Hukum Jual Beli Online Secara Syar'i Sahkah ?


HASIL KAJIAN BM NUSANTARA 
(Tanya Jawab Hukum Online)

 السلام عليكم و رحمة الله وبركاته

DESKRIPSI:

Dengan semakin pesatnya tekhnologi di bidang media sosial yang semakin mempermudah hampir segala urusan. Tidak ketinggalan juga kini marak di tengah-tengah tengah Masyarakat jual - beli secara Online mulai barang - barang kecil seperti makanan, pakaian dan barang - barang kebutuhan lainnya. 

PERTANYAAN:

Bagaimanakah hukum jual beli secara online dalam pandangan syar'i?

JAWABAN:

Hukum jual beli online adalah sah, apabila memenuhi syarat dan rukun jual beli, baik penjual atau pembeli mengetahui barang sebelumnya atau sudah mengetahui secara detail barang melalui sifat atau jenisnya. Sedangkan majelis akad adalah tempat dimana terjadi transaksi antara penjual dan pembeli diantaranya di dalam telepon dan lain-lain.

REFERENSI:

شرح ياقوت النفيس، الجزء ٢ الصفة ٢٢

والعبرة في العقود لمعانيها لا لصور الألفاظ٠ وعن البيع و الشراء بواسطة التليفون والتلكس والبرقيات، كل هذه الوسائل وأمثالها معتمدة اليوم وعليها العمل٠

Artinya: Yang dipertimbangkan dalam akad-akad adalah subtansinya bukan bentuk lafadznya, dan jual beli via telpon, teleks, telegram dan sejenisnya telah menjadi alternatif yang utama dan dipraktekkan.


الفقه الإسلامي وأدلته، الجزء ٤ الصحفة ٢٩٥٠

ليس المراد من اتحاد المجلس المطلوب في كل عقد كما بينا كون المتعاقدين في مكان واحد، لأنه قد يكون مكان أحدهما غير مكان الآخر، إذا وجد بينهما واسطة اتصال،كالتعاقد بالهاتف أو اللاسلكي أو بالمراسلة (الكتابة)

Artinya : Yang dimaksud dalam satu majlis yang diwajibkan dalam setiap akad yang telah kami jelaskan, bukanlah kondisi dimana kedua pihak yang melakukan akad tersebut sama-sama ada di satu tempat yang sama, karena terkadang satu pihak ada disatu tempat sedang pihak yang lainnya ada di tempat berbeda, ketika ada sarana penghubung (alat komunikasi) semisal bertransaksi lewat telpon, atau melalui jaringan nirkabel (wireless) atau dengan SMS (surat menyurat / kirim pesan)

 وإنما المراد باتحاد المجلس؛ اتحاد الزمن أو الوقت الذي يكون المتعاقدان مشتغلين فيه بالتعاقد، فمجلس العقد: هو الحال التي يكون فيها المتعاقدان مقبلين على التفاوض في العقد، وعن هذا قال الفقهاء «إن المجلس يجمع المتفرقات»٠

Jadi sesungguhnya yang dimaksud satu majlis disini adalah waktu saat kedua belah pihak sedang melakukan akad transaksi tersebut, sehingga yang dimaksud dengan majlis akad dalam hal ini adalah kondisi saat kedua belah pihak (penjual ataupun pembeli) sedang bernegosiasi atas serah terima barang dan uang dalam akad tersebut, dari sinilah muncul ungkapan Ulama' ahli fiqih yang menyatakan bahwa : "Sesungguhnya suatu majlis itu dapat mempersatukan orang dari berbagai penjuru". 

وعلى هذا يكون مجلس العقد في المكالمة الهاتفية أو اللاسلكية: هو زمن الاتصال ما دام الكلام في شأن العقد، فإن انتقل المتحدثان إلى حديث آخر انتهى المجلس٠

Berdasar pendapat tersebut maka majlis akad dalam transaksi melalui percakapan telepon ataupun wireless adalah saat keduanya tersambung membicarakan kelangsungan akad tersebut, sehingga apabila kedua-duanya membicarakan hal selain yang berhubungan dengan akad maka majlis itu dianggap selesai (dalam arti tidak satu majlis lagi).

