Hukum Modal Dagang Hasil Hutang Wajibkah untuk Mengeluarkan Zakat


HASIL KAJIAN BM NUSANTARA 
(Tanya Jawab Hukum Online)

 السلام عليكم و رحمة الله وبركاته

DESKRIPSI:

Andi (nama samaran) adalah seorang pedagang Furnitur, seperti Bufet, Lemari, Dipan, spring bed dll. Dia mendapat modal usaha dari hutang sebesar 100 juta. Andi menjadi pedagang Furnitur sejak awal bulan Januari 1 tahun yang lalu, dan sampai saat ini hutang modalnya belum lunas. Disamping itu juga, akibat pandemi ini dagangannya macet.

PERTANYAAN:

Apakah seseorang yang modalnya berdagangnya dari hutang masih terkena kewajiban zakat?

JAWABAN:

Tetap wajib dikeluarkan zakatnya apabila sudah memenuhi syarat dan wajib zakat diantaranya sudah satu nisab dan genap satu tahun. Dan walaupun seandainya memiliki hutang, karena menurut Qoul Jadid hutang tidak mencegah kewajiban zakat.

REFERENSI:

فتح المعين بشرح قرة العين بمهمات الدين، الصفحة ٢٤٣

يجب أداءها أي الزكاة وإن كان عليه دين مستغرق حال لله أو لآدمي فلا يمنع الدين وجوب الزكاة في الأظهر٠

Artinya: Wajib mengeluarkan zakat meskipun seseorang mempunyai tanggungan hutang yang menghabiskan harta zakat (misal jika semua barang dagangan nya dibayarkan hutang, maka tidak bersisa) dan sudah jatuh tempo, baik berupa hutang pada Allah SWT atau pada Manusia, maka hutang tidak mencegah wajibnya zakat menurut qoul Azhhar.


الفقه الاسلامي وادلته، الجزء ٢ الصحفة ٧٤٩-٨٥٠

وقال الشافعي في الجديد: الدين الذي يستغرق أموال الزكاة أو ينقص المال عن النصاب لا يمنع وجوب الزكاة، فتجب الزكاة على مالك المال؛ لأن الزكاة تتعلق بالعين، والدين يتعلق بالذمة، فلا يمنع أحدهما الآخر كالدين وأرش الجناية

Artinya: Imam Syafi'i dalam qoul jadidnya berkata: "Hutang yang menghabiskan harta zakat, atau mengurangi harta zakat dari nishobnya, itu tidak menghalangi kewajiban zakat, sehingga zakat itu masih wajib dibayar oleh pemilik harta tersebut. Mengapa demikian ? Alasannya karena zakat itu berhubungan dengan bendanya, sedangkan hutang berhubungan dengan tanggungan, maka salah satunya tidak bisa menggugurkan yang lain, hal ini mirip dengan masalah hutang dan ganti rugi perbuatan kriminal.


بلغة الطلاب، الصحفة ٢٠٤

مسألة ق : المعتمد ان الدين لا يمنع وجوب الزكاة سواء في ذلك الداءن او المدين ولذلك يجب على المقترض اداء زكاة ما بيده من الأموال التجارية اذا استكملت شروطها وان كان استدانها٠

Artinya: Permasalahan. Menurut qoul Mu'tamad (pendapat yang kuat), bahwasanya hutang tidak menggugurkan kewajiban zakat, baik pemberi hutang maupun penghutang. Karena itulah wajib pagi penghutang membayar zakat harta dagangannya apabila sudah memenuhi syarat, meskipun harta dagangan tersebut diperoleh dari hutang.

مسألة ق : يجب على المدين إخراج زكاة ما بيده من الديون اذا حال عليها الحول وبلغت النصاب واما على دائنه ففيه تفصيل فإن كان دينه ماشية او غير لازم كمال كتابة فلا زكاة عليه وان كان عرضا او نقدا فيفصل ايضا فان كان دينه حالا ابتداء او انتهاء اي بحلول الأجل وتيسر أخذه وجبت زكاته في الحال وإن تعذر أخذه لإعسار أو غيره او كان الدين مؤجلا فحكمه كالمال المغصوب فلا تجب تزكيته حتى يعود اليه فاذا عاد عليه زكاه للأحوال الماضية٠

Bagi penghutang wajib membayar zakat harta yang dihutangnya, ketika sudah mencapai masa satu tahun (haul) dan mencapai nishob. Adapun bagi orang yang menghutangi diperinci sebagai berikut : Apabila piutang (harta yang dihutangkan) berupa hewan ternak atau tidak tetap misalnya harta yang berupa sertifikat maka tidak wajib zakat. Apabila piutang berupa barang dagangan atau berupa emas perak maka diperinci : Jika berupa barang cash dan mudah untuk diambil (dicabut) maka wajib membayar zakatnya saat jatuh tempo. Jika berupa barang yang sulit untuk diambil atau barang tersebut dihutangkan secara kredit maka hukumnya seperti harta yang dighosob, maka barang tersebut tidak wajib dizakati sebelum kembali kepadanya, namun apabila sudah kembali kepadanya, maka Dia wajib menzakatinya.


والله أعلم بالصواب

 و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

 PENANYA

Nama : Anshori
Alamat : Balung Jember Jawa Timur
_______________________________

MUSYAWWIRIN :

Member Group WhatsApp Tanya Jawab Hukum.

PENGURUS :

Ketua : Ust. Zainullah Al-Faqih
Wakil : Ust. Suhaimi Qusyairi
Sekretaris : Ust. Sholihin
Bendahara : Ust. Syihabuddin

TIM AHLI :

Kordinator Soal : Ust. Qomaruddin
Deskripsi masalah : Ust. Taufik Hidayat
Moderator : Ust. Zainullah Al-Faqih
Perumus : Ust. Asep Jamaluddin, Ust. Anwar Sadad, Ust. Zainul Qudsiy
Muharrir : Ust. Mahmulul Huda,
Editor : Ust. Hosiyanto Ilyas
Terjemah Ibarot : Ust. Robit Subhan, Ust. Abd. Lathif

PENASEHAT :

Habib Abdullah bin Idrus bin Agil
Gus Abd. Qodir
_________________________

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Group BM Nusantara (Tanya Jawab Hukum Online)

Hukum Penyembelihan Hewan Dengan Metode Stunning Terlebih Dahulu Halalkah ?

Hukum Menjima' Istri Sebelum Mandi Besar ?