Apakah Rasulullah Saw Saat Memperbaiki Akhlak Orang-orang Quraisy di Mekkah Dikategorikan Makar / Pemberontakan Bagi Pemerintahan Quraisy ?


HASIL KAJIAN BM NUSANTARA 
(Tanya Jawab Hukum Online)

 السلام عليكم و رحمة الله وبركاته

DESKRIPSI:

Rasulullah Saw merupakan Penyempurna dan Penutup Para Nabi sebelumnya. Dan diantara misi beliau diutus di Dunia ini selain membimbing hamba-hamba ALLAH SWT juga menyempurnakan Akhlak mereka kepada ALLAH SWT dan Makhluk lain. Hal ini sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah Saw ;

إنما بعثت لأتمم مكارم الأخلاق٠

Artinya : Sesungguhnya Aku diutus untuk menyempurnakan berbagai akhlak mulia.

PERTANYAAN:

Apakah Rasulullah Saw saat memperbaiki Akhlak Orang-orang Quraisy di Mekkah dikategorikan makar atau pemberontakan bagi Pemerintahan Quraisy ?

JAWABAN:

Tidak dikatakan Makar atau  Pemberontakan karena ;
a) Memperbaiki Akhlaq adalah merupakan misi kenabian.
b) Pada saat itu tidak ada Pemerintahan.
c) Yang dilakukan Rasulullah Saw untuk menyelamatkan Masyarakat dari kondisi jahiliyah dan kesesatan serta menghilangkan kehinaan dan terjadinya peperangan diantara Qobilah satu dengan yang lainnya.

REFERENSI:

التفسير المنير للزحيلي، الجزء ١٧ الصحفة ١٤٣

المناسبة؛ بعد بيان قصص الأنبياء المتقدمين عليهم، وبعد الاعلام بأن القرآن بلاغ ومنفعة وكفاية للعابدين، أخبر الله تعالى عن سبب بعثة النبي صلّى الله عليه وسلم وهو أنه رحمة للعالمين في الدين والدنيا٠

Artinya : Kesesuaian : Setelah menceritakan beberapa kisah para Nabi terdahulu atas kaum quraisy, dan setelah memberitahu mereka bahwasanya al Qur'an adalah suatu keterangan yang harus disampaikan, suatu manfaat dan kecukupan bagi para hamba, maka Allah swt memberi tahu bahwa sebab diutusnya Rosululloh SAW adalah sebagai kasih sayang kepada alam semesta baik dari segu agama dan dunia.

أما في الدين فبتخليصهم من الجاهلية والضلالة، وأما في الدنيا فبالتخليص من كثير من الذل والقتال والحروب، والنصر والعلو ببركة دينه. وأما مجيئه بالسيف أيضا فهو لتأديب من استكبر وعاند، ولم يتفكر ولم يتدبر، كما أن الله رحمن رحيم، وهو أيضا منتقم من العصاة٠

Adapun kasih sayang dari segi Agama, maka dengan diselamatkannya alam semesta dari kebodohan dan kesesatan. Adapun dari segi dunia, maka dengan dibebaskan dari kehinaan, peperangan, pertumpahan darah, pertolongan dan kemuliaan dengan sebab agamanya. Adapun datangnya Rosulullah SAW dengan pedang (peperangan) ialah untuk mendidik orang yang sombong dan menentang, dan tidak mau berfikir serta merenung, sebagaimana Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dan Allah SWT juga menyiksa para Hamba yang durhaka / membangkang.


