Mendengar Khutbah atau Sholat Tahiyyatul Masjid Manakah yang Lebih Utama ?
DESKRIPSI
Badrun (nama samaran) agak sedikit terlambat pergi ke Masjid untuk melaksanakan Sholat Jum'at, Dia baru sampai di Masjid saat sang Khotib berkhutbah. Tanpa berfikir panjang Dia langsung masuk Masjid dan melaksanakan sholat Tahiyyatul Masjid.
PERTANYAAN
Dalam kasus Badrun pada deskripsi diatas, lebih utama mana antara mendengar khutbah dengan sholat Tahiyyatul Masjid ?
JAWABAN
a) Lebih utama mendengarkan Khutbah dalam kodisi tetap berdiri apabila sudah masuk pada akhir Khutbah kedua, serta punya keyakinan kalau melakukan Sholat tahiyyat tidak mendapati takbirotul ikhrom bersama Imam
b) Lebih utama Sholat tahiyyatal Masjid, apabila meyakini bisa mendapati takbiratul ihram dari Imamnya
REFERENSI:
توشيخ على ابن قاسم الصحفة ٨٣
واما لو دخل والامام أخر الخطبة بان غلب على ظنه أنه إن صلى التحية فاته التحرم مع الامام كرهت بل يقف الى قيام الصلاة ولا يقعد لكراهية الجلوس قبل التحية.وكراهية ذلك بعد اقامة الصلاة أشد.ويجب ان يخفف صلاة طرأ جلوس الامام على المنبر قبل الخطبة في اثنائها كأن يقصر على الواجبات
Artinya : Jika masuk Masjid disaat Imam membaca khutbah yang terakhir, semisal dalam dugaannya jika melakukan Sholat Sunnah tahiyyatal Masjid tidak akan mendapati takbiratul ihrom Imamnya, maka makruh untuk melakukan Sholat tahiyyatul Masjid. Bahkan solusinya adalah berdiam sampai iqomah Sholat dikumandangkan. Dan tidak pula duduk, karena itu dimakruhkan sebelum melaksanakan Sholat tahiyyatul Masjid. Dan Sangat dimakruhkan jika dilakukan sesudah dikumandangkan iqomah, dan wajib mempercepat Sholatnya ketika Imam sudah di atas mimbar dan di pertengahan khutbah, dengan cara melakukan wajib-wajibnya Sholat saja.
المجموع شرح المهذب، الجزء ٤ الصحفة ٤٢٨
واما اذا دخل داخل والامام جالس على المنبر او في اثناء الحطبة فيستحب له ان يصلي تحية المسجد ركعتين ويخففهما ويكره تركهما لحديث صحيح إذا دخل احدكم المسجد فلا يجلس حتى يصلي ركعتين
Artinya : Dan adapun jika seseorang masuk Masjid sedangkan Imam sudah duduk diatas mimbar atau Imam sedang berhutbah, maka orang tersebut (masih) disunnahkan untuk melaksanakan Sholat tahiyyatal Masjid 2 roka'at serta mempercepatnya, dan dimakruhkan meninggalkan Sholat tahiyyatal Masjid tersebut berdasarkan hadits "ketika salah satu dari Kalian masuk Masjid, maka janganlah duduk sebelum melakukan Sholat dua roka'at (tahiyyatal Masjid) !
Apabila seseorang masuk, sedangkan Imam sudah diakhir Khutbah dan dalam perkiraannya jika Dia Sholat tahiyyatal Masjid maka Dia akan ketinggalan takbirotul ihrom bersama Imamnya, maka dia tidak disunnahkan Sholat tahiyyatal Masjid, akan tetapi Dia diam berdiri hingga Sholat Jum'at dimulai, dan tidak hendaknya tidak duduk, agar tidak (terkena hukum kemakruhan) duduk sebelum melakukan Sholat tahiyyatal Masjid. Jika dia memungkinkan menyelesaikan Sholat tahiyyatal Masjid dan dapat menemukan takbirotul ihrom Imamnya, maka Dia masih disunnahkan Sholat tahiyyatal Masjid. Seperti itulah para Ulama' ahli Tahqiq memerincinya.
والله أعلم بالصواب
و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
PENANYA
MUSYAWWIRIN :
Member Group Telegram Tanya Jawab Hukum.
PENASEHAT :
Habib Abdullah bin Idrus bin Agil (Tumpang Malang Jawa Timur)
Habib Abdurrahman Al-Khirid (Kota Sampang Madura)
PENGURUS :
Ketua : Ust. Suhaimi Qusyairi (Ketapang Sampang Madura)
Wakil : Ust. Zainullah Al-Faqih (Umbul Sari Jember Jawa Timur)
Sekretaris : Ust. Moh. Kholil Abdul Karim (Karas Magetan Jawa Timur)
Bendahara : Ust. Syihabuddin (Balung Jember Jawa Timur)
TIM AHLI :
Kordinator Soal : Ust. Qomaruddin (Batu Licin Kalimantan Selatan)
Deskripsi masalah : Ust. Taufik Hidayat (Pegantenan Pamekasan Madura)
Moderator : Ust. Jefri Ardian Syah (Sokobanah Sampang Madura)
Perumus + Muharrir : Ust. Mahmulul Huda (Bangsal Jember Jawa Timur)
Editor : Hosiyanto Ilyas (Jrengik Sampang Madura)
Terjemah Ibarot : Ust. Robit Subhan (Balung Jember Jawa Timur)
LINK GROUP TANYA JAWAB HUKUM :
https://t.me/joinchat/ER-KDnY2TDI7UInw
___________________________
Komentar
Posting Komentar