Hukum Menerima Bantuan Pemerintah


 

HASIL KAJIAN BM NUSANTARA

 (Tanya Jawab Hukum Online)

 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

DESKRIPSI:

Pemerintah Negera Kita Indonesia mempunyai hutang kepada BANK Dunia yang jumlahnya Ribuan Triliyun mulai dari Presiden terdahulu sampai sekarang. Dan diantara uang tersebut digunakan untuk kepentingan dan kemaslahatan Rakyatnya. Banyak dari Rakyat yang mendapat atau menerima berbagai bantuan mulai dari bantuan berupa BLT, KIS, Pandemi Covid dll.

PERTANYAAN:

Bagaimana hukum menerima Bantuan dari Pemerintah seperti Deskripsi diatas ?

JAWABAN:

Hukum menerima bantuan dari Pemerintah sebagaimana deskripsi diatas adalah boleh menerimanya dan hukumya halal akan tetapi apabila kebanyakan hartanya haram maka boleh akan tetapi hukumnya makruh. Kecuali yang menerima adalah termasuk orang yang tidak berhak atau tidak sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan Pemerintah, maka tidak boleh atau haram menerimanya.

REFERENSI:

المجموع شرح المهذب، الجزء ٩ الصحفة ٣٤٩

قال الغزالي إذا امر السلطان بدفع شئ من  خزانته لإنسان يستحق في بيت المال شيئا وعلم أن الخزانة فيها الحلال والحرام كما هو الغالب في هذه الأزمان والحلال في أيدي سلاطين هذه الأزمان عزيز أو معدوم 


Imam ghazali berkata : jika seorang sulthon memerintahkan untuk membagikan sesuatu dari dalam gudang/kasnya kepada seseorang yang memiliki hak di baitul mal, dan ternyata orang tersebut tahu di dalam gudang itu ada yang halal dan haram seperti yang marak di zaman ini, sedangkan harta yang halal yang dimiliki sulthon zaman ini sudah jarang atau bahkan tidak ada.


وإذا كان محتملا كونه من الحلال أو كونه من الحرام فقد قال قوم يجوز أخذه ما لم يتيقن أنه حر وقال آخرون لا يجوز حتى يتحقق أنه حلا قال وكلاهما إسرا


Jika ada kemungkinan bahwa barang tersebut dari yang halal atau dari yang haram, maka satu kaum dari para Ulama' membolehkan menerima pemberian sulthon tersebut selama tidak diyakini dari yang haram. Sebagian Ulama' yang lain berpendapat : tidak boleh diterima sampai benar-benar nyata barang tersebut dari yang halal. Berkata Imam Al-Ghazali : kedua pendapat tersebut berlebihan.


والأعدل أنه إن كان الأكثر حراما حرم وإن كان حلالا ففيه توقف هذا كلام الغزالي وهو جار على اختياره أنه إذا كان المختلط أكثره حراما حرم الأخذ م وقد قدمنا أن المشهور أنه مكروه وليس بحرام وهكذا مثال خزانةالسلطان يكون مكروه


Dan pendapat yang tengah-tengah : jika kebanyakan hartanya adalah haram maka haram diterima, jika sebaliknya maka dimauqufkan atau ditangguhkan, ini pendapat Imam Ghazali, dan pendapat bersandar atas ikhtiyarnya bahwasanya jika yang bercampur kebanyakan haramnya, maka haram diterima. an sudah saya paparkan di depan bahwasanya qoul yang masyhur : makruh dan bukan haram, dan begitu juga perumpamaan gudang atau kas sulthon hukum menerimanya adalah makruh.


 قال الغزالي واحتج  من جوزه بأن جماعة من الصحابة والتابعين ومن بعدهم أخذوا من السلاطين الظلمة ونوابهم الظلمة منهم أبو هريرة وأبو سعيد الخدري وأبو أيوب وزيد بن ثابت وجرير بن عبد الله وابن عمر وابن عباس وأنس والمسور ابن مخرمة والحسن البصري والشعبي وإبراهيم النخعي وابن أبي ليلى والشافعي وأخذ ابن عمر من الحجاج والشافعي من هرون الرشيد وأخذ مالك من الخلفاء أموالا كثيرة وإنما ترك من ترك منهم الأخذ تورعا


Imam Ghazali berkata : adapun hujjah para Ulama' yang membolehkan menerima karena segolongan dari para Sahabat dan Tabi'in dan golongan setelah mereka menerima pemberian dari sulthon dan wakil-wakilnya yang sama-sama dzolim, diantaranya. Sahabat Ibn Umar menerima pemberian dari Hajjaj, Imam Syafi'i menerima pemberian dari Harun ar Rasyid, Imam Malik menerima harta yang banyak dari para Khalifah2, dan adapun orang-orang yang tidak menerima itu semata-mata kewaro'an.


والله أعلم بالصواب

 و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

 PENANYA

Nama : Tsaqib

Alamat : Pegantenan Pamekasan Madura

___________________________

MUSYAWWIRIN :

Member Group Telegram Tanya Jawab Hukum. 

PENGURUS :

Ketua : Ust. Zainullah Al-Faqih

Wakil : Ust. Suhaimi Qusyairi

Sekretaris : Ust. Sholihin

Bendahara : Ust. Syihabuddin

TIM AHLI :

Kordinator Soal : Ust. Qomaruddin

Deskripsi masalah : Ust. Taufik Hidayat

Moderator : Ust. Zainullah Al-Faqih

Perumus : Ust. Asep Jamaluddin, Ust. Anwar Sadad, Ust. Zainul Qudsiy

Muharrir : Ust. Mahmulul Huda,

Editor : Hosiyanto Ilyas

Terjemah Ibarot : Ust. Ahmad Bin Affan

PENASEHAT :

Habib Abdullah bin Idrus bin Agil

Gus Abd. Qodir

LINK GROUP TANYA JAWAB HUKUM :
https://t.me/joinchat/ER-KDnY2TDI7UInw

_______________________________



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Group BM Nusantara (Tanya Jawab Hukum Online)

Hukum Anak Zina Lahir 6 Bulan Setelah Akad Nikah Apakah Bernasab Pada Yang Menikai Ibunya ?

Hukum Menjima' Istri Sebelum Mandi Besar ?