Bayaran atau Gaji yang Dihasilkan dengan Memainkan Gitar Haramkah ?

HASIL KAJIAN BM NUSANTARA 
(Tanya Jawab Hukum Online)

 السلام عليكم و رحمة الله وبركاته

DESKRIPSI:

Rocky (nama samaran) dulunya merupakan salah Gitaris salah satu Group Band di Kota Jember. Hampir setiap minggunya Group Band tersebut mesti tampil diberbagai konser. Dan bayarannya pun lumayan besar dari hasil berbagai konser tersebut.

Akan tetapi saat ini Dia berhenti dari Profesi tersebut, karena setelah Dia Konsultasi dengan salah satu Kyai tentang masalah profesinya, maka Kyai tersebut mengatakan bahwasanya profesi dari si Rocky tersebut adalah haram dan gajinya atau bayarannya juga haram.

PERTANYAAN:

Apakah bayaran atau gaji yang dihasilkan dengan memainkan gitar haram?

JAWABAN:

Bayaran atau  gaji yang dihasilkan adalah haram, karena bekerja dengan alat musik gitar hukumnya haram.

REFERENSI:

الرفد المسكون في حكم الرقص و ضرب الارغنون، الصحفة ٥

واما الاوتار ويدخل فيها العود والقانون والرباب والجنك والسنطير والكمنجة وغير ذالك والمعروف في مذهب الائمة ان الضرب بها وسماعها حرام

Artinya : Adapun alat-alat musik yang menggunakan senar, termasuk didalamnya gitar (baik umum maupun gitar jafen), kecapi, rebab, harpa, kecapi, biola dan lainnya, menurut pendapat yang terkenal di kalangan para Imam Madzhab bahwasanya memainkan dan mendengarkannya adalah haram.

الموسوعة الفقهية الكويتية ، الجزء ٣٥ الصحفة ٣٣٨

ﺿﺮﺏ اﻟﻤﻼﻫﻲ ﺫﻫﺐ ﺟﻤﻬﻮﺭ اﻟﻔﻘﻬﺎء ﺇﻟﻰ ﺃﻥ اﻟﻀﺮﺏ ﺑﺂﻻﺕ اﻟﻠﻬﻮ ﺫﻭاﺕ اﻷﻭﺗﺎﺭ - ﻛﺎﻟﺮﺑﺎﺑﺔ ﻭاﻟﻌﻮﺩ ﻭاﻟﻘﺎﻧﻮﻥ - ﻭﺳﻤﺎﻋﻪ ﺣﺮاﻡ

Artinya: Jumhur Fuqoha' berpendapat bahwa memainkan alat musik yang memiliki senar seberti biola, gitar (baik biasa maupun gitar jafen), kecapi, maupun mendengarnya hukumnya haram

ﻗﺎﻝ اﺑﻦ ﺣﺠﺮ اﻟﻬﻴﺘﻤﻲ: اﻷﻭﺗﺎﺭ ﻭاﻟﻤﻌﺎﺯﻑ ﻛﺎﻟﻄﻨﺒﻮﺭ ﻭاﻟﻌﻮﺩ ﻭاﻟﺼﻨﺞ - ﺃﻱ ﺫﻱ اﻷﻭﺗﺎﺭ - ﻭاﻟﺮﺑﺎﺏ ﻭاﻟﺠﻨﻚ ﻭاﻟﻜﻤﻨﺠﺔ ﻭاﻟﺴﻨﻄﻴﺮ ﻭاﻟﺪﺭﻳﺞ ﻭﻏﻴﺮ ﺫﻟﻚ ﻣﻦ اﻵﻻﺕ اﻟﻤﺸﻬﻮﺭﺓ ﻋﻨﺪ ﺃﻫﻞ اﻟﻠﻬﻮ ﻭاﻟﺴﻔﺎﻫﺔ ﻭاﻟﻔﺴﻮﻕ ﻫﺬﻩ ﻛﻠﻬﺎ ﻣﺤﺮﻣﺔ ﺑﻼ ﺧﻼﻑ

Ibnu Hajar al Haitami mengatakan, “Alat musik dengan petik dan alat musik yang lain semisal rebab, kecapi dan simbal, demikian pula alat musik yang memiliki senar yang dipetik, rebab, alat musik junki, biola, siter dan berbagai alat musik lain yang sudah dikenal di kalangan orang-orang fasik, bodoh dan hobi dengan musik. Ini semua adalah barang haram tanpa ada perbedaan pendapat di antara para Ulama' di dalamnya.