ومجلس التعاقد بإرسال رسول أو بتوجيه خطاب أو بالبرقية أو التلكس أو الفاكس ونحوها: هو مجلس تبليغ الرسالة، أو وصول الخطاب أو البرقية أو إشعار التلكس والفاكس، لأن الرسول سفير ومعبر عن كلام المرسل، فكأنه حضر بنفسه وخوطب بالإيجاب فقبل، في المجلس. فإن تأخر القبول إلى مجلس ثان، لم ينعقد العقد٠

Dan Majlis akad yang melalui perantara utusan, berhadapan dan berbicara langsung atau dengan menggunakan telagram, wereless, ataupun faximili maupun alat komunikasi semisalnya adalah majlis saat menyampaikan surat, atau saat sampainya suara percakapan, telegram, wereless, maupun faximili karena utusan pembawa surat itu berangkat menempuh perjalanan dan memberikan kabar pemilik pesan sehingga hal itu seolah-olah si pemilik pesan mengatakan sighot ijab kemudian diterima dengan sighot qobul di majlis tersebut, dan apabila sighot qobul tersebut mundur hingga majlis ke dua maka akad tersebut tidak sah.

وبه تبين أن مجلس التعاقد بين حاضرين؛ هو محل صدور الإيجاب، ومجلس التعاقد بين غائبين؛ هو محل وصول الكتاب أو تبليغ الرسالة، أو المحادثة الهاتفية لكن للمرسل أو للكاتب أن يرجع عن إيجابه أمام شهود، بشرط أن يكون قبل قبول الآخر ووصول الرسالة أو الخطاب ونحوه من الإبراق والتلكس والفاكس٠

Dari hal ini menjadi jelaslah beberapa persoalan yaitu :  Majlis akad yang terjadi antara kedua belah pihak yang hadir adalah tempat terjadinya akad ijab qobul. Majlis akad yang terjadi antara kedua belah pihak yang tidak hadir yaitu tempat sampainya surat, atau saat sampainya surat / pesan tersebut atau saat terjadi percakapan di telpon, namun bagi pengirim pesan ataupun surat, boleh mencabut ijabnya dihadapan saksi, dengan syarat pihak kedua belum mengucapkan qobul, atau sebelum sampai nya pesan / surat, atau sebelum ucapan qobul atau semisalnya yang melalui telegram, wereless, maupun faximili.


 ويرى جمهور المالكية أنه ليس للموجب الرجوع قبل أن يترك فرصة للقابل يقرر العرف مداها، كما تقدم. هذا وإن بقية شروط الإيجاب والقبول عدا اتحاد المجلس لا بد من توافرها في وسائط الاتصال الحديثة٠

Mayoritas madzhab Syafi'iyah berpendapat bahwa pihak yang melakukan ijab tidak boleh mengurungkannya sebelum dia memberikan kesempatan waktu yang lamanya ditetapkan oleh uruf untuk pihak kedua melakukan qobul sebagaimana keterangan terdahulu. Meskipun demikian, bukan hanya syarat satu majlis saja yang harus terpenuhi, syarat-syarat jual beli yang lainnya semuanya juga harus terpenuhi ketika melakukan transaksi jual beli melalui alat komunikasi modern. 


الفقه الاسلامي و أدلته، الجزء ٤ الصحفة ٢٩٥٢

ﺯﻣﻦ ﺇﺗﻤﺎﻡ اﻟﻌﻘﺪ ﻓﻲ اﻟﺘﻌﺎﻗﺪ ﺑﻴﻦ ﻏﺎﺋﺒﻴﻦ؛
ﺃﺟﻤﻊ اﻟﻔﻘﻬﺎء ﻋﻠﻰ ﺃﻥ اﻟﻌﻘﺪ ﻳﻨﻌﻘﺪ ﺑﻴﻦ اﻟﻐﺎﺋﺒﻴﻦ ﻛﻤﺎ ﻓﻲ ﺁﻻﺕ اﻻﺗﺼﺎﻝ اﻟﺤﺪﻳﺜﺔ ﺑﻤﺠﺮﺩ ﺇﻋﻼﻥ اﻟﻘﺒﻮﻝ، ﻭﻻ ﻳﺸﺘﺮﻁ اﻟﻌﻠﻢ ﺑﺎﻟﻘﺒﻮﻝ ﺑﺎﻟﻨﺴﺒﺔ ﻟﻠﻄﺮﻑ اﻟﻤﻮﺟﺐ اﻟﺬﻱ ﻭﺟﻪ اﻹﻳﺠﺎﺏ (١)٠

