Hukum Mencintai Durriyah Nabi


HASIL KAJIAN BM NUSANTARA 
(Tanya Jawab Hukum Online)

 السلام عليكم و رحمة الله وبركاته

DESKRIPSI:

Sopo dan Jarwo (nama samaran) suatu malam mempunyai tugas menjaga keamanan di Desanya. Saat keduanya sedang duduk di Poskamling, lalu Sopo memulai pembicaraan terkait Fenomena pada para durriyah Nabi di Medsos dengan mengatakan; "Enaknya menjadi durriyah, karena bisa berbuat semaunya sendiri tanpa takut dosa seperti mencela, memaki, menghina sehingga meskipun banyak yang membencinya, tetapi toh akhirnya tetap saja Habaib tersebut dijamin masuk surga karena keutamaannya sebagai durriyah Nabi yang Ma'shum, masak iya neraka mau nyiksa Ahlil Bait Rasulullah SAW. Sedangkan Saya (Sopo) sendiri sebagai orang Pribumi Jawa Asli, kalau mencuri Ayam saja bisa kekal selamanya didalam Neraka. Makanya Saya iri kepada para durriyah Nabi itu. 

Kemudian Jarwo mengatakan; "Hus jangan berkata seperti itu, Kita yang bodoh ini diam saja. Kita beda dengan para Habaib, Orang Alim saja kalah pangkatnya (keutamaannya) dengan durriyah Nabi, apalagi kita yang bodoh ini. Cuman kita ini wajib mencintai Habaib tanpa tebang pilih. Sudah diam saja, yang penting Kita jaga Desa ini biar aman dari para Maling (Pencuri)!."

PERTANYAAN:

Apakah Kita Wajib mencintai para durriyah Nabi?

JAWABAN:

Wajib bagi Ummat Islam untuk mencintai dan menta'zhimi (mengagungkan atau  memuliakan) para durriyah Nabi (Ahlul bait) meskipun mereka tidak sejalan dengan leluhur mereka yang disucikan.

REFERENSI:

الاجوبة الغالية، الصحفة ١٨٤

س . ما حكم محبة اهل البيت النبوي في دين الاسلام ؟

Artinya: Bagaimana hukumnya mencintai keluarga atau keturunan Rosululloh dalam pandangan Agama Islam?

ج .اعلم انه من المشهور والمعلوم عند الخاص والعام ان محبة اهل البيت النبي وذريته فرض على كافة اهل الاسلام،
وقد ثبت في الآيات القرآنية والسنة النبوية الحث على محبتهم والامر بمودتهم ودرج على ذالك اعلام الصحابة والتابعين وائمة السلف المهتدين٠

Ketahuilah bahwasanya sudah masyhur dan maklum, baik menurut golongan khusus maupun awam bahwa hukum mencintai keluarga dan keturunan Rosululloh wajib bagi semua Muslim. Dan sungguh hal itu telah ditetapkan dalam ayat Al-Quran dan Hadis Nabi yang memotivasi untuk mencintai mereka dan perintah untuk menyayangi mereka, termasuk juga para Ulama' pembesar dari golongan Shohabat, Tabiin dan para Imam Ulama' Salafus Sholih yang mendapat petunjuk.


سنن الترمذي حديث رقم ٣٧٨٦

٣٧٨٦— عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ ، قَالَ: " رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي حَجَّتِهِ يَوْمَ عَرَفَةَ وَهُوَ عَلَى نَاقَتِهِ القَصْوَاءِ يَخْطُبُ ، فَسَمِعْتُهُ يَقُولُ: يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي تَرَكْتُ فِيكُمْ مَا إِنْ أَخَذْتُمْ بِهِ لَنْ تَضِلُّوا: كِتَابَ اللهِ ، وَعِتْرَتِي أَهْلَ بَيْتِي رواه الترمذي٠

Artinya: Dari Jabir bin Abdillah dia berkata: "Aku melihat Rosululloh ﷺ ketika beliau hajji di Hari Arofah, saat itu Beliau duduk diatas Ontanya yang diberi nama Qoswa', beliau berkhutbah, Aku mendengar Beliau bersabda: "Wahai Manusia, sesungguhnya Aku memberikan peninggalan kepada kalian, berupa perkara yang apabila kalian pegang teguh maka kalian tidak akan tersesat, perkara tersebut adalah al-Qur'an dan keturunanku dan keluargaku. (HR. Tirmidzi)


