Apakah Sebenarnya yang Dimaksud Islam Sebagai Agama Yang Rahmatan Lil 'Alamin ?
HASIL KAJIAN BM NUSANTARA
(Tanya Jawab Hukum Online)
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
DESKRIPSI:
Dengan majunya teknologi dan media sosial merupakan hal positif dalam berkembangnya ilmu pengetahuan. Namun disisi lain, informasi hal-hal negatif pun tidak bisa terhindarkan. Begitu juga para penghina Allah SWT dan Rasulnya, penghina Agama dan Al-Qur'an yang bertebaran di Facebook dan lain sebagainya.
Sebagian menyikapi dengan diam, ada yang mengecam dan juga yang langsung memaafkan karena Islam merupakan Agama yang Rahmatan Lil 'Alamin.
PERTANYAAN:
Apakah sebenarnya yang dimaksud Islam sebagai Agama yang Rahmatan Lil 'Alamin?
JAWABAN:
Agama Islam adalah Agama rahmatan lilalamin karena dibawa oleh Nabi Muhammad yang diutus oleh Allah sebagai rahmat lilalamin. Sebagaimana dalam beberapa tafsir bahwa rahmat Allah akan diberikan kepada orang-orang yang beriman dan orang yang tidak beriman.
Bagi yang beriman akan mendapat kebahagiaan dunia dan akhirat dan bagi yang tidak beriman mereka tidak akan mendapat siksa atau adzab di Dunia sebagaimana umat terdahulu (disiksa dan diadzab di Dunia).
REFERENSI:
تفسير الماتريدى، الجزء ٧ الصحفة ٣٨٤
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ اي وماأرسلناك: إلا جعلناك رحمة للعالمين٠ أو أن يقال: وما أرسلناك إلا رحمة منا للعالمين والعالمين: هو الجن والإنس؛ لأنه بعث إليهم
Artinya: Dan tiadalah Kami mengutus mu wahai Muhammad, kecuali sebagai rahmat untuk seluruh alam. Kalimat "dan tiadalah kami mengutusmu kecuali kami menjadikanmu sebagai rahmat untuk seluruh alam. Atau artinya dan tiadalah kami mengutusmu kecuali sebagai rahmat kami untuk seluruh alam. Dan adapun yang dimaksud dengan seluruh alam adalah jin dan manusia, karena Nabi Muhammad diutus berdakwah kepada mereka.
ثم الرحمة فيه يحتمل وجوها؛ أحدها: تأخير العذاب عنهم٠ والثاني: أنه رحمة، حتى إذا اتبعوه يكون به نجاتهم، وبه عزهم في الدنيا والآخرة٠ والثالث: شفاعته لأهل الكبائر في الآخرة، ونحو ذلك٠
Kemudian yang dimaksud dengan rahmat itu ada beberapa macam. Pertama, diakhirkannya adzab bagi jin dan manusia. Kedua, Nabi Muhammad itu sendiri merupakan rahmat, hingga mereka mengikuti agamanya maka mereka selamat, dan mendapat kemuliaan di dunia dan akhirat. Ketiga, syafaat Nabi di akhirat untuk ummatnya yang melakukan dosa besar dan semacamnya.
الفقه الإسلامي وأدلته للزحيلي، الجزء ٧ الصحفة ٥٥٥٢
وحينئذ يعتبر تطبيق العقوبة على الجناة محققاً لمبدأ الرحمة العامة، والرحمة العامة في الحقيقة؛ هي العدل، والعدالة الحقيقية هي الرحمة الحقيقية
Artinya: Dan di kondisi ini maka pertimbangan kesesuaian sanksi hukum atas suatu pidana sesungguhnya bertujuan untuk mewujudkan dasar atau pondasi sikap kasih sayang terhadap manusia secara umum. Dan bentuk kasih sayang yang sebenarnya adalah dengan menegakkan keadilan. Dan penegakan keadilan itulah rahmat yang sebenarnya.
ويعني ذلك أن الرحمة والعدالة في الشريعة متلازمتان فليست الرحمة فوق العدل، ولا العدل فوق الرحمة أو القانون، بدليل صريح القرآن الكر يم؛ {وربك الغفور ذو الرحمة، لو يؤاخذهم بما كسبوا لعجل لهم العذاب، بل لهم موعدٌ لن يجدوا من دونه موئلاً} [الكهف:٥٨/ ١٨]٠
Maksud dari pernyataan di atas adalah bahwasanya sikap kasih sayang dan keadilan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan dan keduanya saling menetapkan. Maka tidaklah kedudukan sikap kasih sayang itu melampaui keadilan, begitu juga sebaliknya kedudukan keadilan tiada melampaui sikap kasih sayang ataupun peraturan undang-undang. Hal ini berdasar dalil yang jelas dari al-Qur'an menyatakan: "Dan Tuhan-mu adalah Dzat yang maha pengampun, yang memiliki sikap kasih sayang, jikalau Dia mau menghukum mereka sebab kejelekan yang mereka lakukan, tentulah dia akan bersegera mengadzab mereka, akan tetapi Dia menyediakan untuk mereka suatu masa / tempat pengadilan, yang mereka tidak akan menemukan penolong selain Dia".