كفاية الاخيار، الجزء ١ الصحفة ٣٩٠

ﻭ‍ﺣ‍‍ﺪ ‍ﻋ‍‍ﻘ‍‍ﺪ ‍ﺍ‍ﻟ‍‍ﺈ‍ﺟ‍‍ﺎ‍ﺭ‍ﺓ ‍ﻋ‍‍ﻘ‍‍ﺪ ‍ﻋ‍‍ﻠ‍‍ﻰ ‍ﻣ‍‍ﻨ‍‍ﻔ‍‍ﻌ‍‍ﺔ ‍ﻣ‍‍ﻘ‍‍ﺼ‍‍ﻮ‍ﺩ‍ﺓ ‍ﻣ‍‍ﻌ‍‍ﻠ‍‍ﻮ‍ﻣ‍‍ﺔ ‍ﻗ‍‍ﺎ‍ﺑ‍‍ﻠ‍‍ﺔ ‍ﻟ‍‍ﻠ‍‍ﺒ‍‍ﺪ‍ﻝ‍ ‍ﻭ‍ﺍ‍ﻟ‍‍ﺈ‍ﺑ‍‍ﺎ‍ﺣ‍‍ﺔ ‍ﺑ‍‍ﻌ‍‍ﻮ‍ﺽ‍ ‍ﻣ‍‍ﻌ‍‍ﻠ‍‍ﻮ‍ﻡ‍ ٠٠٠٠ الى ان قال ٠٠٠٠ ﻭ‍ﻗ‍‍ﻮ‍ﻟ‍‍ﻨ‍‍ﺎ ‍ﻗ‍‍ﺎ‍ﺑ‍‍ﻠ‍‍ﺔ ‍ﻟ‍‍ﻠ‍‍ﺒ‍‍ﺬ‍ﻝ‍ ‍ﻭ‍ﺍ‍ﻟ‍‍ﺈ‍ﺑ‍‍ﺎ‍ﺣ‍‍ﺔ ‍ﻓ‍‍ﻴ‍‍ﻪ‍ ‍ﺍ‍ﺣ‍‍ﺘ‍‍ﺮ‍ﺍ‍ﺯ ‍ﻋ‍‍ﻦ‍ ‍ﺍ‍ﺳ‍‍ﺘ‍‍ﺌ‍‍ﺠ‍‍ﺎ‍ﺭ ‍ﺁ‍ﻟ‍‍ﺎ‍ﺕ‍ ‍ﺍ‍ﻟ‍‍ﻠ‍‍ﻬ‍‍ﻮ ‍ﻛ‍‍ﺎ‍ﻟ‍‍ﻄ‍‍ﻨ‍‍ﺒ‍‍ﻮ‍ﺭ ‍ﻭ‍ﺍ‍ﻟ‍‍ﻤ‍‍ﺰ‍ﻣ‍‍ﺎ‍ﺭ ‍ﻭ‍ﺍ‍ﻟ‍‍ﺮ‍ﺑ‍‍ﺎ‍ﺏ‍ ‍ﻭ‍ﻧ‍‍ﺤ‍‍ﻮ‍ﻫ‍‍ﺎ ‍ﻓ‍‍ﺈ‍ﻥ‍ ‍ﺍ‍ﺳ‍‍ﺘ‍‍ﺌ‍‍ﺠ‍‍ﺎ‍ﺭ‍ﻫ‍‍ﺎ ‍ﺣ‍‍ﺮ‍ﺍ‍ﻡ‍ ‍ﻭ‍ﻳ‍‍ﺤ‍‍ﺮ‍ﻡ‍ ‍ﺑ‍‍ﺬ‍ﻝ‍ ‍ﺍ‍ﻟ‍‍ﺄ‍ﺟ‍‍ﺮ‍ﺓ ‍ﻓ‍‍ﻲ‍ ‍ﻣ‍‍ﻘ‍‍ﺎ‍ﺑ‍‍ﻠ‍‍ﺘ‍‍ﻬ‍‍ﺎ ‍ﻭ‍ﻳ‍‍ﺤ‍‍ﺮ‍ﻡ‍ ‍ﺃ‍ﺧ‍‍ﺬ ‍ﺍ‍ﻟ‍‍ﺄ‍ﺟ‍‍ﺮ‍ﺓ لأنه من قبيل أكل اموال الناس بالباطل