فخر الدين، تفسير الرازي = مفاتيح الغيب أو التفسير الكبير، الجزء ٢٢ الصحفة ١٩٣

أَمَّا قَوْلُهُ تَعَالَى: وَما أَرْسَلْناكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعالَمِينَ فَفِيهِ مَسَائِلُ؛
الْمَسْأَلَةُ الْأُولَى: أَنَّهُ عَلَيْهِ السَّلَامُ كَانَ رَحْمَةً فِي الدِّينِ وَفِي الدُّنْيَا، أَمَّا فِي الدِّينِ فَلِأَنَّهُ عَلَيْهِ السَّلَامُ بُعِثَ وَالنَّاسُ فِي جَاهِلِيَّةٍ وَضَلَالَةٍ، وَأَهْلُ الْكِتَابَيْنِ كَانُوا فِي حَيْرَةٍ مِنْ أَمْرِ دِينِهِمْ لِطُولِ مُكْثِهِمْ وَانْقِطَاعِ تَوَاتُرِهِمْ وَوُقُوعِ الِاخْتِلَافِ فِي كُتُبِهِمْ فَبَعَثَ اللَّه تَعَالَى مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ لَمْ يَكُنْ لِطَالِبِ الْحَقِّ سَبِيلٌ إِلَى الْفَوْزِ وَالثَّوَابِ، فَدَعَاهُمْ إِلَى الْحَقِّ وَبَيَّنَ لَهُمْ سَبِيلَ الثَّوَابِ، وَشَرَعَ لَهُمُ الْأَحْكَامَ وَمَيَّزَ الْحَلَالَ مِنَ الْحَرَامِ، ثُمَّ إِنَّمَا يَنْتَفِعُ بِهَذِهِ الرَّحْمَةِ مَنْ كَانَتْ هِمَّتُهُ طَلَبَ الْحَقِّ فَلَا يَرْكَنُ إِلَى التَّقْلِيدِ وَلَا إِلَى الْعِنَادِ وَالِاسْتِكْبَارِ وَكَانَ التَّوْفِيقُ قَرِينًا لَهُ قَالَ اللَّه تَعَالَى؛ قُلْ هُوَ لِلَّذِينَ آمَنُوا هُدىً وَشِفاءٌ إِلَى قَوْلِهِ: وَهُوَ عَلَيْهِمْ عَمًى [فُصِّلَتْ: ٤٤] وَأَمَّا فِي الدُّنْيَا فَلِأَنَّهُمْ تَخَلَّصُوا بِسَبَبِهِ مِنْ كَثِيرٍ مِنَ الذُّلِّ وَالْقِتَالِ وَالْحُرُوبِ وَنُصِرُوا بِبَرَكَةِ دِينِهِ٠

Artinya : Adapun ayat "Dan tiadalah Kami mengutusmu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam."
Yang pertama : Sesungguhnya Rosululloh SAW adalah sebagai kasih sayang baik dari segi agama dan dunia. Adapun dari segi agama : karena Rasulullah SAW diutus sedangkan para Manusia dalam kebodohan dan kesesatan. Dan dua kaum dari ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) hidup dalam kebingungan akan urusan agamanya disebabkan lamanya berdiam diri, dan pudarnya persatuan diantara mereka, dan sering terjadinya perbedaan di dalam kitab mereka.

Maka Allah SWT mengutus Rosululloh SAW ketika pencari kebenaran tidak dapat menemukan jalan menuju kesuksesan dan pahala/ganjaran. Maka Rosululloh saw mengajak mereka menuju kebenaran dan menunjukkan jalan yang berpahala, lalu mensyariatkan berbagai hukum, dan membedakan antara yang halal dan haram. Kemudian niscaya rahmat ini (Rosululloh SAW) dapat memberi manfaat bagi orang yang memiliki kemauan dalam mencari kebenaran, sehingga tidak condong pada taqlid (suka meniru) / menentang, menyombongkan diri, maka akhirnya taufik Allah akan bersamanya. Allah SWT berfirman : Katakanlah: "Al Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al Quran itu suatu kegelapan bagi mereka. Adapun dari segi dunia : maka dengan dibebaskannya umat Manusia dari kehinaan, peperangan dan pertumpahan darah, dan diberi pertolongan karena agamanya.

فَإِنْ قِيلَ: كَيْفَ كَانَ رَحْمَةً وَقَدْ جَاءَ بِالسَّيْفِ وَاسْتِبَاحَةِ الْأَمْوَالِ ؟ قُلْنَا: الْجَوَابُ مِنْ وُجُوهٍ: أَحَدُهَا: إِنَّمَا جَاءَ بِالسَّيْفِ لِمَنِ اسْتَكْبَرَ وَعَانَدَ وَلَمْ يَتَفَكَّرْ وَلَمْ يَتَدَبَّرْ، وَمِنْ أَوْصَافِ اللَّه الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ، ثُمَّ هُوَ مُنْتَقِمٌ مِنَ الْعُصَاةِ٠ وَقَالَ: وَنَزَّلْنا مِنَ السَّماءِ مَاءً مُبارَكاً [ق: ٩] ثُمَّ قَدْ يَكُونُ سَبَبًا لِلْفَسَادِ٠

Jika ditanya : Bagaimana bisa Rosululloh SAW di bilang rahmat (kasih sayang) sedang beliau datang dengan membawa pedang dan merampas banyak harta ?, Kami berkata : jawabannya dari berbagai pandangan : Yang pertama : Adapun datangnya Rosululloh saw dengan pedang (peperangan), ialah untuk mendidik orang yang sombong dan menentang, dan tak mau berfikir juga merenung. Diantara sifat Allah SWT adalah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kemudian Allah SWT menyiksa para Hamba yang durhaka / membangkang. Allah SWT berfirman : Dan Kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya. Terkadang datangnya air yang banyak menyebabkan kerusakan.

