Hukuman Bagi Para Penghina Allah SWT Dan Rasul-Nya ?
HASIL KAJIAN BM NUSANTARA
(Tanya Jawab Hukum Online)
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
DESKRIPSI:
Dengan majunya teknologi dan media sosial merupakan hal positif dalam berkembangnya ilmu pengetahuan. Namun disisi lain, informasi hal-hal negatif pun tidak bisa terhindarkan. Begitu juga para penghina Allah SWT dan Rasulnya, penghina Agama dan Al-Qur'an yang bertebaran di Facebook dan lain sebagainya.
Sebagian menyikapi dengan diam, ada yang mengecam dan juga yang langsung memaafkan karena Islam merupakan Agama yang Rahmatan Lil 'Alamin.
PERTANYAAN:
Apa hukuman dalam Syariat bagi para penghina Allah SWT dan Rasul-Nya ?
JAWABAN:
Hukuman penghina Allah SWT dan Rasul-Nya menurut jumhur Ulama' adalah dihukum mati oleh Penguasa atau Pemerintah setelah diminta bertaubat namun tidak mau bertaubat.
REFERENSI:
الشفا بتعريف حقوق المصطفى - وحاشية الشمني، الجزء ٢ الصحفة ٢٧٠
الْبَاب الثالث فِي حكم من سَبّ اللَّه تَعَالَى وملائكته وأنبياءه وكتبه وآل النَّبِيّ صَلَّى اللَّه عَلَيْه وَسَلَّم وأزواجه وصحبه
Artinya : Bab 3 Menjelaskan tentang hukuman bagi pengumpat Allah, Malaikat, para Nabi, Kitab-kitab Allah, dan keluarga, istri, dan sahabat Nabi.
لَا خِلَاف أَنّ سابّ اللَّه تَعَالَى من الْمُسْلِمِين كافر حلال الدّم واختلف فِي استِتَابته فَقَال ابن الْقَاسِم فِي الْمَبْسُوط وَفِي كِتَاب ابن سُحْنُون وَمُحَمَّد وَرَوَاه ابن الْقَاسِم عَن مَالِك فِي كِتَاب إِسْحَاق بن يحى : من سَبّ اللَّه تَعَالَى مِن الْمُسْلِمِين قُتل وَلَم يُسْتَتَب إلَّا أن يَكُون افْتراء عَلَى اللَّه بارْتداده إِلَى دِين دان بِه وأظْهَرَه فَيُسْتَتَاب وإن لَم يُظْهِرْه لَم يُسْتَتب
Tidak ada perbedaan pendapat diantara Ulama', bahwasanya pemeluk agama Islam yang mengumpat Allah hukumnya kafir, dan halal darahnya, dan Ulama' berbeda pendapat tentang apakah disuruh taubat apa tidak ? Ibnu Qosim dalam kitab al-Mabsut, dan di kitab Ibnu Sahnun dan Imam Muhammad, dan Ibnu Qosim meriwayatkan pendapat tersebut dari Imam Malik dalam kitab Ishaq bin Yahya menyatakan bahwa : "Orang Islam yang mengumpat Allah tersebut dihukum mati dan tidak perlu diminta untuk bertaubat terlebih dahulu kecuali jika dia sudah murtad dengan menampakkan diri masuk agama lain maka dia diminta untuk taubat terlebih dahulu. Namun apabila dia tidak menampakkan diri masuk agama lain maka dia tidak dimintai taubat terlebih dahulu.
الشفا بتعريف حقوق المصطفى - وحاشية الشمني، الجزء ٢ الصحفة ٢٥٤
الْبَاب الثاني فِي حكم سابه وشانئه ومتنقصه مؤذبه وعقوبته وذكر استتباته ووراثته
Artinya : Bab 2 menjelaskan tentang hukum orang yang mengumpat Nabi, memusuhinya, menentang, menyakitinya, serta menjelaskan sanksi hukumnya serta menjelaskan dimintai pertaubatannya, dan tentang hak warisnya.
قَد قَدَّمْنَا مَا هُو سَبّ وأذَى فِي حَقّه صَلَّى اللَّه عَلَيْه وَسَلَّم وَذَكَرْنَا إجْمَاع الْعُلمَاء عَلَى قَتْل فاعِل ذَلِك وقائِلِه وتَخْيير الْإِمَام فِي قَتْلِه أَو صَلْبِه عَلَى مَا ذَكَرْنَاه وَقَرّرْنا الْحُجَج عَلَيْه
Kami telah menjelaskan tentang batasan sesuatu yang tergolong mengumpat dan menyakiti Nabi, dan kami juga telah menyebutkan ijma' Ulama' yang menyatakan bahwa pelaku hal tersebut, atau yang mengatakan hal tersebut berhak dihukum mati, dan bolehnya Imam (Penguasa) memilih apakah mau menghukum mati pelaku dengan cara memenggal atau dengan cara menyalibnya berdasar penjelasan dan dalil yang telah ditetapkan.
سلم التوفيق، الصحفة ١٤
ولا يقبل منه اي المرتد الا الاسلام او القتل بضرب عنقه بنحو سيف ان لم يتب والقاتل له هو الامام
Artinya: Dan orang yang murtad tidak diterima kembali kecuali jika dia masuk Islam lagi, atau dikenai sanksi hukuman mati dengan dengan dipenggal lehernya catatannya apabila dia tidak mau bertaubat, dan yang berhak menghukum mati hanyalah Imam (Penguasa).