مرقاة المفاتيح شرح مشكاة المصالح، الجزء ٩ الصحفة ٣٩٧٣

وَالْمُرَادُ بِالْأَخْذِ بِهِمُ التَّمَسُّكُ بِمَحَبَّتِهِمْ وَمُحَافَظَةُ حُرْمَتِهِمْ وَالْعَمَلُ بِرِوَايَتِهِمْ وَالِاعْتِمَادُ عَلَى مَقَالَتِهِمْ، وَهُوَ لَا يُنَافِي أَخْذَ السُّنَّةِ مِنْ غَيْرِهِمْ لِقَوْلِهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -: " أَصْحَابِي كَالنُّجُومِ بِأَيِّهِمُ اقْتَدَيْتُمُ اهْتَدَيْتُمْ " وَلِقَوْلِهِ تَعَالَى: {فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ} [النحل: ٤٣]

Artinya : Adapun yang dimaksud dalam Hadist tersebut adalah berpegang teguh dengan cara mencintai mereka, menjaga kemulyaan mereka, mengamalkan apa yang diriwayatkan oleh mereka, dan berpegang teguh / mengikuti pendapat mereka. Hal ini bukan berarti menafikan mengambil hadist dari selain ahlul bait karena Nabi ﷺ bersabda: "Para sahabatku laksana bintang, kalian mengikuti sahabatku yang mana saja niscaya kalian akan mendapat petunjuk". Disamping itu juga karena firman Allah yang menjelaskan: "Maka bertanyalah kalian kepada ahli dzikir (Ulama') apabila kalian tidak tahu. (An-Nahl ayat 43)


وَقَالَ ابْنُ الْمَلَكِ: التَّمَسُّكُ بِالْكِتَابِ الْعَمَلُ بِمَا فِيهِ وَهُوَ الِائْتِمَارُ بِأَوَامِرِ اللَّهِ وَالِانْتِهَاءُ بِنَوَاهِيهِ وَمَعْنَى التَّمَسُّكِ بِالْعِتْرَةِ مَحَبَّتُهُمْ وَالِاهْتِدَاءُ بِهَدْيِهِمْ وَسِيرَتِهِمْ زَادَ السَّيِّدُ جَمَالُ الدِّينِ: إِذَا لَمْ يَكُنْ مُخَالِفًا لِلدِّينِ. قُلْتُ: بِإِطْلَاقِهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - إِشْعَارٌ بِأَنَّ مَنْ يَكُونُ مِنْ عِتْرَتِهِ فِي الْحَقِيقَةِ لَا يَكُونُ هَدْيُهُ سِيرَتُهُ إِلَّا مُطَابِقًا لِلشَّرِيعَةِ وَالطَّرِيقَةِ


Ibnul Malik berkata : "Adapun yang dimaksud berpegang teguh pada kitab adalah mengamalkan isi Al-Qur'an memerintahkan atau melaksanakan apa yang diperintahkan Allah dan melarang atau mencegah apa yang dilarang oleh Allah. Adapun yang dimaksud berpegang teguh pada keluarga dan keturunan Nabi ﷺ adalah mencintai mereka, dan mengikuti petunjuk dan ahlak mereka". Sayyid Jamaluddin menambahkan catatan : "Selagi petunjuk dan tingkah laku mereka tidak melanggar Agama". Aku (Mulla Ali al-Qori) berpendapat dengan pernyataan mutlak (umum) yang disampaikan Rosululloh ﷺ , karena hal itu memberi pengertian bahwasanya barang siapa yang termasuk keturunan Rosulullah ﷺ dalam kenyataannya, petunjuk dan tingkah laku mereka tentunya sesuai dengan syariat dan thoriqoh.


