Semua Agama Benar Dan Amalnya Juga Akan Diterima Oleh Allah SWT Meskipun Bukan Islam Benarkah ?
HASIL KAJIAN BM NUSANTARA
(Tanya Jawab Hukum Online)
السلام عليكم و رحمة الله وبركاته
DESKRIPSI:
Jony (nama samaran) seorang Muslim mempunyai tetangga yang bernama Jody (nama samaran) yang merupakan Kristiani yang kaya raya. Setiap natal dan tahun baru Masehi, Jody selalu mengundang tetangga Muslimin disekitarnya untuk makan-makan dan memberikan bingkisan agar mereka mengucapkan selamat natal dan merayakan tahun baru Masehi dengan meniup terompet bersama di Rumah Jody.
Demikian halnya dengan Jony yang selalu hadir tiap tahun dalam undangan tersebut meskipun Dia sudah diingatkan oleh Ustadz Badrun (nama samaran) dengan mengatakan bahwasanya; "Menghadiri undangan tersebut dan mengucapkan selamat natal dan merayakan tahun baru Masehi merupakan perbuatan yang diharamkan dalam Agama Islam."
Namun Jony selalu membantah ucapan Ustadz Badrun dengan mengatakan, "Kita ini jangan fanatik atau menganggap benar hanya pada Agama sendiri, semua Agama itu benar, dan siapapun yang berbuat kebaikan meskipun bukan Agama Islam, maka kebaikan tersebut diterima oleh Allah SWT dan akan masuk Surga. Kita ini harus toleransi kepada Agama selain Islam, diantaranya mengucapkan selamat natal dan juga merayakan tahun baru mereka."
PERTANYAAN:
Apakah benar peryataan Jony bahwasanya semua Agama benar dan amalnya juga akan diterima oleh Allah SWT meskipun bukan Islam?
JAWABAN:
Pernyataan Jony tidak benar! Karena setelah datangnya Islam, Islamlah satu satunya agama benar dan semua amal ibadahnya tidak diterima di sisi Allah SWT, karena termasuk syarat di terimanya amal ialah harus beriman.
REFERENSI:
تفسير الرازي = مفاتيح الغيب أو التفسير الكبير، الجزء ٨ الصحفة ٢٨٢
قوله تعالى : ومن يبتغ غير الإسلام دينا فلن يقبل منه وهو في الآخرة من الخاسرين
Artinya : Barang siapa yang beragama selain Islam, maka amalnya tidak menerima, dan Dia di Akhirat termasuk orang yang rugi. (QS. Ali Imran ayat 85)
اعلم أنه تعالى لما قال في آخر الآية المتقدمة : (ونحن له مسلمون) أتبعه بأن بين في هذه الآية أن الدين ليس إلا الإسلام ، وأن كل دين سوى الإسلام فإنه غير مقبول عند الله ، لأن القبول للعمل هو أن يرضى الله ذلك العمل ، ويرضى عن فاعله ويثيبه عليه ؛ ولذلك قال تعالى : (إنما يتقبل الله من المتقين) [ المائدة : ٢٧ ]
Ketahuilah bahwasanya ketika Allah berfirman di akhir ayat sebelumnya : "Dan Kami (Nabi Muhammad) termasuk Orang-orang yang berserah diri / tinduk kepada Allah". Lalu setelah itu Allah melanjutkan keterangan dengan ayat ini Wamai Yattabi' yang menyatakan bahwasanya tidak ada Agama (yang haq) selain Islam, dan bahwa Agama selain Islam tidak diterima dihadapan Allah, karena syarat amal diterima disisi Allah adalah : Amal tersebut merupakan perbuatan yang diridloi Allah. Orang yang melakukannya adalah orang yang diridloi Allah. Karena itulah Allah berfirman : "Sesungguhnya Allah hanya menerima amal dari orang yang bertakwa".
