Cara Menghitung Zakat dari Tanaman yang Menggunakan Sistem Borongan ?
HASIL KAJIAN BM NUSANTARA
(Tanya Jawab Hukum Online)
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
DESKRIPSI:
Badrun (nama samaran) merupakan seorang Petani Jeruk yang saat ini Jeruk tersebut sudah masuk masa Panen. Namun Badrun selalu menjual Jeruknya dengan sistem Tebasan atau Borongan saat jeruk masih di pohonnya, sehingga Dia tidak tahu dapat berapa kwintal dari hasil panen jeruknya tersebut. Dan inilah yang menyulitkan Badrun dan membuatnya bingung bagaimana cara mengeluarkan zakat dari hasil panen jeruknya jika dinominalkan uang.
PERTANYAAN:
Bagaimana cara menghitung zakat yang harus dikeluarkan dari tanaman yang wajib dizakati jika penjualannya menggunakan sistem Tebasan atau Borongan?
JAWABAN:
Perhitungan zakat dari sistem borongan - sebagaimana sudah umum pada saat ini - adalah 10% dari jumlah nilai borongan. Dan mengikuti pendapat yang membolehkan zakat menggunakan uang.
REFERENSI:
بغية المسترشدين، الجزء ١ الصحفة ١٩٩
فائدة؛ مذهب أبي حنيفة وجوب الزكاة في كل ما يخرج من الأرض إلا الحطب والقصب والحشيش، ولا يعتبر عنده النصاب ومذهب أحمد تجب فيما يكال أو يوزن ويدخر من القوت ولا بد من النصاب، ومذهب مالك كالشافعي اهـ قلائد٠
Artinya : Faidah hukum Madzhab Abu Hanifah menyatakan wajib mengeluarkan zakat setiap hasil tanaman, kecuali kayu, bambu, ataupun rumput, dan tidak ada pertimbangan nishob. Adapun madzhab Imam Ahmad menyatakan : Setiap hasil panen tanaman yang menjadi makanan pokok, yang ditakar maupun ditimbang serta kuat disimpan, terkena wajib zakat dengan syarat mencapai nishob. Adapun pendapat Madzhab Imam Malik seperti madzhab Imam Syafi'i. (dikutip dari kitab Al-Qola'id)
رحمة الامة، الصحفة ٦٦
باب زكاة النبات اتفقوا على أن النصاب خمسة أوسق والوسق ستون صاعا وأن مقدار الواجب من ذلك العشر إن شرب بالمطر أو من نهر، وإن شرب من نضح أو دولاب أو بماء اشتراه فنصف العشر، والنصاب معتبر في الثمار والزروع إلا عند أبي حنيفة فإنه لا يعتبر بل يجب العشر عنده في الكثير والقليل، وقال القاضي عبد الوهاب: ويقال إنه خالف الإجماع في ذلك
Artinya : Bab Zakat Tanaman. Para Imam Madzhab sepakat bahwa sesungguhnya nisob zakat tanaman adalah 5 wasaq, dan setiap wasaq ialah 60 Sho'. Dan ukuran yang wajib dikeluarkan zakatnya ialah 10%, apabila diairi dengan air hujan atau dialiri dari sungai. Dan apabila diairi dengan mengangkut atau mesin pengambilan Air atau air yang dibeli, maka zakat yang dikeluarkan ialah 5%. Pencapaian nisob menjadi patokan wajib zakat pada Buah-buahan dan pertanian, kecuali menurut Abu Hanifah. Karena menurutnya tidak ada nisob, akan tetapi wajib menzakatinya 10% baik sedikit atau banyak. Qodli Abdul Wahab berkata ; "Dan dikatakan bahwasanya Imam Abu Hanifah pendapatnya berbeda dengan ijma' Ulama' dalam hal tersebut (tidak menentukan batasan nishob)
والله أعلم بالصواب
و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
PENANYA
Nama : M. Kalam Budianto
Alamat : Karas Magetan Jawa Timur
_______________________________
MUSYAWWIRIN :
Member Group Telegram Tanya Jawab Hukum.
PENGURUS :
Ketua : Ust. Zainullah Al-Faqih
Wakil : Ust. Suhaimi Qusyairi
Sekretaris : Ust. Sholihin
Bendahara : Ust. Syihabuddin
TIM AHLI :
Kordinator Soal : Ust. Qomaruddin
Deskripsi masalah : Ust. Taufik Hidayat
Moderator : Ust. Zainullah Al-Faqih
Perumus : Ust. Asep Jamaluddin, Ust. Anwar Sadad, Ust. Zainul Qudsiy
Muharrir : Ust. Mahmulul Huda,
Editor : Hosiyanto Ilyas
Terjemah Ibarot : Ust. Robit Subhan, Ust. Abd. Lathif
PENASEHAT :
Habib Abdullah bin Idrus bin Agil
Gus Abd. Qodir
_________________________________
Komentar
Posting Komentar