Hukum Mengeraskan Bacaan Dalam Shalat


HASIL KAJIAN BM NUSANTARA 
(Tanya Jawab Hukum Online)

 السلام عليكم و رحمة الله وبركاته

DESKRIPSI:

Sholeh (nama samaran) sedang sholat magrib sendirian. Kemudian pada rakaat kedua datang seseorang lalu menjadi makmumnya.

PERTANYAAN:

Apakah Sholeh harus mengeraskan bacaan pada rakaat kedua mengingat ia telah menjadi Imam?

JAWABAN:

Tidak harus mengeraskan bacaannya, bahkan baik sholat sendirian ataupun menjadi imam sunnah mengeraskan bacaan pada tempat-tempat sunnah untuk mengeraskan bacaan dalam sholat.

REFERENSI:

المهذب، الجزء ١ الصحفة ١٤٢

فصل: ويستحب للإمام أن يجهر بالقراءة في الصبح والأوليين من المغرب والأوليين من العشاء والدليل عليه نقل الخلف عن السلف٠ ويستحب للمأموم أن يسر لأنه إذا جهر نازعا لإمام في القراءة ولأنه مأمور بالإنصات إلى الإمام وإذا جهر لم يمكنه الإنصات ويستحب للمنفرد أن يجهر فيما يجهر فيه الإمام لأنه لا ينازع غيره ولا هو مأمور بالإنصات إلى غيره فهو كالإمام

Artinya : Disunnahkan bagi imam mengeraskan bacaan di sholat subuh, dua rokaat awal sholat magrib dan isya'. Adapun dalilnya adalah keterangan yang dukil Ulama' kholaf dari Ulama' salaf. Dan disunnahkan bagi makmum di dua rakaat tersebut untuk melirihkan bacaan, karena apabila si-makmum mengeraskan bacaannya maka akan berbenturan dengan bacaan imam, dan juga makmum pada dasarnya diperintahkan untuk diam mendengarkan bacaan imam, sehingga jika makmum mengeraskan bacaannya maka dia tidak akan bisa diam memdengarkan bacaan imam. Dan di sunnahkan bagi munfarid (orang yang sholat sendirian) untuk mengeraskan suara bacaan di waktu yang disunnahkan mengeraskan bacaannya, karena bacaannya tersebut tidak membentur bacaan selain dia, dan dia juga tidak diperintahkan untuk diam mendengarkan bacaan imam sehingga hukum mengeraskan bacaan bagi orang yang sholat sendirian ini seperti hukum bacaannya imam.



والله أعلم بالصواب

 و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

 PENANYA

Nama : Ahmadi
Alamat : Galis Bangkalan Madura
___________________________

MUSYAWWIRIN :

Member Group Telegram Tanya Jawab Hukum. 

PENASEHAT :

Habib Abdullah bin Idrus bin Agil (Tumpang Malang Jawa Timur)
Habib Abdurrahman Al-Khirid (Kota Sampang Madura)

PENGURUS :

Ketua : Ust. Suhaimi Qusyairi (Ketapang Sampang Madura)
Wakil : Ust. Zainullah Al-Faqih (Umbul Sari Jember Jawa Timur)
Sekretaris : Ust. Moh. Kholil Abdul Karim (Karas Magetan Jawa Timur)
Bendahara : Ust. Syihabuddin (Balung Jember Jawa Timur)

TIM AHLI :

Kordinator Soal : Ust. Qomaruddin (Batu Licin Kalimantan Selatan)
Deskripsi masalah : Ust. Taufik Hidayat (Pegantenan Pamekasan Madura)
Moderator : Ust. Jefri Ardian Syah (Sokobanah Sampang Madura)
Perumus + Muharrir : Ust. Mahmulul Huda (Bangsal Jember Jawa Timur)
Editor : Hosiyanto Ilyas (Jrengik Sampang Madura)
Terjemah Ibarot : Ust. Robit Subhan (Balung Jember Jawa Timur), Ust. Miftahum Ulum (Sumberasih Probolinggo Jawa Timur)

LINK GROUP TANYA JAWAB HUKUM :
https://t.me/joinchat/ER-KDnY2TDI7UInw 
_________________________________

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Group BM Nusantara (Tanya Jawab Hukum Online)

Hukum Anak Zina Lahir 6 Bulan Setelah Akad Nikah Apakah Bernasab Pada Yang Menikai Ibunya ?

Hukum Menjima' Istri Sebelum Mandi Besar ?