Apakah Perlu Jenazah yang Sudah Dikubur Disholati ?


HASIL KAJIAN BM NUSANTARA 
(Tanya Jawab Hukum Online)

 السلام عليكم و رحمة الله وبركاته

DESKRIPSI:

Badrun (nama samaran) dan Keluarganya baru saja sampai dirumahnya setelah menghadiri prosesi pemakaman kerabatnya yang ada di Desa sebelah. Sesampainya di rumah, Badrun baru menyadari bahwa jenazah kerabatnya tersebut setelah dimandikan dan dikafani langsung dikebumikan tanpa disholatkan terlebih dahulu, karena pada saat itu tidak ada tokoh masyarakat yang memimpin untuk mensholati jenazah kerabatnya itu.

PERTANYAAN:

Apakah perlu jenazah yang sudah dikubur disholati?

JAWABAN:

Jenazah yang sudah terlanjur dikuburkan adalah wajib kifayah disholati diatas kuburan, dan kewajiban kifayah mensholatinya sudah menjadi gugur apabila ada seseorang yang telah mensholati diatas kuburnya.

REFERENSI:

فتح العزيز بشرح الوجيز، الجزء ٥ الصحفة ١١٤

غسل الميت من فروض الكفايات وكذلك التكفين والصلاة عليه والدفن بالاجماع 

Artinya : Memandikan mayyit termasuk fardlu kifayah (apabila ada satu Muslim yang melakukan kewajiban tersebut telah gugur bagi yang lain), begitu juga mengkafani, mensholati maupun menguburnya berdasar ijma' Ulama'.


شرح المقدمة الحضرمية المسمى بشرى الكريم بشرح مسائل التعليم، صفحة ٤٦٤

ويجب تقديم الصلاة على الدفن، فإن دفن قبلها .. أثم كل من علم بها ولم يعذر، ويسقط الفرض بالصلاة على القبر٠

Artinya : Dan wajib hukumnya mendahulukan mensholati mayyit sebelum menguburnya. Apabila mayyit dikubur sebelum disholati, maka berdosalah setiap orang yang mengetahui (kewajiban mendahulukan Sholat jenazah sebelum dikubur), dan orang yang tidak memiliki udzur, dan kefardluan mensholati mayyit tersebut gugur bila mayyit disholati diatas kuburnya.


البجيرمي على الخطيب = تحفة الحبيب على شرح الخطيب، الجزء ٢ الصحفة ٢٧٦

وَتَصِحُّ عَلَى قَبْرِ غَيْرِ نَبِيٍّ إلَخْ أَيْ عَلَى صَاحِبِهِ، أَيْ وَلَوْ بَعْدَ الْبِلَى وَالِانْدِرَاسِ، وَيَسْقُطُ بِهَا الْفَرْضُ عَلَى الْمُعْتَمَدِ
وَظَاهِرُ إطْلَاقِهِمْ أَنَّهُ لَا فَرْقَ بَيْنَ الْمَقْبَرَةِ الْمَنْبُوشَةِ وَغَيْرِهَا، وَهُوَ فِي الْمَنْبُوشَةِ مُشْكِلٌ لِلْعِلْمِ بِنَجَاسَةِ مَا تَحْتَ الْمَيِّتِ، فَلَعَلَّ الْمُرَادَ غَيْرُ الْمَنْبُوشَةِ ع ش عَلَى م ر

Artinya : Dan sah hukumnya mensholati mayyit diatas kuburnya selain Nabi Muhammad, meskipun mayyit tersebut sudah hancur. Mensholati mayyit diatas kuburnya tersebut sudah menggugurkan kefardluan mensholatinya menurut pendapat yang Mu'tamad (kuat). Adapun kejelasan pemutlakan pendapat Ulama' memberi pengertian bahwasanya tidak ada perbedaan antara menggali kembali kuburannya atau tidak. Jika kubur itu digali lagi (kemudian disholati), maka tumbuh kemusykilan karena tahu adanya najis yang ada dibawah mayyit, kemungkinan yang dimaksud dalam pendapat mereka adalah kuburan tersebut tidak perlu digali lagi. (dikutip dari pendapat Syeh Ali Syibromilisi berdasar pendapat imam Romli)


والله أعلم بالصواب

 و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

 PENANYA

Nama : Saniman 
Alamat : Tapen Bondowoso Jawa Timur 
___________________________

MUSYAWWIRIN :

Member Group Telegram Tanya Jawab Hukum. 

PENASEHAT :

Habib Abdullah bin Idrus bin Agil (Tumpang Malang Jawa Timur)
Habib Abdurrahman Al-Khirid (Kota Sampang Madura)

PENGURUS :

Ketua : Ust. Suhaimi Qusyairi (Ketapang Sampang Madura)
Wakil : Ust. Zainullah Al-Faqih (Umbul Sari Jember Jawa Timur)
Sekretaris : Ust. Moh. Kholil Abdul Karim (Karas Magetan Jawa Timur)
Bendahara : Ust. Syihabuddin (Balung Jember Jawa Timur)

TIM AHLI :

Kordinator Soal : Ust. Qomaruddin (Batu Licin Kalimantan Selatan)
Deskripsi masalah : Ust. Taufik Hidayat (Pegantenan Pamekasan Madura)
Moderator : Ust. Jefri Ardian Syah (Sokobanah Sampang Madura)
Perumus + Muharrir : Ust. Mahmulul Huda (Bangsal Jember Jawa Timur)
Editor : Hosiyanto Ilyas (Jrengik Sampang Madura)
Terjemah Ibarot : Ust. Robit Subhan (Balung Jember Jawa Timur)

LINK GROUP TANYA JAWAB HUKUM :
https://t.me/joinchat/ER-KDnY2TDI7UInw 
___________________________ 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Group BM Nusantara (Tanya Jawab Hukum Online)

Hukum Anak Zina Lahir 6 Bulan Setelah Akad Nikah Apakah Bernasab Pada Yang Menikai Ibunya ?

Hukum Menjima' Istri Sebelum Mandi Besar ?