فيض القدير شرح الجامع الصغير، الجزء ٣ الصحفة ٢٠

قال القرطبي: وهذا لوصية وهذا التأكيد العظيم يقتضي وجوب احترام أهله وإبرارهم وتوقيرهم ومحبتهم وجوب الفروض المؤكدة التي لا عذر لأحد في التخلف عنها هذا مع ما علم من خصوصيتهم بالنبي صلى الله عليه وعلى آله وسلم وبأنهم جزء منه فإنهم أصوله التي نشأ عنها وفروعه التي نشأوا عنه كما قال: " فاطمة بضعة مني"٠

Artinya : Imam Qurthubi berkata : "Ini sungguh merupakan wasiat sangat agung yang memberikan yang memberikan pengertian akan wajibnya menghormati keluarga atau keturunan Rosulullah ﷺ berbuat baik kepada mereka dan memulyakan mereka. Dan mencintai mereka merupakan hal yang Fardlu dan sangat dianjurkan yang tidak ada udzur bagi seorangpun meninggalkannya, hal ini beserta apa yang diketahui dari keistimewaan hubungan mereka dengan Rosulullah ﷺ, mereka merupakan bagian dari Rosulullah ﷺ, karena mereka merupakan nenek moyang yang dari mereka Rosulullah ﷺ berasal, maupun karena mereka adalah keturunan yang berasal dari Rosulullah ﷺ, sebagai mana Beliau bersabda ; "Fatimah adalah darah dagingku."


اسعاد الرفيق، الجزء ١١ الصحفة ٢

وتعظيم العلماء والأولياء وأهل البيت ومحبتهم والقيام بحقوقهم وإن وقعت منهم هفوة أو زلة بل وكل من يقول لا إله إلا الله اذ الولي كما قال القشيرى وغيره لا يكون معصوما بل محفوظا ،فلا يصرّ على الذنوب وان حصلت منه هفوة أو هفوات

Artinya: Termasuk mengagungkan syiar Islam adalah mengagungkan Ulama' dan para Wali dan keluarga atau keturunan Rosululloh SAW, mencintai mereka, memberikan hak-hak mereka, meskipun diantara mereka ada yang pernah jatuh ke dalam kesalahan dan kekeliruan, bahkan kita juga harus mengagungkan atau menghormati setiap Muslim. Karena seorang Wali sebagaimana pendapat imam Qusyairi maupun Ulama' lain yang menyatakan: "Orang alim atau Wali bukanlah orang yang ma'shum (dilindungi sehingga tidak pernah berbuat dosa) namun Dia orang yang mahfudz (dijaga dari dari dosa) sehingga Dia tidak terus menerus jatuh dalam perbuatan dosa, meskipun mereka pernah melakukan satu atau beberapa kesalahan.

وقد سئل الجنيد العارف يزني ؟ فأطرق رأسه،ثم رفع وقال،وكان امر الله قدرا مقدورا، فمعنى قول من قال من كان للشرع عليه اعتراض فهو مغرور مخادع اعتراض بالاصرار على الذنوب٠ فا الحاصل انهم محفوظون،وان حصلت منهم هفوة تداركهم الله بالانابة والتوبة سريعا فلا يصيرون على الذنوب

Imam Junaid al-Baghdadi ditanya apakah seorang yang makrifat bisa jatuh dalam perbuatan zina? Imam Junaid menundukkan kepalanya kemudian Dia mengangkat kepalanya seraya menjawab :" Taqdir Allah itu merupakan keputusan yang telah ditentukan". Adapun makna perkataan: "Barang siapa berpaling dari hukum Syariat, maka Dia termasuk orang yang tertipu sekaligus penipu", maksudnya dianggap berpaling dari Agama disebabkan orang tersebut terus menerus melakukan dosa. Kesimpulannya adalah para Ulama' dan para Wali mereka dijaga oleh Allah SWT, dan apabila mereka jatuh dalam kesalahan, maka Allah SWT segera menyelamatkan mereka dengan mengembalikan mereka ke jalan yang benar dan memberikan taubat kepada mereka dengan cepat sehingga mereka tidak terus menerus melakukan dosa.


