Cara Menghitung Qadha Shalatnya Wanita yang Baru Pertama Kali Haid dan Terputus-putus

HASIL KAJIAN BM NUSANTARA
(Tanya Jawab Hukum Online) 

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

DESKRIPSI:

Wardah (nama samaran) merupakan Perempuan yang sedang pubertas. Dia pertama kalinya mengeluarkan darah jam 13.30 WIB berwarna hitam 5 hari (setiap harinya 8 jam), kemudian berhenti. Dan pada hari ke-10 jam 18.30 WIB saat adzan isyak, Dia kembali mengeluarkan darah yang berwarna merah sampai hari ke-20 jam 10.00 WIB.

PERTANYAAN:

Adakah sholat yang harus di qodho' Wardah jika pada saat keluar darah Dia tidak sholat?

JAWABAN:

Ada. Yaitu mulai Isyak dari hari ke-10 sampai subuh hari ke-20.

REFERENSI:

المجموع شرح المهذب، الجزء ٢ الصحفة ٤٠٥ 

قال أصحابنا فإذا رأت الأسود يوما وليلة أو أكثر ثم اتصل به أحمر قبل الخمسة عشر وجب عليها أن تمسك في مدة الأحمر عما تمسك عنه الحائض لاحتمال أن ينقطع الأحمر قبل مجاوزة المجموع خمسة عشر فيكون الجميع حيضا فإن جاوز خمسة عشر عرفنا حينئذ أنها مستحاضة مميزة فيكون حيضها الأسود ويكون الأحمر طهرا بالشروط السابقة فعليها الغسل عقب الخمسة عشر وتصلي وتصوم وتقضي صلوات أيام الاحمر

Artinya : Ashab kita berkata: Ketika perempuan melihat darah hitam selama sehari semalam atau lebih, kemudian disambung darah merah sebelum lima belas hari, maka selama masa darah merah dia harus menahan diri sebagaimana orang haid, karena ada kemungkinan terputusnya darah merah sebelum akumulasi keseluruhan mencapai lima belas hari, sehingga seluruhnya dikategorikan haid. Kalau darah merah melewati lima belas hari, maka kita pastikan dia adalah Mustahadoh Mumayyizah. Maka Haidnya adalah darah yang hitam, sedangkan yang merah adalah suci dengan syarat yang sudah tersebut. Oleh karenanya setelah lima belas hari dia wajib mandi, salat, puasa dan mengganti salat yang ditinggalkan selama keluar darah merah.


الإبانة و الإفاضة في أحكام الحيض، الصحفة ٦٧-٦٨

مثال تطبيقي؛ إذا رأت الأسود يوما وليلة أو أكثر ثم اتصل به أحمر قبل الخمسة عشر وجب عليها أن تمسك في مدة الأحمر عما تمسك عنه الحائض، لإحتمال أن ينقطع الأحمر قبل مجاوزة المجموع خمسة عشر، فيكون الجميع حيضا، فإن جاوز خمسة عشر عرفنا حينئذ أنها مستحاضة مميزة، فيكون حیضها الأسود، ويكون الأحمر طهرا بالشروط السابقة، فعليها الغسل عقب الخمسة عشر وتصلي، وتصوم، وتقضي صلوات أيام الأحمر٠ والأسود والأحمر تمثيل فقط، وإلا فالإعتبار بالقوي والضعيف كيف كان كما سيأتي٠


Artinya: Ketika perempuan melihat darah hitam selama sehari semalam atau lebih, kemudian disusul darah merah sebelum lima belas hari, maka di masa darah merah dia wajib menahan diri sebagaimana orang haid, karena darah merah ada kemungkinan terputus sebelum akumulasi darah hitam dan merah melewati lima belas hari, maka semua dikategorikan haid. Apabila melewati lima belas hari, maka bisa diketahui perempuan tersebut merupakan Mustahadoh Mumayyizah. Oleh karena itu haidnya adalah darah hitam, sedangkan darah merah adalah suci dengan syarat yang sudah disebutkan, maka setelah lima belas hari dia wajib mandi, shalat, puasa dan mengganti shalat selama keluar darah merah. Warna Hitam dan Merah ini sekedar contoh saja, karena sejatinya yang pertimbangan adalah kuat lemahnya darah seperti apapun adanya sebagaimana yang akan dijelaskan. 

 هذا حكم الشهر الأول، فأما الشهر الثاني وما بعده فإذا انقلب الدم القوي إلى الضعيف لزمها أن تغتسل عند انقلابه، وتصلي وتصوم، ويأتيها زوجها، ولا ينتظر الخمسة عشر ؛ لأنا عرفنا بالشهر الماضي أنها مستحاضة، فالظاهر أنها في هذا الشهر كالذي قبله٠

Perincian hukum di atas itu untuk bulan pertama. Adapun bulan kedua dan seterusnya, maka dia wajib mandi, shalat, puasa dan boleh disetubuhi suaminya setelah darah kuat digantikan oleh darah lemah tanpa menunggu lima belas hari. Karena kita ketahui dengan mengacu pada bulan sebelumnya, bahwa dia sedang istihadlah, maka jelas di bulan ini dia seperti bulan sebelumnya. 


والله أعلم بالصواب

و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

PENANYA 

Nama : Sahid maulana 
Alamat : Banjarsari Ciamis Jawa Barat
___________________________

MUSYAWWIRIN :

Member Group Telegram Tanya Jawab Hukum. 

PENASEHAT :

Habib Abdullah bin Idrus bin Agil (Tumpang Malang Jawa Timur)
Habib Abdurrahman Al-Khirid (Kota Sampang Madura)

PENGURUS :

Ketua : Ust. Suhaimi Qusyairi (Ketapang Sampang Madura)
Wakil : Ust. Zainullah Al-Faqih (Umbul Sari Jember Jawa Timur)
Sekretaris : Ust. Moh. Kholil Abdul Karim (Karas Magetan Jawa Timur)
Bendahara : Ust. Syihabuddin (Balung Jember Jawa Timur)

TIM AHLI :

Kordinator Soal : Ust. Qomaruddin (Batu Licin Kalimantan Selatan)
Deskripsi masalah : Ust. Taufik Hidayat (Pegantenan Pamekasan Madura)
Moderator : Ust. Jefri Ardian Syah (Sokobanah Sampang Madura)
Perumus + Muharrir : Ust. Mahmulul Huda (Bangsal Jember Jawa Timur)
Editor : Hosiyanto Ilyas (Jrengik Sampang Madura)
Terjemah Ibarot : Ust. Robit Subhan (Balung Jember Jawa Timur), Ust. Miftahum Ulum (Sumberasih Probolinggo Jawa Timur) 
______________________________________

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Group BM Nusantara (Tanya Jawab Hukum Online)

Hukum Penyembelihan Hewan Dengan Metode Stunning Terlebih Dahulu Halalkah ?

Hukum Menjima' Istri Sebelum Mandi Besar ?