Hukum Wakil Mengambil Daging Kurban


HASIL KAJIAN BM NUSANTARA 
(Tanya Jawab Hukum Online)

 السلام عليكم و رحمة الله وبركاته

DESKRIPSI:

Badrun (nama samaran) merupakan Tokoh Agama yang ada di Desanya. Adat kebiasaan masyarakat di Desa tersebut apabila mau berkurban Sapi atau Kambing, Sapi atau Kambing tersebut dipasrahkan kepada Badrun sebagai seorang Tokoh Agama untuk disembelih dan dibagi-bagikan Daging Qurbannya kepada Masyarakat.

PERTANYAAN:

Bolehkah Badrun sebagai Tokoh Agama yang menerima pasrah ini  mengambil daging kurban beberapa kg, (misal 20 kg atau 30 kg), kemudian dititipkan pada pedagang daging, lalu pada saat yg dibutuhkan, Badrun meminta daging yang dititipkan untuk keperluan pengajian dalam rangka haul sesepuhnya ?

JAWABAN:

Boleh sebagai tokoh masyarakat yang dipasrahi qurban mengambil bagian dengan kadar yang sesuai idzin orang yang qurban, atau kadar tertentu sesuai denga 'uruf kebiasaan yang berlaku serta termasuk orang miskin apabila qurbannya merupakan qurban wajib. Dan apabila qurban sunnah, Dia berhak sebagaimana ketentuan diatas walaupun seorang kaya.

Sedangkan menitipkan daging yang diperolehnya kepada pedagang daging, bagi orang miskin (meskipun Dia boleh menjualnya) adalah tidak boleh apabila menitipkan dalam arti menjual daging dengan daging yang bertempo atau penyerahan yang ditangguhkan, karena termasuk riba nasi'ah.


REFERENSI:

موهبة ذى الفضل، الجزء ٤ الصحفة ٦٩٨

قوله فلا يجوز له اى للناذر تفريع المتن (قوله اكل شيئ منها) اى من الاضحية المنذورة وما الحق بها ولا اطعام الاغنياء منها كما بحثه ابن قاسم

Artinya: Maka tidak boleh bagi orang yang qurban nadzar memakan sedikitpun dari daging qurbannya yang dinadzarkan, dan perkara yang disamakan dengan qurban nadzar, dan juga tidak boleh memberikan daging qurban tersebut kepada orang yang kaya seperti yang telah dibahas oleh Syekh Ibnu Qosim.


فتح القريب، الجزء ١ الصحفة ٣١٥

ﻭﻳﺄﻛﻞ ﻣﻦ اﻷﺿﺤﻴﺔ اﻟﻤﺘﻄﻮﻉ ﺑﻬﺎ ﺛﻠﺜﺎ ﻋﻠﻰ اﻟﺠﺪﻳﺪ ﻭﺃﻣﺎ اﻟﺜﻠﺜﺎﻥ ﻓﻘﻴﻞ ﻳﺘﺼﺪﻕ ﺑﻬﻤﺎ. ﻭﺭﺟﺤﻪ اﻟﻨﻮﻭﻱ ﻓﻲ ﺗﺼﺤﻴﺢ اﻟﺘﻨﺒﻴﻪ٠ ﻭﻗﻴﻞ ﻳﻬﺪﻯ ﺛﻠﺜﺎ ﻟﻠﻤﺴﻠﻤﻴﻦ اﻷﻏﻨﻴﺎء، ﻭﻳﺘﺼﺪﻕ ﺑﺜﻠﺚ ﻋﻠﻰ اﻟﻔﻘﺮاء ﻣﻦ ﻟﺤﻤﻬﺎ. ﻭﻟﻢ ﻳﺮﺟﺢ اﻟﻨﻮﻭﻱ ﻓﻲ اﻟﺮﻭﺿﺔ ﻭﺃﺻﻠﻬﺎ ﺷﻴﺌﺎ ﻣﻦ ﻫﺬﻳﻦ اﻟﻮﺟﻬﻴﻦ

Artinya: Dan bagi orang yang berkurban dengan kurban sunnah dia boleh mengambil sepertiga daging kurban tersebut. Adapun yang dua pertiga ada yang berpendapat disedekahkan dan pendapat ini dimenangkan oleh Imam Nawawi dalam kitab "Tashihut Tanbih". Adapula yang berpendapat  sepertiganya dihadiahkan ke golongan orang kaya Muslim dan sepertiganya lagi disedekahkan ke Faqir Miskin. Dan Imam Nawawi tidak mentarjih dua pendapat ini dalam kitab "Roudloh" maupun kitab "Aslur Roudloh".


