secara batin adalah bahwasanya orang tersebut berdosa apabila tidak melaksanakan perintah Imam.

والحاصل أنه تجب طاعة الإمام فيما أمر به ظاهراً وباطناً مما ليس بحرام أو مكروه

Kesimpulannya adalah bahwasanya wajib taat kepada Imam, dalam apa yang diperintahkannya, baik secara dhohir maupun batin apabila perkara tersebut tidak berupa perkara harom maupun makruh.

تحفة المحتاج في شرح المنهاج وحواشي الشرواني والعبادي، الجزء ٣ الصحفة ٧١

نَعَمْ يُؤَيِّدُ مَا بَحَثَهُ قَوْلُهُمْ تَجِبُ طَاعَةُ الْإِمَامِ فِي أَمْرِهِ وَنَهْيِهِ مَا لَمْ يُخَالِفْ الشَّرْعَ أَيْ بِأَنْ لَمْ يَأْمُرْ بِمُحَرَّمٍ وَهُوَ هُنَا لَمْ يُخَالِفْهُ؛ لِأَنَّهُ إنَّمَا أَمَرَ بِمَا نَدَبَ إلَيْهِ الشَّرْعُ

Artinya : Memang benar demikian, namun ada pendapat yang menguatkan pendapat Musonnif yakni pendapat para Ulama' yang menyatakan : Wajib taat kepada perintah dan larangan Imam selama hal tersebut tidak bertentangan dengan syara',  misalnya : Imam tidak memerintahkan sesuatu yang haram, inilah yang dimaksud dengan tidak bertentangan dengan syara', karena Imam disini hanya memerintahkan perkara yang dianjurkan oleh syara'.

الموسوعة الفقهية الكويتية، الجزء ٢٥ الصحفة ٨٣

مِمَّا تَسْقُطُ بِهِ صَلاَةُ الْجَمَاعَةِ وَالْجُمُعَةِ الْحَبْسُ وَالْمَرَضُ الَّذِي يَشُقُّ مَعَهُ الْحُضُورُ، وَإِذَا خَافَ ضَرَرًا فِي نَفْسِهِ أَوْ مَالِهِ أَوْ عِرْضِهِ

Artinya : Diantara perkara yang menggugurkan sholat jama'ah dan sholat jum'ah diantaranya adalah : menjadi tahanan dan sakit yang menjadikan sulit untuk menghadiri Juma'atan, atau khawatir terhadap hal yang bisa membahayakan dirinya, hartanya maupun harga dirinya.


والله أعلم بالصواب

 و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

PENANYA

Nama : Jupri
Alamat : Pengantenan Pamekasan Madura

___________________________

MUSYAWWIRIN :

Member Group Telegram Tanya Jawab Hukum.

PENGURUS :

Ketua : Ust. Zainullah Al-Faqih
Wakil : Ust. Suhaimi Qusyairi
Sekretaris : Ust. Sholihin
Bendahara : Ust. Syihabuddin

TIM AHLI :

Kordinator Soal : Ust. Qomaruddin
Deskripsi masalah : Ust. Taufik Hidayat
Moderator : Ust. Zainullah Al-Faqih
Perumus : Ust. Asep Jamaluddin, Ust. Anwar Sadad, Ust. Zainul Qudsiy
Muharrir : Ust. Mahmulul Huda,
Editor : Hosiyanto Ilyas
Terjemah Ibarot : Ust. Robit Subhan, Ust. Abd. Lathif

PENASEHAT :

Habib Abdullah bin Idrus bin Agil
Habib Abdurrahman Al-khirid
Gus Abd. Qodir

LINK GROUP TANYA JAWAB HUKUM :
https://t.me/joinchat/ER-KDnY2TDI7UInw

_____________________________



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Group BM Nusantara (Tanya Jawab Hukum Online)

Hukum Penyembelihan Hewan Dengan Metode Stunning Terlebih Dahulu Halalkah ?

Hukum Menjima' Istri Sebelum Mandi Besar ?