Artinya : Definisi aqad ijarah adalah aqad pada manfaat yang disengaja lagi jelas, yang bisa didermakan dan yang boleh dengan pengganti yang jelas atau diketahui
sampai pada ucapan. Bisa didermakan dan dibolehkan didalamnya, mengecualikan menyewa alat bermain seperti mandolin, seruling dan biola dan lainnya . Sesungguhnya menyewanya haram dan haram pula memberikan ongkos sebagai imbalannya. Dan haram mengambil ongkos karena termasuk memakan harta manusia secara bathil.


الدرر السنية، الجزء ١٥ الصحفة ١٩٣

ولا تصح، يعني- الإجارة- على منفعة محرمة، كالغناء، والزمر، وحمل الخمر، ولم يذكر فيه خلافا. وقال في المهذب: ولا يجوز على المنافع المحرمة، كالغناء، لأنه محرم، فلا يجوز أخذ العوض عنه، كالميتة والدم

Artinya: Tidak sah aqad ijarah atau menyewa manfaat yang diharamkan, seperti menyanyi, berseruling dan membawa khomer, dan dalam masalah ini tidak ada perbedaan Ulama''. Dalam kitab Al muhaddab disebutkan; "Tidak boleh menyewa terhadap semua manfaat yang diharamkan seperti menyanyi, karena nyanyian adalah haram dan tidak boleh mengambil ongkos seperti bangkai dan darah".


مغني المحتاج، الجزء ٣ الصحفة ٤٤٩

وَلَا اسْتِئْجَارٌ لِتَعْلِيمِ التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ وَالسِّحْرِ وَالْفُحْشِ وَالنُّجُومِ وَالرَّمْلِ، وَلَا لِخِتَانِ الصَّغِيرِ الَّذِي لَا يَحْتَمِلُ، وَلَا لِخِتَانِ الْكَبِيرِ فِي شِدَّةِ الْحَرِّ وَالْبَرْدِ، وَلَا لِتَثْقِيبِ الْأُذُنِ وَلَوْ لِأُنْثَى وَلَا لِلزَّمْرِ وَالنِّيَاحَةِ وَحَمْلِ الْخَمْرِ غَيْرِ الْمُحْتَرَمَةِ لَا لِلْإِرَاقَةِ، وَلَا لِتَصْوِيرِ الْحَيَوَانَاتِ وَسَائِرِ الْمُحَرَّمَاتِ، وَجَعَلَ فِي التَّنْبِيهِ مِنْ الْمُحَرَّمَاتِ الْغِنَاءَ، وَفِيهِ كَلَامٌ ذَكَرْته فِي شَرْحِهِ، وَلَا يَجُوزُ أَخْذُ الْعِوَضِ عَلَى شَيْءٍ مِنْ ذَلِكَ كَبَيْعِ الْمَيْتَةِ. أَمَّا الِاسْتِئْجَارُ عَلَى حَمْلِ الْخَمْرِ لِلْإِرَاقَةِ أَوْ حَمْلِ الْمُحْتَرَمَةِ فَجَائِزٌ كَنَقْلِ الْمَيْتَةِ إلَى الْمَزْبَلَةِ، وَكَمَا يَحْرُمُ أَخْذُ الْأُجْرَةِ عَلَى الْمُحَرَّمِ يَحْرُمُ إعْطَاؤُهَا إلَّا لِضَرُورَةٍ كَفَكِّ الْأَسِيرِ، وَإِعْطَاءِ الشَّاعِرِ لِئَلَّا يَهْجُوَهُ، وَالظَّالِمِ لِيَدْفَعَ ظُلْمَهُ، وَالْحَاكِمِ لِيَحْكُمَ بِالْحَقِّ، فَلَا يَحْرُمُ الْإِعْطَاءُ عَلَيْهَا

