Apakah Kemuliaan Seseorang Karena Nasabnya ?



HASIL KAJIAN BM NUSANTARA 
(Tanya Jawab Hukum Online)

 السلام عليكم و رحمة الله وبركاته

DESKRIPSI:

Badrun (nama samaran) merupakan seorang yang masih keturunan Sunan yang ada di Pulau Jawa. Dia merasa bangga dengan status nasab sebagai Golongan Darah Biru tersebut, selalu merasa lebih baik dan meremehkan teman-temannya karena mereka dari Golongan Orang biasa. Padahal semua Manusia merupakan keturunan Nabi Adam As.

Nabi Adam As pun yang notabene diciptakan di Surga, karena melakukan "maksiat" akhirnya dikeluarkan dari Surga, apalagi hanya seorang Badrun yang merasa dirinya Sombong, bagaimana mungkin akan masuk Surga.

PERTANYAAN:

Apakah kemuliaan seseorang karena Nasabnya?

JAWABAN:

Tidak, kemulian seseorang adalah karena ketaqwaannya, kecuali para Habaib yang merupakan ahlul bait / durriyah Rasulullah Saw yang memang mempunyai kemuliaan khusus pada nasabnya.

REFERENSI:

نصائح الدينية، الصحفة ٣٦٣

فالفضل والكرم بالتقوى لا بالنسب

Artinya: Adapun Keutamaan dan kemulyaan adalah disebabkan takwanya, bukan karena nasabnya.


تفسير الألوسي = روح المعاني، الجزء ١٣ الصحفة ٣١٥

والأحاديث في هذا الباب أكثر من أن تحصى. وفي الآية إشارة إلى وجه رد التفاخر بالنسب حيث أفادت أن شرف النسب غير مكتسب وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسانِ إِلَّا ما سَعى [النجم: ٣٩] وأنه لا فرق بين النسيب وغيره من جهة المادة لاتحاد ما خلقا منه، ولا من جهة الفاعل لأنه هو الله تعالى الواحد

Artinya : Hadist-hadist yang membahas hal ini sangat banyak sekali, dalam ayat tersebut terdapat sebuah isyarat penolakan terhadap perilaku saling menyombongkan nasab, dilihat dari sisi bahwa kemuliaan tersebut bukan hasil usahanya (bukan prestasinya sendiri), padahal "Seseorang itu tidak mendapatkan sesuatu kecuali apa yang Dia usahakan". (QS. An-Najm ayat 39). Serta isyarat bahwasanya tidak ada perbedaan antara orang yang memiliki nasab tinggi dengan orang yang nasabnya biasa yakni jika dilihat dari sisi materi asal penciptaan mereka, karena mereka materinya (asalnya) sama, juga dari sisi sama Pencipta-nya yaitu Allah Yang Maha Esa.

فليس للنسب شرف يعول عليه ويكون مدارا للثواب عند الله عز وجل، ولا أحد أكرم من أحد عنده سبحانه إلا بالتقوى وبها تكمل النفس وتتفاضل الأشخاص

Maka tidaklah nasab tersebut memiliki kemulyaan untuk disombongkan, ataupun menjadi sumber pahala dihadapan Allah, dan tidak ada seorangpun yang lebih mulya dihadapan Allah kecuali dengan ketakwaannya.

وهذا لا ينافي كون العرب أشرف من العجم وتفاوت كل من العرب والعجم في الشرف، فقد ذكروا أن الفرس أشرف من النبط، وبنو إسرائيل أفضل من القبط٠

Hal ini tidak menafikan adanya bangsa Arab itu lebih mulya daripada Bangsa Ajam (Non Arab), dan adanya perbedaan tingkatan pada tiap-tiap Bangsa Arab maupun Non Arab dalam hal kemulyaannya. Dan sungguh para Ulama' menyebutkan keterangan bahwa Bangsa Persia itu lebih mulya dari bangsa Nabath dan Bani Isroil itu lebih mulya dari pada bangsa Qibthi.


الاجوبة الغالية، الصحفة ١٩٠

فضائل أهل بيت رسول الله٠

Artinya: Keutamaan Ahlul Bait

س : هل الاتصال به صلى الله عليه وسلم والانتساب إليه من أعظم المفاخر ؟

Apakah bersambungnya keluarga dengan Rosululloh dan bernasab kepada Rosululloh itu termasuk suatu kebanggaan yang agung?

ج : نعم ، الاتصال به صلى الله عليه وسلم والانتساب إليه من أعظم وأشرف المأثر عند ذوي العقول والبصائر ، وأن أصوله وفروعه صلى الله عليه وسلم أشرف الأصول والفروع لاتصال نسبهم بنسبه، وارتباط حسبهم بحسبه٠

Benar, bersambungnya keluarga dengan Rosululloh dan bernasab kepada Rosululloh itu termasuk membawa pengaruh yang sangat agung dan mulya menurut para Ulama' dan Auliya', dan sesungguhnya nenek moyang maupun keturunan merupakan nenek moyang dan keturunan termulya disebabkan bersambungnya nasab mereka dengan Rosululloh, dan sebab keterikatan kedudukan / derajat mereka dengan Rosululloh.

وقد اتفق علماء الله على أن السادة الأشراف أحسن الناس عنصرا من جحمة الآباء والجدود وأنهم متساوون مع غيرهم في الأحكام الشرعية والحدود

Para Ulama' sepakat bahwa sesungguhnya para Sayyid yang mulia merupakan orang-orang yang memiliki unsur terbaik dari jalur para Ayah maupun para Kakek Buyut mereka. Dan Ulama' juga sepakat bahwasanya mereka memiliki kedudukan yang sama seperti orang selain mereka dalam masalah hukum-hukum syara' maupun dan hukum-hukum Had.


  والله أعلم بالصواب

 و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

 PENANYA

Nama : Taufik Hidayat
Alamat : Pegantenan Pamekasan Madura
_______________________________

MUSYAWWIRIN :

Member Group WhatsApp Tanya  Jawab Hukum.

PENGURUS :

Ketua : Ust. Zainullah Al-Faqih
Wakil : Ust. Suhaimi Qusyairi
Sekretaris : Ust. Sholihin
Bendahara : Ust. Syihabuddin

TIM AHLI :

Kordinator Soal : Ust. Qomaruddin
Deskripsi masalah : Ust. Taufik Hidayat
Moderator : Ust. Zainullah Al-Faqih
Perumus : Ust. Asep Jamaluddin, Ust. Anwar Sadad, Ust. Zainul Qudsiy
Muharrir : Ust. Mahmulul Huda,
Editor : Ust. Hosiyanto Ilyas
Terjemah Ibarot : Ust. Robit Subhan, Ust. Abd. Lathif

PENASEHAT :

Habib Abdullah bin Idrus bin Agil
Gus Abd. Qodir

_________________________


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Group BM Nusantara (Tanya Jawab Hukum Online)

Hukum Penyembelihan Hewan Dengan Metode Stunning Terlebih Dahulu Halalkah ?

Hukum Menjima' Istri Sebelum Mandi Besar ?