Hukum Aqiqah Dua Kali Bolehkah?


HASIL KAJIAN BM NUSANTARA 
(Tanya Jawab Hukum Online)

 السلام عليكم و رحمة الله وبركاته

DESKRIPSI

Kehadiran buah hati merupakan sesuatu yang sangat di idamkan oleh pasangan Suami-Istri. Inilah yang dialami oleh Bapak Farhan (nama samaran) ketika mendapatkan seorang anak laki laki. Namun ketika Dia ingin mengaqiqohkan anaknya, dia hanya mampu untuk membeli satu ekor kambing saja. Akhirnya dia pun menyembelih kambing tersebut sebagai aqiqah. Dua tahun kemudian, kehidupan Bapak Farhan berubah menjadi sukses, teringat dulu hanya menyembelih satu ekor kambing, dia pun menyembelih satu ekor kambing lagi untuk dijadikan aqiqah anaknya.

PERTANYAAN

Apakah kambing yang kedua bisa dikategorikan aqiqoh atau hanya sedekah biasa ?

JAWABAN 

Aqiqah yang dilaksanakan setelah 2 tahun adalah bukan tergolong aqiqah, tetapi tergolong sodaqoh ( شاة لحم) dikarenakan ;

a) Pada waktu kesunnahan aqiqah, yaitu sampai masa nifas berakhir, Dia adalah termasuk orang yang tidak mampu (معسر) untuk menyembelih 2 kambing.

b) Aqiqah yang sudah dilakukan saat penyembelihan pertama sudah mencukupi atau mendapatkan kesunnahan aqiqah.

Referensi :

كفاية النبيه في رح التنبيه الجرء ٨ الصحفة ١٢٨

يعتبر فيمن يجب عليه نفقته على الجملة اليسار وقت استحبابها وهو السابع فلو كان معسراً في ذلك الوقت، ثم أيسر بعده، فإن كان بعد مدة النفاس سقطت عنه وإن كان في مدة النفاس، قال الماوردي: احتمل وجهين؛ أحدهما: يكون مخاطباً بسنة العقيقة؛ لبقاء أحكام الولادة
والثاني: لا؛ كما لو أيسر بعد النفاس

Artinya : Kemampuan seseorang mengaqiqohi anaknya dihitung sejak memasuki masa sunnah aqiqoh (1-7 hari dari masa kelahiran). Jika seseorang dimasa tersebut (1-7 hari) belum mampu mengaqiqohi anaknya kemudian setelah itu dia memiliki biaya untuk mengaqiqohi anaknya, maka hukumnya diperinci sebagai berikut : Jika dia baru mampu mengaqiqohi setelah masa nifas (60 hari sejak kelahiran), maka gugurlah baginya kesunnahan mengaqiqohi anaknya. Jika didalam masa nifas (antara 7- 60 hari) dia mampu aqiqoh, maka menurut imam Mawardi ada 2 pendapat ; Dia masih disunnahkan mengaqiqohi anaknya karena ada dalam masa nifas yang masih memiliki keterkaitan dengan hukum wiladah (melahirkan) Dia tidak disunnahkan mengaqiqohi anaknya, hukumnya sama dengan jika dia baru mampu mengaqiqohi anak tersebut setelah masa nifas. 

حاشية الجمل الجزء ٥ الصحفة ٢٦٤

وَعِبَارَةُ الشَّوْبَرِيِّ فَإِنْ أَيْسَرَ بَعْدَ مُدَّةِ النِّفَاسِ فَلَا تُنْدَبُ لَهُ قَالَهُ فِي الْعُبَابِ قَالَ فِي الْإِيعَابِ وَهُوَ كَتَعْبِيرِهِمْ بِلَا يُؤْمَرُ بِهَا صَرِيحٌ فِي أَنَّ الْأَصْلَ الْمُوسِرَ بَعْدَ السِّتِّينَ لَوْ فَعَلَهَا قَبْلَ الْبُلُوغِ لَمْ تَقَعْ عَقِيقَةً بَلْ شَاةُ لَحْمٍ


Artinya : Adapun redaksi imam As- Syaubari menyatakan; "Apabila seseorang baru mampu mengaqiqohi setelah masa nifas maka dia tidak mendapat tuntutan kesunnahan beraqiqoh". Hal ini disebutkan oleh Ibnu Hajar dalam kitab Ubab, dalam kita I'ab beliau berpendapat seperti Ulama' yang lain dengan mengatakan; "Orang tersebut tidak diperintahkan untuk mengaqiqohinya", hal ini jelas, karena sesungguhnya orang tersebut baru mampu mengaqiqohinya melebihi batasan 60 hari (masa nifas), jika seseorang mengaqiqohinya sebelum masa baligh, maka hal itu tidak termasuk aqiqoh tapi merupakan sembelihan biasa.


والله أعلم بالصواب

  و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

 PENANYA

Nama : Abdul Rahman
Alamat : Kota Medan 
___________________________

MUSYAWWIRIN :

Member Group Telegram Tanya Jawab Hukum. 

PENASEHAT :

Habib Abdullah bin Idrus bin Agil (Tumpang Malang Jawa Timur)
Habib Abdurrahman Al-Khirid (Kota Sampang Madura)

PENGURUS :

Ketua : Ust. Suhaimi Qusyairi (Ketapang Sampang Madura)
Wakil : Ust. Zainullah Al-Faqih (Umbul Sari Jember Jawa Timur)
Sekretaris : Ust. Moh. Kholil Abdul Karim (Karas Magetan Jawa Timur)
Bendahara : Ust. Syihabuddin (Balung Jember Jawa Timur)

TIM AHLI :

Kordinator Soal : Ust. Qomaruddin (Batu Licin Kalimantan Selatan)
Deskripsi masalah : Ust. Taufik Hidayat (Pegantenan Pamekasan Madura)
Moderator : Ust. Jefri Ardian Syah (Sokobanah Sampang Madura)
Perumus + Muharrir : Ust. Mahmulul Huda (Bangsal Jember Jawa Timur)
Editor : Hosiyanto Ilyas (Jrengik Sampang Madura)
Terjemah Ibarot : Ust. Robit Subhan (Balung Jember Jawa Timur)

LINK GROUP TANYA JAWAB HUKUM :
https://t.me/joinchat/ER-KDnY2TDI7UInw 
___________________________ 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Group BM Nusantara (Tanya Jawab Hukum Online)

Hukum Penyembelihan Hewan Dengan Metode Stunning Terlebih Dahulu Halalkah ?

Hukum Menjima' Istri Sebelum Mandi Besar ?