الشرف المؤبد لآل محمد، الصحفة ١٠٥

وعن سيدي محمد الفاسی قال : " كنت أبغض أشراف المدينة بني حسين لأنه كان يري منهم ما يخالف ظاهره السنة فرأيت فقال لي النبي مناما : يا فلان باسمي مالي أراك تبغض أولادي فقلت : حاشا لله ما أكرههم يا رسول الله ، وإنما كرهت ما رأيت من فعلهم فقال لى مسألة فقهية أليس الولد العاق يلحق بالنسب ؟ قلت بلى يا رسول الله ، قال : هذا ولد عاق ، فلما انتبهت صرت لا ألقى منهم أحدا إلا بالغت في إكرامه

Artinya: Dari Syaikh Muhammad Al-Fasy berkata: "Dahulu aku benci para Syarif Bani Husain di Madinah, sebab tindakan mereka nampak bertentangan dengan ajaran Nabi ﷺ. Kemudian aku bermimpi melihat Baginda Nabi Muhammad ﷺ, Beliau berkata kepadaku : "Wahai Fulan, Demi namaku, kenapa kamu membenci keturunanku..?", Aku menjawab: "Maha suci Allah, Aku tidak membenci mereka Ya Rasulullah, aku hanya membenci perbuatan mereka yang aku lihat", lalu Nabi ﷺ berkata kepadaku: "Apakah permasalahan fiqih?, bukankan jika ada anak yang durhaka maka ia tetap bersambung nasab (dengan leluhurnya)..?", Aku menjawab: "Benar, Wahai Rasulullah", Nabi ﷺ berkata: "Ini adalah anak yang durhaka". Setelah bangun dari tidurku sungguh tidaklah aku bertemu seseorang dari mereka (syarif/habib) kecuali aku berusaha maksimal dalam menghormati mereka.


المنن الكبرى، الصحفة ٤٠٠

ومما من الله به علي محبتي للشرفاء وأهل البيت ولو من قبل الأم فقط ولو كانوا على غير قدم الإستقامة لأنهم بيقين يحبون الله ورسوله صلى الله عليه وسلم ومن أحب الله ورسوله لا يجوز بغضه ولا سبه

Artinya : Diantara anugerah besar dari Allah kepadaku adalah besarnya rasa cintaku kepada para Syarif dan Ahlul bait. Walaupun mereka yang dari jalur ibu saja dan walaupun mereka tidak dalam jalan lurus. Karena mereka pastilah sangat mencintai Alloh dan Rosul-Nya. Dan barang siapa orang yg mencintai Allah dan Rosulnya maka tidak boleh dibenci dan dicaci-maki.


الفصول العلمية والأصول الحكمية، الصحفة ٩٠

وأما من كان من أهل هذا البيت ليس على مثل طرائق أسلافهم الطاهرين، وقد دخل عليهم شيئ من التخليط لغلبة الجهل، فينبغي أيضا أن يعظّموا ويحترموا لقرابتهم من رسول الله الله صلى الله عليه وسلم. ولا يدعوا المتأهل للنصيحة نصحهم وحثّهم على الأخذ بما كان عليه سلفهم الصالح, من العلم والعمل الصالح، والأخلاق الحسنة والسيرالمرضية٠

Artinya : Adapun mereka yang berasal dari keluarga dan keturunan Rasulullah ﷺ yang tidak menempuh jalan leluhur mereka yang disucikan, lalu mencampur adukkan antara yang baik dan yang buruk disebabkan kejahilannya, seyogyanyalah mereka tetap dihormati semata-mata karena kekerabatan mereka dengan Nabi ﷺ. Dan bagi siapa saja yang memiliki keahlian atau kedudukan untuk memberi nasihat, hendaknya tidak segan-segan menasihati dan mendorong mereka untuk kembali menempuh jalan hidup para pendahulu mereka yang saleh-saleh, yang berilmu dan beramal kebajikan, berakhlak terpuji dan berperilaku luhur.

__________________________

Catatan:

CINTAILAH AHLUL BAIT BAGINDA RASULULLOH SAW KARENA DALAM DIRI MEREKA MEWARISI ZATIYAH, NUR DAN SIRR BELIAU

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيّدنَآ مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سَيّدنَآ مُحَمَّدٍ

Baginda Rasululloh Saw bersabda :


تفسير القرآن القرطبي، الجزء ١٦ الصحفة ٢٣

من مات على حب آل محمد مات شهيدا

Artinya : Barang siapa yang wafat didalam kecintaan kepada keluarga Baginda Nabi Muhammad saw, maka dia ditulis wafat sebagai syahid.

