Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar
HASIL KAJIAN BM NUSANTARA
(Tanya Jawab Hukum Online)
السلام عليكم و رحمة الله وبركاته
DESKRIPSI:
Badrun (nama samaran) setiap 10 malam terakhir Bulan Ramadhan, Badrun rutin melakukan sholat sunnah Lailatul Qadar. Adapun Prakteknya sebagai berikut:
a) Sholat 2 Raka'at.
b) Pada raka'at pertama setelah membaca Al-fatihah lalu membaca Surat Al-Qodar 100 kali, pada raka'at kedua setelah membaca Al-fatihah lalu membaca Al-Ikhlas 100 kali.
c) Niatnya sebagai berikut:
أصلى سنة لطلب فضيلة ليلة القدر ركعتين لله تعالى
Hal ini Dia lakukan sudah bertahun-tahun, namun sampai saat ini Badrun merasa belum mendapatkan malam Lailatul Qadar itu. Karena Dia belum mendapatkan cahaya yang turun padanya seperti halnya kisah-kisah para Wali yang mendapatkan malam Lailatul Qadar tersebut. Padahal Dia sendiri merasakan tanda-tanda malam Lailatul Qadar tersebut seperti:
a) Langit cerah tidak berawan pada malam tersebut.
b) Tidak adanya Angin yang berhembus.
c) Malam begitu sunyi, tidak ada hewan yang berbunyi.
PERTANYAAN:
Benarkah tanda-tanda malam Lailatul Qadar seperti deskripsi di atas?
JAWABAN:
Benar yang disebutkan di deskripsi di atas merupakan tanda-tanda malam Lailatul Qadar.
REFERENSI :
ليلة القدر، الصحفة ١٣ - ١٤
علامات ليلة القدر من أهم العلامات التي ذكرتها وحددت معالمها كتب السنة النبوية ما يلي؛
Artinya : Tanda-tanda Lailatul Qadar.
Diantara tanda-tanda yang sangat penting yang dijelaskan dan di spesifikan ciri-cirinya dalam kitab-kitab hadis Nabi adalah sebagai berikut :
كثرة الملائكة الذين ينزلون فيها إلى الأرض وأنهم عدد لا يحصى٠
1. Banyaknya malaikat di malam itu yang turun ke bumi, dan jumlah mereka sangat banyak sekali.
ومن العلامات أن ليلتها سمحة طلقة لا حارة ولا باردة٠
2. Diantara tandanya adalah malam tersebut begitu terasa lapang dan ceria bahagia, tidak panas dan tidak dingin.
وأن شمس صبحها ضعيفة حمراء، وأنها تطلع لا شعاع لها٠
3. Di pagi harinya matahari bersinar agak redup kemerahan, dan ketika terbit pancarannya tidak terlalu terik bersinar.
أخرج الطيالسي عن ابن عباس رضي الله عنه أن رسول الله، قال في ليلة القدر : "ليلة سمحة طلقة، لا حارة ولا باردة، وتصبح شمس صبيحتها ضعيفة حمراء"٠
Imam at-Thoyalisi meriwayatkan hadits dari Ibnu Abbas bahwasanya Rosululloh bersabda tentang Lailatul Qadar yakni : "Malam Lailatul Qadar itu malam yang begitu terasa lapang dan ceria bahagia, tidak panas dan tidak dingin dan di pagi harinya matahari bersinar agak redup kemerahan.
وروي مسلم عن زر بن حبيش عن أبي بن كعب : أن شمس صبيحتها تطلع لاشعاع لها قال أبي : أخبرنا رسول الله : "أنها تطلع يومئذ لا شعاع لها" ؛ قوة الإضاءة والنور في تلك الليلة
Imam Muslim meriwayatkan dari jalur riwayat Rizza bin Hubaisy dari Ubay bin Ka'ab menyatakan bahwa sinar matahari di pagi hari setelah Lailatul Qodar agak redup. Ubay berkata ; "Rosululloh mengabarkan kepada kami bahwa di saat itu matahari terbit dan sinarnya agak redup". Hal itu disebabkan begitu kuatnya pancaran serta sinar di malam Lailatul Qodar tersebut.