المجموع شرح المهذب، الجزء ٢٤ الصحفة ١٧ دار الكتب العلمية
رابعا المعقول؛ أن ساب النبي ﷺ من المسلمين يستتاب؛ لأن سبه الرسول ﷺ نوع من الكفر، فإن من سب الرسول ﷺ أو جحد نبوته، أو كذب بآية من كتاب الله، أو تهود، أو تنصر، ونحو ذلك، كل هؤلاء قد بدلوا دينهم، وتركوه وفارقوا الجماعة، فيستتابون، وتقبل توبتهم كغيرهم
Artinya: Alasan Logis ; Bahwasanya apabila seorang Muslim menghina Nabi, maka dia diminta untuk bertaubat, karena penghinaan tersebut termasuk salah satu bentuk kekafiran, karena orang yang mengumpat Rosululloh, atau menentang kenabiannya, atau mendustakan satu ayat Al-Qur'an, masuk agama Yahudi atau Nasrani maupun semisalnya. Mereka semua merupakan orang-orang yang pindah agama, meninggalkan agama, dan memisahkan diri dari golongan Islam, maka mereka diminta untuk bertaubat, dan jika bertaubat maka taubat mereka diterima sebagaimana orang lainnya.
وأيضا : فإما أن يقتل الساب؛ لكونه كفر بعد إسلامه، أو لخصوص السبب والثاني لا يجوز ؛ لأن النبي ﷺ قال: « لا يحل دم امرئ مسلم يشهد أن لا إله إلا الله إلا بإحدى ثلاث ؛ کفر بعد إسلام، أو زنا بعد إحصان، أو قتل نفس بغير حق ،. الراجح - والله أعلم - هو الرأي الثاني الذي ذهب إليه أصحابنا الشافعية ومن وافقهم
Dan juga adakalanya pengumpat Nabi tersebut langsung dihukum mati karena dia telah kafir, atau karena sebab khusus. Pendapat ke-2 menyatakan tidak boleh langsung dihukum mati, karena Nabi bersabda: "Tidaklah halal darah seorang Muslim yang telah bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, kecuali 3 orang : Kafir keluar dari Islam. Zina muhshon. Membunuh dengan tanpa haq. Pendapat ke-2 inilah yang dianut oleh kami pengikut madzhab Syafi'iyah dan orang yang sependapat dengan mereka.
وذلك لأن النصوص التي استدل بها أصحاب هذا القول صريحة في أن التوبة مقبولة من ساب الرسول ﷺ ٠ ولأن ذلك منسجم مع قوله تعالى: { إلا الذين تابوا من بعد ذلك وأصلحوا} [آل عمران : ۸۹]٠ وقوله تعالى: {قل للذين كفروا إن ينتهوا يغفر لهم ما قد سلف} الآية [ الأنفال : ۳۸ ] وقوله تعالى: {فإن يتوبوا يك خيرا لهم وإن يتولوا يعذبهم الله عذابا أليما} الآية [التوبة: ٧٤]٠ وهناك عشرات الآيات في هذا المعنى٠
Hal tersebut karena bersesuaian dengan Firman Allah: "Kecuali orang-orang yang bertaubat setelah melakukan hal itu, serta berbuat baik "(QS. Ali Imron 89)
Dan Firman Allah: "Katakanlah kepada orang-orang yang kafir, apabila mereka mau berhenti dari kekafirannya, maka niscaya diampuni dosa-dosa mereka yang telah lalu." (QS. Al-Anfal 38) Dan Firman Allah: "Maka apabila mereka mau bertaubat, hal itu lebih baik bagi mereka, dan apabila mereka tetap berpaling niscaya kelak Allah akan mengadzab mereka dengan adzab yang pedih". (QS. At-Taubah 74) Dan disana ada sekitar 10 ayat yang semakna dengan ayat-ayat diatas.
وهو ما يؤيده قول الرسول ﷺ : « الإسلام يجب ما قبله " وأمثاله ويمكن ترك الأمر إلى الحاكم فينظر ويقدر الأمور بقدرها فإن كان هذا الساب لم يتكرر منه السب فإنه تقبل توبته، وإن تكرر منه السب، لم تقبل توبته، وقتله سياسة شرعية٠
Pendapat tersebut juga dikuatkan dengan sabda Rosululloh: "Islam itu menghapus dosa-dosa sebelumnya (di masa kekafiran)" maupun hadits-hadits semisalnya. Dan juga memungkinkan untuk menyerahkan urusan tersebut pada Hakim, sehingga hakim dapat mengambil pertimbangan, dan memutuskan hukum perkara sesuai dengan ketentuan. Maka apabila orang tersebut masih baru sekali melakukan umpatan kepada Nabi, maka dia masih diterima taubatnya, namun apabila dia masih mengulangi berkali-kali mengumpat Nabi maka dia tidak diterima taubatnya dan dihukum mati sebagai solusi bagi putusan hukum syariat.
والله أعلم بالصواب
و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
PENANYA
Nama : Imam Muslim
Alamat : Sumber Sari Jember Jawa Timur
___________________________
MUSYAWWIRIN :
Member Group Telegram Tanya Jawab Hukum.
PENGURUS :
Ketua : Ust. Zainullah Al-Faqih
Wakil : Ust. Suhaimi Qusyairi
Sekretaris : Ust. Sholihin
Bendahara : Ust. Syihabuddin
TIM AHLI :
Kordinator Soal : Ust. Qomaruddin
Deskripsi masalah : Ust. Taufik Hidayat
Moderator : Ust. Zainullah Al-Faqih
Perumus : Ust. Asep Jamaluddin, Ust. Anwar Sadad, Ust. Zainul Qudsiy
Muharrir : Ust. Mahmulul Huda,
Editor : Ust. Hosiyanto Ilyas
Terjemah Ibarot : Ust. Robit Subhan, Ust. Abd. Lathif
PENASEHAT :
Habib Abdullah bin Idrus bin Agil
Gus Abd. Qodir
____________________________
Komentar
Posting Komentar