Apakah Taubatnya Seorang Perampok Diterima Oleh Allah Sedangkan Ia Penuh Dengan Dosa-dosa Besar ?


HASIL KAJIAN BM NUSANTARA 
(Tanya Jawab Hukum Online)

 السلام عليكم و رحمة الله وبركاته

DESKRIPSI:

Marcel (nama samaran) dulunya seorang preman yang kerjaannya mencuri, memerkosa, merampok, mabok, berjudi dll. Suatu ketika Marcel merampok harta Rosyid. Dan Rosyid pun yang pernah dirampok, setahun yang lalu sudah meninggal dunia. Saat inipun Marcel dapat hidayah sehingga akhirnya insyaf dan bertaubat.

PERTANYAAN:

Apakah taubatnya Marcel diterima oleh Allah SWT, sedangkan Ia penuh dengan dosa-dosa besar?

JAWABAN:

Taubat Marcel akan diterima oleh Allah SWT, apabila Dia melepaskan diri dari kemaksiatan, menyesal dan tidak akan melakukan atau mengulangi kembali.

Adapun dosa yang berhubungan dengan Manusia selain syarat diatas diataranya harus mengembalikan atau meminta halalnya benda yang diambil kepada orang yang didholimi, atau bersedekah atas namanya ketika sudah meninggal.

REFERENSI:


المجموع شرح المهذب، الجزء ٢٠  الصحفة ٢٣٦

التوبة توبتان، توبة في الباطن وتوبة في الظاهر فأما التوبة في الباطن فهى ما بينه وبين الله عزوجل، فينظر في المعصية فإن لم يتعلق بها مظلمة لآدمي ولا حد لله تعالى كالاستمتاع بالاجنبية فيما دون الفرج فالتوبة منها أن يقلع  عنها ويندم على ما فعل ويعزم على أن لا يعود إلى مثلها 



Artinya : Taubat itu ada 2 yaitu taubat bathin dan taubat dhohir. Adapun taubat batin itu hal urusan Dia dengan Allah SWT, maka dilihat bagaimana bentuk maksiatnya. Apabila maksiat tersebut tidak berhubungan dengan hak-hak orang lain atau tidak berhubungan dengan Hukum Had, contohnya mencari kesenangan dengan Perempuan bukan mahram pada selain Farji (melihat, mencium, meraba dll), maka taubat dari maksiat model seperti ini caranya adalah dengan meninggalkan maksiat tersebut, serta menyesal melakukan maksiat dan tidak melakukan maksiat itu lagi.

وإن تعلق بها حق آدمى فالتوبة منها أن يقلع عنها ويندم على ما فعل ويعزم على أن لا يعود إلى مثلها وأن يبرأ من حق الآدمى اما أن يؤديه أو يسأله حتىي برئه منه٠ الي ان قال- وان لم يقدر على صاحب الحق نوى أنه ان قدر أوفاه حقه


Apabila maksiat itu berhubungan dengan hak-hak orang lain, maka cara taubatnya adalah dengan meninggalkan maksiat tersebut, serta menyesal melakukan maksiat dan tidak melakukan maksiat itu lagi, dan memenuhi hak-hak orang lain tersebut baik dengan mengembalikan atau  melunasi (jika berkaitan harta benda seperti mencuri dll) atau dengan meminta maaf atau memohon untuk dibebaskan dari tanggungan tersebut. sampai pada perkataan. Dan apabila dia tidak atau belum mampu, maka bagi orang yang niat untuk benar-benar bertaubat, maka Dia harus punya niatan untuk melunasi atau  mengembalikan hak-hak orang lain tersebut ketika dia mampu.


حاشية الجمل، الجزء ٥ الصحفة ٣٨٨

قَالَ الزَّرْكَشِيُّ ثُمَّ رَأَيْت فِي مِنْهَاجِ الْعَابِدِينَ لِلْغَزَالِيِّ أَنَّ الذُّنُوبَ الَّتِي بَيْنَ الْعِبَادِ إمَّا فِي الْمَالِ فَيَجِبُ رَدُّهُ عِنْدَ الْمُكْنَةِ، فَإِنْ عَجَزَ لِفَقْرٍ اسْتَحَلَّهُ، فَإِنْ عَجَزَ عَنْ اسْتِحْلَالِهِ لِغَيْبَتِهِ أَوْ مَوْتِهِ وَأَمْكَنَ التَّصَدُّقُ عَنْهُ فَعَلَهُ وَإِلَّا فَلْيُكْثِرْ مِنْ الْحَسَنَاتِ وَيَرْجِعْ إلَى اللَّهِ تَعَالَى وَيَتَضَرَّعْ إلَيْهِ فِي أَنْ يُرْضِيَهُ عَنْهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Artinya : Imam Zarkasyi berkata; "Kemudian Aku lihat dalam keterangan kitab Minhajul Abidin karya al-Ghozali terdapat penjelasan bahwa dosa yang berkaitan dengan orang lain adakalanya berupa harta, maka Dia wajib mengembalikannya jika itu memungkinkan, apabila tidak mampu karena fakir misalnya, maka Dia harus minta halalnya kepada pemiliknya, apabila tidak mampu meminta halalnya karena orang tersebut (yang didlolimi) pergi entah kemana atau telah meninggal, maka Dia bersedekah atas nama orang tersebut, maka apabila masih juga tidak mampu, hendaknya Dia memperbanyak berbuat baik, dan kembali kepada Allah SWT serta memperbanyak ibadah agar Dia diridloi besok di hari kiamat.


  والله أعلم بالصواب

  و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

 PENANYA

Nama : Rosyidi
Alamat : Kedemangan Probolinggo Jawa Timur
___________________________

MUSYAWWIRIN :

Member Group Telegram Tanya Jawab Hukum. 

PENASEHAT :

Habib Abdullah bin Idrus bin Agil (Tumpang Malang Jawa Timur)
Habib Abdurrahman Al-Khirid (Kota Sampang Madura)

PENGURUS :

Ketua : Ust. Suhaimi Qusyairi (Ketapang Sampang Madura)
Wakil : Ust. Zainullah Al-Faqih (Umbul Sari Jember Jawa Timur)
Sekretaris : Ust. Moh. Kholil Abdul Karim (Karas Magetan Jawa Timur)
Bendahara : Ust. Syihabuddin (Balung Jember Jawa Timur)

TIM AHLI :

Kordinator Soal : Ust. Qomaruddin (Batu Licin Kalimantan Selatan)
Deskripsi masalah : Ust. Taufik Hidayat (Pegantenan Pamekasan Madura)
Moderator : Ust. Jefri Ardian Syah (Sokobanah Sampang Madura)
Perumus + Muharrir : Ust. Mahmulul Huda (Bangsal Jember Jawa Timur)
Editor : Hosiyanto Ilyas (Jrengik Sampang Madura)
Terjemah Ibarot : Ust. Robit Subhan (Balung Jember Jawa Timur)

LINK GROUP TANYA JAWAB HUKUM :
https://t.me/joinchat/ER-KDnY2TDI7UInw 
___________________________

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Group BM Nusantara (Tanya Jawab Hukum Online)

Hukum Penyembelihan Hewan Dengan Metode Stunning Terlebih Dahulu Halalkah ?

Hukum Menjima' Istri Sebelum Mandi Besar ?