وهذه العلامة في الوقت الحاضر لا يحس بها إلا من كان في البر بعيدا عن الأنوار٠
Alamat seperti ini tidak bisa dirasakan oleh orang yang berada di suatu daerah kecuali jika daerah tersebut jauh dari penerangan.
الطمأنينة، أي طمأنينة القلب وانشراح الصدر من المؤمن ، فإنه يجد راحة وطمأنينة وانشراح صدر في تلك الليلة أكثر من مما يجده في بقية الليالي٠
4. Ketenangan dan kelapangan hati yang dirasakan oleh orang mukmin di malam itu melebihi ketenangan dan kelapangan hati yang dirasakannya di malam-malam yang lainnya.
أن الرياح تكون فيها ساكنة أي لا تأتي فيها عواصف أو قواصف٠
5. Angin di malam tersebut sangat tenang tidak bertiup kencang tidak juga bergemuruh.
أنه قد يري الله الإنسان الليلة في المنام ، كما حصل ذلك لبعض الصحابة رضي الله عنهم٠
6. Allah memberikan mimpi yang baik di malam itu, sebagaimana yang dialami oleh para Sahabat R.Hum.
أن الإنسان يجد في القيام لذة أكثر مما في غيرها من الليالي٠
6. Orang - orang yang beribadah di malam tersebut merasakan kelezatan ibadah dibandingkan dengan malam-malam yang lainnya.
وأما العلامات الأخرى التي قد لا تستند إلى دليل مسند صحیح وإنما هي مبنية على مشاهدة ورؤية أشخاص لهذه الليلة وحكاياتهم وقصصهم بذلك كثيرة تناقلتها الناس فهي
١- أن ماء البحر يكون عذبة٠
٢- لا تصيح فيها الكلاب٠
٣- لا تنهق فيها الحمير٠
٤- أن الأشجار تضع فروعها على الأرض٠
Adapun tanda-tanda yang tidak berdasar dalil yang shohih, yakni yang diperoleh dari berdasarkan musyahadah maupun penglihatan beberapa orang di malam Lailatul Qadar tersebut, serta berasal dari hikayat dan kisah-kisah yang mereka ceritakan, hal itu sangat banyak di antaranya :
1. Air laut terasa tawar
2. Tidak ada lolongan anjing
3. Tidak ada ringkik keledai
4. Pepohonan merebahkan cabang / rantingnya ketanah.
والله أعلم بالصواب
و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
PENANYA
Nama : Wardatus Sholihah
Alamat : Sumber Sari Jember Jawa Timur
___________________________
MUSYAWWIRIN :
Member Group Telegram Tanya Jawab Hukum.
PENASEHAT :
Habib Abdullah bin Idrus bin Agil (Tumpang Malang Jawa Timur)
Habib Abdurrahman Al-Khirid (Kota Sampang Madura)
PENGURUS :
Ketua : Ust. Suhaimi Qusyairi (Ketapang Sampang Madura)
Wakil : Ust. Zainullah Al-Faqih (Umbul Sari Jember Jawa Timur)
Sekretaris : Ust. Moh. Kholil Abdul Karim (Karas Magetan Jawa Timur)
Bendahara : Ust. Syihabuddin (Balung Jember Jawa Timur)
TIM AHLI :
Kordinator Soal : Ust. Qomaruddin (Batu Licin Kalimantan Selatan)
Deskripsi masalah : Ust. Taufik Hidayat (Pegantenan Pamekasan Madura)
Moderator : Ust. Jefri Ardian Syah (Sokobanah Sampang Madura)
Perumus + Muharrir : Ust. Mahmulul Huda (Bangsal Jember Jawa Timur)
Editor : Hosiyanto Ilyas (Jrengik Sampang Madura)
Terjemah Ibarot : Ust. Robit Subhan (Balung Jember Jawa Timur)
___________________________
Komentar
Posting Komentar