ثم بين تعالى أن كل من له دين سوى الإسلام فكما أنه لا يكون مقبولا عند الله ، فكذلك يكون من الخاسرين ، والخسران في الآخرة يكون بحرمان الثواب ، وحصول العقاب ، ويدخل فيه ما يلحقه من التأسف والتحسر على ما فاته في الدنيا من العمل الصالح ، وعلى ما تحمله من التعب والمشقة في الدنيا في تقريره ذلك الدين الباطل
Kemudian Allah menjelaskan bahwasanya semua orang yang beragama Non Islam sebagaimana Dia tidak diterima disisi Allah, Dia juga tergolong orang yang rugi di akhirat nanti, baik bentuk kerugianya berupa : Tidak mendapat pahala bahkan justru mendapat siksa. Maupun berupa rasa penyesalan dan kerugian atas kehilangan amal solehnya di Dunia. Atau rasa kepayahan dan beban berat yang ditanggungnya di Dunia ketika memeluk Agama yang batil tersebut.
واعلم أن ظاهر هذه الآية يدل على أن الإيمان هو الإسلام إذ لو كان الإيمان غير الإسلام لوجب أن لا يكون الإيمان مقبولا
Dan ketahuilah bahwasanya dhohirnya ayat ini menunjukkan bahwasanya yang dimaksud dengan Imam adalah Islam itu sendiri. Karena jika yang dimaksud Iman dalam ayat ini bukan Agama Islam itu sendiri, tentunya akan mengakibatkan Iman itu sendiri tidak diterima oleh Allah.
مراح لبيد لكشف معنى القرآن المجيد، الجزء ١ الصحفة ١٣٩
ولما قال تعالى: وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ بين أن الدين ليس إلا الإسلام فقال: وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلامِ أي غير التوحيد والانقياد لحكم الله دِيناً فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخاسِرِينَ (٨٥) بحرمان الثواب وحصول العقاب ولحوق التأسف على ما فاته في الدنيا من العمل الصالح، وعلى ما تحمله من التعب في الدنيا في تقرير الدين الباطل٠
Artinya : Ketika Allah berfirman : "Dan Kami (Muhammad) adalah Orang-orang yang berserah diri kepada Allah", kemudian Allah melanjutkan firmannya : "(Barang siapa yang beragama selain Islam)" maksudnya tidak beragama tauhid, dan tidak tunduk pada hukum Allah (maka amalnya tidak diterima, dan Dia di Akhirat termasuk orang yang rugi) baik berupa: Tidak mendapat pahala bahkan justru mendapat siksa. Maupun berupa rasa penyesalan dan kerugian atas kehilangan amal solehnya di Dunia. Atau rasa kepayahan dan beban berat yang ditanggungnya di Dunia ketika memeluk Agama yang batil tersebut.
التفسير المنير للزحيلي، الجزء ٣ الصحفة ١٧٩
ثم ذكر نوع الدين الذي ارتضاه لعباده من بدء الخليقة إلى يوم القيامة: وهو دين الإسلام لا غيره
Artinya : Kemudian Allah menjelaskan Agama yang Dia ridloi dari para hamba-Nya sejak awal penciptaan hingga hari kiamat yaitu Agama Islam bukan Agama yang lainnya.
فهذا إخبار منه تعالى بأنه لا دين عنده يقبله من أحد، سوى الإسلام: وهو اتباع الرسل فيما بعثهم الله به في كل حين، حتى ختموا بمحمد صلّى الله عليه وسلّم، أي اتباع الملل والشرائع التي جاء بها الأنبياء والمرسلون
Ini merupakan penjelasan dari Allah sendiri yang menyatakan bahwasanya tidak ada Agama seorangpun yang diterima disisi Allah selain Agama Islam. Yaitu Agama yang mengikuti ajaran para Rosul serta risalah yang dibawa mereka di dalam tiap masa hingga masa Rosul penutup yaitu Nabi Muhammad. Artinya mengikuti Agama-agama dan Syariat para Nabi dan Rosul.
فهم إن اختلفوا في الفروع، لم يختلفوا في الأصول وجوهر الدين: وهو التوحيد والاسلام، والعدل في كل شيء
Para Nabi dan Rosul tersebut meskipun ajaran mereka berbeda dalam segi hukum Furu', namun ajaran mereka sama dalam segi ushul dan inti (Aqidah) Agamanya yaitu sama-sama bertauhid dan sama Islam, serta berbuat adil dalam segala sesuatu.