الباجوري، الجزء ١ الصحفة ٣٨٧

ولا يجوز له أخذ شيئ الأ ان عين له الموكل قدرا منها

Artinya: Tidak boleh bagi Wakil (Panitia) mengambil sedikitpun, kecuali pihak yang mewakilkan (Muwakkil) sudah menentukan sekadar dari padanya untuk pihak Wakil.


المجموع شرح المهذب، الجزء ١ الصحفة ٣٥٠

ولايملك الوكيل من التصرف الا ما يقتضيه اذن الموكل من جهة النطق او من جهة العرف

Artinya: Tidak berkuasa seorang wakil dari urusan tasharruf melainkan sebatas izin yang didapat dari Muwakkil melalui jalan ucapan atau adat yang berlaku.


الفقه المنهجي على مذهب الإمام الشافعي، الجزء ٣ الصحفة ص ٧٢

بيع اللحم باللحم ؛ مرّ معنا أن اللحوم أجناس حسب أصولها، وأنها من الأموال الربوية، فيجوز بيع بعضها ببعض بشرط التماثل والحلول والتقابض - على ما مرّ- إن كانت من جنس واحد. فإن اختلف الجنس، كلحم ضأن بلحم بقر مثلاً، جاز التفاضل واشترط الحلول والتقابض٠


Artinya: Hukum jual beli daging dengan daging. Telah kami jelaskan bahwasanya daging itu terdiri dari berbagai jenis tergantung asalnya, dan daging termasuk jenis barang ribawi. Boleh hukumnya menjual beli daging dengan daging dengan syarat : Tamastul, (sama timbangan) Khulul (kontan atau langsung bukan tempo) Taqobudl (serah terima ditempat) Ketiga syarat ini berlaku jika dagingnya sejenis (misal daging sapi dengan daging sapi). Apabila daging tersebut berbeda jenis misalnya daging kambing dengan daging sapi maka boleh adanya selisih berat (tafadlul), jadi syarat nya cukup : Khulul (kontan Taqobudl (serah terima di tempat)


والله أعلم بالصواب

 و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

 PENANYA

Nama : Juriyanto Badruni
Alamat : Semboro Jember Jawa Timur 
___________________________

MUSYAWWIRIN :

Member Group Telegram Tanya Jawab Hukum. 

PENASEHAT :

Habib Abdullah bin Idrus bin Agil (Tumpang Malang Jawa Timur)
Habib Abdurrahman Al-Khirid (Kota Sampang Madura)

PENGURUS :

Ketua : Ust. Suhaimi Qusyairi (Ketapang Sampang Madura)
Wakil : Ust. Zainullah Al-Faqih (Umbul Sari Jember Jawa Timur)
Sekretaris : Ust. Moh. Kholil Abdul Karim (Karas Magetan Jawa Timur)
Bendahara : Ust. Syihabuddin (Balung Jember Jawa Timur)

TIM AHLI :

Kordinator Soal : Ust. Qomaruddin (Batu Licin Kalimantan Selatan)
Deskripsi masalah : Ust. Taufik Hidayat (Pegantenan Pamekasan Madura)
Moderator : Ust. Jefri Ardian Syah (Sokobanah Sampang Madura)
Perumus + Muharrir : Ust. Mahmulul Huda (Bangsal Jember Jawa Timur)
Editor : Hosiyanto Ilyas (Jrengik Sampang Madura)
Terjemah Ibarot : Ust. Robit Subhan (Balung Jember Jawa Timur)

LINK GROUP TANYA JAWAB HUKUM :
https://t.me/joinchat/ER-KDnY2TDI7UInw 
___________________________ 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Group BM Nusantara (Tanya Jawab Hukum Online)

Hukum Anak Zina Lahir 6 Bulan Setelah Akad Nikah Apakah Bernasab Pada Yang Menikai Ibunya ?

Hukum Menjima' Istri Sebelum Mandi Besar ?