Artinya : Waktu sempurnanya akad dalam akadnya antara dua orang yang tidak hadir ; Para ahli hukum fiqh sepakat bahwa akad yang terjadi antara orang yang tidak hadir seperti akad dalam alat komunikasi modern itu sah setelah penerimaan (qobul) itu diumumkan / dijawab / diberitahukan. Dan tidak disyaratkan untuk pihak penjual mengetahui qobul pihak pembeli, sebagaimana pihak jual cukup melakukan ijab saja.

ﻓﻠﻮ ﻛﺎﻥ اﻟﻤﺘﻌﺎﻗﺪاﻥ ﻳﺘﺤﺪﺛﺎﻥ ﺑﺎﻟﻬﺎﺗﻒ ﺃﻭ ﺑﺎﻻﺳﻠﻜﻲ، ﻭﻗﺎﻝ ﺃﺣﺪﻫﻤﺎ ﻟﻵﺧﺮ: ﺑﻌﺘﻚ اﻟﺪاﺭ ﺃﻭ اﻟﺴﻴﺎﺭﺓ اﻟﻔﻼﻧﻴﺔ، ﻭﻗﺎﻝ اﻵﺧﺮ: ﻗﺒﻠﺖ، اﻧﻌﻘﺪ اﻟﻌﻘﺪ، ﺑﻤﺠﺮﺩ ﺇﻋﻼﻥ اﻟﻘﺒﻮﻝ، ﻭﻟﻮ ﻟﻢ ﻳﻌﻠﻢ اﻟﻤﻮﺟﺐ ﺑﺎﻟﻘﺒﻮﻝ، ﺑﺄﻥ اﻧﻘﻄﻊ اﻻﺗﺼﺎﻝ ﺑﻴﻨﻬﻤﺎ٠

Jika kedua belah pihak berbicara melalui telepon atau nirkabel, dan salah satu dari mereka berkata kepada yang lain: Saya menjual rumah atau mobil merk A kepada Anda, dan yang lain berkata: Saya menerima, maka akad tersebut sah, segera setelah pemberitahuan penerimaan diumumkan meskipun pihak penjual tidak mengetahui qobul tersebut, semisal contoh terputusnya jaringan (misal tidak ada sinyal) 

ﻭﻟﻮ ﻭﺟﻪ ﺃﺣﺪ اﻟﻌﺎﻗﺪﻳﻦ ﺧﻄﺎﺑﺎ ﺃﻭ ﺑﺮﻗﻴﺔ ﺇﻟﻰ ﺁﺧﺮ ﺃﻭ ﺗﻠﻜﺴﺎ ﺃﻭ ﻓﺎﻛﺴﺎ، ﻭﻓﻴﻬﺎ ﺇﻳﺠﺎﺏ ﺑﺒﻴﻊ ﺷﻲء، ﺃﻭ ﺑﺈﺑﺮاﻡ ﻋﻘﺪ ﺯﻭاﺝ، اﻧﻌﻘﺪ اﻟﻌﻘﺪ ﺑﻌﺪ ﻭﺻﻮﻝ اﻟﺒﺮﻗﻴﺔ ﺃﻭ اﻟﺨﻄﺎﺏ ﻭﻧﺤﻮﻫﻤﺎ، ﻭﺇﻋﻼﻥ اﻵﺧﺮ ﻗﺒﻮﻟﻪ، ﺩﻭﻥ ﺣﺎﺟﺔ ﺇﻟﻰ ﻋﻠﻢ اﻟﻤﻮﺟﺐ ﺃﻭ ﺳﻤﺎﻋﻪ ﺑﺎﻟﻘﺒﻮﻝ٠

Jika salah satu pihak yang melakukan akad menyampaikan suara percakapan atau telegram kepada pihak lain, atau melalui teleks atau faksimili, yang di dalamnya terdapat penawaran (ijab) untuk menjual sesuatu, atau dengan mengadakan akad nikah, maka akad itu jadi setelah telegram atau surat dan sejenisnya itu tiba, dan pihak penerima mengqobulnya tanpa memerlukan sepengetahuan pihak pertama (yang menyampaikan ijab), atau tidak butuh terhadap mendengar qobul penerima tersebut.