فإذا كانت العدالة تقتضي تعجيل العقوبة في الدنيا، فإن الرحمة تستدعي تأخيرها فتحاً لباب الأمل والتوبة والعدول عن المخالفة أمام كل إنسان في الحياة، وبذلك تكون التوبة أثراً من آثار الرحمة الواجب مراعاتها في تشريع العقاب مع مراعاة العدالة، وهذا هو جوهر رسالة الإسلام. قال الله تعالى؛ {وما أرسلناك إلا رحمة للعالمين} [الأنبياء:١٠٧/ ٢١]
Maka ketika keadilan menuntut disegerakannya hukuman di dunia, maka sikap kasih sayang menarik untuk mengakhirkan hukuman tersebut guna membuka pintu harapan dan taubat, serta kesempatan merubah sikap-sikap pelanggaran, di hadapan semua manusia dalam kehidupan ini. Sebab hal itulah taubat merupakan salah satu dari berbagai hal yang dipengaruhi oleh sikap kasih sayang yang wajib di jaga dalam pelaksanaan hukuman dengan tetap menjaga keadilan. Dan inilah yang menjadi inti risalah agama Islam. Allah berfirman : "dan tiadalah Kami mengutusmu wahai Muhammad kecuali sebagai rahmat untuk seluruh alam."
قال ابن القيم إن الشريعة مبناها وأساسها على الحِكَم ومصالح العباد في المعاش والمعاد، وهي عدل كلها، ورحمة كلها، ومصالح كلها وحكمة كلها
Ibnul Qoyyim berkata: Sesungguhnya syariat Islam itu dibangun diatas pondasi hikmah serta untuk kemaslahatan manusia baik di dunia maupun di akhirat, semua ajaran islam itu adil, dan semua ajaran Islam itu merupakan rahmat, dan semua maslahat, dan semuanya merupakan hikmah.
الفقه الإسلامي وأدلته للزحيلي، الجزء ٧ الصحفة ٥٣١٥
أما مبدأ الرحمة: فمراعى أصلاً من الشرع حين وضع العقوبات، لأن الله رحيم حقاً بعباده، قال الله تعالى: {كتب ربُّكم على نفسه الرحمةَ} [الأنعام:٦/ ٥٤] وقال جل جلاله: {ورحمتي وسعت كلَّ شيء} [الأعراف:١٥٦/ ٧]
Artinya: Sesungguhnya dasar tujuan dari sikap kasih sayang adalah untuk menjaga keseimbangan syariat ketika melaksanakan suatu hukuman, karena Allah sangat sayang sekali kepada hambanya. Allah berfirman: "Tuhanmu telah menetapkan terhadap diri-Nya sendiri untuk bersikap kasih sayang". Dalam ayat lainnya Allah berfirman: "dan rahmat-Ku luasnya meliputi segala sesuatu".
ووصف الله تعالى مهمة أو وظيفة نبيه محمد صلّى الله عليه وسلم بأنها رسالة الرحمة والهداية، فقال: {وما أرسلناك إلا رحمة للعالمين} [الأنبياء:١٠٧/ ٢١]٠
Dan Allah telah mensifati hal yang paling yang paling penting serta ajaran Nabi Muhammad sebagai risalah yang membawa rahmat dan hidayah. Allah berfirman: "dan tiadalah Kami mengutus mu wahai Muhammad kecuali sebagai rahmat untuk seluruh alam".
والمقصود من الرحمة المرعية في العقاب والتطبيق القضائي؛ الرحمة العامة بالجماعة، فينظر إلى المصلحة العامة من ناحية المبدأ والحكم المطبق، بقطع النظر عن مصلحة كل شخص بعينه٠
Adapun tujuan menjaga sikap kasih sayang dalam penjatuhan sanksi hukum, dan keputusan peradilan adalah untu mewujudkan kasih sayang yang menyeluruh di Masyarakat, maka penjatuhan hukum mempertimbangkan kemaslahatan umum dari sisi dasar tujuan serta kesesuaian hukuman, dengan memutuskan pertimbangan kemaslahatan bagi masing-masing.
والله أعلم بالصواب
و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
PENANYA
Nama : Imam Muslim
Alamat : Sumber Sari Jember Jawa Timur
___________________________
MUSYAWWIRIN :
Member Group Telegram Tanya Jawab Hukum.
PENGURUS :
Ketua : Ust. Zainullah Al-Faqih
Wakil : Ust. Suhaimi Qusyairi
Sekretaris : Ust. Sholihin
Bendahara : Ust. Syihabuddin
TIM AHLI :
Kordinator Soal : Ust. Qomaruddin
Deskripsi masalah : Ust. Taufik Hidayat
Moderator : Ust. Zainullah Al-Faqih
Perumus : Ust. Asep Jamaluddin, Ust. Anwar Sadad, Ust. Zainul Qudsiy
Muharrir : Ust. Mahmulul Huda,
Editor : Ust. Hosiyanto Ilyas
Terjemah Ibarot : Ust. Robit Subhan, Ust. Abd. Lathif
PENASEHAT :
Habib Abdullah bin Idrus bin Agil
Gus Abd. Qodir
____________________________
Komentar
Posting Komentar