ألا ومن مات على حب آل محمد مات مؤمنا مستكمل الإيمان

Ingatlah! Barang siapa yang wafat didalam kecintaan kepada keluarga Baginda Nabi Muhammad saw, dia wafat dalam keadaan iman, yang sempurna keimanan-nya.

ألا ومن مات على حب آل محمد بشره ملك الموت بالجنة ثم منكر ونكير

Ingatlah! Barang siapa yang wafat didalam kecintaan kepada keluarga Baginda Nabi Muhammad saw Malaikat Izroil serta Malaikat Munkar & Nakir memberi kabar gembira kepadanya dengan surga. 

ألا ومن مات على حب آل محمد يزف إلى الجنة كما تزف العروس إلى بيت زوجها

Ingatlah! Barang siapa yang wafat didalam kecintaan pada keluarga Baginda Nabi Muhammad saw, dia akan disambut (diarak)menuju SURGA, sebagaimana disambutnya pengantin ke rumah pasangannya.

ألا ومن مات على حب آل محمد فتح له في قبره بابان إلى الجنة

Ingatlah! Barang siapa yang wafat didalam kecintaan kepada keluarga Baginda Nabi Muhammad saw dibuka untuknya 2 pintu didalam kuburnya untuk menuju surga.

ألا ومن مات على حب آل محمد جعل الله قبره مزار ملائكة الرحمة

Ingatlah! Barang siapa yang wafat atas kecintaan kepada keluarga Baginda Nabi Muhammad saw maka Allah swt akan menjadikan kuburnya sebagai tempat persinggahan malaikat rohmat. 

ألا ومن مات على حب آل محمد مات على السنة والجماعة

Ingatlah! Barang siapa yang wafat didalam kecintaan kepada keluarga Baginda Nabi Muhammad saw, dia wafat didalam lingkup Ahlus Sunnah Wal Jama'ah (cinta Baginda Nabi Muhammad saw, sahabatnya serta para tabi'in).

ألا ومن مات على بغض آل محمد جاء يوم القيامة مكتوبا بين عينيه آيس من رحمة الله

Ingatlah! Barang siapa yang mati didalam kebencian kepada keluarga Baginda Nabi Muhammad saw, kelak datang di hari kiamat, tertulis diantara kedua matanya sebagai orang yang putus asa (sia-sia tidak kan mendapatkan) rohmat ALLOH swt.

ألا ومن مات على بغض آل محمد مات كافرا

Ingatlah! Barang siapa yang mati didalam kebencian kepada keluarga Baginda Nabi Muhammad saw, dikhawatirkan dia MATI dalam keadaan KAFIR.

ألا ومن مات على بغض آل محمد لم يشم رائحة الجنة

Ingatlah! Barang siapa yang mati didalam Kebencian  kepada keluarga Baginda Nabi Muhammad saw, dia tidaklah dapat mencium harum bau surga.


والله أعلم بالصواب

 و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

PENANYA

Nama : Habib Abdullah bin Idrus bin Agil
Alamat : Tumpang Malang Jawa Timur
_______________________________

MUSYAWWIRIN :

Member Group WhatsApp Tanya Jawab Hukum. 


PENGURUS :

Ketua : Ust. Zainullah Al-Faqih
Wakil : Ust. Suhaimi Qusyairi
Sekretaris : Ust. Sholihin
Bendahara : Ust. Syihabuddin


TIM AHLI :

Kordinator Soal : Ust. Qomaruddin
Deskripsi masalah : Ust. Taufik Hidayat
Moderator : Ust. Zainullah Al-Faqih
Perumus : Ust. Asep Jamaluddin, Ust. Anwar Sadad, Ust. Zainul Qudsiy
Muharrir : Ust. Mahmulul Huda,
Editor : Ust. Hosiyanto Ilyas
Terjemah Ibarot : Ust. Robit Subhan, Ust. Abd. Lathif


PENASEHAT :

Habib Abdullah bin Idrus bin Agil
Gus Abd. Qodir
_________________________ 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Group BM Nusantara (Tanya Jawab Hukum Online)

Hukum Penyembelihan Hewan Dengan Metode Stunning Terlebih Dahulu Halalkah ?

Hukum Menjima' Istri Sebelum Mandi Besar ?