ﻟﻜﻦ ﺇﺑﻌﺎﺩا ﻟﻜﻞ ﻟﺒﺲ ﺃﻭ ﻏﻤﻮﺽ، ﻭﺗﻤﻜﻴﻨﺎ ﻣﻦ ﺇﺛﺒﺎﺕ اﻟﻌﻘﺪ، ﻭﺗﺄﻛﻴﺪا ﻹﺑﺮاﻣﻪ، ﺟﺮﻯ اﻟﻌﺮﻑ اﻟﺤﺎﺿﺮ ﻓﻲ اﻟﺘﻠﻜﺲ ﻣﺜﻼ ﻭﻧﺤﻮﻩ ﻋﻠﻰ ﺇﺭﺳﺎﻝ ﺗﻠﻜﺲ اﻟﻌﺮﺽ، ﺛﻢ ﺗﻠﻜﺲ اﻟﻘﺒﻮﻝ، ﺛﻢ ﺗﻠﻜﺲ اﻟﺒﻴﻊ، ﻭﺳﺎﻋﺪ ﻋﻠﻰ ﺗﺮﺳﻴﺦ ﻫﺬا اﻟﻌﺮﻑ ﻣﺎ ﺗﻨﺺ ﻋﻠﻴﻪ ﺑﻌﺾ اﻟﻘﻮاﻧﻴﻦ اﻟﻮﺿﻌﻴﺔ ﻛﺎﻟﻘﺎﻧﻮﻥ اﻟﻤﺪﻧﻲ اﻟﻤﺼﺮﻱ

Namun, untuk menghindari ketidak jelasan ataupun hal-hal pelik, serta untuk memantapkan jadinya akad, maka di masa kini berlaku dalam teleks dan semisalnya mengirim penawaran dalam teleks, kemudian mengirim jawaban teleks, kemudian teleks jadinya jual beli, untuk mempermudah hal ini maka dibuatlah undang-undang sebagaimana undang-undang daerah Mesir. 


والله أعلم بالصواب

 و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

 PENANYA

Nama : Juriyanto Badruni
Alamat : Semboro Jember Jawa Timur 
___________________________

MUSYAWWIRIN :

Member Group Telegram Tanya Jawab Hukum. 

PENASEHAT :

Habib Abdullah bin Idrus bin Agil (Tumpang Malang Jawa Timur)
Habib Abdurrahman Al-Khirid (Kota Sampang Madura)

PENGURUS :

Ketua : Ust. Suhaimi Qusyairi (Ketapang Sampang Madura)
Wakil : Ust. Zainullah Al-Faqih (Umbul Sari Jember Jawa Timur)
Sekretaris : Ust. Moh. Kholil Abdul Karim (Karas Magetan Jawa Timur)
Bendahara : Ust. Syihabuddin (Balung Jember Jawa Timur)

TIM AHLI :

Kordinator Soal : Ust. Qomaruddin (Batu Licin Kalimantan Selatan)
Deskripsi masalah : Ust. Taufik Hidayat (Pegantenan Pamekasan Madura)
Moderator : Ust. Jefri Ardian Syah (Sokobanah Sampang Madura)
Perumus + Muharrir : Ust. Mahmulul Huda (Bangsal Jember Jawa Timur)
Editor : Hosiyanto Ilyas (Jrengik Sampang Madura)
Terjemah Ibarot : Ust. Robit Subhan (Balung Jember Jawa Timur)

LINK GROUP TANYA JAWAB HUKUM :
https://t.me/joinchat/ER-KDnY2TDI7UInw 
___________________________ 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Group BM Nusantara (Tanya Jawab Hukum Online)

Hukum Penyembelihan Hewan Dengan Metode Stunning Terlebih Dahulu Halalkah ?

Hukum Menjima' Istri Sebelum Mandi Besar ?