فمن لقي الله بعد بعثة محمد صلّى الله عليه وسلّم بدين على غير شريعته، فليس بمتقبل، كما قال تعالى: وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلامِ دِيناً فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ، وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخاسِرِينَ [آل عمران ٣ / ٨٥]٠
Maka Barang siapa setelah diutusnya Nabi Muhammad mati dalam kondisi beragama selain agama Nabi Muhammad (Islam) maka Agama Dia tidak diterima sebagaimana dijelaskan Allah dalam firman-Nya : "Barang siapa yang beragama selain islam, maka amalnya tidak menerima, dan dia di akhirat termasuk orang yang rugi".(QS Ali Imron ayat 85)
التفسير المنير للزحيلي، الجزء ٣٠ الصحفة ٢٠٥
وقد كان أصحابها في الدنيا يعملون عملا كثيرا، ويتعبون أنفسهم في العبادة، ولا أجر لهم عليها لما هم عليه من الكفر والضلال والإيمان باللَّه تعالى ورسوله صلّى اللَّه عليه وسلّم شرط قبول الأعمال
Artinya : Dan sungguh para pemeluk Agama Islam memiliki banyak amal, dan memayahkan diri mereka untuk beribadah, namun mereka tidak akan mendapat pahala atas ibadah tersebut karena mereka dalam kekafiran dan kesesatan. Adapun Iman kepada Allah dan Nabi Muhammad merupakan syarat diterimanya amal kebaikan.
الموسوعة الفقهية الكويتية، الجزء ٧ الصحفة ٣١٦
وَالإِْيمَانُ شَرْطٌ فِي قَبُول الْعِبَادَاتِ؛ لِقَوْل اللَّهِ تَعَالَى {مَنْ عَمِل صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ} (٤)
Artinya : Iman merupakan syarat diterimanya amal ibadah, hal ini berdasar firman Allah : "Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik Laki-laki maupun perempuan dan Dia dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan."(QS. An-Nakhl ayat 97)
وَقَوْلِهِ {وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَعْمَالُهُمْ كَسَرَابٍ بِقِيعَةٍ يَحْسَبُهُ الظَّمْآنُ مَاءً حَتَّى إِذَا جَاءَهُ لَمْ يَجِدْهُ شَيْئًا} (٥) وَنَحْوِهِمَا مِنَ الآْيَاتِ٠
Dan firman Allah : "Dan orang-orang yang kafir, amal-amal mereka laksana fatamorgana di tanah yang kosong, Orang-orang yang dahaga menyangka disana terdapat Air, namun ketika Dia mendatanginya, Dia tidak mendapati sesuatu apapun."(QS. An-Nur ayat 39)
والله أعلم بالصواب
والسلام عليكم ورحمة الله و بركاته
PENANYA
Nama : Marya Ulfa
Alamat : Tanggul Jember Jawa Timur
_______________________________
MUSYAWWIRIN :
Member Group WhatsApp Tanya Jawab Hukum.
PENGURUS :
Ketua : Ust. Zainullah Al-Faqih
Wakil : Ust. Suhaimi Qusyairi
Sekretaris : Ust. Sholihin
Bendahara : Ust. Syihabuddin
TIM AHLI :
Kordinator Soal : Ust. Qomaruddin
Deskripsi masalah : Ust. Taufik Hidayat
Moderator : Ust. Zainullah Al-Faqih
Perumus : Ust. Asep Jamaluddin, Ust. Anwar Sadad, Ust. Zainul Qudsiy
Muharrir : Ust. Mahmulul Huda,
Editor : Ust. Hosiyanto Ilyas
Terjemah Ibarot : Ust. Robit Subhan, Ust. Abd. Lathif
PENASEHAT :
Habib Abdullah bin Idrus bin Agil
Gus Abd. Qodir
_________________________
Komentar
Posting Komentar