Artinya: Tidak sah menyewa orang untuk mengajari kitab Taurat, Injil, sihir, nujum dan mengkhitan anak kecil yang tidak sanggup menanggung sakit, mengkhitan anak yang sudah besar dalam kondisi sangat panas dan dingin, dan melubangi telinga (tindik) walaupun perempuan, dan untuk berseruling dan meratap, membawa khomer yang tidak mukhtarom tidak untuk dibuang, dan tidak sah untuk menggambar hewan-hewan dan segala jenis perkara yang diharamkan. Dan Pengarang kitab Tanbih menjadikan menyanyi termasuk perkara yang diharamkan, dan didalam kitab tersebut ada perkataan yang disebutkan penjelasannya. Dan tidak boleh menggambil ongkos dari semua tersebut diatas seperti jual bangkai. Sedangkan menyewa untuk membawa khomer untuk dibuang atau membawa khomer yang mukhtarom adalah boleh seperti memindah bangkai ke tempat pembuangan kotoran. Sebagaimana diharamkan mengambil ongkos terhadap pekerjaan yang diharamkan, maka haram pula memberinya kecuali keadaan terpaksa seperti ongkos melepas tawanan, memberi pengamen supaya tidak mengecam, memberi orang dholim untuk menolak kedholimannya, memberi hakim supaya memutuskan hukum dengan benar semua itu memberinya tidak haram.


والله أعلم بالصواب

 و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

 PENANYA

Nama : Ali Ridlo
Alamat : Pontianak Kalimantan Barat
___________________________

MUSYAWWIRIN :

Member Group Telegram Tanya Jawab Hukum. 

PENASEHAT :

Habib Abdullah bin Idrus bin Agil (Tumpang Malang Jawa Timur)
Habib Abdurrahman Al-Khirid (Kota Sampang Madura)

PENGURUS :

Ketua : Ust. Suhaimi Qusyairi (Ketapang Sampang Madura)
Wakil : Ust. Zainullah Al-Faqih (Umbul Sari Jember Jawa Timur)
Sekretaris : Ust. Moh. Kholil Abdul Karim (Karas Magetan Jawa Timur)
Bendahara : Ust. Syihabuddin (Balung Jember Jawa Timur)

TIM AHLI :

Kordinator Soal : Ust. Qomaruddin (Batu Licin Kalimantan Selatan)
Deskripsi masalah : Ust. Taufik Hidayat (Pegantenan Pamekasan Madura)
Moderator : Ust. Jefri Ardian Syah (Sokobanah Sampang Madura)
Perumus + Muharrir : Ust. Mahmulul Huda (Bangsal Jember Jawa Timur)
Editor : Hosiyanto Ilyas (Jrengik Sampang Madura)
Terjemah Ibarot : Ust. Robit Subhan (Balung Jember Jawa Timur)

LINK GROUP TANYA JAWAB HUKUM :
https://t.me/joinchat/ER-KDnY2TDI7UInw 
___________________________

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Group BM Nusantara (Tanya Jawab Hukum Online)

Hukum Anak Zina Lahir 6 Bulan Setelah Akad Nikah Apakah Bernasab Pada Yang Menikai Ibunya ?

Hukum Menjima' Istri Sebelum Mandi Besar ?