وَثَانِيهَا: أَنَّ كُلَّ نَبِيٍّ قَبْلَ نَبِيِّنَا كَانَ إِذَا كَذَّبَهُ قَوْمُهُ أَهْلَكَ اللَّه الْمُكَذِّبِينَ بِالْخَسْفِ وَالْمَسْخِ وَالْغَرَقِ وَأَنَّهُ تَعَالَى أَخَّرَ عَذَابَ مَنْ كَذَّبَ رَسُولَنَا إِلَى الْمَوْتِ أَوْ إِلَى الْقِيَامَةِ قَالَ تَعَالَى: وَما كانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ [الْأَنْفَالِ: ٣٣] لَا يُقَالُ: أَلَيْسَ أَنَّهُ تَعَالَى قَالَ: قاتِلُوهُمْ يُعَذِّبْهُمُ اللَّهُ بِأَيْدِيكُمْ [التَّوْبَةِ: ١٤] وَقَالَ تَعَالَى: لِيُعَذِّبَ اللَّهُ الْمُنافِقِينَ وَالْمُنافِقاتِ [الْأَحْزَابِ: ٧٣] لِأَنَّا نَقُولُ تَخْصِيصُ الْعَامِّ لَا يَقْدَحُ فِيهِ٠

Yang kedua : Sesungguhnya para Nabi terdahulu sebelum Nabi kita, ketika kaumnya mendustakan maka Allah SWT langsung mencelakakan mereka dengan dilenyapkan, dikutuk, ditenggelamkan. Dan sesungguhnya Allah SWT menunda siksa orang-orang yang mendustakannya hingga mati atau tiba hari kiamat. Allah SWT berfirman : Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada diantara mereka. Tidak bisa dikatakan : Bukankah Allah SWT telah berfirman : Perangilah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu. Dan Allah juga telah berfirman : Sehingga Allah SWT mengazab orang-orang munafik Laki-laki dan Perempuan. Hal itu karena kita bisa katakan : mentakhsis lafal yang umum tidak tercela.

وَثَالِثُهَا: أَنَّهُ عَلَيْهِ السَّلَامُ كَانَ فِي نِهَايَةِ حُسْنِ الْخُلُقِ قَالَ تَعَالَى: وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ [الْقَلَمِ: ٤]٠ وَقَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّه عَنْهُ: «قِيلَ لِرَسُولِ اللَّه صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ادْعُ عَلَى الْمُشْرِكِينَ، قَالَ: إِنَّمَا بُعِثْتُ رَحْمَةً وَلَمْ أُبْعَثْ عَذَابًا»٠ وَقَالَ فِي رِوَايَةِ حُذَيْفَةَ: «إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ أَغْضَبَ كَمَا يَغْضَبُ الْبَشَرُ، فَأَيُّمَا رَجُلٍ سَبَبْتُهُ أَوْ لَعَنْتُهُ فَاجْعَلْهَا اللَّهُمَّ عَلَيْهِ صَلَاةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Yang ketiga : Sesungguhnya Rosululloh SAW berada dipuncak akhlak mulia. Allah SWT berfirman : Dan sesungguhnya kamu benar-benar diatas budi pekerti yang agung. Abu Hurairah berkata : pernah dikatakan kepada Rosululloh SAW "doakanlah celaka bagi orang-orang yang musyrik", maka Rosululloh SAW menjawab : Sesungguhnya aku diutus sebagai rahmat bukan sebagai adzab. Dan dalam riwayat Hudzaifah berkata : Sesungguhnya Aku hanyalah Manusia yang marah layaknya Manusia marah, maka siapapun yang Aku cela dan Aku laknat, maka aku berdoa pada Allah SWT untuk menjadikan hal tersebut sebagai rahmat baginya di hari kiamat. 


والله أعلم بالصواب

 و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

 PENANYA

Nama : Taufik Hidayat
Alamat : Pegantenan Pamekasan Madura
_______________________

MUSYAWWIRIN :

Member Group WhatsApp Tanya Jawab Hukum

PENGURUS :

Ketua : Ust. Zainullah Al-Faqih
Wakil : Ust. Suhaimi Qusyairi
Sekretaris : Ust. Sholihin
Bendahara : Ust. Syihabuddin

TIM AHLI :

Kordinator Soal : Ust. Qomaruddin
Deskripsi masalah : Ust. Taufik Hidayat
Moderator : Ust. Zainullah Al-Faqih
Perumus : Ust. Asep Jamaluddin, Ust. Anwar Sadad, Ust. Zainul Qudsiy
Muharrir : Ust. Mahmulul Huda,
Editor : Ust. Hosiyanto Ilyas
Terjemah Ibarot : Ust. Ahmad bin Affan

PENASEHAT :

Habib Abdullah bin Idrus bin Agil
Gus Abd. Qodir
______________________________ 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Group BM Nusantara (Tanya Jawab Hukum Online)

Hukum Anak Zina Lahir 6 Bulan Setelah Akad Nikah Apakah Bernasab Pada Yang Menikai Ibunya ?

Hukum Menjima' Istri Sebelum Mandi Besar ?